Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KI 6261. METABOLISME BIOKIMIA

NARASI
GLIKOLISIS DAN FOSFORELASI

Disusun oleh :
Nama : Indira Lanti K.
NIM : 20505003

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tahun 2006
1. HUBUNGAN KATABOLISME DAN ANABOLISME
Proses metabolisme meliputi seluruh proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam makhluk hidup, mulai dari makhluk yang sangat sederhana (contoh:
bakteri, protozoa, jamur) sampai makhluk hidup yang sangat kompleks (contoh:
manusia, hewan vertebrata, dan tumbuhan). Sebagian besar proses metabolisme
terjadi di dalam sel. Seluruh reaksi metabolisme dikatalisis oleh enzim, seperti:
pemasukkan zat kimia dari dan keluar membran sel. Selain itu, metabolisme juga
berperan dalam detoksifikasi (penawaran racun) dalam tubuh, yaitu proses
pengubahan senyawa beracun menjadi tidak beracun yang dikeluarkan oleh tubuh.
Pada dasarnya, metabolisme terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Katabolisme, yaitu proses penguraian molekul berukuran besar menjadi
molekul berukuran kecil.
b. Anabolisme, yaitu proses penyusunan (sintesis) molekul berukuran besar dari
molekul berukuran kecil.
Adapun perbedaan dari katabolisme dan anabolisme, yaitu anabolisme sangat
membutuhkan energi sedangkan katabolisme melepaskan energi, anabolisme
merupakan reaksi reduksi sedangkan katabolisme reaksi oksidasi, dan seringkali
senyawa hasil anabolisme merupakan senyawa awal katabolisme.

2. HUBUNGAN METABOLISME KARBOHIDRAT, LIPID, PROTEIN,


DAN ASAM NUKLEAT
Proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup melibatkan berbagai
macam molekul, meliputi protein, karbohidrat (polisakarida), lemak, dan asam
nukleat. Seluruh molekul zat tersebut, bekerja saling melengkapi. Sumber energi
utama dihasilkan oleh karbohidrat, apabila karbohidrat berada dalam jumlah
kurang dalam tubuh maka digantikan oleh lemak. Apabila jumlah lemak sudah
mulai berkurang maka protein berperan untuk menghasilkan energi. Seluruh zat
tersebut diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana menjadi asetil-koA.
Asetil-koA akan digunakan dalam siklus asam sitrat dengan mereduksi elektron.
NADH dan FADH2 sehingga dihasilkan NAD dan FAD, juga ATP (sumber
energi). Proses tersebut terjadi pada manusia dan hewan.
Sedangkan pada tumbuhan dikenal istilah fotosintesis, dimana proses
metabolisme dilakukan dengan memanfaatkan air, sinar matahari, dan CO 2
sehingga dihasilkan oksigen dan bahan-bahan makanan yang diperlukan oleh
tanaman untuk hidup. Adapun proses yang berlangsung tidak jauh berbeda dengan
metabolisme pada manusia dan hewan.

3. METABOLISME KARBOHIDRAT
Glikolisis, yaitu perubahan D-glukosa menjadi dua molekul piruvat, yang
merupakan lintas utama produksi energi kimia dalam bentuk ATP.
Glukoneogenesis, yaitu reaksi kebalikkan dari glikolisis, merupakan reaksi
tahap akhir pembentukkan glukosa yang dikatalisis enzim glukosa 6-fosfatase,
dimana terjadi proses pelepasan gugus fosfat dari glukosa 6-fosfat menghasilkan
glukosa.
Glikogenolisis, yaitu reaksi pembentukkan glukosa 1-fosfat menjadi
glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfoglukomutase, dimana glukosa 6-
fosfat melepaskan gugus fosfatnya sehingga terbentuk glukosa. Pada reaksi ini,
tidak dihasilkan ATP dari ADP.
Glikogenesis, yaitu jalur metabolisme untuk biosintesis disakarida dan
polisakarida, dimana terjadi reaksi isomerisasi glukosa 6-fosfat menjadi glukosa
1-fosfat dengan bantuan enzim glukokinase.
Jalur anaplerotik, yaitu jalur biosintesis senyawa intermediate yang
berperan pada siklus asam sitrat. Dalam siklus analplerotik, yang paling penting,
yaitu reaksi karboksilat piruvat dengan perantara enzim piruvat kinase
menghasilkan oksaloasetat.

4. JALUR KATABOLISME KARBOHIDRAT


Proses penguraian glukosa menjadi piruvat, alkohol, laktat, air, dan CO2
dapat berlangsung melalui beberapa jalan metabolisme, tergantung dari keadaan
lingkungan, sel, atau macam jasadnya. Pada proses penguraian glukosa, glukosa
dapat diuraikan dalam dua kondisi, baik secara aerob maupun dan anaerob.
Penguraian glukosa secara aerob, menghasilkan piruvat yang kemudian diubah
menjadi asetil-koA, selanjutnya digunakan dalam siklus asam sitrat menghasilkan
air dan CO2. Sedangkan penguraian glukosa secara anaerob menghasilkan asam
laktat (fermentasi glukosa akibat aktifitas sel otot dan sel-sel lain), alkohol, dan
CO2 (fermentasi dengan bantuan ragi).

5. KATABOLISME KARBOHIDRAT
Proses glikolisis secara aerob, meliputi:
a. Tahap diperlukannya energi
1. Fosforelasi I, merupakan pemasukkan gugus fosfat ke dalam molekul
glukosa menghasilkan glukosa 6-fosfat, yang dikatalisis enzim
glukokinase dan Mg2+ sebagai kofaktor. Sedangkan gugus fosfat diperoleh
dari penguraian ATP menjadi ADP.
2. Isomerisasi glukosa 6-fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat dikatalisis enzim
fosfoheksoisomerase, dimana tidak terjadi penguraian dan pembentukkan
ATP. Reaksi ini merangsang reaksi fosforelasi tahap II akibat transfer
karbonil oksigen.
3. Pemasukkan gugus fosfat dari Atp dikatalisis oleh fosfofruktokinase
dengan kofaktor Mg2+ menghasilkan fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Pemecahan fruktosa 1,6-bifosfat menjadi dua molekul triosa fosfat yang
dikatalisis enzim aldolase (pemecahan senyawa berkarbon enam menjadi
dua senyawa berkarbon tiga).
b. Tahap dihasilkan energi
5. Isomerisasi dihidroksi aseton fosfat. Perubahan gliserat 3-fosfat menjadi
asam 1,3-difosfogliserat terjadi pemasukkan 1 gugus fosfat dari asam
fosfat (bukandari ATP) dan oksidasi molekul aldehid menghasilkan asam
karboksilat dikatalisis oleh gliseraldehid 3-fosfat dehidrogenase dan
dirangkaikan dengan reaksi reduksi pembentukkan NADH dari NAD+.
Pada reaksi ini dihasilkan tiga molekul ATP untuk setiap satu molekul
asam 1,3-difosfogliserat.
6. Tahap ini dikatalisis oleh fosfogliseratkinase dengan Mg 2+ sebagai
kofaktor menghasilkan asam 3-fosfogliserat.
7. Proses fosforilasi level substrat pertama. Isomerisasi asam gliserat 3-fosfat
menjadi gliserat 2-fosfat, dikatalisis fosfogliserat mutase.
8. Persiapan reaksi selanjutnya dimana terdapat kandungan energi yang
tinggi, dimana terjadi pelepasan satu molekul air dari asam gliserat 2-
fosfat menghasilkan asam fosfoenol piruvat dengan kofaktor Mg2+.
9. Sintesis senyawa berenergi tinggi kedua, yang dikatalisis oleh enolase
menghasilkan fosfoenolpiruvat yang berperan dalam fosforilasi level
substrat yang kedua.
10. Fosforilasi level substrat yang kedua. Reaksi terakhir ini dikatalisis oleh
piruvat kinase dengan mentransfer gugus fosfatnya kepada ADP pada
fosforilasi level substrat yang lain.
Pada proses penguraian glukosa ini dihasilkan sebanyak 8 ATP.
Proses glikolisis anaerob (tidak ada oksigen), meliputi:
a. Perubahan glukosa menjadi asam laktat.
Dalam keadaan tanpa oksigen, respirasi berhenti karena proses pengangkutan
elektron dalam rangkaian fosforilasi oksidatif berhenti karena tidak oksigen
yang mengangkutnya, akibatnya siklus asam sitrat berhenti, karena piruvat
dialihkan pemakaiannya menjadi laktat dengan bantuan laktat dehidrogenase
dengan NADH sebagai sumber energi. Dalam hal ini, dua molekul NADH
dari reaksi tahap kelima glikolisis digunakan untuk reduksi dua molekul
piruvat, sehingga hanya dihasilkan dua ATP saja.
b. Fermentasi alkohol terjadi karena glukosa dioksidasi menghasilkan etanol dan
CO2. Pada siklus ini, sama dengan jalur terbentuknya piruvat kemudian
dilanjutkan dengan perubahan piruvat menjadi asetaldehid dan pereduksian
menjadi alkohol. Pada tahap pertama, piruvat didekarboksilasi menjadi
asetaldehid dan CO2 dengan katalis piruvat dekarboksilase, selanjutnya
asetaldehid direduksi NADH oleh enzim alkohol dehidrogenase menghasilkan
etanol. Dengan demikian hasol akhir fermentasi alkohol, yaitu CO2, etanol, dan
ATP.
6. ENZIM KUNCI PADA PROSES GLIKOLISIS
1. Heksokinase berperan dalam menghasilkan glucosa 6-fosfat dengan Mg2+
sebagai kofaktor.
2. Fosfofruktokinase mengkatalisis dengan kofaktor Mg2+ menghasilkan fruktosa
1,6-bifosfat.
3. Piruvat kinase berperan dalam pembentukkan asam piruvat dari
fosfoenolpiruvat melalui senyawa antara asam enolpiruvat dengan kofaktor
Mg2+. Reaksi yang dikatalisis yaitu pelepasan gugus fosfat yang dilepaskan
oleh fosfoenolpiruvat untuk mensintesis ATP dari ADP.

7. DAUR ASAM TRIKARBOKSILAT


Daur asam trikarboksilat merupakan jalur metabolisme utama dari
beberapa senyawa hasil metabolisme, yaitu katabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein. Asetil-koA merupakan hasil katabolisme lemak, protein, dan karbohidrat,
masuk ke dalam siklus asam trikarboksilat menjadi air, CO2, dan energi ATP.
Siklus asam trikarboksilat hanya berlangsung bagi sel dalam keadaan aerob.
Adapun energi yang dihasilkan secara keseluruhan mulai dari glikolisis sampai
siklus asam trikarboksilat sebanyak 38 ATP.
Tahap reaksi siklus asam trikarboksilat, yaitu:
a. Enzim sitrat sintase mengkatalisis reaksi kondensasiasetil-koA dengan
oksaloasetat menghasilkan sitrat.
b. Pembentukkan isositrat dari sitrat melalui cis-akonitat dengan bantuan enzim
akonitase.
c. Oksidasi isositrat menjadi alpha-ketoglutarat berlangsung melalui
pembentukkan intermediate oksalosuksinat yang berikatan dengan enzim
isositrat dehidrogenase dengan loenzim NAD.
d. Oksidasi alpha-ketoglutarat menjadi suksinat melalui pembentukkan suksinil-
koA.
e. Suksinat menjadi fumarat dibantu oleh enzim suksinat dehidrogenase dengan
koenzim FAD.
f. Reaksi reversibel penambahan satu molekul air ke dalam ikatan rangkap
fumarat menghasilkan L-malat dengan katalis enzimfumarase tanpa koenzim.
g. L-malat dioksidasi menjadi oksaloasetat oleh enzim L-malat dehidrogenase
yang berikatan dengan NAD.

8. DAUR GLIOKSILAT
Daur glioksilat hanya terjadi pada sel tumbuhan dan jasad renik, tidak
terjadi pada hewan tingkat tinggi, termasuk manusia. Daur glioksilat berperan
dalam penggunaan hasil katabolisme asam lemak dalam bentuk asetil-koA sebagai
sumber karbohidrat tunggal untuk biosintesis karbohidrat. Pada umunya,
berlangsung pada saat pertumbuhan tunas.
Pada dasarnya daur glioksilat melewati dua tahap reaksi dari siklus asam
trikarboksilat sehingga semua atom karbon pada astil-koA tidak dilepas keluar,
bahkan dapat digunakan untuk biosintesis glukosa.
Isositrat merupakan senyawa antara yang digunakan, dipecah menjadi
suksinat dan glioksilat berkondensasi dengan asetil-koA, dikatalisis oleh malat
sintase membentuk malat. Daur glioksilat ini menghasilkan suksinat yang
digunakan untuk sintesis karbohidrat dan lipid.

9. SISTEM TRANSPOR ELEKTRON DAN FOSFORELASI OKSIDATIF


Sistem transpor elektron dan fosforelasi oksidatif merupakan tahap
metabolisme terakhir dalam pernapasan. Transfer elektron dimulai dengan
masuknya pasangan elektron dari senyawa substrat pernapasan ke dalam rantai
pernapasan. Proses transfer elektron dan fosforelasi oksidatif berlangsung di
mitokondria dan sistem membran sel makhluk hidup. Dalam sistem transfer
elektron dan fosforilasi oksidatif, pengangkutan elektron dalam rantai pernapasan
melewati delapan tahap reaksi redoks, yaitu:
1. NADH + H+ +FMN = NAD+ + FMNH2
2. FMNH2 + 2Fe.S(III) = FMN + 2Fe.S (II) + 2H+
3. 2Fe.S (II) + 2H+ + Q = 2Fe.S(III) + QH2
4. QH2 + 2Cyt.b (Fe3+) = Q + 2H+ + 2Cyt.b (Fe2+)
5. 2Cyt.b (Fe2+) + 2Cyt.c (Fe3+) = 2Cyt.b (Fe3+) + 2Cyt.c (Fe2+)
6. 2Cyt.c (Fe2+) + 2Cyt.a (Fe3+) = 2Cyt.c (Fe3+) + 2Cyt.a (Fe2+)
7. 2Cyt.a (Fe2+) + 2Cyt.a3 (Fe3+) = 2Cyt.a (Fe3+) + 2Cyt.a3 (Fe2+)
8. 2Cyt.a3 (Fe2+) + 1/2 O2 + 2H+ = 2Cyt.a3 (Fe3+) + H2O
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa proses reaksi eksergonik mengalirkan
elektron dari NADH ke O2 dirangkaikan dengan fosforelasi oksidatif pada tiga
tahap reaksi pengangkutan elektron, meliputi dari NAD ke FMN, dari sitokrom b
ke sitokrom c1, dan dari sitokrom aa3 ke O2. dengan demikian pasangan electrón
dari senyawa substrat pernapasan yang masuk rantai pernapasan melalui NAD
akan menghasilkan tiga molekul ATP per satu atom O atau ½ O yang dipakai,
sedankan yang masuk melalui koenzim Q menghasilkan 2 ATP.
Fosforilasi oksidatif menunjukkan energi yang diperlukan untuk
membentuk ATP dari ADP dan fosfat. Dalam hal ini sebanyak tiga molekul ATP
dihasilkan untuk setiap pasang electrón yang dibawa dari NADH ke O 2 atau dua
ATP untuk pengangkutan electrón dari ubikuinon ke O2. Dengan demikian tiap
substrat yang melepaskan electrón ke NADH akan menghasilkan tiga ATP dan
mereduksi satu atom oksigen, sehingga nisbah P terhadap O hádala tiga. Adapun
mekansimenya, meliputi síntesis ATP dari ADP dan fosfat dikatalisis oleh
komplek ATPase, pengangkutan elektron sepanjang rantai pernapasan, dan
mekanisme yang berperan dalam merangkaikan kedua mekanisme sebelumnya.
Sistem pengangkutan elektron dari NADH menuju ubukuinon dapat
dihambat oleh zat tertentu, yaitu rotenon (senyawa beracun dari tumbuhan yang
digunakan sebagai insektisida), amital (senyawa obat), dan pierisidin (senyawa
antibiotik yang strukturnya mirip dengan ubikuinon). Ketiga zat tersebut,
menghambat aktifitas NADH dehidrogenase. Sedangkan antimisin-A dapat
menghambat sistem kerja sitokrom-b dan sitokrom-c. Selain itu, hidrogen sianida,
hidrogen sulfida, dan CO dapat menghambat pengangkutan elektron dari
sitokrom-aa3 ke oksigen.

Anda mungkin juga menyukai