Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 4 ENZIM

NAMA :FATMAWATI

NIM :H041211002

MATKUL :BIOKIMIA A

1. Jelaskan apa itu enzim?


Jawab:
Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai
biokatalisator, di mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat
mempercepat reaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu
mempercepat reaksi biologis.
2. Jelaskan tentang  penamaan dan klasifikasi enzim?
Jawab:

Penamaan enzim secara trivial, yaitu secara non-sistematik misalnya: pepsin,


tripsin, katalase, tidak dapat menerangkan sifat dan macam reaksi kimia yang terjadi.
Penamaan dan klasifikasi enzim secara sistematik telah ditentukan oleh suatu
badan internasional bernama Commission on Enzymes of the International Union of
Biochemistry (CEIUB). Dalam sistem yang baru ini enzim dibagi menjadi enam
golongan utama, dan setiap golongan dibagi lagi menjadi sub-golongan. Dalam
beberapa ha1 tertentu, penamaan trivial masih dipakai, yaitu bila nama sistematiknya
terlalu panjang. Klasifikasi enzim secara internasional meliputi nama golongan,
nomor kode, dan macam reaksi yang dikatalisanya dan tiap golongan utama terbagi
lagi menjadi kelompok-kelompok enzim berdasarkan gugus substrat yang
diserangnya:
1. Oksido-reduktase: berperanan dalam reaksi oksidasi-reduksi.
2. Transferase: berperan dalam reaksi pemindahan gugus tertentu.
3. Hidrolase: berperan dalam reaksi hidrolisa.
4. Liase: mengkatalisa reaksi adisi atau pemecahan ikatan rangkap dua.
5. Isomerase: mengkatalisa reaksi isomerisasi.
6. Ligase: mengkatalisa reaksi pembentukan ikatan dengan bantuan pemecahan
ikatan dalam ATP.
Beberapa contoh dari tiap golongan enzim beserta penamaan dan klasifikasinya
terdapat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Suatu contoh Penamaan dan penggolongan enzim
Penamaan sistematik (CEIUB) Nama trival Reaksi
i. Oksidoreduktase
a. Menyerang gugus— CH— OH
Alcohol . NAD oksidoreduktase Alkohol Afkohol + NAD“ —
dehidmgenase Aldehid (atau Keton) + NADH
Glukosa: oksigen oksiöoreduktase Glukosa oksidase Gtukosa + Oz —
b. Menyerang gugus aldshid atau glukono — S — lacton * HUO
keton Format For-mat + NAD’ — CON +NADH
Format: NAD oksidoreduktase dehidrogenase P Piruvat -F fiQagf —
Piruvat: lipoat oksidoreduktase VhÍ
dehidrogenase
COz + asetildihidrolipoat
c. Menyerang gugus —CH —NHS
ñsnm amino .- Oksigen Asam amino oksidase Asam amino* H2O* Q
oksidoreduktase asam ct•Keton * NHS H2O3

d. Menyerang HCO
Hidrogen-peroksida . Katai ase H Oz + I-Jz Oz — Oz + 2IJzO
Hidmgenperoksida
oksidoreduktase
2. Transfemse
Memindahkail gugus madmen 1-
karhon
Metillransferore Tmnsmeñlese
b. Memiodahken gugus aldehida atau moshilkspgdemoskulymiglen
keto Trariskelolase S doh#Wosa-7-P+gli i‹kiA -
Sedoheptulose— —7 P transferase
Sedoheptulose - 7 - P tronsferase Transaldolase 5edoheptuIosa - —7 P +
gliseraldehida —3— P eritrosa-4-P +
fruktosa-6-P

3. Jelaskan  kinetika reaksi enzim?


Jawab:

Reaksi enzim:

E= enzim; S = substrat; ES = keadaan transisi daripada kompleks E dengan S; P = hasil


reaksi (produk).

Analisa kuantatif kinetika reaksi enzim dapat dilakukan dengan dua asas
pendekatan: (1) asas keseimbangan menurut Michaelis-Menten, dan (2) asas teori
keadaan tunak (stready state theory) menurut Briggs Haldane.
4. Jelaskan  pendekatan dengan asas keseimbangan menurut Michaelis-Menten?
Jawab:
5. Jelaskan pendekatan dengan prinsip 'teori keadaan tunak' menurut Briggs-
Haldane?
Jawab:

6. Jelaskan transformasi persamaan Michaelis – Menten?


Jawab:

7. Jelaskan faktor-faktor mempengaruhi aktivitas enzim?


Jawab:

Untuk penentuan ini perlu diketahui beberapa faktor, yaitu:


(1) Persamaan reaksi yang dikatalisa oleh enzim tersebut.
(2) Dibutuhkan atau tidaknya ko-faktor tertentu, seperti misalnya, ion-ion logam atau
ko- enzim (aktivitas kebanyakan enzim dibantu oleh ko-enzim, yaitu yang berperan
sebagai tempat atau bagian aktif(reactive site) dalam reaksi enzim.
(3) Pengaruh konsentrasi substrat dan ko-faktor
(4) pH optimum (aktivitas suatu enzim dipengaruhi pH medium. Pada keadaan
aktivitas enzim paling besar pHnya merupakan pH optimum untuk reaksi enzim
tersebut (Tabel 4.2)
Tabel 4.2 Angka pH optimum beberapa enzim

Enxim Substrat pH optimum


Pcpsin Al bumin tel ur 1,5
Hemoglobin Pirutät 2,2
Pi rulatboksilase 4,8
Funaarat 6/
Malat 8,0
Katalase HOO, 7,6
I ripsin Benzoilargininamida 7,7
Benzoilarginina eti1 ester 7,0
Alkalinlosl0tase Glisero1-3-is rat 9,5
Arginase A rginina 9,7

(5) Daerah temperatur di mana enzim mantap dan mempunyai aktivitas yang tinggi. Pada
suhu yang terlalu rendah kemantapan enzim tinggi, tetapi aktivitasnya rendah;
sedangkan pada suhu yang terlalu tinggi aktivitasnya tinggi, tetapi kemantapan rendah.
Daerah temperatur di mana kemantapan dan aktivitas enzim cukup besar disebut
temperatur optimum untuk enzim tersebut.

(6) Berbagai cara analisa yang sederhana untuk penentuan berkurangnya substrat atau
bertambahnya hasil reaksi.

8. Jelaskan  inhibisi reaksi enzim?


Jawab:
Pada umumnya, proses inhibisi merupakan suatu cara kontrol daripada reaksi enzim
di dalam sel. Proses inhibisi reaksi enzim ada dua macam: reversibel dan ireversibel. Inhibisi
ireversibel biasanya berlangsung dalam proses destruksi atau modifikasi suatu gugus fungsi
dalam molekul enzim. Inhibisi reversibel ditentukan secara kuantitatif dengan menggunakan
persamaan-persamaan kinetik Michaelis-Menten. Ada dua macam inhibisi reversibel, yaitu:
bersaing (competitive) dan tak bersaing (now competitive). Inhibisi bersaing dapat
dihilangkan dengah memperbesar konsentrasi substrat, sedangkan inhibisi tak bersaing tidak
dapat.

a. Inhibisi bersaing (competitive inhibition)


Reaksi inhibisi malonat terhadap enzim suksinatdehidrogenase merupakan suatu
contoh reaksi inhibisi bersaing yang reversibel. Dalam proses inhibisi ini, malonat
sebagai inhibitor bersaing dengan suksinat sebagai substrat terhadap tempat (active site)
yang sama pada molekul enzim. Derajat inhibisi yang dicapai merupakan fungsi dari
nilai banding (ratio) konsentrasi substrat dan inhibitor.
Jika E = enzim, S = substrat, I = inhibitor bersifat bersaing, (competitive
inhibitor), ES = kompleks yang terjadi antara E dan S, dan EI = kompleks yang terjadi
antara E dan I, maka reaksi enzim yang terjadi, yaitu:
9. Jelaskan  pengaruh temperatur terhadap K ?
Jawab:
Persamaan hubungan antara temperatur dengan konstanta keseimbangan reaksi, K,
diturunkan dari persamaan termodinamika:
AG = AH - TAS
dan persamaan:
AG = - RT n K.
G = energi bebas, H = entalpi (panas reaksi), S = entropi, R = konstanta gas, dan T =
temperatur.

Dengan mempersamakan kedua persamaan itu, didapatkan


AH - TAS = - RT n K
— AH (4.24)
tAS
nK= +
RT R
Persamaan ini disebut persamaan Van't Hoff. Selanjutnya, untuk temperatur T
dan Ta, konstanta keseimbangannya adalah K dan Kl ,sedangkan AH, R, dan AS
tetap. Maka :

Anda mungkin juga menyukai