Anda di halaman 1dari 49

BIOENERGETIKA

BIOENERGETIKA/TERMODINAMIKA BIOKIMIA : pengetahuan tentang


perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia
3 sistem dalam termodinamika:
1. Sistem terpisah (isolated system) : sistem yang sama sekali terpisah dari
sekitarnya, pertukaran energi & materi 2. Sistem tertutup (closed system) : ada pertukaran energi
3. Sistim terbuka (open system) : ada pertukaran energi & materi
HUKUM TERMODINAMIKA
Hukum termodinamika I : total energi suatu sistem = konstan/tetap
penambahan/pengurangan energi - , perpindahan & perubahan bentuk +
Hukum termodinamika II : semua sistem mengalami perubahan spontan
menuju keadaan seimbang. Entropi = ukuran seberapa jauh sistem dari
keadaan seimbang. Semakin acak suatu sistem makin seimbang & nilai
entropi makin tinggi

Sistim biologis bersifat isotermik & memakai energi kimia


Perubahan Gibbs pada energi bebas (G) : sebagian dari energi total dalam
sistem untuk melakukan kerja. Energi bebas = potensial kimiawi
G (Gibbs free energy) : gabungan hukum termodinamika I & II
yang dirumuskan Gibbs & Helmholtz
G = E T . S

(suhu & tekanan konstan)

G < 0 : Reaksi spontan (reaksi eksergonik)


G > 0 : Reaksi tidak spontan (reaksi endergonik)
G = 0 : Reaksi seimbang
E = perubahan total energi internal suatu reaksi
T = temperatur absolut
S = perubahan entropi
METABOLISME = katabolisme + anabolisme
Katabolisme = pemecahan molekul bahan bakar (eksergonik)
Anabolisme = reaksi pembentukan suatu substansi (endergonik)

A + C B + D + heat / panas
Perubahan metabolit A B melepaskan energi bebas (eksergonik)
Perubahan C D memerlukan energi bebas (endergonik)
Coupling reaction = penggabungan reaksi eksergonik & endergonik

COUPLING REACTION
1. Pembentukan senyawa antara: A + C I B + D
I = common obligatory intermediate
Keuntungan: dapat mengendalikan kecepatan reaksi
2. Pembentukan senyawa kaya energi (~E)
Keuntungan: ~E tidak perlu ada hubungan struktural dengan A, B, C & D, ~E
dapat sebagai transducer energi dari eksergonik ke endergonik
Dalam sel hidup, ~E berupa adenosine triphosphate (ATP)

ATP berperan penting pada organisme :


- Autotrophic: proses eksergonik sederhana, misal: tanaman hijau, bakteri
- Heterotrophic: coupling katabolisme & anabolisme (metabolisme)
ATP = nukleosida trifosfat (adenin, ribose & 3 gugus fosfat)
ATP 2 gugus ~P, ADP 1 gugus ~P, AMP hanya fosfat energi rendah

SENYAWA-SENYAWA KAYA ENERGI


- Tiol ester mencakup koenzimA, misal: asetil koA
- Acyl carrier protein (ACP)
- Senyawa ester asam amino
- S adenosilmetionin (metionin aktif)
- UDPGlc (uridin diphosphat glukosa)
- PRPP (5 phosphoribosil 1- pirophosphat)
3 SUMBER UTAMA ~P:
- Fosforilasi oksidatif: sumber ~P terbesar pada organisme aerobik. Energi
bebasnya dari intra mitochondrial respiratory chain dengan molekul O 2
- Glikolisis anaerobik: menghasilkan 2 ~P dari reaksi yang dikatalisa enzim
fosfogliserat kinase & piruvat kinase
- Siklus asam sitrat: menghasilkan 1 ~P pada reaksi yang dikatalisa enzim
suksinil tiokinase

FOSFAGEN = simpanan fosfat energi tinggi


- Kreatin fosfat: di otot rangka, jantung, spermatozoa & otak vertebrata
- Arginin fosfat: di otot invertebrata
Untuk mempertahankan konsentrasi ATP dalam otot saat kontraksi otot

KERJA MEKANIS ATP


Ikatan ~P pada ATP diubah jadi pergerakan dengan mengubah konformasi
suatu protein, ex: serat otot yang berkontraksi
ATP terikat pada head of myosin yang memiliki aktivitas ATPase sehingga ATP
dihidrolisis menjadi ADP dan Pi
Jantung adalah spesialis tranformasi energi kimia ATP menjadi kerja mekanis
Tiap denyutan jantung tunggal memakai sekitar 2% ATP dalam jantung
Bila ATP dalam jantung tidak diperbarui maka semua ATP akan habis
terhidrolisis dalam waktu < 1 menit
Jantung memerlukan ATP dalam jumlah besar pembentukan ATP jantung
harus melalui fosforilasi oksidatif tanpa O 2 atau pO2 rendah, jumlah
ATP yang diproduksi tidak cukup
Aterosklerosis pada a.koronaria menghambat hantaran O 2 ke sel otot
jantung di distal sumbatan sel ini tidak dapat menghasilkan ATP
dalam jumlah adekuat kematian sel (infark miokard)

KERJA TRANSPORT ATP


Pada transport aktif, ikatan ~P pada ATP dipakai untuk memindahkan senyawa
dengan melawan gradien konsentrasi
Na-K-ATP ase memakai ATP untuk mempompa ion Na keluar dari sel
KERJA BIOSINTETIK ATP
Pembentukan ikatan peptida (sintesa protein), ikatan C-C-(sintesa asam
lemak), ikatan C-N-(sintesa urea), ikatan C-O-(sintesa triasil gliserol)
semuanya memerlukan energi dari ATP
NUKLEOSIDA TRIFOSFAT YANG LAIN UNTUK TRANSFER ~P:
1. Nukleosida trifosfat non adenin
Nukleosida trifosfat serupa ATP tetapi mengandung basa selain adenin
Dapat disintesa dari difosfatnya dengan dikatalisa enzim nukleosida difosfat
kinase, misal : uridin trifosfat, guanosin trifosfat, sitidin trifosfat
2. Nukleosida monofosfat
Senyawa monofosfat spesifik dikatalisa enzim nukleosida monofosfat kinase
spesifik membentuk senyawa nukleosida difosfat

ADENILAT KINASE (MIOKINASE)


Mengkatalisa interkonversi ATP serta AMP di satu pihak & ADP di lain pihak

Reaksi ini memungkinkan 3 hal:


1. ~P dalam ADP untuk sintesa ATP
2. AMP mengalami fosforilasi ulang menjadi ADP dengan bantuan ATP
3. Pada waktu ATP terpakai habis akan terjadi peningkatan konsentrasi AMP
yang bertindak sebagai sinyal metabolik untuk meningkatkan kecepatan
proses katabolik yang selanjutnya dihasilkan ATP lebih banyak

OKSIDASI BIOLOGI
Oksidasi = pengeluaran elektron
Reduksi = penerimaan elektron
Proses oksidasi (donor elektron) selalu diikuti reduksi (akseptor elektron)
POTENSIAL REDOKS (Eo) = besarnya energi (Volt) yang dibebaskan saat
senyawa mendapatkan / melepaskan elektron
Pada metabolik, umumnya elektron dipindahkan dari senyawa dengan Eo'
rendah (lebih negatif) ke Eo' tinggi (lebih positif)
Pada sistem biologis Eo diukur pada Ph= 7 yaitu sebesar -0,42 Volt
O2 merupakan akseptor elektron terbaik karena memiliki Eo paling positif
Makin negatif Eo suatu senyawa, makin besar energinya saat melepaskan
elektron ke O2
OKSIDOREDUKTASE = 4 kelompok enzim yang mengkatalisa proses redoks :
1. Oksidase
2. Dehidrogenase
3. Hidroperoksidase
4. Oksigenase

OKSIDASE
Mengkatalisa perpindahan hidrogen dari substrat ke O 2 sebagai akseptor
Hasil akhir : air (H2O) atau hidrogen peroksida (H2O2)

Yang termasuk enzim oksidase:


A. Yang mengandung Cu : sitokrom oksidase
B. Yang mengandung Flavin Mono Nukleotida (FMN) atau Flavin Adenin
Dinukleotida (FAD):
L-amino acid oksidase, xanthine oksidase, aldehyde dehydrogenase, glukosa
oksidase

SITOKROM OKSIDASE = sitokrom aa3


Hemoprotein yang mempunyai heme prosthetic group = mioglobin,
hemoglobin & sitokrom lain
Merupakan komponen akhir rantai respirasi di mitokondria transfer
elektron dari oksidasi oleh enzim dehidrogenase ke O2
Toksin : Gas CO, sianida & hidrogen sulfida
FMN & FAD dibentuk dalam tubuh dari vitamin riboflavin
Metalloflavoprotein = flavoprotein yang mengandung 1 / > logam sebagai
kofaktor essensial
L-AMINO ACID OKSIDASE : dengan FMN dalam ginjal mengkatalisa deaminasi
oksidatif asam L-amino
XANTHINE OKSIDASE : pada susu, usus halus, ginjal & hati untuk konversi
basa purin asam urat
ALDEHYDE DEHYDROGENASE : metalloflavoprotein dengan FAD pada hati
mengkatalisa senyawa aldehid & substrat N-heterosiklik
GLUKOSA OKSIDASE : dengan FAD memperkirakan kadar glukosa

DEHIDROGENASE
2 fungsi utama :
1. Transfer hidrogen dari satu substrat ke substrat lain
2. Komponen rantai respirasi untuk transport elektron dari substrat ke O 2
Terdiri dari:
- Dehidrogenase dependent koenzim nikotinamide
- Dehidrogenase dependent riboflavin
- Sitokrom

DEHIDROGENASE DEPENDENT KOENZIM NIKOTINAMIDE


2 macam koenzim dari vitamin niasin:
1. NAD+ : Nikotinamide Adenine Dinukleotida
2. NADP+ : Nikotinamide Adenine Dinukleotida Phosphate
Dehidrogenase-NAD+ mengkatalisa metabolisme oksidatif khususnya
glikolisis, siklus asam sitrat & rantai respirasi mitokondria
Dehidrogenase-NADP+ mengkatalisa sintesis reduktif (seperti: sintesa asam
lemak), sintesa steroid & pentose phosphate pathway
DEHIDROGENASE DEPENDENT RIBOFLAVIN
2 macam koenzim:
1. FMN = Flavin Mono Nukleotida
2. FAD = Flavin Adenin Dinukleotida

Contohnya:
- NADH dehydrogenase: anggota rantai respirasi carrier elektron antara NADH
dan komponen-komponen Eo' lebih tinggi/elektropositif (FMN)
- Succinate dehydrogenase, acyl-CoA dehydrogenase, mitochondrial glycerol3-phosphate dehydrogenase: mentransfer elektron langsung dari
substrat ke rantai respirasi
- Elektron-Transferring Flavoprotein (ETF): carrier elektron antara acyl-CoA
dehydrogenase & rantai respirasi
- Enzim dihidro-lipoil dehidrogenase: mengkatalisa dehidrogenasi lipoat
tereduksi yaitu produk antara dekarboksilasi oksidatif piruvat & ketoglutarat
- SITOKROM= hemoprotein yang mengandung Fe yang berubah jadi Fe 2+ atau
Fe3+ dengan reaksi redoks. Semua termasuk dehidrogenase, kecuali
sitokrom oksidase. Carrier elektron dari flavoprotein ke sitokrom
oksidase. Dalam rantai respirasi : sitokrom b, c1, c, a, & aa3.Terdapat
pada retikulum endoplasma (sitokrom P450 dan b5), sel-sel tanaman,
bakteri & ragi

HIDROPEROKSIDASE
2 jenis yaitu: peroksidase & katalase
Fungsi: melindungi tubuh dari senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya
Akumulasi senyawa peroksida timbul radikal bebas merusak membran
sel penyakit kanker & aterosklerosis
PEROKSIDASE
Ditemukan pada air susu, leukosit, trombosit & eritrosit
Mengkatalisa reduksi hidrogen peroksida dari akseptor elektron, misal: asam
askorbat, kuinon, sitokrom c
Dalam eritrosit glutation peroksidase mengkatalisa penghancuran H 2O2 &
senyawa hidroperoksida lipid dengan glutation tereduksi melindungi
lipid membran & hemoglobin terhadap oksidasi oleh senyawa peroksida

KATALASE
Selain aktivitas peroksidase, juga memakai 1 molekul H2O2 sebagai donor
elektron & molekul H2O2 yang lain sebagai akseptor elektron
Di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal & hati
Fungsi : menghancurkan hidrogen peroksida dari reaksi enzim oksidase

OKSIGENASE
Mengkatalisa penyatuan O2 ke molekul substrat dalam 2 tahap:
1. Pengikatan O2 pada active site enzim
2. O2 yang terikat direduksi / ditransfer ke substrat
Dibagi 2 sub kelompok: dioksigenase & monooksigenase
DIOKSIGENASE
Mengkatalisa penyatuan 2 molekul O2 ke substrat : A + O2 AO2
Contoh :
- enzim liver: homogentisat dioksigenase, 3hidroksiantranilat dioksigenase
- L triptofan dioksigenase (tryptophan pyrolase)
MONOOKSIGENASE
Mengkatalisa penyatuan 1 molekul O2 ke substrat, 1 molekul O2 lainnya
direduksi jadi air : A H + O2 + ZH2 A OH + H2O + Z
Contoh : sitokrom P450 untuk detoksifikasi obat & hidroksilasi steroid

SUPEROKSIDA DISMUTASE
Mentransfer 1 elektron ke O2 membentuk superoxide anion free radical
yang bersifat merusak
Kemudahan membentuk superoksida & keberadaan superoksida dismutase,
mengindikasikan adanya potensial toksisitas O2 karena perubahannya
menjadi superoksida
Superoksida terbentuk ketika flavin tereduksi, teroksidasi kembali oleh O 2
enz flavin H2 + O2 enz flavin H + O2 + H+
Superoksida dapat mereduksi sitokrom c yang teroksidasi
O2 + cyt c (Fe3+) O2 + cyt c (Fe2+)
Atau dipindahkan oleh superoksida dismutase

Pada reaksi ini superoksida sebagai oksidator & reduktor, jadi superoksida
dismutase melindungi organisme aerobik dari efek buruk superoksida
Terdapat pada semua jaringan aerobik dalam mitokondria & sitosol
Paparan binatang pada atmosfer 100% O2 dapat meningkatkan superoksida
dismutase secara adaptif, paparan jangka panjang mengakibatkan
kerusakan paru-paru & kematian
Anti oksidan, misal: -tocopherol (vitamin E) menangkap radikal bebas &
mengurangi toksisitas O2

RANTAI RESPIRASI & FOSFORILASI OKSIDATIF


Organisme aerobik dapat menangkap banyak energi bebas, sebagian besar di
mitokondria = powerhouses of the cell berisi rangkaian katalisator
(rantai respirasi) yang berfungsi mengumpulkan, mengangkut ekuivalen
pereduksi & mengarahkan pada reaksi akhir dengan O 2 membentuk H2O
Respirasi dirangkai dengan pembentukan senyawa antara energi tinggi yaitu
ATP oleh reaksi fosforilasi oksidatif
Bagian mitokondria : membran eksternal & internal, ruang antar membran
MEMBRAN EKSTERNAL
Permeable terhadap sebagian besar metabolit
Terdapat enzim: monoamina oksidase, asil koA sintetase, gliserol fosfat asil
tranferase, fosfolipase A2
MEMBRAN INTERNAL
Permeabilitas selektif, berbentuk lipatan / krista
Di matriks terdapat enzim: phospholipid cardiolipin, enzim rantai respirasi,
ATP synthase & transporter-transporter membran

RUANG ANTAR MEMBRAN


Di antara membran internal & eksternal
Terdapat enzim: adenilat kinase & kreatin kinase

Oksidasi karbohidrat, asam lemak & asam amino melepaskan energi dalam
mitokondria berupa reducing equivalents ( H atau elektron) rantai
respirasi mengumpulkan & mentransport reducing equivalents sampai
ke oksigen & membentuk air fosforilasi oksidatif menangkap energi
bebas yang dilepaskan sebagai fosfat energi tinggi

4 KOMPLEKS PROTEIN KOMPONEN RANTAI RESPIRASI


Complex I = NADH-Q oxidoreductase : transfer elektron dari NADH ke
koenzimQ / Q / ubiquinone
Mula-mula elektron ditransfer dari NADH ke FMN, kemudian ke Fe-S &
akhirnya ke Q
Complex III = Q cytochrome c oxidoreductase : transfer elektron dari Q ke
cytochrome c
Complex IV = cytochrome c oxidase: transfer elektron dari cytochrome c ke O 2
dan kemudian direduksi jadi H2O
Cytochrome c tereduksi dioksidasi oleh complex IV (cytochrome c oxidase)
dengan reduksi O2 menjadi 2 molekul air

Substrat dengan Eo' lebih positif dari NAD+/NADH (ex: succinate) lebih banyak
menghantar elektron ke Q melalui complex II = succinate Q reductase
Dalam complex II, FADH2 dibentuk dari perubahan succinate menjadi fumarat
dalam siklus asam sitrat; kemudian elektron dilewatkan melalui
beberapa Fe-S ke Q
Aliran elektron melalui complex I, III & IV menghasilkan pompa proton dari
matrix di dalam membran internal ke intermembrane space

Teori kemiosmotik (Peter Mitchell, 1961) : rantai respirasi & fosforilasi


oksidatif digabungkan oleh gradien proton antar membran internal
mitokondria perbedaan potensial elektrokimia (negatif dalam matrix)
proton motive force mekanisme sintesis ATP
Membran internal mitokondria impermeable terhadap ion terutama proton
proton terkumpul di intermembrane space proton motive force : proton
melewati membran internal melalui complex I, III & IV (pompa proton)
pembentukan ATP dari Pi + ADP oleh ATP synthase (pada membran internal
mitokondria)
Beberapa subunit protein membentuk axis memutar berbentuk seperti bola
yang disebut F1, yang melindungi matrix dan mengandung mekanisme
fosforilasi
F1 menempel pada membran complex protein yang disebut F 0 yang juga terdiri
dari beberapa subunit protein
F0 tersebar sepanjang membran dan membentuk proton channel
Aliran proton melalui F0 menyebabkannya memutar, mendorong produksi ATP
dalam kompleks F1

Berikut menunjukkan 5 kondisi yag mengontrol kecepatan respirasi


mitokondria:
Status 1: tersedianya ADP dan substrat
Status 2 : tersedianya substrat saja
Status 3 : kapasitas rantai respirasi, bila substrat dan komponen lain terdapat
dalam jumlah yang jenuh
Status 4 : tersedianya ADP saja (sel pada keadaan istirahat)
Status 5 : tersedianya O2 saja dan proses yang memerlukan energi
Kerja : ATPdiubah jadi ADP respirasi meningkat memperbaharui
simpanan ATP
Keadaan tertentu : konsentrasi Pi juga dapat berpengaruh
Respirasi meningkat (ex: olah raga) : sel mencapai state 3 atau 5
Energi bebas yang tidak jadi ~P dilepaskan sebagai panas BUKAN tidak
berguna karena memastikan sistim respirasi eksergonik dipindahkan dr
keseimbangan, membuat aliran ATP konstan & kontinyu, juga untuk
maintenance suhu tubuh

PENGHAMBAT RANTAI RESPIRASI


1. INHIBITOR RANTAI RESPIRASI
- Barbiturat (amobarbital), pierisidin A, insektisida, rotenon (racun ikan):
menghambat transport elektron melalui complex I dengan memblok
transfer dari Fe-S ke Q
- Antimycin A & dimercapol (BAL): menghambat pada complex III
- H2S, karbon monoksida & sianida (HCN): menghambat complex IV & dapat
menghentikan respirasi secara total
- Karboksin & TTFA: menghambat transfer elektron pada complex II
- Malonate: kompetitif inhibitor dari complex II

2. INHIBITOR FOSFORILASI OKSIDATIF


- Atractiloside: menghambat fosforilasi oksidatif dengan menghambat
transporter ADP ke dalam & ATP keluar mitokondria
3. UNCOUPLER FOSFORILASI OKSIDATIF
Memisahkan oksidasi dan fosforilasi dalam rantai respirasi
Bersifat toksik, menyebabkan respirasi tidak terkontrol karena tidak lagi
dibatasi oleh konsentrasi ADP dan Pi
- 2,4-dinitrophenol (DNP), dinitrokresol, pentaklorofenol
- CCCP (m-klorokarbonil sianida fenil hidrazon)
- Thermogenin (the uncoupling protein): uncoupler fisiologis dalam jaringan
brown fat yang berfungsi menghasilkan panas tubuh terutama pada bayi
baru lahir
- Antibiotik oligomycin: memblok oksidasi & fosforilasi secara total dengan
memblok aliran proton melalui ATP synthase

ASPEK KLINIK
- Fatal infantile mitochondrial myopathy & renal dysfunction : karena tidak
adanya sebagian besar oksidoreduktase dalam rantai respirasi
- MELAS (Mitochondrial Encephalopathy, Lactic Acidosis & Stroke) : penyakit
keturunan karena defisiensi NADH:Q oxidoreductase (complex I) atau
cytochrome oxidase (complex IV). Hal itu disebabkan mutasi DNA
mitokondria dan mungkin terlibat dalam penyakit Alzheimer & diabetes
melitus

CITRIC ACID CYCLE


KATABOLISME ACETYL-CoA
Citric acid cycle (= siklus asam sitrat, Krebs cycle, tricarboxylic acid cycle)
: serangkaian reaksi dalam mitokondria yang mengoksidasi sebagian
acetyl dari acetyl-CoA & mereduksi koenzim yang direoksidasi melalui
elektron rantai transport yang berkaitan dengan pembentukan ATP
Citric acid cycle merupakan jalur akhir umum untuk oksidasi karbohidrat,
lemak & protein karena glukosa, asam lemak & sebagian besar asam
amino dimetabolisme menjadi acetyl-CoA atau zat antara dalam siklus
tersebut
Juga berperan penting dalam gluconeogenesis, lipogenesis &
interkonversi asam amino

1. Siklus dimulai dengan reaksi antara sebagian acetyl dari acetyl-CoA & 4carbon dicarboxylic acid oxaloacetate, membentuk 6-carbon
tricarboxylic acid & citrate. Dalam reaksi berikut 2 molekul CO 2 dilepas
& oxaloacetate dihasilkan kembali. Hanya sedikit oxaloacetate
dibutuhkan untuk oksidasi banyak acetyl-CoA, dapat disebut
mempunyai peranan katalitik
2. Reaksi awal antara acetyl-CoA & oxaloacetate untuk membentuk citrate
dikatalisa oleh citrate synthase, yang membentuk sebuah ikatan
karbon-karbon antara methyl carbon dari acetyl-CoA & carbonyl
carbon dari oxaloacetat
3. Citrate diisomerisasi menjadi isocitrate oleh enzim aconitase (aconitate
hydratase); reaksi terjadi dalam 2 langkah yaitu dehidrasi menjadi cisaconitate & rehidrasi mejadi isocitrate. Fluoroacetate bersifat toksik
karena berkondensasi dengan oxaloacetate untuk membuat
fluorocitrate dengan menghambat aconitase, menyebabkan akumulasi
citrate
4. Isocitrate mengalami dehidrogenase yang dikatalisa oleh isocitrate
dehydrogenase untuk awalnya membentuk oxalosuccinate, yang tetap
terikat pada enzim & mengalami dekarboksilasi menjadi -ketoglutarat

5. -ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif dikatalisa oleh ketoglutarat dehydrogenase complex dengan kofaktor thiamin
diphosphate, lipoate, NAD+, FAD & CoA menghasilkan
pembentukan succinyl-CoA. Arsenite menghambat reaksi ini,
menyebabkan akumulasi substrat yaitu -ketoglutarat
6. Succinyl-CoA diubah menjadi succinate oleh enzim succinate thiokinase
(succinyl-CoA synthetase).
Selanjutnya metabolisme succinate mengarah pada regenerasi
oxaloacetate.
7. Reaksi dehidrogenasi pertama, membentuk fumarate, dikatalisa oleh
succinate dehydrogenase.
8. Fumarase (fumarate hydratase) mengkatalisa penambahan air pada
ikatan ganda fumarate, menghasilkan malate
9. Malate diubah menjadi oxaloacetate oleh malate dehydrogenase
Meski keseimbangan reaksi ini tergantung pada malate, alirannya
tergantung pada oxaloacetate karena perpindahan kontinyu dari
oxaloacetate (untuk membentuk citrate sebagai substrat untuk
gluconeogenesis atau untuk mengalami transaminasi menjadi
aspartate) & juga reoksidasi kontinyu dari NADH

Katabolisme 1 molekul acetyl-CoA per 1 putaran siklus asam sitrat


menghasilkan 3 molekul NADH & 1 FADH2 pengurangan equivalent
ini ditransfer ke rantai respirasi dimana reoksidasi 1 NADH
menghasilkan ~3 ATP & FADH2 menghasilkan ~2 ATP (3x3) + (1x2) =
11 ATP
Tambahan 1 ATP dari fosforilasi level substrat yang dikatalisa oleh
succinate thiokinase
Jadi 12 ATP terbentik per putaran siklus asam sitrat
4 vitamin B penting untuk siklus asam sitrat & metabolisme yang
menghasilkan energi:
- Riboflavin: dalam bentuk FAD, kofaktor untuk succinate dehydrogenase
- Niacin: dalam bentuk NAD, akseptor elektron untuk isocitrate
dehydrogenase, -ketoglutarat dehydrogenase & malate
dehydrogenase
- Thiamin (vitamin B1): sebagai thiamin diphosphate, koenzim untuk ketoglutarat dehydrogenase
- Panthotenic acid: sebagai bagian dari koenzim A, kofaktor yang melekat
pada carboxylic acid yang aktif seperti acetyl-CoA & succinyl-CoA

PERAN SIKLUS ASAM SITRAT DALAM GLUKONEOGENESIS,


TRANSAMINASI & DEAMINASI
Semua zat antara dalam siklus adalah potensial glukogenik, karena dapat
meningkatkan oxaloacetate & produksi glukosa (di liver & ginjal
organ tempat terjadinya gluconeogenesis)
Laktat, substrat penting untuk gluconeogenesis, teroksidasi menjadi
piruvat masuk siklus asam sitrat
Pyruvate mangalami karboksilasi menjadi oxaloacetate dikatalisa pyruvate
carboxylase penting untuk mempertahankan konsentrasi
oxaloacetate yang adekuat untuk kondensasi dengan acetyl-CoA
Oxaloacetate mengalami dekarboksilasi keluar dari siklus asam sitrat ke
gluconeogenesis dikatalisa phosphoenol pyruvate carboxykinase
menjadi phosphoenol pyruvate
Jika acetyl-CoA terakumulasi sebagai aktivator allosterik pyruvate
carboxylase & inhibitor pyruvate dehydrogenase memastikan
suplai oxaloacetate

Transaminase (aminotransferase) bereaksi membentuk :


- piruvat dari alanin
- oxaloacetate dari aspartat
- -ketoglutarat dari glutamate
Reaksi-reaksi ini bersifat reversible siklus asam sitrat juga menjadi
sumber kerangka atom karbon untuk mensintesis alanin, aspartat &
glutamat
Asam amino lain berperan dalam gluconeogenesis karena kerangka
karbonnya meningkatkan zat antara dalam siklus asam sitrat :
- alanine, cysteine, glycine, hydroxyprolene, serine, threonine & triptophan
pyruvate
- arginine, histidine, glutamine & proline -ketoglutarat
- isoleucine, methionine & valin succinyl-CoA
- tyrosine & phenylalanine fumarate

PERAN SIKLUS ASAM SITRAT DALAM SINTESIS ASAM LEMAK


Pyruvate dikatalisa pyruvate dehydrogenase membentuk acetyl-CoA yang
merupakan substrat utama untuk sintesis rantai panjang asam lemak
Pyruvate dehydrogenase merupakan enzim mitokondria & membran
mitokondria impermeable terhadap acetyl-CoA
Sintesis asam lemak adalah jalur cytosolic
Acetyl-CoA tersedia di cytosol dari citrate yang disintesa dalam
mitokondria, ditransport ke sitosol & masuk dalam reaksi yang
dikatalisa oleh ATP citrate lyase
Citrate hanya tersedia untuk transport keluar mitokondria ketika aconitase
disaturasi dengan substratnya & citrate tidak dapat dihubungkan
langsung dari citrate sintase ke aconitase
Hal ini memastikan citrate digunakan untuk sintesis asam lemak hanya
ketika terdapat jumlah yang adekuat untuk tetap melangsungkan
aktivitas dalam siklus

-theendstudywell!

Anda mungkin juga menyukai