Anda di halaman 1dari 38

NAMA :MARIA DENSIANA WULA

NIM: 2019280567

JALUR METABOLISME PADA BAKTERI,


PRODUKSI ATP, KONSEP REAKSI REDUKSI
OKSIDASI, DAN ENZIM-ENZIM YANG
TERLIBAT PADA PROSES KATABOLISME DAN
ANABOLISME
A. Metabolisme pada bakteri
Metabolisme pada semua organisme pada prinsipnya me
miliki kesamaan (Unity in biochemeistry) namun ada bebe
rapa perbedaan tergantung pada jenis organismenya. Met
abolisme mikroba: meliputi semua reaksi biokimia yang te
rjadi dalam sel mikroba yang berperan penting dalam rege
nerasi energi dan metaboli. Banyak alur yang mengantark
an glukosa pada senyawa C3, diantaranya salah satu senya
wa metabolisme intermediar yang terpenting ialah piruvat
.
Sederetan reaksi, yang mampu dikatalis oleh sebagian bes
ar organisme dapat dikombinasikan menjadi siklus, yang d
ikenal sebagai alur pentosapospat oksidatif, alur heksosa
monofosfat, atau bagan WARBYRG- DICKENS-HORECKER;
urutan reaksi terbalik meliputi reaksi-reaksi untuk merege
nerasi akseptor carbondioksida dari fiksasi karbondioksida
ototrof.
1. Alur fruktosa-1,6-difosfat (glikolisis)
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan A
TP tanpa membutuhkan .oksigen. Glikolisis adalah ser
angkaian reaksi biokimia di mana glukosa dioksidasi
menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah
satu proses metabolisme yang paling universal yang k
ita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di ban
yak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme
. Alur fruktosadifosfat untuk persiapan pemecahan gl
ukosa-6-fosfat mengalami isomerasi menjadi fruktos
a-6-fosfat(F-6-P) Oleh glukosafosfatisomerase dan dit
eruskan dengan fosforilasi pada posisi 1 oleh 6 fosfofr
uktokinase dan ATP.fruktosa-1,6-difosfat yang terbent
uk oleh fruktosadifosfataldolase di pecah menjadi dih
idroksiasetonfosfat dan gliserol aldehid-3-fofat.
langakah paling penting dalam alur katabolisme ini d
an reaksi-reaksi lain yang menghasilkan gliserinaldehi
da-3-fosfat.sebagian energi yang di bebaskan(∆G0’ =-
67 kJ) Pada oksidasi gliserol-3-fosfat menjadi 3-fosfog
liserat, disimpan sebagai ikatan fosfat kaya energi. Be
rikutnya,gugus aldehida diikatkan pada gugus-SH dari
gliserinaldehidafosfatdehidrogenase, dan seterusnya
hidrogen dipisahkan dan dipindahkan pada NAD. Ikat
an enzim-S-asil yang terjadi merupakan tioester yang
kaya energi, secara fosforolisis, terjadi pertukaran gu
gus S-enzim dengan ortofosfat energinya akan tetap
ditahan di dalam gliserat 1,3-difosfat. Gugus fosfat ka
ya energi ini dipindahkan pada ADP, oleh fosfogliserat
kinase dan terbentuk -3- fosfogliserat dan ATP.
Oleh fosfogliseromutase,3-fosfogliserat dirubah menjadi 2-fosfoglise
rat, dan dengan pemisahan air oleh enolase terjadi fosfoenopiruvat. pad
a reaksi ini lagi-lagi terdapat ester enol,yang gugus fosfat kaya energinya
dapat dipindahkan pada ADP oleh piruvatkinase dan dengan demikian d
apat dipertahankan. Piruvat yang terjadi merupakan tahap awal proses-
proses katabolisme, transformasi
2. Jalur Pentosa Fosfat
Alur pentosapospat katabolisme oksidatif glukosa 6-pospat.
Pentosa pospat sebagai tahap awal dari sintesis nukleotida. Pembentuka
n ribosa 6-pospat mengakhiri langkah oksidasi. Ribosa 5-pospat berada
dalam keseimbangan yang dikatalisasi oleh enzim, dengan ribosa 5-posp
at dan xilulosa 5-pospat. Pentosapospat ini di rubah menjadi dua fruktos
afospat dan satu gliseraldehida oleh transketolase dan transaldolase. Ur
utan reaksi ini benar-benar reversibel, dan dalam arah terbalik digabung
kan dengan siklus ribulosadifsfat dari fiksasi karbondioksida, siklus ribulo
samonofosfat dari fiksasi formaldehida dan siklus-siklus lain. Melalui jalu
r ini glukosa yang dioksidasi menjadi piruvat dihasilkan 2 mol ATP dan 2
mol NADH.
Adapun enzim yang berperan ialah glukosa-6-fosfatdehidrogenase; lakto
nase; 6-fosfoglukonatdehidrogenase; fosforibosa isomerase; ribulosa-5-f
osfat-3-epimerase;
Tujuan Lintasan Pentosa Fosfat:
1.Menghasilkan metabolit (pentosa) untuk sintesa senyawa fenol y
ang mudah dioksidasi menjadi Quinon, membentuk polimer coklat
bersifat racun. Pentosa juga merupakan prekursor lignin.
2.Memproduksi NADPH sebagai koenzim yang sangat dibutuhkan d
alam berbagai reaksi metabolisme.
3.Menghasilkan Ribosa untuk sintesa asam nukleat dan berbagai k
oenzim Peranan LPF sangat penting, karena dapat dianggap sebaga
i jalur penghubung antara jalur perombakan dengan jalur pembent
ukan karbohidrat.
Fungsi Lintasan Pentosa Fosfat yaitu:
1. Produksi NADPH, dimana senyawa ini kemudian dapat dioks
idasi untuk menghasilkan ATP
2. Terbentuknya senyawa erithrosa-4-P, dimana senyawa ini m
erupakan bahan baku esensial untuk pembentukan senyawa fenoli
k seperti sianin dan lignin
3. Menghasilkan ribulosa-5-P yang merupakan bahan baku uni
t ribosa dan deoksiribosa pada nukleotida pada RNA dan DNA
3.Jalur Entner- Doudoroff
Seperti telah dikemukakan sebelumnya , untuk alur
pentosa fosfat, mula-mula glukosa-6-fosfat didehidroge
nasi menjadi 6-fosfoglukonat. Oleh suatu fosfoglukonatd
ehidrogenase terbentuklah 2-keto-3-deoksi-6-fosfogluko
nat dengan memisahkan air. Ketodeoksiglukonat ini oleh
suatu aldolase spesifik dipecahkan menjadi piruvat dan
gliserolaldehida-3-fosfat. Senyawa terakhir ini dioksidasi
menjadi piruvat melalui alur fruktosa difosfat.
Dari segi produksi ATP, NADH2, NADPH2 terdapat per
bedaan nyata antara alur-alur katabolisme yang telah di
utarakan sebelumnya. Pada alur fruktosa difosfat untuk
setiap mol glukosa yang dioksidasi menjadi piruvat dihas
ilkan 2 mol ATP dan 2 mol NADH2, sedangkan pada alur
2-keto-3-desoksi-6-fosfoglukonat dihasilkan 1 mol ATP,
NADH2 dan NADPH2.
5. Siklus kreb
Bagaimana Peruvat diubah menjadi CO2 dan H2O da
n bagimana prosses tersebut menghasilkan sejumlah
besar energi untuk sel ?. Hal ini dipenuhi melalui pro
ses degradasi disebut tricarboxylic Acid Cycle (TCA Cy
cle) atau dikenal dengan siklus asam sitrat maupun si
klus Krebs. Setiap kali oksalo asetat bergabung deng
an asetil COA yang berasal dari Piruvat masuk kedala
m siklus akan membentuk senyawa 6 karbon yang dik
enal dengan asan sitrat sehingga dinamakan siklus as
am sitrat. Dalam setiap putaran menghasilkan serang
akaian oksidasi menyebabkan terjadinya reduksi NAD
atau FAD dan membebaskan 2 molekul CO2
6. Transpor electron
elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfun
gsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O.ATP ya
ng dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP. Reaksinya
kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH,
FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti Flavo protei
n, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenal ada b
eberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. E
lektron berenergi pertama-tama berasal dari NADHTra
nspor elektron terjadi di membran dalam mitokondria,
dan berakhir setelah, kemudian ditransfer ke FMN (Fla
vine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1,
C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H yang diambil d
ari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhi
r yang membentuk H2O. Jadi hasil akhir proses ini terb
entuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil sampingan res
pirasi.
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus kr
ebs ada dua macam.
1. bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau
GTP (Guanin Tripospat). Energi ini merupakan energi siap
pakai yang langsung dapat digunakan.
2. bentuk transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adeni
n Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dala
m bentuk FADH2.
Kedua macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfe
r elektron. Proses transfer elektron ini sangat komplek, pa
da dasarnya, elektron dan H+ dan NADH dan FADH2 dibaw
a dari satu substrat ke substrat yang lain secara berantai. S
etiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan unt
uk mengikatkan fosfat anorganik (P) kemolekul ADP sehing
ga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen seba
gai penerima, sehingga terbentuklah H2O. Katabolisme 1 g
lukosa melalui respirasi aerobik menghasilkan 3 ATP.
B. Produksi ATP
Dalam biokimia, ATP adalah singkatan adenosin trifosfat yan
g mengacu pada molekul tipe nukleotida organik, penting un
tuk memperoleh energi seluler. ATP adalah sumber energi ut
ama untuk sebagian besar proses dan fungsi seluler yang dik
etahui.
adenosin trifosfat
Molekul ATP ditemukan pada tahun 1929 oleh ahli biokimia J
erman, Karl Lohmann.
Pada tahun 1997 Hadiah Nobel untuk Kimia telah diberikan k
epada 3 ahli biokimia untuk studi molekul biologis yang pen
ting, adenosin trifosfat. Substansi kimia yang berfungsi sebag
ai mata uang energi dalam sel adalah adenosin trifosfat (AT
P). ATP disebut sebagai mata uang karena dapat “digunakan”
untuk membuat reaksi kimia terjadi. Semakin banyak energi
yang diperlukan untuk reaksi kimia, semakin banyak molekul
ATP harus dikeluarkan.
Rumus molekulernya adalah C10H16N5O13P3 dan diprod
uksi baik dalam fotorespirasi tumbuhan dan respirasi sel p
ada hewan.
ATP sangat larut dalam air (melalui hidrolisis) dan stabil dal
am kisaran pH antara 6,8 dan 7,4. Saat larut, ia melepaska
n sejumlah besar energi.
Karena memiliki berbagai gugus molekul yang memberika
n muatan negatif (terionisasi pada tingkat 4), biasanya dite
mukan dalam sel sebagai bagian dari kompleks dengan ma
gnesium (Mg2 +) atau logam lain yang memiliki afinitas.
Hampir semua bentuk kehidupan menggunakan ATP, mole
kul yang nyaris universal untuk mentransfer energi. Energi
yang dilepaskan selama reaksi katabolik disimpan dalam m
olekul ATP. Selain itu, energi yang terperangkap dalam reak
si anabolik (seperti fotosintesis) yang terjebak dalam mole
kul ATP.
Produksi ATP
ATP dihasilkan dari ion ADP dan fosfat oleh serangkai
an proses yang kompleks yang terjadi di dalam sel. Pr
oses ini bergantung pada kegiatan kelompok khusus y
ang disebut kofaktor koenzim. Tiga koenzim penting
adalah: adenin dinukleotida nicotinamide (NAD), niko
tinamida adenin dinukleotida fosfat (NADP), dan flavi
n adenin dinukleotida (FAD).
Keduanya NAD dan NADP secara struktural mirip den
gan ATP. Kedua molekul memiliki cincin yang mengan
dung nitrogen yang disebut asam nikotinat, yang mer
upakan bagian kimia aktif dari koenzim. Dalam FAD, b
agian kimia aktif adalah kelompok flavin. Vitamin ribo
flavin digunakan dalam tubuh untuk menghasilkan ke
lompok flavin ini.
Reaksi oksidasi-reduksi Di dilakukan oleh koenzim da
n molekul lainnya sangat penting untuk metabolisme
energi sel. Molekul lain yang terlibat dalam reaksi en
ergi ini disebut sitokrom. Bersama dengan koenzim, s
itokrom menerima dan melepaskan elektron dalam s
uatu sistem disebut sebagai sistem transpor elektron.
Bagian elektron kaya energi antara sitokrom dan koe
nzim menguras energi dari elektron untuk membentu
k ATP dari ADP dan ion fosfat.
Pembentukan sebenarnya molekul ATP memerlukan
proses yang kompleks dimaksud kemiosmosis. Kemio
smosis melibatkan penciptaan sebuah proton gradien
curam (ion hidrogen).
Setelah sejumlah besar proton telah berkumpul di da
lam kompartemen mitokondria dan kloroplas, merek
a tiba-tiba membalikkan arah mereka dan melarikan
diri kembali melintasi membran dan keluar dari komp
artemen. Proton keluar melepaskan energi mereka d
alam gerakan ini. Energi ini digunakan oleh enzim unt
uk menyatukan ADP dengan ion fosfat untuk membe
ntuk ATP. Energi yang terjebak dalam ikatan energi ti
nggi ATP oleh proses ini, dan molekul ATP yang dibua
t tersedia untuk melakukan pekerjaan sel. Pergerakan
proton adalah chemiosmosis karena merupakan gera
kan kimia (dalam hal ini proton) melintasi membran s
emipermeabel.
Karena kemiosmosis terjadi pada mitokondria dan kl
oroplas, organel ini memainkan peran penting dalam
metabolisme energi sel.
C. Konsep reaksi reduksi oksidasi
1. PENGERTIAN REDOKS
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) ad
alah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan o
ksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah r
eaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang
sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilka
n karbon dioksida, reduksi karbon oleh hidrogen men
ghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa pro
ses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh
manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumi
t.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi
dan oksidasi.
1. Oksidasi menjelaskan:
a. Pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, ata
u ion
b. Reaksi pengikatan oksigen dan
c. Reaksi yang mengalami kenaikan bilangan biloks
2. Reduksi menjelaskan:
a. Penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom,
atau ion
b. Reaksi pelepasan oksigen dan
c. Reaksi yang mengalami penurunan bilangan biloks.
Pada reaksi Redoks terjadi transfer elektron dari fase satu
ke yang lain dan elektron tersebut tidak hilang maupun di
ciptakan selama proses redoks. Oksidasi dan reduksi selal
u terjadi bersama tidak ada suatu zat yang teroksidasi ta
npa adanya zat lain yang mengalami reduksi.
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk
mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidati
f dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. O
ksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehi
ngga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "mener
ima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elekt
ron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang
memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang
tinggi (seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4)
atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, se
hingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron ya
ng lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misa
lnya oksigen,fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk
mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif d
an dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduk
tor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingg
a ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorka
n" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma ele
ktron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sanga
t bervariasi. Unsur-unsurlogam seperti Li, Na, Mg, Fe,
Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor.
Logam-logam ini akan memberikan elektronnya deng
an mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen tran
sfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-rea
gen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik, t
erutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil m
enjadi alkohol.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adala
h, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Se
hingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron d
an teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron
dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang
terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasanga
n redoks.
2. ATURAN BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi yaitu bilangan yang menyatakan ba
nyaknya elektron yang telah dilepaskan atau diterima
oleh suatu muatan yang dimiliki oleh suatu atom dala
m suatu senyawa.
Biloks diberi tanda positif jika atom itu melepaskan el
ektron dan diberi tanda negatif jika atom itu meneri
ma elektron.
Aturan bilangan oksidasi sebagai berikut:
1. Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempu
nyai bilangan oksidasi sama dengan nol.
2. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi +1, k
ecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H sama den
gan -1. Contoh:
· Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1
· Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah -1
.
3. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi -2, ke
cuali dalam senyawa peroksida, bilanan oksidasi O yaitu -1,
contoh:
· Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah -
2
· Bilanagn oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah -1
4. Unsur F selalu mempunyai bilanagn oksidasi -1
5. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu
bertanda positif. Contoh:
· Golongan IA (Logam Alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bila
ngan oksidasinya yaitu +1
· Golonagn IIA (Alkali Tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) b
ilangan oksidasinya +2
6. Bilangan oksidasi ion tunggal sama dengan muata
nnya. Contoh bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adala
h +2
7. Jumlah bilangan oksidasi unsure-unsur dalam seny
awa sam dengan nol. Contohnya dalam senyawa H2CO3
berlaku: 2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0
8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion p
oliatom=muatan ion.
3. REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI BERDASARKAN PE
NGGABUNGAN DAN PELEPASAN OKSIGEN
Penggabungan dan pelepasan oksigen adalah
konsep awal pada defenisi reaksi redoks. Hal ini didas
arkan pada kemampuan gas oksigen untuk bereaksi d
engan berbagai unsur membentuk suatu oksida.
Oksidasi adalah peristiwa penggabungan suatu zat de
ngan oksigen. Zat yang member oksigen pada reaksi
oksidasi disebut oksidator.
Contoh reaksi oksidasi:
Ø 2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s)
Ø 2 Fe(s) + O2(g) → 2FeO(s)
Ø CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)
Reduksi adalah proses pelepasan oksigen dari suatu z
at. Zat yang menarik oksigen pada reaksi oksidasi dis
ebut reduktor.
Contoh reaksi reduksi:
Ø CuO(s) → Cu(s) + O2(g)
Ø 2SO3(s) → 2SO2(s) + O2(g)
Ø PbO(s) → Pb(s) + O2(g)
4. KONSEP REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI BERDASAR
KAN PELEPASAN DAN PENANGKAPAN ELEKTRON
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, se
dangkan reduksi adalah reaksi penangkapan elektron
.
contoh reaksi yang dapat menjelaskan peristiwa di atas seb
agai berikut:
Oksidasi: Na → Na+ + e
Zn → Zn2+ + 2e
Reduksi: K+ + e → K
Cu2+ + 2e → Cu
Zat yang mengalami oksidasi (melepaskan elektron) disebut
reduktor(pereduksi), sebab menyebabkan zat lain mengala
mi reduksi (menangkap elektron). Sebaliknya zat yang meng
alami reduksi disebut oksidator(pengoksidasi), misalnya unt
uk reaksi
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
Zn teroksidasi menjadi Zn2+, maka Zn merupakan red
uktor, sedangkan Cu2+ tereduksi menjadi Cu maka m
erupakan oksidator. Reduktor dan oksidator dapat dit
entukan dengan menuliskan persamaan reaksi oksida
si dan reduksi dengan cara setengah reaksi. perhatika
n contoh dibawah ini:
Reaksi antara Ag dan Cl2 membentuk AgCl
Oksidasi: Ag(s) → Ag+ (s) + e
Reduksi : Cl2(g) + 2e → 2Cl-(g)
2Ag(s) + Cl2(g) → Ag+ (s) + Cl-(g)
5.KONSEP REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI BERDASAR
KAN PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI
Pengertian reaksi redoks selanjutnya berkembang
menjadi lebih luas. Konsep reaksi redoks yang terakhi
r dan masih digunakan sampai sekarang adalah berda
sarkan biloks.Konsep redoks yang berdasarkan bilang
an oksidasi adalah sebagai berikut:
Reaksi redoks adalah reaksi yang mana terjadi perub
ahan bilangan oksidasi dari atom sebelum dan sesud
ah reaksi. Dilihat dari bilangan oksidasinya maka oksi
dasi dan reduksi dapat didefinisikan sebagai berikut:
Oksidasi: peningkatan bilangan oksidasi. bilangan oksi
dasinya bertambah (oksidasi), yang disebut reduktor.
Reduksi: penurunan bilangan oksidasi. bilangan oksid
asinya berkurang (reduksi), yang disebut oksidator.
F. PENYETARAAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI
Contohnya, misalkan kita diminta untuk meny
etarakan persamaan yang menunjukkan terjadinya ok
sidasi ion Fe2+ menjadi ion Fe3+ oleh ion dikromat (C
r2O72-) dalam medium asam. Sebagai hasilnya, ion C
r2O72-tereduksi menjadi ion-ion Cr3+. Tahap tahap b
erikut ini akan membantu kita menyetarakan persam
aannya.
Tahap 1. Tulis persamaan tak setara untuk reaksi ini d
alam bentuk ionik.
Fe2+ + Cr2O72- → Fe3+ + Cr3+
Tahap 2. Pisahkan persamaan tersebut menjadi dua s
etengah reaksi.
Tahap 3. Setarakan atom yang bukan O dan H disetiap setengah reak
si secara terpisah.
Setengah reaksi oksidasi sudah setara untuk atom Fe. Untuk setenga
h reaksi reduksi kita kalikan Cr3+ dengan 2 untuk menyetarakan ato
m Cr.
Cr2O72- → 2Cr3+
Tahap 4. Untuk reaksi dalam medium asam, tambahkan H2O untuk
menyetarakan atom O dan tambahkan H+ untuk, menyetarakan ata
om H.
Karena reaksi berlangsung dalam lingkungann asam, kita tambahan
7 molekul H2O di sebelah kanan setengah reaksi reduksi untuk men
yetarakan atom O:
Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
Untuk menyetarakan atom H, kita tambahkan 14 ion H+ sebelah kiri:
14H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
Tahap 5. Tambahkan elektron pada salah satu sisi dari setiap setenga
h reaksi untuk menyetarakan muatan
Untuk setengah reaksi oksidasi kita tuliskan:
Fe2+

Fe3+ + e-
Kita tambahkan 1 elektron di sisi kanan sehingga terdapat satu muatan 2+ pada setiap sisi
dari setengah reaksi. Dalam setengah reaksi reduksi terdapat total 12 muatan positif pada
sisi kiri dan hanya 6 muatan positif pada sisi kanan. Jadi, kita tambahkan 6 elektron di sebel
ah kiri.
14H+ + Cr2O72- + 6e- → 2Cr3+ + 7H2O
Untuk menyamakan banyaknya elektron pada kedua setengah reaksi, kita kalikan setengah
reaksi oksidasi dengan 6:
6Fe2+

6Fe3+ + 6e-
Tahap 6. Jumlahkan kedua setengah reaksi dan setarakan persamaan akhir dengan pengam
atan. Elektron-elektron di kedua sisi harus saling meniadakan.
Kedua setengah reaksi dijumlahkan sehingga diperoleh:
14H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ + 6e- → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O + 6e-
Elektron pada kedua sisi saling meniadakan, dan kita mendapatkan persamaan ionik bersih
yang sudah setara:
14H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O
Tahap 7. Periksa kembali apakah persamaan ini mengandung jenis dan jumlah atom yang s
ama serta periksa juga apakah muatan pada kedua sisi persamaan sudah sama.
D. Katabolisme dan Anabolisme
Katabolisme adalah serangkaian reaksi pada proses m
etabolisme yang menguraikan molekul-molekul besar.
Reaksi-reaksi yang dimaksud ialah mengurai dan meng
oksidasi molekul makanan. Tujuan dari reaksi katabolik
adalah untuk menyediakan energi dan komponen yan
g dibutuhkan oleh reaksi anabolik untuk rangka menyu
sun molekul.[41] Keadaan alamiah suatu reaksi katabo
lis berbeda-beda tergantung organismenya. Organism
e-organisme tersebut dapat diklasifikasikan berdasark
an sumber energi dan karbon (pengelompokan sumbe
r nutrisi primer) yang dapat dilihat pada tabel dibawah
. Molekul organik digunakan sebagai sumber energi ol
eh kelompok organotrof, sedangkan litotrof mengguna
kan molekul anorganik sebagai substratnya. Fototrof
menangkap sinar matahari sebagai sumber energi kimi
awi.
Pada umumnya, reaksi katabolis di hewan dapat dibe
dakan menjadi tiga tahap utama. Pertama, makromol
ekul seperti protein, polisakarida dan lipid dicerna m
enjadi komponen yang lebih kecil di luar sel. Selanjut
nya, molekul-molekul kecil ini diambil oleh sel untuk
dikonversi menjadi molekul yang lebih kecil lagi yang
biasanya dalam bentuk asetil koenzim A (Asetil-KoA)
yang menghasilkan energi. Akhirnya, gugus asetil pad
a KoA dioksidasi oleh air dan karbondioksida melalui
proses siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron
yang menghasilkan energi yang telah tersimpan deng
an cara mereduksi nikotinamida adenina dinukleotid
a (NAD+) menjadi NADH.
Makromolekul, seperti pati, selulosa atau protein tid
ak dapat langung masuk kedalam sel sehingga harus
diurai menjadi ukuran lebih kecil untuk dapat digunak
an dalam reaksi metabolisme di dalam sel. Beberapa
kelompok enzim berbeda berfungsi mencerna polime
r-polimer tersebut. Enzim-enzim pencernaan tersebu
t ialah protease yang mencerna protein menjadi asa
m amino , sekaligus kelompok enzim glikosida hidrola
se yang mencerna polisakarida menjadi gula yang leb
ih sederhana, yaitu monosakarida.
mikrob menghasilkan enzim pencernaan ke sekeliling
nya,sedangkan hewan menghasilkan enzim dari sel s
pesifik di dalam usus, termasuk di antaranya lambun
g dan pankreas serta kelenjar saliva.Asam amino dike
luarkan oleh enzim ekstraseluler, lalu dipompa kedala
m sel oleh protein transpor aktif.
Anabolisme adalah sekelompok proses reaksi metabo
lis yang menggunakan energi yang dihasilkan dari pro
ses katabolisme untuk menyintesis molekul kompleks
. Pada umumnya, molekul kompleks terdiri dari strukt
ur seluler yang disusun secara bertahap dari prekurso
r yang kecil dan sederhana. Anabolisme melibatkan ti
ga tahap dasar. Pertama, sintesis prekursor, seperti as
am amino, monosakarida dan isoprenoid, dan nukleo
tida. Tahap kedua ialah aktivasi bentuk reaktif mengg
unakan energi yang berasal dari ATP. Tahap ketiga iala
h penyusunan prekursor menjadi molekul yang lebih
kompleks, seperti protein, polisakarida , lipid, dan asa
m nuklea.
Anabolism di dalam organisme dapat berbeda tergan
tung bahan baku konstruksi molekul yang terjadi di d
alam sel organisme tersebut. Autotrof seperti tanam
an dapat menyusun molekul organik kompleks di dala
m sel seperti polisakarida dan protein hanya dari mol
ekul sederhana seperti karbondioksida dan air. Sedan
gkan, Heterotrof membutuhkan senyawa yang lebih k
ompleks dibandingkan autotrof, seperti monosakarid
a dan asam amino untuk menghasilkan molekul yang
lebih kompleks. Organisme ini dapat diklasifikasikan l
ebih jauh dengan berdasarkan sumber energi , yaitu f
otoautotrof and fotoheterotrof yang mendapatkan e
nergi dari cahaya, sedangkan kemoautotrof dan kem
oheterotrof mendapatkan energi dari reaksi oksidasi
senyawa anorganik.
1. Enzim oksidase.
Peranannya: Enzim oksidase merupakan suatu enzim
yang berperan untuk mempercepat proses penggabu
ngan oksigen atas zat / senyawa tertentu serta melak
ukan proses reduksi atas oksigen sehingga akan meng
hasilkan air.
2. Enzim katalase.
Peranannya: Enzim katalase merupakan suatu enzim
yang berperan untuk ikut membantu mengubah seny
awa hidrogen peroksida menjadi air serta Oksigen.
3. Enzim hidrase.
Peranannya: Enzim hidrase merupakan suatu enzim y
ang berperan untuk meningkatkan maupun mengura
ngi air dari zat / senyawa tertentu tanpa harus meng
uraikan zat / senyawa yang tersebut.
4. Enzim dehidrogenase.
Peranannya: Enzim dehidrogenase merupakan suatu enzim
yang berperan untuk melakukan proses perpindahan zat /
senyawa hidrogen dari suatu senyawa / zat tertentu kepad
senyawa / zat yang lain.
5. Enzim transphosforilase.
Peranannya: Enzim transphosforilase merupakan suatu enz
im yang berperan untuk memindahkan senywa / zat asam f
osfat / asam ortofosfat (H3PO4) dari suatu molekul kepada
molekul lain dengan bantuan ion magnesium (Mg2+).
6. Enzim karbosilase.
Peranannya: Enzim karbosilase merupakan suatu enzim ya
ng berperan untuk mengubah senyawa / zat asam organik
secara bola-balik, seperti yang terjadi pada proses perubah
an senyawa asam piruvat menjadi senyawa asetaldehida d
engan bantuan senyawa karbosilase piruvat.
𝓣𝓔𝓡𝓘𝓜𝓐 𝓚𝓐𝓢𝓘𝓗

Anda mungkin juga menyukai