Anda di halaman 1dari 3

Peran Perawat dalam Tindakan Safety

Sumber : cmpa-acpm.ca

Patient safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.

Patien safety merupakan masalah kesehatan global yang serius. Hasil penelitian
menunjukan bahwa di negara maju satu dari sepuluh pasien yang mendapatkan cidera
selama mendapatkan perawatan di rumah sakit. Di negara berkembang, pasien yang
dirugikan selama proses perawatan di rumah sakit kemungkinan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara maju. Dalam beberapa tahun terakhir ini, negara
telah menyadari pentingnya meningkatkan patien safety. Menurut peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Depkes, 2011)
tujuan patient safety adalah :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD

sedangkan, tujuan patient safety secara internasional adalah :


1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)
2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari
pengobatan resiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery (mengeliminasi
kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka karena
jatuh)

Pencegahan dan Penurunan Kejadian yang Tidak Diharapkan dari Kesalahan


Medis (Medical Error) di Rumah Sakit
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) mendorong RS-RS di Indonesia
untuk menerapkan Sembilan Solusi “Life-Saving” Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
atau 9 Solusi, langsung atau bertahap, sesuai dengan kemampuan dan kondisi RS
masing-masing.

1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (Look-Alike, Sound-Alike


Medication Names).
2. Pastikan identifikasi pasien.
3. Komunikasi secara benar saat serah terima atau pengoperan pasien.
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat (concentrated).
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan.
7. Hindari Salah kateter dan salah sambung slang (tube).
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai.
9. Tingkatkan kebersihan tangan (Hand hygiene) untuk pencegahan lnfeksi
nosokomial.

SUMBER :
World Heatlh Organization, 2012, 10 facts on patient safety, http://www.who.int
Mulyati, L. dan Sufyan. A. 2008. Pengembangan Budaya Patient Safety Dalam Praktik
Keperawatan. http://www.stikku.ac.id
Departemen Kesehatan RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, http://kars.or.id

Anda mungkin juga menyukai