DISUSUN OLEH:
DWITA (2102020002)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
“Pengenalan dan Identifikasi Plankton” dalam rangka memenuhi tugas praktikum
Planktonologi. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu petunjuk atau
pedoman bagi yang membaca makalah ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Saran dan kritik yang membangun akan peneliti terima dengan hati terbuka agar
dapat meningkatkan kualitas makalah ini.
Demikian yang dapat peneliti sampaikan. Atas perhatiannya peneliti ucapkan terima
kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
ISI .............................................................................................................................................. 2
1. Fitoplankton .................................................................................................................... 2
1.1 Cyanophyta .............................................................................................................. 2
1.2 Chlorophyta ............................................................................................................. 4
1.3 Euglenophyta ........................................................................................................... 5
1.4 Pyrrophyta/ Dinoflagellata ...................................................................................... 6
1.5 Chrisophyta/ Bacillariophyt ..................................................................................... 6
1.6 Bacillariophyceae Rhodophyta ................................................................................ 7
2. Zooplankton .................................................................................................................... 8
2.1 Klasifikasi Zooplankton .......................................................................................... 9
BAB III.................................................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui tiap jenis spesies plankton
baik fitoplankton maupun zooplankton
1
BAB II
ISI
1. Fitoplankton
1.1 Cyanophyta
Cyanophyta merupakan salah satu jenis plankton atau ganggang yang
memiliki pigmen dominan hijau biru sehingga sering juga disebut sebagai
ganggang hijau biru. Di samping itu, Cyanophyta juga disebut sebagai
Cyanobacteria. Sebutan Cyanobacteria disebabkan karena organisme ini memiliki
sifat diantara bakteri dan ganggang, yaitu mampu berfotosintesis, namun memiliki
struktur sel seperti bakteri. Cyanophyta merupakan mahluk hidup tertua yang
berperan besar dalam sikuls biogeokimia serta satu-satunya kelompok organisme
yang mampu mengikat nitrogen dari udara melalui heterokista.
Alga Cyanophyta, alga hijau-biru berbeda dengan alga yang lainnya. Alga ini
memiliki pigmen yang terlokalisasi di kromatophora tertentu yaitu bagian
peripheral protoplast dan termasuk ke dalam klorophil α, karotin dan xantophylls.
Alga ini juga mempunyai pigmen biru yaitu c-phycocyanin dan pigmen merah
yaitu cphycoerythrin. Keunikan lain dari cyanophyta adalah nukleus yang
primitif, badan pusat dan tidak ada membran nukleolus dan nukleolus. Habitatnya
biasanya di air tawar, bebatuan yang basah atau tanah basah. Ada juga tumbuh di
air panas dengan suhu 850C. Pada air panas dengan karakteristik air dengan
kalsium dan komponen senyawa magnesium, khususnya bikarbonat terlarut, alga
hijau biru menyebabkan presipitasi (endapan) garam kalsium dan magnesium
2
dalam membentuk karbonat yang tidak larut. Jumlah karbonat yang terendepkan
itu juga memungkinkan material tersimpan dengan ketebalan 2-4 mm selama
seminggu berjalan. Pada teras dasar air itu membentuk warna yang cemerlang oleh
lapisan alga (Smith, 1955). Beberapa bentuk tubuh cyanophyta yaitu multiseluler
(berfilamen atau seperti benang ), uniseluler berbentuk bulat (soliter) dan
berkoloni. Ukuran tubuh berkisar Antara 1 mm-60 mm
Cyanophyta bereproduksi dengan beberapa cara yaitu diantaranya :
a. Pembelahan sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisahsehingga membentuk sel –
sel tunggal, ataumembentuk filamen yang terdiri atas deretanmata rantai
sel yang disebut trikom.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagiantubuh tumbuhan yang
kemudian membentukindividu baru. Fragmentasi terutama terjadi pada
Oscillatoria. Pada filamen yang panjang bila salah satuselnya mati maka
sel mati itu membagi filamenmenjadi 2 bagian atau lebih. Masing – masing
bagian disebut hormogonium.
c. Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkanCyanobacteria akan
membentuk spora yangMerupakan sel vegetatif. Spora membesar dan
tebal karena penimbunan zat makanan.
Contoh fitoplankton dari divisio Cyanophyta bentuk tubuh multiseluler
adalah Anabaena sp. dan contoh fitoplankton dari Cyanophyta uniseluler
adalah Chroococcus sp. sedangkan yang berbetuk koloni contohnya
Microcystis sp.
3
Microytis sp.
1.2 Chlorophyta
Chlorophyta (alga hijau) merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga,
Chlorophyta sebagian besar hidup di air tawar. Chlorophyta mengandung pigmen
klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil, bersifat
kosmopolit, terutama hidup di perairan yang cahayanya cukup seperti di kolam,
danau, genangan air hujan, pada air mengalir (sungai dan selokan). Chlorophyta
ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batuan, tanah lembab,
dan kulit batang pohon yang lembab) (Siregar, 2011). Chlorophyta merupakan
produsen utama dalam ekosistem perairan karena sebagian besar fitoplankton
(bersel satu dan motil) merupakan anggota chlorophyta yang memiliki pigmen
klorofil sehingga efektif untuk melakukan fotosintesis. Susunan tubuh
Chlorophyta bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun susunannya, bisa
berupa uniselular dan motil (Chlamydomonas), uniselular dan non motil
(Chlorella), sel senobium (Volvox), koloni tak beraturan (Tetraspora), dan filamen
(bercabang: Oedogonium, tidak bercabang: Pithoptora) (Sulisetijono, 2009).
Reproduksi chloropyhta dengan cara aseksual dengan membentuk spora dan
aseksual dengan anisogami.
4
Chlamydomonas Volvox
Spirogyra
1.3 Euglenophyta
Divisi Euglenophyta adalah mikroalga unisesuler, bergerak aktif, reproduksinya
dengan pembelahan biner, memiliki sista dorman dan memiliki bintik mata
yang jelas (Pratiwi, 2008). Euglenophyta banyak ditemukan dan melimpah,
sesekali mewarnai air kolam berwarna hijau tua, atau membentuk filamen hijau
di permukaan. Euglena berenang bebas di berbagai habitat, dapat ditemukan di
hampir semua lokasi di mana ada air tawar atau payau, berkembang dengan baik
di lingkungan yang tercemar atau diperkaya, terutama bila ada banyak limbah
organik (Vuuren, et.al, 2006).
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia
memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena
memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotenoid sehingga dia akan
berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak
aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar
dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya
air tawar dan air tergenang.
Contoh fitoplankton dari divisio ini adalah Euglena sp. , Phacus sp.
5
Euglena sp. Phacus sp.
6
contoh fitoplankton dari divisio Chrysophyta adalah Chaetosceros sp. , Pseudo
nitzshcia sp. , Coscinosdiscus sp.
7
2. Zooplankton
8
muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan
kutub (Nontji, 2008).
9
3. Mesoplankton (0,2-20 mm) Sebagian besar zooplankton berada dalam
kelompok ini, seperti kopepod, amfipod, ostrakod dan kaetognat, selain itu
beberapa fitoplankton yang berukuran besar juga masuk dalam kelompok
ini, seperti Noticula.
4. Mikroplankton (20-200 µm) Plankton yang termasuk ke dalam kelompok
ini umumnya adalah fitoplankton, seperti diatom dan dinoflageat.
5. Nanoplankton (2-20 µm) Kelompok plankton yang termasuk ke dalam
kelompok ini adalah kokolitoforid dan berbagai mikroflageat.
6. Pikoplankton (0,2-2 µm) Plankton yang termasuk ke dalam kelompok ini
umumnya adalah bakteri, termasuk sianobakteri seperti Synechoccus.
7. Femtoplankton (˂ 0,2 µm) Plankton yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah virioplankton atau virus laut (marine virus).
b. Penggolongan Berdasarkan Sebaran Vertikal
1. Epiplankton, Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan
permukaan sampai kedalaman sekitar 100 m. Pada kelompok epiplankton
ini ada juga yang hanya hidup dilapisan yang sangat tipis di permukaan
yang langsung berbatasan dengan udara , Plankton semacam ini disebut
neuston. Contohnya adalah Trichodesmium
10
2. Plankton Oseanik, Plankton oseanik hidup di perairan lepas pantai hingga
ketengah samudra.
d. Penggolongan berdasarkan daur hidup
1. Holoplankton, Holoplankton adalah kelompok plankton yang seluruh daur
hidupnya dijalani sebagai plankton. Contohnya: kopepod, amfipod salpa
dan kaetognat.
2. Meroplankton, Meroplankton adalah kelompok plankton yang hanya pada
tahap awal daur hidupnya dijalani sebagai plankton, yakni pada tahap telur
dan larva saja. Contohnya telur dan larva ikan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Plankton merupakan salah satu kelompok mikroorganisme di perairan. Secara umum,
plankton dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu fitoplanton dan zooplankton.
Fitoplankton adalah tumbuhan yang melayang di laut, ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat menggunakan mikroskop dengan ukuran paling umum berkisar antara 2-200 µm.
Sedangkan zooplankton adalah anggota plankton yang bersifat hewani, sangat
beranekaragam dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang mewakili hampir
seluruh filum hewan Zooplankton memiliki ukuran lebih besar dari fitoplankton
B. Saran
Pengenalan serta identifikasi Plankton di perairan hendaknya dipelajari dengan sebaik-
baiknya dengan metode yang menyenangkan agar materi yang di sampaikan dapat terserap
dengan baik. Selain itu juga kita sebagai mahasiswa wajib mengenal setidanya beberapa
jenis spesies plankton baik fitoplankton maupun zooplankton serta memahami peran
plankton dalam mata kuliah planktonologi
12
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, M., & Madyowati, S. O. (2014). Identifikasi dan kelimpahan plankton pada
budidaya ikan air tawar ramah lingkungan. Jurnal Agroknow, 2(1).
Fauziah, S. M., & Laily, A. N. (2015). Identifikasi mikroalga dari divisi chlorophyta di waduk
sumber air jaya dusun krebet Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Bioedukasi:
Jurnal Pendidikan Biologi, 8(1), 20-22.
Harmoko, H., Triyanti, M., & Aziz, L. (2018). Eksplorasi Mikroalga Di Sungai Mesat Kota
Lubuklinggau. Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 13(2).
Oryza, D., Mahanal, S., & Sari, M. S. (2017). Identifikasi Rhodophyta Sebagai Bahan Ajar
Di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(3),
309-314.
Faiqoh, E., Ayu, I. P., Subhan, B., Syamsuni, Y. F., Anggoro, A. W., & Sembiring, A. (2015).
Variasi geografik kelimpahan zooplankton di perairan terganggu, Kepulauan Seribu,
Indonesia. Marine and Aquatic Sciences, 1, 19-22.
Desyana, I. P., Suripto, H. A., & Japa, L. (2017). Struktur Komunitas Zooplankton Pada
Kawasan Biorock di Perairan Gili Trawangan Lombok Utara. Jurnal Biologi Tropis, 6-
14.
13