Bio Energetika

Juliana Christyaningsih
 Pendahuluan
Ilmu Kimia dikenal :
1. Reaksi eksoterm
2. Reaksi endoterm

Sistem non biologis, energi panas dpt diubah jd

energi mekanik/listrik

Sistem biologis pd organisme, hrs isoterm (suhu

tubuh konstan), istilah reaksi disebut
endergonik & eksergonik
 Reaksi Sistem Biologis
Energi yg diperlukan oleh
suatu reaksi, diperoleh
dg cara mengaitkan reaksi
endergonik &
eksergonik (coupling
reaction)
Bagan coupling reaction
 Mekanisme pengaitan reaksi

 Pembentukan senyawa antara

A+C SA B+D

 Pembentukan senyawa kaya energi (E )

perubahan A E D
E bebas E
B C
 Mekanisme pengaitan reaksi
Senyawa energi (E) akan menangkap energi yang
dihasilkan oleh reaksi eksergonik, menjadi
senyawa energi tinggi (E), lalu (E) akan
memberikan energinya utk reaksi endergonik.

Senyawa (E) yg paling banyak didapat adalah

ATP atau adenosin -PPP
 Senyawa Kaya Energi (E)
 ATP adalah nukleotida yg terikat dg Mg 2+
atau Mn 2+ .
 ATP berperanan sbg pembawa energi.
 ATP analog dg GTP, CTP, UTP
 Senyawa yg selain ATP = PEP (fosfoenol
piruvat) & kreatin fosfat.
 Tanaman mendapat E dari fotosintesis,
sedangkan manusia dari bahan makanan.
Struktur ATP
Pembentukan Energi / ATP
Siklus Fosfat dan interkonversi
adenin nukleotida
Pirofosfatase an organik
2P PPi

Pi

asil koA sintase

ATP

adenilil kinase
ADP AMP
 Konservasi energi
Ada 3 sumber utama P pada konservasi energi :

1. Fosforilasi oksidatif
merupakan sumber energi kuantitatif yang
paling besar dalam organisme aerobik
2. Glikolisis
3. TCA cycle/ Siklus Krebs
Konservasi energi
 Rantai respirasi
Tempat : krista mitokondria
Rantai respirasi merupakan rangkaian
katalisator untuk transpor hidrogen (H+) &
elektron (e-) yang direaksikan dg O2 membentuk
H2O.

Rantai respirasi berlangsung pada keadaan aerob

 Rantai respirasi
Pada rantai respirasi terjadi :
1. Transpor hidrogen dan elektron, yg merupakan
rangkaian proses oksidasi
2. Pembentukan ATP/ proses fosforilasi
oksidatif
3. Pemakaian oksigen

Jumlah ATP yang terbentuk:

1. NADH 3 ATP
2. FADH2 2 ATP
Tempat fosforilasi Oksidatif
Kompleks F0-F1 /ATP Sintase
Fosforilasi Oksidatif
Transpor elektron
Transpor elektron
Transpor elektron
Inhibitor Rantai Respirasi

Site I Site II Site III

 Inhibitor Rantai Respirasi
Keterangan :
 Site I : piericidin A, amobarbital, rotenon
 Site II : BAL, Antimycin A
 Site III : H2S, CO, CN-

 Site I & II menghambat aliran elektron, III

menghambat pemakaian O2, shg tidak terbentuk ATP
 Oligomisin : menghambat fosforilasi ADP
 Atraktilosida : menghambat transpor ADP masuk dan
ATP keluar mitokondria
Oksidasi NADH dari luar
mitokondria
NADHdari luar tidak dapat menembus membran mitokondria, shg oksidasi via :

1. Malat shuttle, menghasilkan 3 ATP

Oksidasi NADH dari luar
mitokondria
2. Via -gliserofosfat shuttle, menghasilkan 2 ATP
Pencernaan makanan &
metabolismenya
Tri Carboxylic Acid Cycle (TCA
Cycle)
 Tri Carboxylic Acid Cycle
(TCA Cycle)
Function : to burn the acetyl-CoA made from fat,
glucose or protein in order to
make ATP in cooperation wih
oxidative phospohorylation

Location : all cells with mitochondria

Connection : from glycolysis through acetyl-CoA.

Pyruvate makes oxaloacetate and
malate through the anaphlerotic
reactions. To  oxidation through
asetyl-CoA. To amino acid
degradation through acetyl-CoA
and various intermediates of TCA
cycle
 Tri Carboxylic Acid Cycle
(TCA Cycle)
Regulation : supply and demand of TCA cycle.
Availability of NAD+ and FAD as
substrates. Inhibition by NADH.
High-energy signals turn off. Low-
energy signals turn on.
ATP yield : Pyruvate 15 ATP
Acetyl-CoA 12 ATP