I. PENDAHULUAN
terutama ikan. Perairan merupakan suatu ekosistem yang memiliki peran dan
dapat terlihat langsung oleh mata tanpa bantuan alat. Salah satu organisme yang
artinya biota ini tidak dapat melawan arus. Mikroorganisme memiliki jumlah dan
jenis yang sangat banyak dan sangat beranekaragam serta sangat padat. Selain itu
plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai makanan
(food chain) dan jaringan makanan (food web). Mereka menjadi pakan bagi
sejumlah konsumen dalam rantai makanan dan jaring makanan tersebut (Ferianti,
2007).
bakteri) yang menempati zona pelagik samudera, laut, atau air tawar. Plankton
ditentukan oleh niche ekologi mereka dari pada taksonomi filogenetik atau
klasifikasi. Mereka menyediakan sumber makanan penting yang lebih besar, lebih
2
dikenal organisme akuatik seperti ikan dan cetacean. Meskipun banyak spesies
banyak, oleh karena itu pengambilan sample plankton harus dilakukan dengan
menggunakan alat yang dapat menyaring air sedemikian rupa sehingga plankton
yang tersaring cukup jumlahnya untuk dianalisis. Untuk keperluan ini alat khusus
yang biasa digunakan adalah jaring plankton atau plankton net. Setiap mata jaring
yang akan dikumpulkan, apakah itu fitoplankton atau zooplankton. Jika yang
menggunakan formalin dan disimpan didalam suhu yang rendah (Kasijan et all,
2004). Fitoplankton adalah mikro organisme nabati yang hidup melayang didalam
air, relatif tidak memiliki daya gera kan air, serta mampu berfotosintesis.
klorofil. Klorofil berfungsi untuk mengubah zat anorgani yang dihasilkan dan
dipergunakan untuk kebutuhan dirinya sendiri dan untuk kebutuhan organisme air
keragaman jenis dari plankton dan perifiton serta menghitung jumlah kelimpahan
plankton dan perifiton di waduk taman ilmu Universitas Riau. Selain itu juga
3
Manfaat dari praktikum ini adalah kita bisa mengetahui habitat dimana
hidup plankton dan perifiton serta dapat mengetahui jenis dan bentuk tubuh dari
plankton dan perifiton yang di dapat dari waduk. Selain itu kita juga dapat
disuatu perairan sehingga juga dapat dilakukan pada area yang lainnya. Tidak
hanya itu, pada praktikum ini juga dapat menambah wawasan kita tentang
sehingga mudah terbawa arus. Plankton berbeda dengan nekton yang berupa
hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak tergantung pada
arus air, contohnya : ikan, cumi-cumi, paus dll. Bentos adalah biota yang
hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang di dasar laut,
contohnya adalah kerang, teripang, bintang laut, karang dll (WordPress, 2009).
a) Berdasarkan Ukuran
ukuran, yaitu:
b) Berdasarkan Asal
menjadi 2, yaitu:
1. Plankton neritik
2. Plankton oseanik
lebih dari 400m. Termasuk dalam kelompok ini adalah bathyplankton yang hidup
pada kedalaman lebih dari 600m dan abyssoplankton yang hidupdi lapisan yang
oleh mata telanjang. Zooplankton ada yang hidup dipermukaan dan ada pula yang
hidup diperairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian
6
dari lapisan dalam kepermukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang
bebas (nekton) atau yang hidup (bentos) (Arianti, 1997 dalam Asconiwara, 2009).
a) Phylum Chlorophyta
kelas dari ganggang yang sel-selnya bersifat eukariotik (materi inti dibungkus
oleh membran inti). Pigmen klorofil terdapat dalam jumlah banyak sehingga
ganggang ini berwarna hijau. Pigmen lain yang dimiliki adalah korotan dan
nantafil.
b) Phylum Cyanophyta
“ Blooming “ blue green algae biasanya terjadi danau atau kolam yang
sadah, spesies ini muncul pada musim panas sampai awal penghujan spesies
tertentu ditentukan juga pada kolam atau danau dengan kesadahan rendah. Tapi
pada kondisi tersebut, mereka jarang sekali membentuk blooming. Adapun ciri-
cirinya yaitu :
sel tertentu). Hewan ini seringkali menempel di objek yang ada dalam air,dengan
dalam air. disekitar mulut terdapat silia yang tersusun secara melingkar (Madical,
2010).
endoparasit pada insang crustacea, telur siput, cacing tanah dan dalam ganggang
jenis vaucheria dan volvox. Biasanya transparan , beberapa berwarna cerah seperti
Menurut Black (2010), menyatakan bahwa ciri umum :kaki tampak seperti
daerah yang jelas. Sebagian hewan itu tubuhnya dilindungi oleh kulit yang keras
(zat kitin) yang berfungsi sebagai rangka luar anggota tubuh bersegmen
3) Phylum Copepoda
Menurut Zeva (2010), menyatakan bahwa copepoda adalh grup crustacea kecil
yang dapat ditemui dilaut dan hampir semua habitat air tawar dan mereka
merupakan suatu alga bermatriks kompleks dan juga mikroba heterotrofik yang
dilakukan dengan cara mengambil beberapa bagian tanaman air (Salvinia natans
Perifiton adalah organisme (hewan atau tumbuhan) yang melekat atau bergantung
pada tanaman atau benda yang tersembul atau muncul dari dasar. Biomassa yang
terbentuk merupakan sumber makanan alami bagi biota air yang lebih tinggi yaitu
zooplankton, juvenil udang, moluska dan ikan. Sehingga sangat menarik apabila
dilakukan kajian mengenai organisme perifiton ini yang memiliki peranan penting
sangat menentukan proses kolonialisasi dan komposisi perifiton, hal ini berkaitan
Praktikum tentang Plankton dan Perifiton ini dilakukan pada hari rabu
tanggal 30 maret 2016 jam 10.00 WIB sampai jam 12.00 WIB, yang penelitiannya
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air sample yang
diambil dari waduk taman ilmu, larutan lugol, larutan formalin dan alkohol.
ember, cover glass, objek glass, pipet tetes, botol sampel, sikat gigi, penggaris,
botol film, mikroskop binokuler, alat tulis, buku identifikasi plankton, buku
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode survey. Yaitu
sampel yang dilakukan adalah diwaduk taman ilmu Universitas Riau. Setelah itu,
alat yang akan digunkan nantinya. Asisten juga menjelaskan cara perhitungan
10
melakukan penelitian.
terlebih dahulu adalah alat yang akan digunakan, seperti planktonnet, ember, dan
sebagai berikut :
4. onnet, volume air contoh yang disaring diambil dengan ember dan air yang di
botol-botol kecil.
6. Berikan label untuk setiap botol tersebut dan lakukan segera pengamatan.
diamati jenis plankton apa yang terdapat pada air sempel tersebut dengan
menggunakan mikroskop.
11
Siapkan bahan dan alat akan digunakan, seperti air sempel, mikroskop,
objek glass, cover glass, pipet tetes, dan buku identifikasi plankton. Ambil satu
tetes air sampel dengan menggunakan pipet tetes lalu taruh di objek glass, setelah
tutup objek glass dengan cover glass lalu taruh objek glass pada mikroskop.
Tentukan perbesaran dan atur posisi objek glas sedemikian rupa hingga terlihat
plankton yang terkandung pada air sampel tadi. Setelah plankton ditemukan, maka
sesuaikan bentuk plankton dengan yang ada pada buku identifikasi plankton.
Setelah sesuai, gambarkan pada lembar kerja praktikum. Jangan lupa tuliskan
nama kelas, jenis dan berapa jumlah yang ditemukan. Kemudian menghitung
Keterangan :
alami yaitu kayu yang berada di perairan. Setelah itu ukur substrat tersebut
kerik substrat tersebut menggunakan sikat gigi dan masukkan kedalam botol
12
kecil/botol film. Setelah di masukkan ke dalam botol kecil/botol film beri larutan
Siapkan bahan dan alat akan digunakan, seperti air sampel, mikroskop,
objek glass, cover glass, pipet tetes, dan juga buku identifikasi perifiton. Setelah
itu ambil satu tetes air sampel dengan menggunakan pipet tetes lalu taruh di objek
glass, setelah tutup objek glass dengan cover glass lalu taruh objek glass pada
mikroskop. Tentukan perbesaran dan atur posisi objek glas sedemikian rupa
hingga terlihat perifiton yang terkandung pada air sampel tadi. Rumus yang di
Keterangan :
4.1 Hasil
Perhitungan Kelimpahan
Dimana:
ni
C = ∑si=1 ( N )2
Dimana :
N = jumlah ni= ∑ ni
E = H’ . = H’
H’maks log2S
Dimana :
H’ = indeks keanekaragaman jenis menurut Shannon- Wienner atau
zar dan kaor (d)
S = banyaknya taxa atau jenis yang ditemukan
Log2S = log 2 x log S = 3,321928 x log S (S)
15
Perhitungan Kelimpahan
Dimana:
Diketahui :
Log2 = 3,321928
ni
C = ∑si=1 ( N )2
Dimana :
N = jumlah ni= ∑ ni
E = H’ . = H’
H’maks log2S
17
Dimana :
H’ = indeks keanekaragaman jenis menurut Shannon- Wienner atau zar dan
kaor (d)
S = banyaknya taxa atau jenis yang ditemukan
Log2S = log 2 x log S = 3,321928 x logs (S)
4.2 Pembahasan
Pada saat melakukan pengamatan jenis-jenis plankton yang ada pada
Dari berbagai jenis plankton yang ditemukan, menandakan bahwa waduk masih
dalam keadaan baik. Karena, kualitas suatu perairan dapat dikatakan baik atau
buruk dapat dilihat dari jumlah jenis plankton yang terdapat diperairan tersebut.
secara acak dengan menggunakan Sedgwick Rafter Counting Cell (SRCC)”. Pada
cara ini setetes contoh air diletaan di atas gelas objek yaitu Sedgwick Rafter lalu
ditutup dengan gelas penutup (cover glass). Ukuran cover glass biasanya
bervariasi yaitu :
Untuk melihat kekayaan jenis ini dapat dilihat dari indeks diversitinya
: 24 ) :
individu sedang
individu tinggi
19
Dengan demikian :
tersebut jelek.
Jika 1 < d (H’) < 3 maka sebaran individu sedang (keragamannya sedang)
Jika d (H’) > 3 maka sebaran individu tinggi atau keragamannya tinggi
kaya jenisnya).
5.1. Kesimpulan
hasil yang di dapat adalah 2,42 dapat di simpulkan bahwa sebaran individunya
gangguan yang sedang atau sturktur komunitas organisme yang ada sedang dan
hasil dari Nilai Dominansi Jenis (C’) maka di peroleh hasilnya yaitu 0,165 berarti
dapat disimpulkan bahwa nilai C’ mendekati nol berarti tidak ada jenis yang
dominan muncul di perairan tersebut dan berdasarkan hasil dari Nilai Indeks
Keragaman Jenis (E) yaitu 1,34 ini menunjukkan bahwa nilai E mendekati satu
seimbang berarti tidak terjadi persaingan baik terhadap tempat maupun terhadap
makanan.
maka dapat hasilnya 2,123 ini menunjukkan bahwa sebaran individu sedang
yang sedang atau struktur komunitas organisme yang asa berada dalam keadaan
baik dan berdasarkan hasil dari Nilai Dominansi Jenis (C’) maka diperoleh
hasilnya yaitu 0,226 berarti dapat di simpulkan bahwa tidak ada jenis yang
mendominasi. Dan berdasarkan hasil dari Nilai Indeks Keseragaman Jenis (E)
yaitu 1,41 berarti keseragaman organisme dalam suatu perairan berada dalam
keadaan seimbang, berarti tidak terjadi persaingan baik terhadap tempat maupun
terhadap makanan.
21
5.2. Saran
semua pihak agar tidak mencemari air yang ada diwaduk tersebut. Kualitas air
diwaduk tersebut dalam keadaan baik, namun jika tidak dijaga kualitas air akan
berkurang. Jadi, kita sebagai manusia haruslah menjaga perairan yang ada di
sekitar kita, agar kedepannya lingkungan perairan kita bersih dan perairan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, El, Nur. dan Agustina, Reni. 2016. Penuntun Praktikum dan
Lembar Kerja Prkatikan Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
2013.
Utara.
23
LAMPIRAN
24
Sampel Plankton Tisu dan Pipet Tetes Cover glass dan Objek glass