Anda di halaman 1dari 17

UKBM 2 BIOLOGI : METABOLISME SEL

Anggota Kel. 6 XII-7 :


Daru Kresna P /13
Farah Fadhiani /18
Febrina Kurnia S /19
Kevin Putra S /24

Ayo Bernalar
Metabolisme : serangkaian reaksi biokimia yang terjadi pada organisme.
Jenis metabolisme :
1) Katabolisme : reaksi pembongkaran molekul besar yang menghasilkan energi
2) Anabolisme : reaksi penyusunan molekul kecil yang membutuhkan energi

Bernalar
 Karena enzim dibutuhkan dalam mempercepat reaksi metabolisme itu sendiri
 Katabolisme : reaksi pembongkaran molekul besar yang menghasilkan energi.
Prosesnya dari sebuah molekul besar menjadi molekul kecil dan menghasilkan energi
seperti reaksi glikolisis, siklus krebs, dekarboksilasi oksidatif, transport electron,
proses frementasi
 Jika karbohidrat yang dioksidasi habis, maka lemak dan protein akan menjadi
substrat yang dioksidasi
 Anabolisme : reaksi penyusunan molekul kecil yang membutuhkan energi. Prosesnya
dari molekul kecil disusun sampai membentuk senyawa besar seperti reaksi terang
dan gelap pada fotosintesis, kemosintesis
 Katabolisme menghasilkan energi yang dapat membantu proses anabolisme
Aktivitas 2.1
Mari Beraktivitas
Nomor 2
a. Komponen protein/Apoenzim, tersusun atas protein dan relative stabil
Komponen nonprotein yang terdiri atas :
1. Gugus prostetik ion anorganik (Kofaktor) berfungsi mempercepat kerja reaksi,
contohnya ion Ca2+, Cl- pada enzim ptyalin. Enzim yang memiliki kofaktor disebut
holoenzim
2. Gugus prostetik Organik (koenzim) berfungsi memindahkan gugus substrat dari
suatu enzim ke enzim lain, contohnya tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenate,
koenzim A, FMN, FAD+
b. Lock and Key Theory : enzim berikatan dengan substrat yang sesuai dengan bentuk
sisi aktif enzim itu sendiri
Induced Fit Theory : sisi aktif enzim akan menyesuaikan bentuknya yang sesuai
dengan substrat

Gambar 2.1 sketsa kerja enzim menurut teori kunci dan gembok

Gambar 2.2 sketsa kerja enzim menurut teori kecocokan induksi


c. Faktor yang memengaruhi kerja enzim
1. Suhu
Enzim akan mengalami denaturasi/kerusakan struktur pada suhu tinggi
Enzim bekerja pada rentang suhu tubuh manusia (±30-40oC)
Enzim akan inaktif pada suhu rendah (≤0 oC)
2. pH
Enzim bekerja pada pH tertentu sesuai substrat dan kepekaan sisi aktifnya.
3. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin cepat reaksi enzim dengan substrat
terjadi
4. Inhibitor
Inhibitor memperlambat kerja enzim
d. Inhibitor : zat yang menghambat kerja enzim
Jenis Inhibitor
1. Inhibitor Reversibel, berikatan lemah dengan enzim yang memungkinkan enzim
dapat bekerja kembali. Terbagi menjadi:
a) Inhibitor reversible Kompetitif
Inhibitor ini akan bersaing dengan substrat dalam berikatan dengan sisi aktif
enzim. Enzim akan aktif jika konsentrasi substrat lebih banyak daripada
konsentrasi inhibitor. Contohnya adalah oksalosukinat yang bersaing dengan
sukinat dalam berikatan dengan enzim sukinat dehydrogenase
b) Inhibitor reversible nonkompetitif
Inhibitor ini memungkinkan untuk mengubah struktur enzim dengan berikatan
di sisi enzim yang tidak aktif (alosetrik) sehingga ikatan antara enzim dengan
substrat tidak menghasilkan produk. Contohnya adalah senyawa penisilin yang
menghambat enzim pembentuk dinding sel bakteri

Gambar 2.3 cara kerja inhibitor kompetitif dan nonkompetitif


2. Inhibitor Irreversible, berikatan kovalen (kuat) dengan enzim pada sisi aktifnya
sehingga menyebabkan enzim tidak berikatan dengan substrat. Contoh inhibitor
ini adalah diisopropil fluorofosfat yang menghambat enzim asetilkolin-esterase

Jawaban LK 2.2.1 No. 5


Substrat 1,3, dan 5 mampu berikatan dengan enzim karena memiliki kecocokan
struktur dengan sisi aktif enzim
Siap Tantangan

1. Klasifikasi enzim berdasarkan jenis zat yang dikatalisasi :


a. Oksidoreduktase : mengkatalis reaksi redoks
Contoh : enzim dehydrogenase, enzim oksidase
b. Transferase : mengkatalis reaksi pemindahan gugus
Contoh : enzim transaminase, enzim kinase
c. Hidrolase : mengkatalis reaksi hidrolisis
Contoh : enzim lipase, enzim amilase
d. Liase : mengkatalis reaksi pemutusan ikatan tanpa melalui reaksi
hidrolisis
Contoh : enzim dekarboksilase
e. Isomerase : mengkatalis reaksi isomerisasi (reaksi yang mengubah
struktur geometric senyawa tanpa mengubah rumus kimianya)
Contoh : enzim isomerase, enzim mutase
f. Ligase : mengkatalis penggabungan dua molekul yang melibatkan
hidrolisis ATP
Contoh : enzim sintetase
2. Inhibitor kompetitif : berikatan pada sisi aktif enzim dan berkompetisi terhadap
substrat dalam berikatan dengan enzim
Inhibitor Alosterik : tidak berikatan pada sisi aktif, berikatan pada sisi lain enzim
(alosterik) yang mengakibatkan perubahan struktur sisi aktif enzim
Simpulan :
Enzim : zat yang mengkatalis reaksi biokimia pada metabolisme
Prinsip kerja enzim :
1) Seperti kunci dan gembok
2) Mengikuti struktur substrat yang berikatan
Faktor yang memengaruhi kerja enzim :
 Suhu
 pH
 konsentrasi
 inhibitor
Tipe inhibitor
1. Inhibitor reversible :
 Inhibitor kompetitif
 Inhibitor nonkompetitif
2. Inhibitor irreversible
Aktivitas 2.2
Mari Beraktivitas
Nomor 2
a. Katabolisme : reaksi pembongkaran molekul besar yang menghasilkan energi
Contoh reaksi : C 6 H 12 O 6 +6 O 2 →6 C O 2+6 H 2 O+38 ATP
b. Respirasi seluler dan penguraian peroksida menjadi air dan oksigen

Bagian c,d,e
Tahap 1 : Glikolisis
C 6 H 12 O6 → 2asam piruvate+2 NADH +¿+ 2 ATP ¿
Tahap 2 : dekarboksilasi oksidatif
2 asam piruvate → 2 asetil KoA + 2 NADH +¿+2 C O ¿ 2

Tahap 3 : Siklus Krebs


2 asetil KoA→ 6 NADH +¿+2 FADH + 4 C O +2 ATP ¿
2 2

Tahap 4 : Transpor electron


+ ¿+ 10H 2 O +30 ATP ¿

10 NADH +¿+5 O → 10 NAD


2 ¿

2 FADH 2+O 2 →2 FAD+¿+2 H O +4 ATP ¿


2

Dari 1 mol Glukosa, dapat menghasilkan 40 ATP dari 4 tahapan reaksi.


Nomor 3 LK 2.2.3

Sifat Reaksi
Hasil Enzim yang (eksergonik/
Tahap Perubahan Senyawa
Samping berperan
endergonik)

1. Glukosa+ ATP → Glukosa-6- - Heksokinase endergonik


fosfat + ADP

2. Glukosa-6-fosfat → Fruktosa- - Fosfoglukoisomerase -


6-fosfat

3. Fruktosa-6-fosfat + ATP → - Fosfofruktokinase endergonik


Fruktosa-1,6-difosfat + ADP

4. Fruktosa-1,6-difosfat→ Dihidroksi Aldolase -


Dihidroksi aseton fosfat + aseton fosfat
Gliseraldehida-3-fosfat

5. Gliseraldehida-3-fosfat + 2 NADH Gliseraldehida-3- eksergonik


2NAD +
→1,3-difosfogliserat + fosfat dehidrogenase
2 NADH
6. 1,3-difosfogliserat + ADP→ 2ATP fosfogliseratikinase Eksergonik
3-fosfogliserat+ 2ATP

7. 3-fosfogliserat→2- - fosfogliseromutase -
fosfogliserat

8. 2-fosfogliserat→ Air Enolase -


2 fosfoenol pyruvate + Air

9. 2 fosfoenol piruvate + ADP 2ATP Piruvatikinase Eksergonik


 2 asam Piruvat + ATP

Reaksi singkatnya : C 6 H 12 O 6 → 2asam piruvate+2 NADH +¿+ 2 ATP ¿


1 mol glukosa dalam reaksi glikolisis membentuk 2 mol asam pyruvate, 2 mol
NADH, dan 2 mol ATP

Siap Tantangan
1. Asam pyruvate dapat memasuki siklus krebs setelah asam pyruvate tersebut
direaksikan dalam tahapan dekarboksilasi oksidatif menjadi Asetil KoA. Reaksi
tersebut berlangsung setelah asam pyruvate masuk ke dalam matriks mitokondria.

Nomor 2
a. Fosforilasi adalah penambahan atau pelepasan gugus fosfat ke dalam suatu
molekul organic
b. Pada tahap pembentukan Glukosa-6-fosfat; Fruktosa-1,6-difosfat selama
proses glikolisis, proses
c. Glukosa+ ATP → Glukosa-6-fosfat + ADP
Fruktosa-6-fosfat + ATP →Fruktosa-1,6-difosfat + ADP
Nomor 3
Fosforilasi oksidatif adalah reaksi pengoksidasian nutrisi yang menghasilkan
energi
Contohnya :
+ ¿+ 10H 2 O +30 ATP ¿

10 NADH +¿+5 O → 10 NAD


2 ¿

2 FADH 2+O 2 →2 FAD+¿+2 H O +4 ATP ¿


2

Fosforilasi substrat adalah reaksi pelepasan gugus fosfat untuk menghasilkan


energi
Contohnya :
1,3-difosfogliserat + ADP→3-fosfogliserat+ATP
2 fosfoenol piruvate + ADP  2 asam Piruvat + ATP
Simpulan :
Respirasi aerob terjadi secara 4 tahap yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs,
dan transport electron
Tahap 1 : Glikolisis
C 6 H 12 O 6 → 2asam piruvate+2 NADH +¿+ 2 ATP ¿
Tahap 2 : dekarboksilasi oksidatif
2 asam piruvate → 2 asetil KoA+ 2 NADH +¿+2 C O ¿ 2

Tahap 3 : Siklus Krebs


2 asetil KoA→ 6 NADH +¿+2 FADH + 4 C O +2 ATP ¿2 2

Tahap 4 : Transpor electron


+ ¿+ 10H 2 O +30 ATP ¿

10 NADH +¿+5 O → 10 NAD


2 ¿

2 FADH 2+O 2 →2 FAD+¿+2 H O +4 ATP ¿ 2


Aktivitas 2.3
MARI BERAKTIVITAS 2.3
2a. Respirasi anaerob (fermentasi) adalah katabolisme karbohidrat yang membutuhkan
senyawa selain O2 sebagai oksidator (penerima elektron terakhir dari reaksi). Respirasi
anaerob terjadi apabila setelah glikolisis berakhir, sel mengalami kekurangan O2.

2b. Beberapa organisme yang dapat melakukan respirasi anaerob: khamir, bakteri asam
laktat, otot tubuh pada manusia.

2c. Persamaan reaksi fermentasi alkohol (substrat glukosa)


Proses glikolisis:
Glukosa —> Asam piruvat
C6H12O6 ———> 2 C2H3OCOOH + Energi

Proses Dehidrogenasi:
Asam piruvat —> Asam laktat
2 C2H3OCOOH + 2NADH2 ———> 2 C2H5OCOOH + 2NAD

2d. Persamaan reaksi fermentasi asam laktat (substrat glukosa)


Proses glikolisis:
Glukosa —> Asam piruvat
C6H12O6 ———> 2 C2H3OCOOH + Energi

Dekarbosilasi asam piruvat:


Asam piruvat —> Asetaldehid + Karbondioksida
2 C2H3OCOOH ———> 2 CH3CHO + 2CO2

Dehidrogenasi Asetaldehid:
Asetaldehid —> Etanol
2 CH3CHO + 2NADH2 ———> 2C2H5OH + 2NAD
2e.

No Perbedaan Asam laktat Alkohol


.

1 Hasil akhir Asam laktat Alkohol

2 Organisme yang melakukan Manusia/hewan tingkat Saccharomyces sp.


tinggi lainnya

3 ATP yang terbentuk 2 >2

2f.

No Perbedaan Respirasi Aerob Respirasi Anaerob


.

1 Keberadaan oksigen Dibutuhkan Tidak Dibutuhkan

2 Energi yang dihasilkan 36-38 ATP 2 ATP

3 Hidrogen yang terlepas Menghasilkan CO2 dan air secara Menghasilkan CO2
sempurna dan air secara tidak
sempurna

4 Hasil samping Hidrogen yang terlepas membentuk Membentuk asalm


air laktat / etanol

5 Proses dan tahapan Kompleks, yaitu glikolisis, Sederhana, yaitu


dekarboksilasi oksidatif, silkus krebs, glikolisis / fermentasi
tranpor elektron

6 Lokasi Mitokondria Sitoplasma

SIAP TANTANGAN
1. Jumlah ATP yang dihasilkan pada respirasi anaerob lebih sedikit dibanding respirasi
aerob karena proses respirasi anaerob tidak menggunakan oksigen, sehingga sel tidak
memiliki akseptor elektron alternatif untuk memproduksi ATP. Sehingga proses
respirasi anaerob disebut sebagai proses frementasi alkohol dan hanya menghasilkan 2
ATP.

Nomor 2
a. Melalui respirasi anaerob.
b. Energi yang dihasilkan respirasi anaerob sedikit, karena etanol/asam laktat sebenarnya
masih mengandung banyak energi yang belum dioksidasi.
Kontraksi otot menggunakan respirasi anaerob, sedangkan relaksasi otot
menggunakan respirasi aerob.
Asam laktat menumpuk pada otot yang terlalu sering berkontraksi menyebabkan
kelelahan. Agar asam laktat dapat dioksidasi, maka tubuh harus melakukan respirasi
aerob dengan membuat nafas tersengal-sengal untuk
mendapat lebih banyak O2.
Simpulan :
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah katabolisme karbohidrat yang membutuhkan senyawa
selain O2 sebagai oksidator (penerima elektron terakhir dari reaksi).
Respirasi anaerob terjadi apabila setelah glikolisis berakhir, sel mengalami kekurangan O2.
Adapun beberapa organisme yang dapat melakukan respirasi anaerob: khamir, bakteri asam
laktat, otot tubuh pada manusia.
Aktivitas 2.4
a. Persamaan reaksi fotosintesis:

b. Yang dibutuhkan tumbuhan untuk proses fotosintesis adalah cahaya matahari, air,
CO2, dan adanya klorofil.
c. Reaksi terang : fotosintesis yang membutuhkan energi dari cahaya
matahari dan terjadi di membran tilakoid. Reaksi terang dibagi menjadi 2
berdasarkan aliran elektron, yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik.

Reaksi gelap : adalah reaksi fotosintesis yang tidak memerlukan


cahaya dan terjadi di stroma. Reaksi gelap dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap
fiksasi, reduksi, dan regenerasi.

d. Fotofosforilasi adalah proses pembuatan ATP (adenosin triposfat) dari ADP


(adenosin diposfat) dan P1 (fosforilasi) menggunakan energi yang berasal dari
cahaya.
e. Perbedaan fosforilasi siklik dan nonsiklik:
No. Pembeda Fosforilasi siklik Fosforilasi nonsiklik
1 Jenis fotosistem Fotosistem I (P700) Fotosistem I (P700)
Fotosistem II (P680)
2 Produk yang dihasilkan ATP ATP, NAPDH, O2
3 Fotolisis air Tidak terjadi Terjadi
4 Proses Elektron dari P700 → melalui Elektron dari P680 →
sistem transpor → kembali melalui sistem transpor
lagi ke P700 →menuju ke P700 dan
tidak kembali ke P680.
f. Produk dari reaksi terang yang digunakan saat reaksi gelap adalah ATP dan
NADHPH2. Tahap – tahap reaksi gelap adalah:
a) Tahap fiksasi: Pada tahap ini, CO2, berikatan dengan ribulosa bifosfat
(RuBP) membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (PGA) dengan bantuan
enzim RuBP karboksilase (rubisco). Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
6CO2+ 6 ribulosa difosfat (RuBP)  12 PGA(3-fosfogliserat)
b) Tahap reduksi: Pada tahap ini, PGA diubah menjadi DPGA (1,3-
difosfogliserat) melalui penambahan gugus fosfat dari ATP. Selanjutnya,
NADPH mereduksi DPGA menjadi fosfogliseraldehid (PGAL atau G3P).
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
c) Tahap regenerasi: Pada tahap ini, molekul PGAL disusun ulang menjadi 3
molekul RuBP. Untuk menyelesaikan ini, siklus menghabiskan 3 ATP.
Adapun sebagian PGAL yang lain digunakan untuk membentuk glukosa.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

g. Reaksi kemosintesis secara umum

Proses kemosintesis oleh bakteri nitrifikasi

Proses oksidasi sulfur oleh bakteri

h. Tabel perbandingan fotosintesis dan kemosintesis


Soal Tantangan
1. Respirasi berbeda dengan proses fotosintesis dimana respirasi tidak terpengaruh oleh
cahaya. Oleh karena itu, respirasi pada tumbuhan berlangsung siang malam dan
berlangsung sepanjang waktu selama tumbuhan hidup. karena cahaya bukan
merupakan syarat.

Nomor 2
a) Contoh tanaman C3 : Tanaman Poaceae seperti gandum dan padi, bayam,
kangkung serta Gymnospermae.
Contoh tanaman C4 : Jagung, tebu, dan sorghum.
Contoh tanaman CAM : Kaktus
b) Perbedaan dari tanaman C3, C4, dan CAM :
 C3 : Tumbuhan yang mendominasi sebagian besar di bumi (85%) dengan
melakukan fotosintesis secara standar.
 C4 : Tumbuhan yang pada saat melakukan proses fotosintesis menggunakan
lintasan C4. Hal yang membedakan dari tanaman C4 yakni daun dari
tanaman C4 berupa Anatomi Kranz.
 CAM : tumbuhan yang saat melakukan fotosintesis menggunakan lintasan
crassulacean acid metabolism (CAM) untuk meminimalkan laju
fotorespirasi.

No. Perbedaan Tanaman C3 Tanaman C4 Tanaman CAM


1 Anatomi daun -Sel fotosintesis tidak -Sel seludang Biasanya tidak ada
memiliki berkas yang pembuluh tertata sel-sel palisade dan
jelas dengan baik dan terdapat vakuola
–Sel mesofil besar dan kaya organel yang besar di dalam
tidak rapat -Sel mesofil tidak mesofil
–Sel-sel seludang ikatan terlalu besar dan
pembuluh kecil dan lebih rapat
banyak -Ikatan pembuluh
lebih sedikit
2 Kloroplas Mesofil daun Mesofil daun dan Mesofil
(monomorfik) seludang (dimorfik) (monomorfik)
3 Adaptasi terhadap Mudah beradaptasi Mudah adaptasi di Mudah adaptasi di
lingkungan ketika CO2 tinggi, daerah kering dan lingkungan yang
habitat lahan basah banyak sinar sangat kering.
matahari
4 Senyawa pertama Asam fosfogliserat Asam oksaloasetat Asam oksaloasetat
yang dihasilkan
5 Enzim pertama RuBP karboksilase PEP karboksilase -PEP karboksilase
saat fiksasi CO2 (Rubisco) kemudian RuBp (malam)
karboksilase -RuBP karboksilase
(siang)
6 Tempat reaksi Sel-sel mesofil daun -Sintesis asam malat Sintesis asam malat
di sel mesofil daun dan pemecahan
–Pemecahan asam asam malat terjadi
malat di seludang di sel mesofil daun
pembuluh
7 Waktu fiksasi CO2 Siang hari Sintesis asam malat -Sintesis asam malat
dan pemecahan terjadi waktu malam
asam malat terjadi hari
di siang hari –Pemecahan asam
malat terjadi di
siang hari
8 Mekanisme -Siang hari: stomata -Siang hari: stomata -Siang hari: stomata
membuka/menutu membuka membuka menutup
p stomata – Malam hari: stomata – Malam hari: stomata – Malam hari:
menutup menutup stomata membuka
9 Fotorespirasi Ada Ada, tapi hanya di Ada, tetapi hanya
seludang pembuluh terjadi di sore
dan bahkan hampir menjelang malam
tidak melakukan hari
fotorespirasi
10 Laju fotosintesis Rendah Tinggi Tinggi
11 Laju fotorespirasi Tinggi Rendah Rendah

Simpulan

Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik, yaitu H2O dan CO2 oleh
klorofil menjadi zat organik, yaitu karbohidrat dengan bantuan cahaya.

Fotosintesis dibagi menjadi 2, yaitu reaksi terang (fosforilasi siklik dan fosforilasi
nonsiklik) dan reaksi gelap (tahap fiksasi, tahap reduksi, dan tahap regenerasi).

Berdasarkan reaksi pengikatan CO2 dari udara tanaman dibagi menjadi 3, yaitu tanaman
C3, C4, dan CAM.

Kemosintesis adalah proses penyusunan bahan organik(karbohidrat) dari H2O dan CO2
menggunakan energi kimia.

Kemosintesis dibagi menjadi 2 (kemosintesis bakteri nitrifikasi dan belerang).


UJI KOMPETENSI

A. Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. B
4. C
5. D
B. Essay
1. Karbohidrat, lemak dan protein bertemu dalam proses metabolisme, yaitu di dalam
siklus krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama
siklus krebs yaitu koenzim A. Akibatnya, ketiga zat tersebut dapat saling mengisi
sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Karbohidrat dapat disintesis dari lemak
dan protein. Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein. Protein dapat
disintesis dari lemak dan karbohidrat.
2. Karena Tanaman C3 mempunyai efisiensi fotosintesis yang rendah enzim Rubisco
mempunyai peran ganda, yaitu untuk pengikatan CO2 dan pengaktifan oksigenase
dalam fotorespirasi. Pada tanaman C3, pemanfaatan CO2 hanya sebesar 50% karena
adanya fotorespirasi, sehingga efisiensi fotosintesis rendah.

C. Soal Analisis
a. Pirai atau gout atau padagra merupakan penyakit yang biasa menyerang jempol kaki
yang ditandai dengan serangan akut artritis inflamasi.
b.Penyebab dari arthritis gout adalah kadar asam urat yang tinggi. Keadaan asam urat yang
tinggi tersebut menyebabkan terbentuknya kristal urat yang dapat menumpuk di sendi yang
menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat. rat atau ginjal mengeluarkan terlalu
sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk danmembentuk kristal urat
yang tajam.
c. Pengobatan arthritis gout dapat menggunakan obat antiinflamasi non steroid, kolkisin, dan
kortikosteroid.
d.Pencegahan terkena gout adalah dengan minum banyak cairan, membatasi atau menghindari
alkohol, dapatkan protein dari produk susu rendah lemak, batasi asupan daging, memakan
porsi makanan yang cukup (tidak berlebih).

Refleksi diri
a. 1. Konversi makanan menjadi energi untuk melakukan proses seluler;
2. Konversi makanan/bahan bakar menjadi bahan penyusun protein, lipid, asam
nukleat dan beberapa karbohidrat;
3. Pembuangan limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalis oleh enzim ini memungkinkan
organisme dapat tumbuh dan berkembang biak, mempertahankan strukturnya, dan
merespons lingkungannya, mempertahankan strukturnya, dan merespons
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai