Anda di halaman 1dari 11

PAPER

MEMBEDAKAN ANTARA GLIKOLISIS, GLIKONEOGENESIS, DAN


GLIKOGENESESIS

OLEH KELOMPOK 1
1. Fatur Yusni Purnama Midarulfallah
2. Adelfina Day Mbana
3. Sarra Telsi Balla
4. Cicilia Ngguna Manggil
5. Anita Welmince Pandie

KELAS/SEMESTER : A / II
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
KUPANG
2024
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Tujuan dari glikolisis, glikoneogenesis, dan glikogenesis adalah untuk
menghemat energi sebagai ATP dari katabolisme karbohidrat. Jika sel memiliki
persediaan yang cukup ATP, maka jalur dan siklus terhambat. Dalam kondisi ATP
berlebih, hati akan mencoba untuk mengkonversi berbagai kelebihan molekul
menjadi glukosa dan/atau glikogen. Glikolisis menghasilkan dua senyawa
karbohidrat beratom tiga dari satu senyawa beratom enam. Pada proses ini terjadi
sintesis ATP dari ADP + Pi. Secara umum proses ini dibagi dalam 2 tahap yakni
tahap pertama glukosa diuraikan menjadi gliseraldehida 3-fosfat (proses
pemotongan rantai heksosa)dan tahap kedua gliseraldehida3-fosfat diubah menjadi
3- fosfogliserol fosfat (reaksi penyimpanan energi.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu glikolisis dan bagaimana tahapan²nya serta fungsinya dalam
metabolisme glukosa?
2. Apa itu glikoneogenesis dan bagaimana tahapan²nya serta fungsinya dalam
metabolisme glukosa?
3. Apa itu glikogenesis dan bagaimana tahapan²nya serta fungsinya dalam
metabolisme glukosa?
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN

1. Glikolisis
Glikolisis adalah proses metabolisme yang terjadi di dalam sitoplasma sel.
Glikolisis merupakan tahap pertama dalam pemecahan glukosa untuk
menghasilkan energi. Glikolisis terdiri dari serangkaian reaksi kimia yang
mengubah glukosa menjadi piruvat. Glikolisis menghasilkan energi dalam
bentuk adenosin trifosfat (ATP) dan niken adenin dinukleotida (NADH).

2. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa dari sumber
bukan karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah
asam piruvat, namun oksaloasetat dan dihidroksiaseton fosfat dapat juga
menjalani proses glukoneogenesis. Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati
dan dalam jumlah sedikit terjadi pada korteks ginjal. Glukoneogenesis
sangat sedikit terjadi di otak, otot rangka, otot jantung dan beberapa jaringan
lainnya. Glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutukan
glukosa dalah jumlah yang banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk
menjaga kadar glukosa darah tetap dalam kondisi normal.

3. Glikogenesis
Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Peningkatan kadar
glukosa dalam darah yang terjadi, misalnya beberapa saat setelah makan,
menyebabkan pankreas mensekresikan hormon insulin yang menstimulasi
penyimpan glukosa dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon
insulin akan menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai proses
glikogenesis.
B. TAHAP – TAHAP GLIKOLISIS

1. Fase Persiapan (Preparatory Phase):


 Fosforilasi Glukosa: Glukosa (6 karbon) difosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat
menggunakan ATP, di katalisis oleh enzim hexokinase. Bertujuan agar Glukosa
tidak berdifusi keluar sel.
 Fosforilasi Fruktosa: Glukosa-6-fosfat kemudian diisomerisasi menjadi
fruktosa-6-fosfat, dan kemudian difosforilasi lagi menjadi fruktosa-1,6-bifosfat
menggunakan ATP, di katalisis oleh enzim fosfofruktokinase.
2. Fase Pembelahan (Cleavage Phase):
 Pembelahan Fruktosa-1,6-bifosfat: Fruktosa-1,6-bifosfat dipecah menjadi dua
molekul tiga karbon, dihidroksiaseton fosfat (DHAP) dan glikeraldehida-3-
fosfat, oleh enzim aldolase. Dikarenakan enzim pada tahap selanjutnya hanya
menggunakan gliseraldehida 3-fosfat, maka dihidroksiaseton fosfat akan
diisomerisasi dengan bantuan enzim isomerase menjadi gliseraldehida 3- fosfat
(PGAL)
3. Fase Pelunasan (Payoff Phase):
 Oksidasi Gliseraldehida-3-fosfat: Gliseraldehida-3-fosfat dioksidasi menjadi
1,3-bifosfogliserat (fosforilasi), yang mereduksi NAD+ menjadi NADH.
Reaksi ini di katalisis oleh enzim gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase.
 Fosforilasi Substrat: 1,3-bifosfogliserat ditransferkan dengan kelompok
fosfat ke ADP, menghasilkan ATP dan 3-fosfogliserat, di katalisis oleh
enzim fosfoglicerat kinase.
 Fosforilasi Fosfogliserat: 3-fosfogliserat kemudian difosforilasi menjadi 2-
fosfogliserat oleh enzim fosfogliseratmutase
 Dehidrasi: 2-fosfogliserat mengalami dehidrasi menjadi fosfoenolpiruvat
(PEP), di katalisis oleh enzim enolase. Atom H dan gugus hidroksil (OH)
akan dilepas kan dan bergabung menjadi H2O.
 Fosforilasi Terakhir: Fosfoenolpiruvat (PEP) kemudian mengalami transfer
kelompok fosfat ke ADP, menghasilkan ATP dan piruvat, di katalisis oleh
enzim piruvat kinase.

Dengan demikian, setiap molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul


piruvat, 2 molekul NADH, 2 H2O dan 2 molekul ATP.
C. TAHAP – TAHAP GLIKONEOGENESIS
Tahap-tahap glikoneogenesis melibatkan serangkaian reaksi biokimia
kompleks yang berlangsung dalam beberapa langkah. Berikut adalah tahap-
tahap utama dalam glikoneogenesis.

1. Konversi piruvat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP): Piruvat, produk akhir


glikolisis, diubah menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) oleh enzim piruvat
karboksilase dan enzim fosfoenolpiruvat karboksikinase. Proses ini
memerlukan ATP dan bikarbonat sebagai koenzim.
2. Konversi oksaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP): Oksaloasetat
diubah menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) melalui serangkaian reaksi yang
melibatkan enzim fosfoenolpiruvat karboksikinase dan konsumsi GTP
sebagai koenzim.
3. Konversi gliseraldehida-3-fosfat menjadi dihidroksi aseton fosfat:
Gliseraldehida-3-fosfat, sebuah intermediate glikolisis, diubah menjadi
dihidroksi aseton fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase.
4. Konversi dihidroksi aseton fosfat menjadi gliseraldehida-3-fosfat:
Dihidroksi aseton fosfat dikonversi kembali menjadi gliseraldehida-3-fosfat
melalui serangkaian reaksi yang melibatkan enzim gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase dan enzim fosfogliserat kinase.
5. Konversi gliseraldehida-3-fosfat menjadi glukosa-6-fosfat: Gliseraldehida-3-
fosfat akhirnya diubah menjadi glukosa-6-fosfat oleh enzim glukosa-6-fosfat
fosfatase, sehingga menghasilkan glukosa yang dapat digunakan oleh sel-sel
tubuh atau disimpan dalam bentuk glikogen.
Tahap-tahap ini terjadi terutama di hati dan, dalam jumlah yang lebih
kecil, di ginjal dan jaringan lainnya. Glikoneogenesis adalah proses vital
dalam menjaga keseimbangan glukosa dalam tubuh ketika pasokan glukosa
eksternal terbatas, seperti selama puasa atau saat tubuh membutuhkan
glukosa tambahan.
D. TAHAP – TAHAP GLIKOGENESIS
Tahap-tahap glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari
glukosa. Berikut adalah tahap-tahap glikogenesis secara lebih rinci:
1. Fosforilasi glukosa: Glukosa yang masuk ke dalam sel hati atau otot akan
diubah menjadi glukosa-6-fosfat melalui reaksi fosforilasi menggunakan
enzim glukokinase atau heksokinase.
2. Konversi glukosa-6-fosfat menjadi glukosa-1-fosfat: Glukosa-6-fosfat
kemudian diubah menjadi glukosa-1-fosfat melalui reaksi isomerisasi
dengan bantuan enzim fosfoglukomutase.
3. Pembentukan UDP-glukosa: Glukosa-1-fosfat kemudian diubah menjadi
UDP-glukosa melalui reaksi transfer gugus fosfat menggunakan enzim
UDP-glukosa pirofosforilase
4. Pembentukan rantai glikogen: UDP-glukosa digunakan sebagai substrat
untuk memperpanjang rantai glikogen yang ada. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim glikogen sintase.
5. Pembentukan cabang glikogen: Pada tahap ini, enzim glikogen branching
enzyme memindahkan sebagian rantai glikogen dan melekatkannya pada
tempat lain dalam rantai yang sama, membentuk cabang glikogen.
6. Penyimpanan glikogen: Glikogen yang terbentuk disimpan di hati dan
otot sebagai cadangan glukosa. Ketika tubuh membutuhkan energi,
glikogen akan dipecah menjadi glukosa melalui proses glikogenolisis.
Proses glikogenesis terjadi terutama di hati dan otot rangka sebagai
mekanisme penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen untuk digunakan
saat dibutuhkan.

E. FUNGSI GLIKOLISIS, GLUKONEOGENESIS, GLIKOGENESIS


Fungsi masing-masing dari Glikolisis, Glukoneogenesis, Glikogenesis yaitu
sebagai berikut:

1. Fungsi utama glikolisis yaitu untuk memanen energi siap pakai (ATP) dan
energi pereduksi (NADH). Berikut ini sejumlah fungsi selengkapnya:
a. Memproduksi energi siap pakai yang dapat langsung digunakan untuk
berbagai proses biologis, misalnya kontraksi otot, transpor aktif, biosintesis,
dan sebagainya.
b. Memproduksi energi pereduksi (NADH) yang dapat digunakan untuk
sintesis biomolekul, produksi ATP di transpor elektron, dan sebagainya.
c. Glikolisis dapat menghasilkan asam piruvat yang bisa dipecah lagi untuk
memanen energi yang masih tersimpan dalam ikatan-ikatan kimia senyawa
ini.
d. Menghasilkan prekursor sejumlah jalur metabolisme dan biosintesis
molekul-molekul yang dibutuhkan oleh sel mikroorganisme.

e. Glikolisis memungkinkan sel untuk beradaptasi dengan situasi lingkungan


yang berubah-ubah, seperti ketersediaan oksigen, sumber
karbon, dan sebagainya.

2. Fungsi Glukoneogenesis:
a. Menjaga kestabilan glukosa: ketika tubuh tidak mendapatkan asupan
makanan, glukoneogenesis berperan dalam memproduksi glukosa dari
sumber non-karbohidrat seperti laktat, gliserol, atau asam amino. Ini
membantu menjaga kadar glukosa dalam tubuh dan mencegah hipoglikemia.
b. Energi alternatif: saat simpanan glikogen berkurang, tubuh beralih
menggunakan sumber energi lain. Glukoneogenesis mengubah zat-zat
tersebut menjadi glukosa yang dapat digunakan untuk menghasilkan
adenosin trifosfat ( ATP), yaitu zat pembawa energi untuk sel tubuh.
c. Pendukung fungsi otak: Glukosa merupakan sumber energi utama bagi otak.
Proses glukoneogenesis memastikan bahwa otak tetap memperoleh glukosa,
terutama ketika pasokan makanan terbatas.

3. Fungsi Glikogenesis:
a. Regulasi konsentrasi glukosa darah: glikogenesis membantu mengatur
konsentrasi glukosa dalam darah. Ketika kadar glukosa darah menurun,
glikogenesis ( pemecahan glikogen menjadi glukosa) terjadi untuk
mempertahankan keseimbangan glukosa.
b. Penyimpanan energi: Glikogen disimpan dalam sel hati dan otot sebagai
cadangan energi yang dapat digunakan saat diperlukan. Ketika kadar
glukosa dalam darah cukup tinggi, glikogenesis terjadi untuk mengubah
kelebihan glukosa menjadi glikogen.
c. Respon terhadap hormon insulin: glikogenesis dirangsang oleh hormon
insulin. Ketika glukosa darah meningkat setelah makan, insulin merangsang
glikogenesis untuk menyimpan kelebihan glukosa.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
 Glikolisis merupakan tahap awal dalam metabolisme glukosa, di mana glukosa
diubah menjadi dua molekul piruvat dengan pembentukan energi dalam bentuk
ATP dan NADH. Glikolisis terdiri dari sepuluh langkah reaksi yang terjadi
dalam sitoplasma sel dan merupakan jalur utama untuk menghasilkan energi
pada anaerobiosis dan tahap awal respirasi aerobik.
 Glukoneogenesis adalah proses sintesis glukosa dari non-karbohidrat sumber.
Titik awal glukoneogenesis adalah asam piruvat, meskipun asam oksaloasetat
dan fosfat dihidroksiaseton juga menyediakan titik masuk. Asam laktat,
beberapa asam amino dari protein dan gliserol dari lemak dapat diubah menjadi
glukosa.
 Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi
glikogen untuk disimpan di dalam hati. Lintasan ini diaktivasi di dalam hati,
oleh hormon insulin sebagai respon terhadap rasio gula darah yang meningkat,
misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan; atau teraktivasi pada
akhir siklus Cori.

Anda mungkin juga menyukai