1) Metabolisme karbohidrat
GLIKOGENOLISIS yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan dari
GLIKOGENESIS.
JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat dan
equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)
PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS : untuk sintesis asam amino -->Asetil-KoA -->
untuk sintesis asam lemak &kolesterol --> steroid.
Glikogen dapat disimpan dalam kebanyakan sel, terutama dalam sel-sel hati dan otot.
Pada waktu melalui hati, kelebihan gula yang diserap dari usus diambil oleh sel hati dan diubah
menjadi glikogen. Hormon insulin yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok sel endokrin
pankreas, yaitu pulau Langerhans, mengontrol pengambilan glukosa oleh sel-sel dan sintesis
glikogen. Peningkatan gula dalam darah merangsang sel-sel pankreas untuk memproduksi
insulin. Insulin diangkut melalui darah ke seluruh tubuh tempat zat ini merangsang sintesis
glikogen dalam sel otot dan hati. Reaksi kebalikannya, yaitu perombakan glikogen menjadi
glukosa diatur oleh enzim pankreas, glukagon, dan oleh epinefrin. Tetapi sel-sel otot tidak
mempunyai enzim untuk mengubah glukosa-6-fosfat menjadi glukosa, sehingga glikogen otot
hanya dapat dipergunakan sebagai penimbunan energi untuk sel otot.
Setelah proses penyerapan melalui dinding usus halus, sebagian besar monosakarida
dibawa oleh aliran darah ke hati. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis
menghasilkan glikogen, oksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa dengan
aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukannya. Sebagian lain, monosakarida dibawa
langsung ke sel jaringan organ tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut.
Lintasan anabolik: lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur
dan mesin tubuh.
Lintasan katabolik : meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energy bebas,
biasanya dalam bentuk fosfat energy tinggi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi
oksidatif
Lintasan amfibolik (Persimpangan): memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada
persimpangan metabolism sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan
anabolic dan katabolik.
Pertama, glukosa diubah terlebih dahulu menjadi glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim
hexokinase. Pada tahap ini memerlukan ATP atau adenosin trifosfat yang dapat melepaskan
energi untuk diubah menjadi ADP.
Kemudian, glukosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang akan di katalis enzim
fosfohexosa isomerase.
Tahap ketiga, fruktosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, pada reaksi ini akan
dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase dan membutuhkan energi dalam bentuk ATP.
Pada satu molekul dihidroksil aseton fosfat yang terbentuk selanjutnya diubah menjadi
gliserildehid 3-fosfat dengan bantuan enzim triosa fosfat isomerase. Yang mana enzim
tersebut bekerja secara bolak-balik. Itu berarti bahwa bisa mengubah gliserildehid 3-fosfat
diubah menjadi dihidroksil aseton fosfat.
Gliserildehid 3-fosfat selanjutnya diubah menjadi 1,3 bifosfogliserat dengan bantuan enzim
gliseraldehid 3-fosfat dehydrogenase. Dalam proses ini terbentuk NADH.
Lalu 1,3 bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan enzim fosfogliserat
kinase. Energi yang dilepaskan dalam reaksi ini dalam bentuk ATP.
Fosfoenol piruvat yang dihasilkan selanjutnya diubah menjadi piruvat yang akan dikatalisis
enzim piruvat kinase. Dalam tahap yang ini juga dihasilkan ATP.
HASIL GLIKOLISIS
Glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat, 4 ATP, dan 2 NADH. Namun, karena glikolisis
memerlukan atau mengonsumsi 2 ATP, maka secara netto, glikolisis hanya menghasilkan 2 ATP
Pembentukan sitrat adalah proses awal yang terjadi dalam siklus krebss. Dimana terjadi
proses kondensasi asetil-KoA dengan oksaloasetat yang akan membentuk sitrat dengan
enzim sitrat sintase.
Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan diubah menjadi isositrat dengan
bantuan enzim akonitase.
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan dioksidasi menjadi fumarat.
Ketika oksidasi inilah, FAD akan menerima elektron (reduksi) dan menjadi FADH2. Enzim
suksinat dehidrogenase mengkatalisis pemindahan dua hidrogen dari suksinat.
6) Proses glikolisis
Proses glikolisis terbagi menjadi 9 tahap. Pada tahap 1-4, proses glikolisis membutuhkan
ATP, kemudian pada tahap 5-9 menghasilkan ATP. Berikut ini tahapan glikolisis:
7) Proses gluconeogenesis
8) Homeostatis glukosa
ketika terjadi kenaikan kadar glukosa darah >120mg%, sel beta pankreas melepaskan
insulin untuk menurunkan konsentrasi glukosa dengan cara meningkatkan ambilan glukosa oleh
hati dan menyimpannya sebagai glikogen. Sedangkan ketika kadar glukosa darah turun <80mg%,
sel alfa pankreas menstimulasi pelepasan glukagon untuk meningkatkan kadar glukosa dengan
memecah glikogen menjadi glukosa. Melalui umpan balik negatif, konsentrasi glukosa darah
menentukan jumlah relatif insulin dan glukagon yang disekresikan oleh sel-sel pulau Langerhans.
9) Faktor-faktor yang mempengaruhi glukosa dalam urin darah dan kadar normalnya
Glukosa dalam urin atau yang dikenal dengan glikosuria umumnya dipengaruhi oleh
beberapa faktor berikut:
Tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia ) dan melebihi batas ambang
glukosa.
Adanya gangguan atau penyakit seperti penyakit diabetes tipe 2, diabetes gestasional,
ataupun penyakit renal glikosuria yang disebabkan adanya mutase gen sehingga glukosa
lolos ke dalam urin ketika disaring oleh ginjal.
batas ambang glukosa yaitu 160 – 180 mg/dl apabila melebihi batas ambang tersebut maka
glukosa keluar bersama urin.