Dosen Pengampu :
Fitra Wira Hardinata S.Pi, M.Si
Mata Kuliah :
BIOLOGI LAUT
Di susun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Kami berharap semoga makalah yang diberi judul
“Klasifikasi Dan Karakteristik Beserta Ekologi Alga Dan Lamun Di Perairan” ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis. Dkk
ii
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 1
C. TUJUAN ................................................................................................................... 1
BAB II ISI ..................................................................................................................... 2
A. KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK ALGA.................................................... 2
B. KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK LAMUN ................................................ 7
C. EKOLOGI ALGA ................................................................................................... 10
D. EKOLOGI LAMUN................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alga merupakan organisme akuatik yang hidup pada air tawar maupun air laut.
Alga memiliki ukuran yang beragam mulai dari micrometer sampai beberapa meter
panjangnya. Berdasarkan ukurannya alga digolongkan menjadi dua macam yaitu
mikroalga dan makroalga (Rompas, kawung, & tilaar, 2017). Mikroalga merupakan
organisme uniseluler yang berukuran mulai dari 1 mikro hingga ratusan mikrometer
(Hadiyanto & azim, 2012).
Lamun (Seagrass) merupakan tumbuhan, berbuah, berbunga, berdaun dan
berakar sejati yang tumbuh pada substrat berlumpur, berpasir dan berbatu yang hidup
terendam di dalam air laut. Lamun merupakan tumbuhan yang memiliki pembuluh
secara struktur dan fungsi yang sama dengan tumbuhan di darat.
Ekosistem lamun merupakan produsen primer dalam rantai makanan di perairan
laut. Pertumbuhan, morfologi, kelimpahan dan produktivitas primer lamun pada suatu
perairan umumnya ditentukan oleh ketersediaan zat hara fosfat, nitrat dan ammonium
(Green dan Short 2003).
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini ialah :
1. Apakah klasifikasi dari lamun maupun alga ?
2. Apakah karakteristik dari lamun dan alga ?
3. Apa sajakah fungsi dari ekologi lamun dan alga ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang terdapat dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui klasifikasi alga maupun lamun
2. Untuk mengetahui karakteristik alga maupun lamun
3. Untuk mengetahui fungsi ekologi alga dan lamun.
BAB II
ISI
2
Ciri-ciri alga hijau adalah sebagai berikut:
Struktur tubuhnya ada yang bersel satu, juga ada yang berupa koloni, benang,
lembaran atau tabung.
Mempunyai klorofil yang terdapat dalam kloroplas
Sel-sel bersifat eukariotik
Sebagai vegetasi perintis
Habitatnya di darat, tempat yang lembab, di air tawar maupun air laut
Cara hidupnya bebas dan sebagai epifit atau endofit dalam tumbuhan atau hewan
lain, di perairan merupakan fitoplankton.
Cara perkembangbiakan Vegetatif, dengan membelah diri, membentuk
zoospora,atau fragmentasi Generatif, dengan konjugasi dan perkawinan
sel gamet.
2. Filum Phaeophyta (Alga Coklat)
3
bebatuan dan daun yang mengapung seperti pisau untuk mendapatkan sinar matahari
untuk proses fotosintesis.
Phaeophyta adalah bentuk paling kompleks dari alga. Dinding sel terdiri dari
selulosa dan asam alginat (polisakarida kompleks).
Cadangan makanan mengandung gula, alkohol yang lebih tinggi dan bentuk
kompleks lainnya polisakarida.
Anggota Phaeophyta milik ordo Laminarales disebut kelps.
Kelps adalah satu-satunya alga dengan diferensiasi jaringan internal yang
signifikan.
Meskipun memiliki jaringan konduktif seperti xilem dan floem tidak hadir,
kelps menunjukkan semacam jaringan konduktif.
Perkembangan mirip dengan spesies alga lainnya, reproduksi alga ini
berlangsung dengan baik cara-cara seksual dan aseksual.
Phaeophyta pada tingkat tinggi memiliki siklus hidup yang terdiri dari tahap
haploid dan diploid, disebut sebagai pergantian generasi. talus mewakili tahap
haploid dan tahap diploid mungkin mirip (isomorfik) atau berbeda
(heteromorphic).
3. Filum Rhodophyta (Alga Merah)
4
Rhodophyta adalah alga merah dan filum ini berisi hampir 4.000 spesies. Mereka
tumbuh di wilayah laut yang hangat dan di perairan yang lebih dalam. Kadang-kadang
mereka juga dapat ditemukan di perairan air tawar. Mereka mengandung klorofil a dan
phycobilins, yang merupakan pigmen merah. Mereka menyimpan makanan dalam
bentuk pati, dan dinding sel mereka terdiri dari selulosa dan agar, yang digunakan
sebagai media kultur mikroba yang berkembang. Beberapa spesies mengandung
karagenan yang digunakan untuk membuat kapsul gelatin untuk obat-obatan.
Ganggang merah (Rhodophyta) memiliki ciri atau karakteristik secara umum, antara
lain sebagai berikut.
Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).
Umumnya makroskopis (dapat dilihat dengan kasat mata) dengan panjang
dapat mencapai 1 meter.
Satu-satunya alga yang tidak memiliki fase berflagel dalam siklus hidupnya.
Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis
Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis.
Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluoride (sejenis
karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa) dan tetes-tetes
minyak. Floridosid akan bewarna kemerah-merahan jika ditambah dengan
iodium.
Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
Talus bewarna merah sampai ungu tetapi ada juga yang pirang atau kemerah-
merahan.
Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).
Dinding sel terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah
dalam tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat
lendir.
Memiliki pigmen klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin (biru) dan pigmen
dominan fikoeritrin (merah).
5
4. Filum Bacillariophyta
6
B. KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK LAMUN
1. Cymodocearotundata
7
2. Cymodoceaserrulata
8
3. Enhalusacoroides
9
Klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom :Plantae
Divisi :Antophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Helobiae
Famili : Potamogetonaceae
Genus : Halophila
Spesies : Halophila decipiens
C. EKOLOGI ALGA
Alga hijau adalah produsen primer yang menopang kebutuhan nutrien konsumen
dalam ekosistem perairan laut. itu berarti alga mempunyai peranan utama dalam suatu
ekosistem perairan laut. Alga hijau menempati posisi dasar dalam suatu piramida
ekosistem perairan laut yang menopang terjadinya suatu kehidupan dalam suatu
ekosistem. Alga hijau juga membantu dalam ketersediaan oksigen. karena, alga hijau
mampu merubah karbon dioksida menjadi oksigen untuk keberlangsungan mahkluk
hidup termasuk manusia. Alga hijau merubah karbon dioksida menjadi oksigen melalui
proses fotosintesis (Latifah, 2001).
D. EKOLOGI LAMUN
Secara ekologis padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting bagi wilayah
pesisir (Nontji, 2003), yaitu :
1. Produsen detritus dan zat hara.
2. Mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan system perakaran
yang padat dan saling menyilang.
3. Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi
beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasa nya di lingkungan
ini.
4. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan
matahari.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terdapat empat jenis klasifikasi algae yaitu: cholrophyta, phaeophyta, rhodophyta
dan bacillariophyta. Alga hijau berperan pada ekosistem perairan sebagai sumber
nutrien yaitu fitoplankton.
Lamun memiliki peran penting pada wilayah pesisir yaitu sebagai tempat
berlindung, mencari makan, habitat dan lainnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Latifah, Romli. 2001. Botani tumbuhan rendah. Malang. Umm. Priadi, Arif. 2009.
Biology 1. Yudhistira. Bandung.
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
Anonim a 22 November 2014 https://blog-alfiansyah-
kahar.blogspot.com/2014/11/normal.html.com . Diakses tanggal 1 Oktober 2019.
Niketutbio 14 Alga Merah. 2 Mei 20154
https://niketutbio14.wordpress.com/2015/05/02/alga-merah/ .Diakses 3 Oktober 2019
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan
Matematika dan Alam. Jakarta: Erlangga. Hal: 187-201.
Azkab, M.H.1988.Pertumbuhan danproduksilamun, Enhalusacoroides di rataanterumbu
di PariPulauSeribu.Dalam: P3O-LIPI, Teluk Jakarta: Biologi,Budidaya.
12