Anda di halaman 1dari 4

2.

1 PENGGOLONGAN BERDASARKAN FUNGSI

Secara fungsional, plankton dapat digolongkan menjadi empat golongan utama, yakni fitoplankion,
zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankion.

a. Fitoplankton

Fitoplankton, disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang
dalam laut. Ukurannya sangat kecil, tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang paling umum
berkisar antara 2—200 um (1 1um = 0,001mm). Fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal,
tetapi ada juga yang membentuk rantai. Meskipun ukurannya sangat halus namun bila mereka tumbuh
sangat lebat dan padat bisa menyebabkan perubahan pada warna air taut yang bisa terlihat. Fitoplankton
mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan
organik makanannya. Fitoplankton mengandung kiorofil dan karenanya mempunyai kemampuan
berfotosintesis yakni menyadap energi surya untuk mengubah bahan inorganik menjadi bahan organik.
Karena kemampuannya memproduksi bahan organik dan bahan inorganik ini maka fitoplankton juga
disebut sebagai produsen primer (primary producer). seperti ikan, udang, cumi-cumi sampai paus yang
berukuran raksasa, bergantung pada fitoplankton, baik secara langsung ataupun tak langsung, lewat jalur
rantai pakan. Kelompok fitoplakton yang sangat umum dijumpai di perairan tropis adalah diatom
(Bacillariophyceae), dan dinoflagelat (Ðynophyceae).

b. Zooplankton

Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang
dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus
membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan
organik dan bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya ia sangat bergantung pada
bahan organik dan fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai
konsumen (consumer) bahan organik.

Zookplanton dapat dijumpai mulai dan perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke
perairan di tengah samudra, dan perairan tropis hingga ke perairan kutub. Zooplankton ada yang hidup di
permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal
harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton)
atau yang hidup di dasar laut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika
masih berupa telur dan larva. Baru dikemudian hari menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula
sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.

c. Bakterioplankton

Bakterioplankton, adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin memahami bahwa
bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan penting dalam daur hara (nutrient cycle)
dalam ekosistem laut. Ia mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat halus (umumnya < 1 um), tidak
mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai kiorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya
dalam ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposer). Semua biota laut yang mati, akan diuraikan
oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini
kemudian akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis.
d. Virloplankton

Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini ukurannya sangat kecil (kurang dan 0,2
um) dan menjadikan biota lainnya, terutama bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host).
Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan
mematikan sel-sel inangnya. Baru sekitar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji virioptankton
ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang sangat penting dalam thur karbon
(carbon cycle) di dalam ekosistem laut.

2.2 PENGGOLONGAN BERDASARKAN UKURAN

Ukuran plankton sangat beraneka ragam, dan yang sangat kecil hingga yang besar. Dulu orang
menggolongkan plankton dalam tiga kategori berdasarkan ukurannya, yakni:

a. Mikroplankton (20—200 um)

Fitoplankton adalah yang paling umum ditemukan yang termasuk dalam golongan ini, seperti diatom dan
dinoflagelat.

b. Nanoplankton (2 — 20 um)

Kelompok ini terlalu kecil untuk dapat ditangkap dengan jaring plankton. Misalnya kokolitoforid, dan
berbagai mikroflagelat.

c. Pikoplankton (0,2—2um)

Umumnya bakteri termasuk dalam golongan ini, termasuk sianobakteri yang tidak membentuk flamen
seperti Synechococcus.

d. Ferntoplankton (Iebih kedil dan 0,2 um)

Termasuk dalam golongan ini adalah virus laut (marine virus), yang disebutjuga sebagai virioplankton.

23 PENGGOLONGAN BERDASARKAN DAUR HIDUP

Berdasarkan daur hidupnya plankton dapat digolongkan menjadi:

a. Holoplankton

Dalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dan
telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya kopepod,
amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton juga umumnya adalah holoplankton.

b. Meroplankton

Plankton dan golongan ini menjalani kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dan daur
hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa la akan berubah
menjadi nekton, yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap
atau melekat di dasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara.
Pada umumnya ikan menjalani hidupnya sebagai plankton ketika masih dalam tahap telur dan larva
kemudian menjadi nekton setelah dapat berenang bebas. Kerang dan karang (coral) adalah contoh hewan
yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan
menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau menancap di dasar laut. Meroplankton ini
sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dan bentuk dewasanya.
Larva krustasea seperti udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat-tingkat
dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan
mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya budi daya udang,
krustasea, moluska, dan ikan.

c. Tikoplankton

Tikoplankton (tychoplankton) sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota ini dalam keadaan
normalnya hidup didasar luat sebagai bentos. Namun karena gerak air seperti arus, pasang surut, dan
pengadukan menyebabkan la bisa terangkat lepas dan dasar dan terbawa arus mengembara sementara
sebagai plankton. Beberapa jenis alga diatom normalnya hidup di dasar (benthic diatom), tetapi dapat
terangkut dan hanyut sebagai plankton. Demikian pula ada beberapa jenis hewan seperti amfipod,
kumasea, dan isopod, yang normalnya hidup sebagai bentos di dasar laut tetapi dapat terlepas dan terbawa
hanyut dan menjalani kehidupan sementara sebagai plankton.

2.4 PENGGOLONGAN BERDASARKAN SEBARAN HORIZONTAL

Plankton terdapat mulai dan Iingkungan air tawar hingga ke tengah samudra. Dan perairan tropis hingga
ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada permukaan taut yang tidak dihuni oleh plankton. Berdasarkan
sebaran horizontalnya, plankton laut balk fitoplankton maupun zooplakton, dapat di bagi menjadi:

a. Plankton neritik

Plankton neritik (neritic plankton) hidup di perairan pantai dengan salinitas (kadar garam) yang relatif
rendah. Kadang-kadang masuk sampai ke perairan payau di depan muara dengan salinitas sekitar 5— lo
psu (practical salinity unit; dulu digunakan istilah 0/oo atau permil, g/kg). Akibat pengaruh lingkungan
yang terus-menerus berubah disebabkan arus dan pasang surut, komposisi plankton neritik ini sangat
kompleks, bisa merupakan campuran plankton taut dan plankton asal perairan tawar. Beberapa di
antaranya malah telah dapat beradaptasi dengan lingkungan estuaria (muara) yang payau, misalnya
Labidocera muranoi . Di Teluk Jakarta, sangat umum dijumpai plankton neritik Noctiluca scintillans,
yang biasanya dijumpai hanya di dekat pantai.

b. Plankton oseanik

Plankton oseanik (oceanic plankton) hidup di perairan lepas pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu
plankton oseanik ditemukan pada perairan yang salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah perairan
oseanik ini, maka banyak jenis plankton tergolong dalam kelompok ini. Penggolangan seperti di atas
tidaklah terlalu kaku, karena ada juga plankton yang hidup mulai dan perairan neritik hmgga oseanik
hingga dapat disebut neritik-oseanik.

2.5 PENGGOLONGAN BERDASARKAN SEBARAN VERTIKAL


Plankton hidup di laut mulai dan lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman yang sangat dalam.
Dilihat dan sebaran vertikalnya ditiup angin yang menghanyutkan plankton tersebut. Sebenarnya ubur
ubur api ini merupakan hewan koloni. Setiap individu terbentuk dan empat koloni, masing-masing
berbeda fungsinya namun semuanya berada dalam hubungan kerja yang harmonis. Kelompok pertama
membentuk pelampung dan layar, kelompok kedua membentuk umbai umbai tentakel yang panjang
dilengkapi nematosis (nemarocysi) atau sel penyengat yang ampuh untuk menangkap mangsa, kelompok
ketiga mencernakan makanan, dan kelompok keempat untuk melaksanakan pembiakan. Physalia physalis
ini disebut ubur-ubur api karena bila tersentuh akan dapat menyengat kulit kita hingga melepuh dengan
rasa panas bagaikan disundut api. Ada lagi pleuston yang juga menarik, yakni Janthina, yang merupakan
keong laut yang hidup menggantung di lapisan film permukaan dengan busa yang dihasilkannya bagaikan
pelampung .

b. Mesoplankton

Mesoplankton yakni plankton yang hidup di lapisan tengah. Pada kedalaman sekitar 100-400 m (jangan
dikehrukan dengan ukuran plankton yang istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah
sangat redup sampai gelap. Oleb sebab itu, di Iapisan ini fitoplankton, yang memerlukan sinar matahari
untuk fotosintesis. umumnya sudah tidak dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominaai oleh
zooplankton. Beberapa kopepod seperti Eucheuta marina tersebar secara veflikal sampai ke lapisan ini
atau Iebih dalam. Dan keloinpok eufausid jugs banyak yang terdapat di lapisan ini, misalnya
Thysanopoda, Euphausia, Thysonoessa, Nematoscelis. Tetapi eufausid ini juga dapat melakukan migrasi
vertikal sanipai ke Lapizan di atasnya.

C. Hipoplankton

Hipoplankion adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih dan 400 m. Termasuk dalam
kelompok ini adalab batiplankton (bathyplankton) yang hidup pada kedalaman > 600 m. dan
abisoplankton (abyssoplankton) yang hidup di lapisan yang paling dalam, sampai 3000—4000m. Sebagai
contoh, dan kelompok cufausid. Bentheuphausia ambylops dan Thysanopoda adalah Jenis tipikal Iaut-
dalam yang menghuni perairan pada kedalaman lebih dari 1500m. Kelompok kaetognat Eukrohnia
hamate termasuk yang hidup pada kedalaman Iebih dan 1000m.

Anda mungkin juga menyukai