A + C B + D + heat / panas
Perubahan metabolit A B melepaskan energi bebas (eksergonik)
Perubahan C D memerlukan energi bebas (endergonik)
Coupling reaction = penggabungan reaksi eksergonik & endergonik
COUPLING REACTION
1. Pembentukan senyawa antara: A + C I B + D
I = common obligatory intermediate
Keuntungan: dapat mengendalikan kecepatan reaksi
2. Pembentukan senyawa kaya energi (~E)
Keuntungan: ~E tidak perlu ada hubungan struktural dengan A, B, C & D, ~E
dapat sebagai transducer energi dari eksergonik ke endergonik
Dalam sel hidup, ~E berupa adenosine triphosphate (ATP)
OKSIDASI BIOLOGI
Oksidasi = pengeluaran elektron
Reduksi = penerimaan elektron
Proses oksidasi (donor elektron) selalu diikuti reduksi (akseptor elektron)
POTENSIAL REDOKS (Eo) = besarnya energi (Volt) yang dibebaskan saat
senyawa mendapatkan / melepaskan elektron
Pada metabolik, umumnya elektron dipindahkan dari senyawa dengan Eo'
rendah (lebih negatif) ke Eo' tinggi (lebih positif)
Pada sistem biologis Eo diukur pada Ph= 7 yaitu sebesar -0,42 Volt
O2 merupakan akseptor elektron terbaik karena memiliki Eo paling positif
Makin negatif Eo suatu senyawa, makin besar energinya saat melepaskan
elektron ke O2
OKSIDOREDUKTASE = 4 kelompok enzim yang mengkatalisa proses redoks :
1. Oksidase
2. Dehidrogenase
3. Hidroperoksidase
4. Oksigenase
OKSIDASE
Mengkatalisa perpindahan hidrogen dari substrat ke O 2 sebagai akseptor
Hasil akhir : air (H2O) atau hidrogen peroksida (H2O2)
DEHIDROGENASE
2 fungsi utama :
1. Transfer hidrogen dari satu substrat ke substrat lain
2. Komponen rantai respirasi untuk transport elektron dari substrat ke O 2
Terdiri dari:
- Dehidrogenase dependent koenzim nikotinamide
- Dehidrogenase dependent riboflavin
- Sitokrom
Contohnya:
- NADH dehydrogenase: anggota rantai respirasi carrier elektron antara NADH
dan komponen-komponen Eo' lebih tinggi/elektropositif (FMN)
- Succinate dehydrogenase, acyl-CoA dehydrogenase, mitochondrial glycerol3-phosphate dehydrogenase: mentransfer elektron langsung dari
substrat ke rantai respirasi
- Elektron-Transferring Flavoprotein (ETF): carrier elektron antara acyl-CoA
dehydrogenase & rantai respirasi
- Enzim dihidro-lipoil dehidrogenase: mengkatalisa dehidrogenasi lipoat
tereduksi yaitu produk antara dekarboksilasi oksidatif piruvat & ketoglutarat
- SITOKROM= hemoprotein yang mengandung Fe yang berubah jadi Fe 2+ atau
Fe3+ dengan reaksi redoks. Semua termasuk dehidrogenase, kecuali
sitokrom oksidase. Carrier elektron dari flavoprotein ke sitokrom
oksidase. Dalam rantai respirasi : sitokrom b, c1, c, a, & aa3.Terdapat
pada retikulum endoplasma (sitokrom P450 dan b5), sel-sel tanaman,
bakteri & ragi
HIDROPEROKSIDASE
2 jenis yaitu: peroksidase & katalase
Fungsi: melindungi tubuh dari senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya
Akumulasi senyawa peroksida timbul radikal bebas merusak membran
sel penyakit kanker & aterosklerosis
PEROKSIDASE
Ditemukan pada air susu, leukosit, trombosit & eritrosit
Mengkatalisa reduksi hidrogen peroksida dari akseptor elektron, misal: asam
askorbat, kuinon, sitokrom c
Dalam eritrosit glutation peroksidase mengkatalisa penghancuran H 2O2 &
senyawa hidroperoksida lipid dengan glutation tereduksi melindungi
lipid membran & hemoglobin terhadap oksidasi oleh senyawa peroksida
KATALASE
Selain aktivitas peroksidase, juga memakai 1 molekul H2O2 sebagai donor
elektron & molekul H2O2 yang lain sebagai akseptor elektron
Di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal & hati
Fungsi : menghancurkan hidrogen peroksida dari reaksi enzim oksidase
OKSIGENASE
Mengkatalisa penyatuan O2 ke molekul substrat dalam 2 tahap:
1. Pengikatan O2 pada active site enzim
2. O2 yang terikat direduksi / ditransfer ke substrat
Dibagi 2 sub kelompok: dioksigenase & monooksigenase
DIOKSIGENASE
Mengkatalisa penyatuan 2 molekul O2 ke substrat : A + O2 AO2
Contoh :
- enzim liver: homogentisat dioksigenase, 3hidroksiantranilat dioksigenase
- L triptofan dioksigenase (tryptophan pyrolase)
MONOOKSIGENASE
Mengkatalisa penyatuan 1 molekul O2 ke substrat, 1 molekul O2 lainnya
direduksi jadi air : A H + O2 + ZH2 A OH + H2O + Z
Contoh : sitokrom P450 untuk detoksifikasi obat & hidroksilasi steroid
SUPEROKSIDA DISMUTASE
Mentransfer 1 elektron ke O2 membentuk superoxide anion free radical
yang bersifat merusak
Kemudahan membentuk superoksida & keberadaan superoksida dismutase,
mengindikasikan adanya potensial toksisitas O2 karena perubahannya
menjadi superoksida
Superoksida terbentuk ketika flavin tereduksi, teroksidasi kembali oleh O 2
enz flavin H2 + O2 enz flavin H + O2 + H+
Superoksida dapat mereduksi sitokrom c yang teroksidasi
O2 + cyt c (Fe3+) O2 + cyt c (Fe2+)
Atau dipindahkan oleh superoksida dismutase
Pada reaksi ini superoksida sebagai oksidator & reduktor, jadi superoksida
dismutase melindungi organisme aerobik dari efek buruk superoksida
Terdapat pada semua jaringan aerobik dalam mitokondria & sitosol
Paparan binatang pada atmosfer 100% O2 dapat meningkatkan superoksida
dismutase secara adaptif, paparan jangka panjang mengakibatkan
kerusakan paru-paru & kematian
Anti oksidan, misal: -tocopherol (vitamin E) menangkap radikal bebas &
mengurangi toksisitas O2
Oksidasi karbohidrat, asam lemak & asam amino melepaskan energi dalam
mitokondria berupa reducing equivalents ( H atau elektron) rantai
respirasi mengumpulkan & mentransport reducing equivalents sampai
ke oksigen & membentuk air fosforilasi oksidatif menangkap energi
bebas yang dilepaskan sebagai fosfat energi tinggi
Substrat dengan Eo' lebih positif dari NAD+/NADH (ex: succinate) lebih banyak
menghantar elektron ke Q melalui complex II = succinate Q reductase
Dalam complex II, FADH2 dibentuk dari perubahan succinate menjadi fumarat
dalam siklus asam sitrat; kemudian elektron dilewatkan melalui
beberapa Fe-S ke Q
Aliran elektron melalui complex I, III & IV menghasilkan pompa proton dari
matrix di dalam membran internal ke intermembrane space
ASPEK KLINIK
- Fatal infantile mitochondrial myopathy & renal dysfunction : karena tidak
adanya sebagian besar oksidoreduktase dalam rantai respirasi
- MELAS (Mitochondrial Encephalopathy, Lactic Acidosis & Stroke) : penyakit
keturunan karena defisiensi NADH:Q oxidoreductase (complex I) atau
cytochrome oxidase (complex IV). Hal itu disebabkan mutasi DNA
mitokondria dan mungkin terlibat dalam penyakit Alzheimer & diabetes
melitus
1. Siklus dimulai dengan reaksi antara sebagian acetyl dari acetyl-CoA & 4carbon dicarboxylic acid oxaloacetate, membentuk 6-carbon
tricarboxylic acid & citrate. Dalam reaksi berikut 2 molekul CO 2 dilepas
& oxaloacetate dihasilkan kembali. Hanya sedikit oxaloacetate
dibutuhkan untuk oksidasi banyak acetyl-CoA, dapat disebut
mempunyai peranan katalitik
2. Reaksi awal antara acetyl-CoA & oxaloacetate untuk membentuk citrate
dikatalisa oleh citrate synthase, yang membentuk sebuah ikatan
karbon-karbon antara methyl carbon dari acetyl-CoA & carbonyl
carbon dari oxaloacetat
3. Citrate diisomerisasi menjadi isocitrate oleh enzim aconitase (aconitate
hydratase); reaksi terjadi dalam 2 langkah yaitu dehidrasi menjadi cisaconitate & rehidrasi mejadi isocitrate. Fluoroacetate bersifat toksik
karena berkondensasi dengan oxaloacetate untuk membuat
fluorocitrate dengan menghambat aconitase, menyebabkan akumulasi
citrate
4. Isocitrate mengalami dehidrogenase yang dikatalisa oleh isocitrate
dehydrogenase untuk awalnya membentuk oxalosuccinate, yang tetap
terikat pada enzim & mengalami dekarboksilasi menjadi -ketoglutarat
5. -ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif dikatalisa oleh ketoglutarat dehydrogenase complex dengan kofaktor thiamin
diphosphate, lipoate, NAD+, FAD & CoA menghasilkan
pembentukan succinyl-CoA. Arsenite menghambat reaksi ini,
menyebabkan akumulasi substrat yaitu -ketoglutarat
6. Succinyl-CoA diubah menjadi succinate oleh enzim succinate thiokinase
(succinyl-CoA synthetase).
Selanjutnya metabolisme succinate mengarah pada regenerasi
oxaloacetate.
7. Reaksi dehidrogenasi pertama, membentuk fumarate, dikatalisa oleh
succinate dehydrogenase.
8. Fumarase (fumarate hydratase) mengkatalisa penambahan air pada
ikatan ganda fumarate, menghasilkan malate
9. Malate diubah menjadi oxaloacetate oleh malate dehydrogenase
Meski keseimbangan reaksi ini tergantung pada malate, alirannya
tergantung pada oxaloacetate karena perpindahan kontinyu dari
oxaloacetate (untuk membentuk citrate sebagai substrat untuk
gluconeogenesis atau untuk mengalami transaminasi menjadi
aspartate) & juga reoksidasi kontinyu dari NADH
-theendstudywell!