NARASI
GLIKOLISIS DAN FOSFORELASI
Disusun oleh :
Nama : Indira Lanti K.
NIM : 20505003
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tahun 2006
1. HUBUNGAN KATABOLISME DAN ANABOLISME
Proses metabolisme meliputi seluruh proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam makhluk hidup, mulai dari makhluk yang sangat sederhana (contoh:
bakteri, protozoa, jamur) sampai makhluk hidup yang sangat kompleks (contoh:
manusia, hewan vertebrata, dan tumbuhan). Sebagian besar proses metabolisme
terjadi di dalam sel. Seluruh reaksi metabolisme dikatalisis oleh enzim, seperti:
pemasukkan zat kimia dari dan keluar membran sel. Selain itu, metabolisme juga
berperan dalam detoksifikasi (penawaran racun) dalam tubuh, yaitu proses
pengubahan senyawa beracun menjadi tidak beracun yang dikeluarkan oleh tubuh.
Pada dasarnya, metabolisme terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Katabolisme, yaitu proses penguraian molekul berukuran besar menjadi
molekul berukuran kecil.
b. Anabolisme, yaitu proses penyusunan (sintesis) molekul berukuran besar dari
molekul berukuran kecil.
Adapun perbedaan dari katabolisme dan anabolisme, yaitu anabolisme sangat
membutuhkan energi sedangkan katabolisme melepaskan energi, anabolisme
merupakan reaksi reduksi sedangkan katabolisme reaksi oksidasi, dan seringkali
senyawa hasil anabolisme merupakan senyawa awal katabolisme.
3. METABOLISME KARBOHIDRAT
Glikolisis, yaitu perubahan D-glukosa menjadi dua molekul piruvat, yang
merupakan lintas utama produksi energi kimia dalam bentuk ATP.
Glukoneogenesis, yaitu reaksi kebalikkan dari glikolisis, merupakan reaksi
tahap akhir pembentukkan glukosa yang dikatalisis enzim glukosa 6-fosfatase,
dimana terjadi proses pelepasan gugus fosfat dari glukosa 6-fosfat menghasilkan
glukosa.
Glikogenolisis, yaitu reaksi pembentukkan glukosa 1-fosfat menjadi
glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfoglukomutase, dimana glukosa 6-
fosfat melepaskan gugus fosfatnya sehingga terbentuk glukosa. Pada reaksi ini,
tidak dihasilkan ATP dari ADP.
Glikogenesis, yaitu jalur metabolisme untuk biosintesis disakarida dan
polisakarida, dimana terjadi reaksi isomerisasi glukosa 6-fosfat menjadi glukosa
1-fosfat dengan bantuan enzim glukokinase.
Jalur anaplerotik, yaitu jalur biosintesis senyawa intermediate yang
berperan pada siklus asam sitrat. Dalam siklus analplerotik, yang paling penting,
yaitu reaksi karboksilat piruvat dengan perantara enzim piruvat kinase
menghasilkan oksaloasetat.
5. KATABOLISME KARBOHIDRAT
Proses glikolisis secara aerob, meliputi:
a. Tahap diperlukannya energi
1. Fosforelasi I, merupakan pemasukkan gugus fosfat ke dalam molekul
glukosa menghasilkan glukosa 6-fosfat, yang dikatalisis enzim
glukokinase dan Mg2+ sebagai kofaktor. Sedangkan gugus fosfat diperoleh
dari penguraian ATP menjadi ADP.
2. Isomerisasi glukosa 6-fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat dikatalisis enzim
fosfoheksoisomerase, dimana tidak terjadi penguraian dan pembentukkan
ATP. Reaksi ini merangsang reaksi fosforelasi tahap II akibat transfer
karbonil oksigen.
3. Pemasukkan gugus fosfat dari Atp dikatalisis oleh fosfofruktokinase
dengan kofaktor Mg2+ menghasilkan fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Pemecahan fruktosa 1,6-bifosfat menjadi dua molekul triosa fosfat yang
dikatalisis enzim aldolase (pemecahan senyawa berkarbon enam menjadi
dua senyawa berkarbon tiga).
b. Tahap dihasilkan energi
5. Isomerisasi dihidroksi aseton fosfat. Perubahan gliserat 3-fosfat menjadi
asam 1,3-difosfogliserat terjadi pemasukkan 1 gugus fosfat dari asam
fosfat (bukandari ATP) dan oksidasi molekul aldehid menghasilkan asam
karboksilat dikatalisis oleh gliseraldehid 3-fosfat dehidrogenase dan
dirangkaikan dengan reaksi reduksi pembentukkan NADH dari NAD+.
Pada reaksi ini dihasilkan tiga molekul ATP untuk setiap satu molekul
asam 1,3-difosfogliserat.
6. Tahap ini dikatalisis oleh fosfogliseratkinase dengan Mg 2+ sebagai
kofaktor menghasilkan asam 3-fosfogliserat.
7. Proses fosforilasi level substrat pertama. Isomerisasi asam gliserat 3-fosfat
menjadi gliserat 2-fosfat, dikatalisis fosfogliserat mutase.
8. Persiapan reaksi selanjutnya dimana terdapat kandungan energi yang
tinggi, dimana terjadi pelepasan satu molekul air dari asam gliserat 2-
fosfat menghasilkan asam fosfoenol piruvat dengan kofaktor Mg2+.
9. Sintesis senyawa berenergi tinggi kedua, yang dikatalisis oleh enolase
menghasilkan fosfoenolpiruvat yang berperan dalam fosforilasi level
substrat yang kedua.
10. Fosforilasi level substrat yang kedua. Reaksi terakhir ini dikatalisis oleh
piruvat kinase dengan mentransfer gugus fosfatnya kepada ADP pada
fosforilasi level substrat yang lain.
Pada proses penguraian glukosa ini dihasilkan sebanyak 8 ATP.
Proses glikolisis anaerob (tidak ada oksigen), meliputi:
a. Perubahan glukosa menjadi asam laktat.
Dalam keadaan tanpa oksigen, respirasi berhenti karena proses pengangkutan
elektron dalam rangkaian fosforilasi oksidatif berhenti karena tidak oksigen
yang mengangkutnya, akibatnya siklus asam sitrat berhenti, karena piruvat
dialihkan pemakaiannya menjadi laktat dengan bantuan laktat dehidrogenase
dengan NADH sebagai sumber energi. Dalam hal ini, dua molekul NADH
dari reaksi tahap kelima glikolisis digunakan untuk reduksi dua molekul
piruvat, sehingga hanya dihasilkan dua ATP saja.
b. Fermentasi alkohol terjadi karena glukosa dioksidasi menghasilkan etanol dan
CO2. Pada siklus ini, sama dengan jalur terbentuknya piruvat kemudian
dilanjutkan dengan perubahan piruvat menjadi asetaldehid dan pereduksian
menjadi alkohol. Pada tahap pertama, piruvat didekarboksilasi menjadi
asetaldehid dan CO2 dengan katalis piruvat dekarboksilase, selanjutnya
asetaldehid direduksi NADH oleh enzim alkohol dehidrogenase menghasilkan
etanol. Dengan demikian hasol akhir fermentasi alkohol, yaitu CO2, etanol, dan
ATP.
6. ENZIM KUNCI PADA PROSES GLIKOLISIS
1. Heksokinase berperan dalam menghasilkan glucosa 6-fosfat dengan Mg2+
sebagai kofaktor.
2. Fosfofruktokinase mengkatalisis dengan kofaktor Mg2+ menghasilkan fruktosa
1,6-bifosfat.
3. Piruvat kinase berperan dalam pembentukkan asam piruvat dari
fosfoenolpiruvat melalui senyawa antara asam enolpiruvat dengan kofaktor
Mg2+. Reaksi yang dikatalisis yaitu pelepasan gugus fosfat yang dilepaskan
oleh fosfoenolpiruvat untuk mensintesis ATP dari ADP.
8. DAUR GLIOKSILAT
Daur glioksilat hanya terjadi pada sel tumbuhan dan jasad renik, tidak
terjadi pada hewan tingkat tinggi, termasuk manusia. Daur glioksilat berperan
dalam penggunaan hasil katabolisme asam lemak dalam bentuk asetil-koA sebagai
sumber karbohidrat tunggal untuk biosintesis karbohidrat. Pada umunya,
berlangsung pada saat pertumbuhan tunas.
Pada dasarnya daur glioksilat melewati dua tahap reaksi dari siklus asam
trikarboksilat sehingga semua atom karbon pada astil-koA tidak dilepas keluar,
bahkan dapat digunakan untuk biosintesis glukosa.
Isositrat merupakan senyawa antara yang digunakan, dipecah menjadi
suksinat dan glioksilat berkondensasi dengan asetil-koA, dikatalisis oleh malat
sintase membentuk malat. Daur glioksilat ini menghasilkan suksinat yang
digunakan untuk sintesis karbohidrat dan lipid.