Anda di halaman 1dari 10

Pada ilmu kimia telah dikenal adanya:

Reaksi endotermis: reaksi yg memerlukan panas


Reaksi eksotermis: reaksi yg menghasilkan panas
“Pada sistem non biologis energi panas dapat diubah menjadi energi
mekanis atau energi listrik.”
Pada sistem biologis:
o Manusia bersifat isotermis (suhu tubuh konstan). Manusia
menggunakan panas yang terbentuk pada suatu reaksi antara lain untuk
mempertahankan suhu tubuh tetapi tidak dapat mengubahnya menjadi
energi mekanik atau energi listrik, sisa panas akan dibuang ke luar. Oleh
karena itu yang lebih penting diperhitungkan adalah bentuk energi kimia
(ATP dll).
o Pada sistem biologis proses yg memerlukan energi mendapatkannya
dengan cara mengaitkan reaksi yg perlu energi (reaksi endergonik)
dengan reaksi yang menghasilkan energi (reaksi eksergonik)
R. Eksergonik
1→ → proses sintesis
2→ ~e → kontraksi otot
3→ →penghantaran saraf
4→ →transpor aktif
SENYAWA KAYA ENERGI (~E)

ATP: adenosin – p ~ p ~ p
(adenosin trifosfat). ATP adalah
suatu nukleotida yg dalam
bentuk aktifnya membentuk
kompleks dengan Mg++ atau
Mn++. Peranan ATP sbg
pembawa energi terletak pada
gugusan trifosfat yg
mengandung 2 ikatan
fosfoanhidrid. Hidrolisis ikatan
ini akan melepaskan banyak
energi bebas.
Analog ATP : GTP, CTP, UTP.
Senyawa kaya energi (~ E ) lainnya misalnya fosfoenolpiruvat, kreatinfosfat
( ada simbol ikatan bertenaga tinggi (~). Tumbuhan mendapatkan
energinya dari fotosintesis sedangkan hewan dan manusia
mendapatkannya dari bahan makanan.
Pada reaksi A + B ==== C + D
Secara termodinamika:
Apabila Δ G < 0 → dikatakan reaksi ke kanan bersifat eksergonik (dapat
berlangsung spontan)
Apabila Δ G = 0 → dikatakan reaksi setimbang
Apabila Δ G > 0 → dikatakan reaksi ke kanan bersifat endergonik (tidak
dapat berlangsung spontan, karena untuk dapat berlangsung perlu energi/
dikaitkan dgn reaksi eksergonik).
Reaksi biokimia di dalam sel umumnya tak dapat berlangsung dgn
sendirinya oleh karena adanya hambatan energi (energy barrier) → jadi
perlu enzim untuk mengatasi hambatan energi ini (enzim menurunkan
energi aktivasi , tetapi tidak mengubah harga Δ G ).
kead. transisi

G tanpa katalisator
E. level

Ea
=

dgn katalisator inorg


E. bebas
Ea'
dgn enzim

Ea''
kead. awal G = Perubahan
E. bebas

kead. akhir

Perjalanan
reaksi
Oksidasi biologis enzim dan koenzim reaksi redoks
1. Oksidase
mengkatalisis pembebasan hidrogen dari substrat dan secara alami
menggunakan O2 sebagai akseptornya. Menghasilkan H2O atau H2O2
AH2 + ½ O2 === A + H2O AH2 + O2 === A + H2O2
OKSIDASE OKSIDASE
Sebagian mengandung FAD/FMN sebagai gugus prostetik → Jadi
merupakan flavoprotein
contoh: L-Asam Amino Oksidase, Glukosa Oksidase, dan Aldehid
Dehidrogenase
REAKSI : FP + AH2 === FPH2 + A LALU FPH2 +O2 === FP + H2O2
Bila juga mengandung logam→ disebut metalloflavoprotein Sebagian tidak
mengandung flavin contoh: Sitokrom Oksidase (Mengandung Cu).
2. Dehidrogenase
Tidak dapat menggunakan O2 sebagai akseptor hidrogen yang dibebaskan
dari substrat.
Macam :
1) Yang terkait rantai respirasi
A. Dehidrogenase nad pada rantai respirasi
B. Dehidrogenase yg perlu riboflavin (fmn / fad) yg terkait rantai respirasi
C. Sitokrom2 kecuali sitokrom oksidase
R.R. : S → NAD+ → Fp → Q → SISTEM SITOKROM → O2
2) Yang tak terkait rantai respirasi

3. Hidroperoksidase
: substratnya H2O2
1. PEROKSIDASE :
H2O2 + AH2 → 2 H2O + A
2. KATALASE
H2O2 + H2O2 → 2 H2O + O2
4. Oksigenase
1.) MONOOKSIGENASE (HIDROKSILASE)
AH2 + O2 + ZH2 → AOH + H2O + Z
Contoh: enzim2 pada sintesis steroid, enzim2 hidroksilasi obat2-an
2.) DIOKSIGENASE (OKSIGEN TRANSFERASE) : A + O2 → AO2
PEMBENTUKAN ATP
PEMBENTUKAN ATP DALAM SEL : PEMBENTUKAN ATP PADA TINGKAT
RANTAI RESPIRASI TERJADI DALAM MITOKONDRIA CARA PEMBENTUKAN
ATP paling utama pembentukan ATP pada tingkat substrat: lewat reaksi
biasa misalnya :
fosfogliserat kinase
1,3 BISFOSFOGLISERAT + ADP + Pi
3 FOSFOGLISERAT + ATP
RANTAI RESPIRASI
MITOKONDRIA
Tempat pembentukan atp paling utama dalam sel, sebab
1. Mengandung jalur/ daur yg banyak menghasilkan Energi:
A. Siklus asam sitrat
B. Oksidasi beta asam lemak → menghasilkan ASETIL KO-A Masuk
siklus asam sitrat
2. Tempat berlangsungnya rantai respirasi
Jadi jalur/ daur tsb di atas menyediakan bahan baku H+ dan elektron yg
akan masuk ke rantai respirasi (pabrik ATP, membentuk ATP dari ADP + Pi
dengan bantuan enzim ATP sintase). H+ dan elektron akhirnya dengan
oksigen membentuk H2O.
RANTAI RESPIRASI merupakan serangkaian
katalisator dalam mitokondria untuk transpor hidrogen atau H+
DAN e- untuk akhirnya direaksikan dengan O2 membentuk H2O
Rantai respirasi hanya berjalan dalam keadaan aerob (ada O2 )
Pada rantai respirasi terjadi 3 hal:
1.transpor hidrogen atau H+ Dan e- → rangkaian proses oksidasi
Pembentukan ATP : Proses fosforilasi oksidatif
Pemakaian O2
Jumlah ATP yang terbentuk:
Lewat dehidrogenase NAD = ratio P : O = 2.5:1
Lewat dehidrogenase FAD tanpa lewat NAD = ratio P : O=1.5:1
SUKSINAT
Fp (FAD)
+
S → NAD → Fp → Q → SIT b →SIT c1 →SIT c →SIT a →SIT a3 →½O2

(FMN)
I II III
Inhibitor sistem rantai respirasi adalah senyawa2 yang mengakibatkan :
- rantai respirasi tidak berjalan
- ATP tidak terbentuk
◼ TITIK TANGKAP:
1. SITE I : PIERICIDIN A, AMOBARBITAL, ROTENON
2. SITE II: BAL, ANTIMYCIN A
3. SITE III: H2S, CO, CN-
AD 1 DAN 2: MENGHAMBAT ALIRAN ELEKTRON → TAK TERBENTUK ATP
AD 3 : MENGHAMBAT PEMAKAIAN O2 → TAK TERBENTUK ATP
◼ OLIGOMISIN : MENGHAMBAT FOSFORILASI ADP
◼ ATRAKTILOSIDA : MENGHAMBAT TRANSPOR ADP MASUK
DAN ATP KE LUAR MITOKONDRIA
ASAM BONGKREK : SEPERTI ATRAKTILOSIDA
◼ UNCOUPLER :
CONTOH: 2,4 DINITROFENOL
◼ MENGHAMBAT PEMBENTUKAN ATP TETAPI TIDAK MENGHAMBAT
OKSIDASI SUBSTRAT MAUPUN PEMAKAIAN O2
 Disebut juga siklus asam trikarboksilat (tricarboxylic acid cycle = TCA cycle)
atau siklus krebs
 Letak ; di dalam mitokondria
 Lokasi selular :
 * di dalam sel-sel jaringan hewan mamalia : semua komponen siklus asam
sitrat terdapat di dalam matriks mitokondria
 * ke luar masuknya metabolit daur ini melalui membran mitokondria
merupakan proses yg aktif dan terkendali
FUNGSI TCA CYCLE
Fungsi utama :
1. Oksidasi asetil KoA menjadi CO2, H2O dan energi
(1 mol asetil KoA menghasilkan 10 mol ATP
oleh karena daur ini banyak melepas H+ dan elek-
tron yg akan masuk rantai respirasi)
2. Anggota TCA cycle bersifat amfibolik, artinya :
dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi energi, atau
disintesis menjadi senyawa lain
ANGGOTA TCA CYCLE BERSIFAT AMFIBOLIK
→ Dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi energi
katabolisme asam amino anggota tca cycle
energi
* oksidasi beta asam lemak asetil KoA
anggota siklus krebs energi
* oksidasi glukosa piruvat asetil KoA
anggota siklus krebs energi
→ Dapat disintesis menjadi senyawa lain:
- glukosa (melalui glukoneogenesis)
- asam amino tertentu
- asam lemak (lipogenesis)
TAHAPAN REAKSI SIKLUS ASAM SITRAT
Tahap 1. sitrat sintase
Asetil KoA + oksaloasetat + H2O sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan berjalan
searah.
Tahap 2
Sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg mengandung Fe++
caranya : mula2 terjadi dehidrasi menjadi cis-akonitat ( yg tetap terikat
enzim ), kemudian terjadi rehidrasi menjadi isositrat, Reaksi ini dapat
dihambat oleh fluoroasetat.
Tahap 3
Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim) oleh isositrat
dehidrogenase yg memerlukan NAD+ Reaksi ini diikuti dekarboksilasi oleh
enzim yg sama menjadi α-ketoglutarat. Enzim ini memerlukan Mn++ / Mg++
Ada 3 jenis isozim isositrat dehidrogenase :
* satu jenis isozim menggunakan NAD+ isozim ini hanya ditemukan di
+
dalam mitokondria NADH + H yg terbentuk akan diteruskan dalam
rantai respirasi.
* Dua jenis isozim yg lain menggunakan NADP + dan ditemukan dalam
mitokondria dan sitosol.
Tahap 4
- Dekarboksilasi oksidatif α-ketoglutarat (caranya seperti pada
dekarboksilasi oksidatif piruvat) menjadi suksinil KoA oleh enzim α-
ketoglutarat dehidrogenase kompleks
- Enzim ini memerlukan kofaktor seperti : TPP, Lipoat, NAD+, FAD dan
KoA-SH
- Reaksi ini secara fisiologis berjalan searah
- Reaksi ini dapat dihambat oleh arsenit mengakibatkan akumulasi /
penumpukan α-ketoglutarat.
Tahap 5 Suksinat thikonase
Suksinil KoA Suksinat
-Reaksi ini memerlukan ADP atau GDP yg dengan Pi akan membentuk ATP
atau GTP. Juga memerlukan Mg++
-Reaksi ini merupakan satu2nya dalam TCA cycle yg membentuk senyawa
fosfat berenergi tinggi pada tingkat substrat
-Pada jaringan dimana glukoneogenesis terjadi ( hati & ginjal) terdapat 2
jenis isozim suksinat thiokonase, satu jenis spesifik GDP, satu jenis untuk
ADP.
-Pada jaringan nonglukoneogenik hanya ada isozim yg menggunakan ADP
Tahap 6 Suksinat dehidrogenase
Suksinat + FAD Fumarat + FADH 2
Reaksi ini tdak lewat NAD, dihambat oleh malonat
Tahap 7 Fumarase
Fumarat + H2O L-Malat
Tahap 8 Malat dehidrogenase
L-Malat + NAD+ Oksaloasetat + NADH + H+
Reaksi ini membentuk kembali oksaloasetat
Reaksi total :
Asetil KoA + 3NAD+ + FAD + ADP (atau GDP) + Pi +
H 2O 2CO2 + KoA-SH + 3 NADH + 3 H+ + FADH2 + ATP ( atau GTP)
#LIHAT GAMBAR SIKLUS ASAM SITRAT#
 REAKSI DEHIDROGENASE
* yg menggunakan NAD+ 2.5 ATP
* yg menggunakan FAD (tak lewat NAD+) 1.5 ATP
 Suksinat thikonase : 1 ATP atau 1 GTP
 Reaksi yg menghasilkan CO2 ( dekarboksilasi oksidatif) : reaksi yg dikatalisis
oleh isositrat dehidrogenase dan α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks
 Vitamin B yg berperan pada TCA cycle sbg bentuk ko-enzimnya :
Thiamin TPP
Niacin NAD
Riboflavin FAD
Asam pantotenat KoA
#JUMLAH ENERGI YANG TERBENTUK#
 Oksidasi 1 mol asetil KoA lewat TCA cycle menghasil-
kan :
* 3 mol (NADH + H+) yg akan masuk rantai respirasi
menghasilkan 3 x 2.5 mol ATP = 7.5 mol AP
* 1 mol FADH2 yg akan masuk rantai respirasi meng-
hasilkan 1.5 mol ATP
* Enzim suksinat thiokinase menghasilkan 1 mol ATP
( atau GTP )
* Jadi dari 1 mol asetil KoA dihasilkan 10 mol senyawa fosfat berenergi
Tinggi.
#INHIBITOR SIKLUS ASAM SITRAT#
 Fluoroasetat :
* Dgn KoA-SH membentuk fluoroasetil-KoA
* Fluoroasetil-KoA berkondensasi dgn oksaloasetat membentuk
fluorositrat ( dikatalisis oleh sitrat sintase)
* Fluorositrat menghambat akonitase terjadi
akumulasi sitrat
* Fluoroasetat didapatkan misalnya pada pestisida
 Malonat : menghambat suksinat dehidrogenase
 Arsenit : menghambat α-ketoglutarat dehidrogenase
kompleks
REGULASI :
 Piruvat dehidrogenase :
* dihambat oleh : asetil-KoA, NADH, ATP
* AMP : sbg aktivator allosterik
 Siklus Asam Sitrat :
terutama dikendali oleh kadar NAD+ dan NADH intra-
mitokondrial (ratio NAD+ dan NADH intramitokondrial)
 Isositrat dehidrogenase :
* diaktifkan oleh ADP, dihambat oleh NADH
α-ketoglutarat dehidrogenase :
* dihambat oleh suksinil KoA
* dihambat oleh NADH
 Malat dehidrogenase : dihambat oleh NADH
REGULASI TCA CYCLE :
 Tergantung pasokan ( supply ) dan kebutuhan ( de-
 mand ) akan TCA cycle.
 Tersedianya NAD dan FAD
 Hambatan oleh NADH
 High energy signal turn off
 Low-energy signal turn on
 Reaksi searah : reaksi oleh sitrat sintase dan α-keto-
glutarat dehidrogenase prakstis berlangsung searah

Anda mungkin juga menyukai