Anda di halaman 1dari 6

Tujuan Sasaran Terhadap Keselamatan Pasien

Fifi Adelina Rambe


Fifiadelina0895@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap orang terutama dalam pelayanan
kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman. Contohnya dalam pemberian
obat,  Setiap obat jika salah penggunaannya dapat membahayakan pasien, bahkan bahayanya dapat
menyebabkan kematian atau kecacatan pasien, terutama obat-obat yang perlu diwaspadai. Kemudian
Salah-Lokasi, Salah-Prosedur, dan Salah-Pasien yang menjalani tindakan serta prosedur merupakan
kejadian sangat mengkhawatirkan dan dapat terjadi. Kesalahan ini terjadi antara lain akibat komunikasi
yang tidak efektif dan tidak adekuat. Maka dari itu, seorang perawat harus menerapkan komunikasi yang
baik terhadap pasien dan keluarganya

Kata kunci : tujuan , sasaran , keselamatan pasien

1. Latar Belakang

keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit
menjadi lebih aman dan nyaman . Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang diakibatkan oleh
kesalahan akibat melakukan suatu tindakan ataupun tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis
pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf RS yang cukup besar, merupakan hal
yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors). kesalahan medis diartikan
sebagai: suatu Kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak
seperti yang diinginkan ( kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu
tujuan ( kesalahan perencanaan). Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera/luka pada pasien, bisa berupa Near Miss
atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
Nyaris Cedera (NC) merupakan suatu kejadian yang terjadi akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, yang dapat mencederai pasien, tetapi
cedera serius tidak terjadi pada pasien tersebut , karena keberuntungan (misalnya,pasien terima
suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain juga harus mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan kepada pasien ), dan peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal
diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya tersebut).

2. Tujuan

Adapun tujuan dari sasaran keselamatan pasien ,yaitu:


1.      Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS.
2.      Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan juga masyarakat.
3.      Menurunnya KTD di RS.
4.      Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak adanya pengulangan KTD.

3. Metode
Metode yang digunakan, yaitu
Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat
profesional yang memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. Namun pada
metode ini, kesinambungan asuhan keperawatan belum optimal.

4. Hasil

Tujuan pemberian metode tim ini dalam asuhan keperawatan adalah untuk memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga pasien merasa puas dan
nyaman dengan tindakan yang dilakukan . Selain itu, metode tim dapat meningkatkan kerjasama
dan koordinasi antara perawat dalam melaksanakan tugas dan memungkinkan adanya transfer of
knowledge dan transfer of experiences di antara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Dan apabila metode tim ini terlaksana maka kecelakaan atau kesalahan
dalam perawatan pasien dapat dimimalkan.
5. Pembahasan

Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi rumah sakit,
komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien dan
komponen kritis dari manajemen mutu (WHO, 2004 dalam Depkes RI 2011). Patient safety
adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman
kepada pasien. Standar Akreditasi Rumah Sakit tahun 2011 dan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 pasal 8 tentang sasaran keselamatan pasien rumah sakit pada
ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan sasaran
keselamatan pasien. Sasaran keselamatan pasien tersebut meliputi tercapainya hal-hal sebagai
berikut: ketepatan identifikasi pasien; peningkatan komunikasi yang efektif; peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai; kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi; pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan pengurangan resiko pasien
jatuh (Depkes RI, 2011).

6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Ketepatan Identifikasi Pasien :

Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, pengambilan darah, atau produk darah, dan lain-
lain.

2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif :

Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap, dibacakan kembali dan dikonfirmasi oleh pemberi perintah

3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert) :

Prosedur memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan
elektrolit konsentrat

4. Kepastian Tepat Lokasi, Prosedur, dan Pasien Operasi :


Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas untuk identifikasi lokasi operasi.

5. Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan :

Prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi


yang terkait pelayanan kesehatan

6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh :

Prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera


akibat jatuh di rumah sakit

6. Penutup

Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap orang terutama dalam
pelayanan kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman. Contohnya
dalam pemberian obat,  Setiap obat jika salah penggunaannya dapat membahayakan pasien,
bahkan bahayanya dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pasien, terutama obat-obat yang
perlu diwaspadai. Kemudian Salah-Lokasi, Salah-Prosedur, dan Salah-Pasien yang menjalani
tindakan serta prosedur merupakan kejadian sangat mengkhawatirkan dan dapat terjadi.
Kesalahan ini terjadi antara lain akibat komunikasi yang tidak efektif dan tidak adekuat. Maka
dari itu, seorang perawat harus menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan
keluarganya, peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak
diharapkan; serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien dan keluarga.
7. Referensi

Elrifda,S.
(2011).BudayaPatientSafetydanKarakteristikKesalahanPelayanan:ImplikasiKebijakandiS
alahSatuRumahSakitdiKotaJambi.JurnalKesehatanMasyarakatNasionalVol.6,No.2.
Firawati.
(2012).PelaksanaanProgramKeselamatanPasiendiRSUDSolok,JurnalKeselamatanPasien
.6(2),74-77.
Ginting,D.(2019).KebijakanPenunjangMedisRumahSakit(SNARS).Yogyakarta:Deepublish.
Herawati,Y.T.
(2015).BudayaKeselamatanPasiendiRuangRawatInapRumahSakitXKabupatenJember.Ju
rnalIkatanKesehatanMasyarakat.11(1),54-58.
Isamainar,H.(2019).KeselamatanPasiendiRumahSakit.Yogyakarta:Deepublish.
Kamil,H.(2017).PatientSafety.IdeaNursingJournalVol1No1.
KemenkesRI.(2011).PermenkesRINo.1691/Menkes/VIII/
2011tentangKeselamatanPasienRimahSakit.
Panesar.S.S.,Stevens.A.C.,dkk.
(2017).AtaGlanceKeselamatPasiendanPeningkatanMutuPelayananKesehatan.Jakarta:Pe
nerbitErlangga.
Potter,P.A.,&Perry,A.G.
(2005).BukuAjarFundamentalKeperawatan:Konsep,ProsesdanPraktek(edisi4).Jakarta:E
GC.
Potter,P.A.,&Perry,A.G.(2010).FundamentalKeperawatanBuku1Edisi7.Jakarta:SalembaMedika.
Rivai,F.,Sidin,A.I.&Kartika,I.
(2016).FaktoryangBerhubungandenganImplementasiKeselamatanPasiendiRSUDAjjappa
nngeSoppengTahun2015.JurnalKebijakanKesehatanIndonesia,Vol.05,No.4.
Sakinah,S.,dkk.
(2017).AnalisisSasaraKeselamatanPasienDilihatdariAspekPelaksananIdentifikasiPasiend
anKeamananObatdiRSKepresidenanRSPADGatotSoebrotoJakarta.JurnalKesehatanMasy
arakat(e-Journal)Volume5,Nomor4.
Siamamora,R.H.
(2019).BukuAjar:PelaksanaanIdentifikasiPasien.PonorogoJawaTimur:UwaisInspirasiInd
onesia.
Siamamora,R.H.
(2018).PengaruhPenyuluhanIdentifikasiPasiendenganMenggunakanMediaAudiovisualTe
rhadapPengetahuanPasienRawatInap.JurnalKeperawatanSilamparivol.3,No.1.Hal.342-
351.
Siamamora,R.H.
(2018).DocumentationofParientIdentificationIntoTheElectronicSystemtoImproveTheQua
lityofNursingServices.InternationalJournalofScientific&TechnologyResearch.Vol.8.No.0
9.Hal.1884-1886.
Triwibowo,C.,Yuliawati,S.,&Husna,N.A.
(2016).HardoversebagaiUpayaPeningkatanKeselamatanPasien(Patientsafety)diRumahSa
kit.JurnalKeperawatanSoedirman.Vol11(2),Hal77-79
Whardani,V.(2017).BukuAjarManajemenKeselamatanPasien.Malang:UBPress.

Anda mungkin juga menyukai