Anda di halaman 1dari 5

GLIKOLISIS

Information:
a. Nurul is host
b. Hafizh is mahasiswa pertama
c. Lyra is mahasiswa kedua

Host : Selamat datang, para pendengar setia! Selamat datang di episode seru
lainnya dari "Sorotan Biokimia," podcast di mana kami menggali lebih
dalam tentang proses biokimia yang menarik. Saya Nurul Hikmah Uutami,
dan saya sangat senang Anda bergabung dengan kami hari ini. Pada episode
hari ini, kami akan menyelami salah satu proses biokimia yang paling
penting dan fundamental dalam tubuh manusia, yaitu glikolisis. Proses ini
merupakan langkah awal dalam metabolisme glukosa dan menjadi dasar
energi bagi sel-sel kita. Mari kita menjelajahi glikolisis dengan lebih
mendalam.
Host : Sekarang, mari kita memulai perjalanan kita ke dalam dunia glikolisis. Dan
untuk membantu kita memahami proses ini dengan lebih baik, kami
memiliki dua tamu istimewa hari ini, keduanya adalah mahasiswa yang
berdedikasi dalam bidang biokimia. Bergabunglah dengan kami hari ini
adalah Ahmad Hafizh Suardi dan Lyra Ananda Awaliah! Selamat datang,
Ahmad dan Lyra!
Mahasiswa Pertama : Terima kasih, Nurul. Kami senang sekali bisa berada di sini dan berbicara
tentang glikolisis.
Mahasiswa Kedua : Ya, kami berdua sangat antusias untuk berbagi pengetahuan kami tentang
topik ini.
Host : Ahmad dan Lyra, kami sangat berterima kasih telah bergabung dengan
kami hari ini. Mari kita mulai dengan pemahaman dasar. Apa sebenarnya
glikolisis dan mengapa proses ini begitu penting dalam tubuh kita?
Mahasiswa Pertama : Glikolisis adalah proses metabolik yang terjadi di dalam sel-sel kita, di
mana glukosa, yang merupakan bentuk sederhana dari karbohidrat, dipecah
menjadi piruvat. Proses ini terjadi di sitoplasma sel. Glikolisis merupakan
tahap awal dari metabolisme glukosa dan merupakan langkah penting dalam
menghasilkan energi bagi sel-sel kita. Pentingnya glikolisis terletak pada
fakta bahwa ini adalah jalur utama untuk memproduksi ATP, yaitu unit
energi utama dalam tubuh kita. Selama glikolisis, glukosa dipecah menjadi
dua molekul piruvat, dan dalam proses ini, beberapa molekul ATP juga
dihasilkan. Meskipun jumlah ATP yang dihasilkan dalam glikolisis itu
sendiri terbatas, glikolisis menciptakan kondisi yang memungkinkan
produksi ATP yang lebih besar melalui jalur metabolik lainnya, seperti
siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif. Selain menghasilkan ATP,
glikolisis juga penting dalam memasok intermediat metabolik yang
digunakan dalam proses seluler lainnya. Beberapa senyawa antara, seperti
gliserol-3-fosfat, dapat digunakan dalam sintesis lipid, sedangkan piruvat
dapat berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis asam amino atau sebagai
substrat dalam proses respirasi seluler. Dengan demikian, glikolisis tidak
hanya berkontribusi terhadap produksi energi, tetapi juga menyediakan blok
bangunan penting untuk berbagai reaksi biokimia seluler.
Mahasiswa Kedua : Selain menghasilkan energi dalam bentuk ATP, glikolisis juga berperan
penting dalam menyediakan bahan baku metabolit lainnya yang diperlukan
dalam berbagai proses seluler. Salah satu kontribusi penting glikolisis adalah
produksi piruvat. Piruvat ini merupakan molekul yang sangat serbaguna dan
dapat digunakan dalam berbagai jalur metabolik. Misalnya, piruvat dapat
masuk ke dalam siklus asam sitrat, yang merupakan bagian dari respirasi
seluler, di mana lebih banyak ATP dihasilkan. Piruvat juga dapat diubah
menjadi senyawa lain seperti laktat, yang terlibat dalam metabolisme
anaerobik, atau dapat digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis asam
amino. Selain piruvat, glikolisis juga menghasilkan senyawa lain yang
berperan penting dalam proses seluler. Contohnya adalah dihidroksiaseton
fosfat (DHAP) dan gliserol-3-fosfat. DHAP dapat digunakan dalam
biosintesis lipid, sedangkan gliserol-3-fosfat dapat berperan dalam produksi
gliserol, yang penting dalam sintesis fosfolipid dan trigliserida.
Host : Sangat menarik! Proses glikolisis jelas merupakan fondasi yang kuat bagi
banyak fungsi tubuh kita. Sekarang, mungkin pendengar kami ingin tahu
tentang tahapan-tahapan utama dalam glikolisis. Bisakah Anda memberikan
tinjauan singkat tentang proses ini?
Mahasiswa Pertama : Tahapan-tahapan utama dalam glikolisis bisa dimulai dari preparasi
glukosa hingga produksi asam piruvat. Tahap pertama dalam glikolisis
adalah preparasi glukosa. Glukosa yang masuk ke dalam sel diaktivasi
melalui fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat dengan bantuan enzim
heksokinase atau glukokinase, tergantung pada jenis sel. Reaksi ini juga
memerlukan satu molekul ATP sebagai donor gugus fosfat. Tahap kedua
adalah tahap pemecahan glukosa. Glukosa-6-fosfat kemudian diubah
menjadi fruktosa-6-fosfat melalui reaksi isomerisasi yang dikatalisis oleh
enzim fosfoheksoisomerase. Selanjutnya, fruktosa-6-fosfat mengalami
fosforilasi lagi oleh enzim fosfofruktokinase-1 menjadi fruktosa-1,6-
bisfosfat, menggunakan satu molekul ATP sebagai donor gugus fosfat.
Reaksi ini merupakan langkah pengaturan utama dalam glikolisis karena
fosfofruktokinase-1 diatur secara alosterik dan oleh hormon insulin dan
glukagon. Tahap ketiga adalah tahap pemecahan fruktosa-1,6-bisfosfat
menjadi dua molekul 3-karbon. Enzim aldolase memecah fruktosa-1,6-
bisfosfat menjadi dua molekul: dihidroksi asetone fosfat (DHAP) dan
glikeraldehida-3-fosfat (GAP). Kemudian, DHAP diubah menjadi GAP
melalui reaksi isomerisasi yang dikatalisis oleh enzim triosa isomerase.
Selanjutnya, kita akan fokus pada reaksi-reaksi yang terlibat dalam
pemecahan satu molekul GAP.
Mahasiswa Kedua : Setelah pembentukan satu molekul GAP, proses glikolisis melibatkan
serangkaian reaksi yang menghasilkan ATP dan NADH. GAP mengalami
oksidasi oleh enzim glikeraldehida-3-fosfat dehidrogenase, yang
menggunakan NAD+ sebagai koenzim, menghasilkan 1,3-
bisfosfogliseraldehida (1,3-BPG). Dalam reaksi ini, NAD+ direduksi
menjadi NADH. Selanjutnya, 1,3-BPG mengalami fosforilasi oleh enzim
fosfogliseraldehida kinase, dengan bantuan ADP sebagai donor gugus fosfat.
Reaksi ini menghasilkan ATP dan membentuk 3-fosfogliserat (3-PG). 3-PG
mengalami dehidrasi oleh enzim enolase, menghasilkan 2-
fosfogliseraldehida (2-PG). Kemudian, 2-PG mengalami pemindahan gugus
fosfat ke ADP oleh enzim fosfogliseraldehida kinase lagi, menghasilkan
ATP dan membentuk fosfoenolpiruvat (PEP). Terakhir, PEP mengalami
dehidrasi oleh enzim enolase, menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini
menghilangkan molekul air dari PEP, sehingga menghasilkan asam piruvat
yang stabil. Secara keseluruhan, tahapan-tahapan glikolisis dari pemecahan
satu molekul glukosa menghasilkan dua molekul asam piruvat. Selama
proses ini, juga dihasilkan ATP dan NADH sebagai sumber energi yang
penting bagi sel. Reaksi-reaksi dalam glikolisis ini merupakan serangkaian
langkah yang terkoordinasi dengan baik dan melibatkan berbagai enzim
spesifik. Setiap tahapan memiliki peran penting dalam memecah glukosa
dan menghasilkan energi serta bahan baku metabolit yang diperlukan oleh
sel. Dengan pemahaman yang baik tentang tahapan-tahapan dan reaksi-
reaksi dalam glikolisis, kita dapat mengapresiasi kompleksitas dan
pentingnya jalur ini dalam menyediakan energi dan bahan-bahan penting
untuk berbagai proses biokimia dalam sel kita.
Host : Tahapan-tahapan dalam glikolisis benar-benar kompleks dan penuh dengan
reaksi kunci, ya, Hafizh dan Lyra. Sekarang, apakah ada , nih, regulasi atau
kontrol yang terlibat dalam glikolisis? Bagaimana tubuh kita mengatur
proses ini untuk menjaga keseimbangan?
Mahasiswa Pertama : Regulasi glikolisis adalah mekanisme yang mengendalikan laju dan
aktivitas enzim dalam jalur glikolisis. Hal ini penting untuk menjaga
keseimbangan metabolisme dan memastikan bahwa glikolisis berjalan
sesuai kebutuhan sel. Salah satu enzim kunci dalam regulasi glikolisis
adalah fosfofruktokinase-1 (PFK-1). Enzim ini bertanggung jawab atas
langkah pengaturan utama dalam glikolisis, yaitu fosforilasi fruktosa-6-
fosfat menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat. PFK-1 diaktivasi oleh fruktosa-2,6-
bisfosfat, yang dihasilkan oleh enzim fosfofruktokinase-2 (PFK-2).
Fruktosa-2,6-bisfosfat merupakan molekul alosterik yang merangsang
aktivitas PFK-1, sehingga meningkatkan laju glikolisis. Selain itu, enzim
piruvat kinase juga berperan penting dalam regulasi glikolisis. Piruvat
kinase mengkatalisis fosforilasi fosfoenolpiruvat (PEP) menjadi piruvat,
menghasilkan ATP. Mekanisme umpan balik negatif terlibat dalam regulasi
enzim ini. Jika terdapat kelebihan ATP, maka tingkat ATP akan meningkat,
dan ATP akan menghambat aktivitas piruvat kinase, mengurangi produksi
piruvat dan ATP. Sebaliknya, jika terdapat kekurangan ATP, maka tingkat
ATP akan menurun, dan ini akan mendorong aktivitas piruvat kinase untuk
meningkatkan produksi piruvat dan ATP. Mekanisme umpan balik juga
dapat melibatkan inhibisi oleh hasil reaksi glikolisis itu sendiri. Misalnya,
akumulasi asam piruvat dapat menghambat aktivitas enzim piruvat
dehidrogenase, yang berperan dalam mengubah asam piruvat menjadi asetil-
KoA dalam siklus asam sitrat. Hal ini mempengaruhi laju glikolisis dengan
mengurangi penggunaan piruvat dalam proses respirasi seluler.
Mahasiswa Kedua : Faktor lingkungan seperti konsentrasi substrat dan keberadaan oksigen
juga dapat memengaruhi regulasi glikolisis. Jika konsentrasi substrat seperti
glukosa tinggi, ini akan meningkatkan laju glikolisis. Sebaliknya, jika
konsentrasi substrat rendah, laju glikolisis akan menurun. Keberadaan
oksigen juga penting, karena oksigen merupakan akseptor akhir elektron
dalam fosforilasi oksidatif. Jika oksigen terbatas (keadaan anaerobik),
glikolisis akan lebih dominan dalam menghasilkan ATP. Selain itu, hormon
juga memainkan peran penting dalam regulasi glikolisis. Contohnya, insulin
merupakan hormon yang dilepaskan oleh pankreas dalam respons terhadap
peningkatan kadar glukosa darah. Insulin berperan dalam mengatur
metabolisme glukosa dan glikolisis. Ketika kadar insulin meningkat, insulin
akan merangsang aktivitas enzim fosfofruktokinase-1 (PFK-1), yang
mempercepat laju glikolisis dengan meningkatkan konversi fruktosa-6-
fosfat menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat. Secara keseluruhan, faktor lingkungan
seperti konsentrasi substrat dan oksigen, serta faktor hormonal seperti
insulin, glukagon, epinefrin, dan norepinefrin, semuanya dapat
memengaruhi regulasi glikolisis. Regulasi ini penting untuk menjaga
keseimbangan energi dan memastikan jalur glikolisis berjalan sesuai
kebutuhan fisiologis sel dan tubuh.
Host : Wah! Tubuh kita sungguh luar biasa dalam mengatur glikolisis untuk
memenuhi kebutuhan energi dan menjaga keseimbangan. Sebelum kita
mengakhiri percakapan kita, apakah ada penelitian terbaru atau
perkembangan terkini dalam glikolisis yang kalian ingin bagi dengan
pendengar kita?
Mahasiswa Kedua : Dalam penelitian terbaru, ada beberapa perkembangan menarik dalam
glikolisis. Salah satunya adalah penemuan enzim baru yang terlibat dalam
jalur glikolisis. Sebagai contoh, baru-baru ini ditemukan enzim yang disebut
enzim triosa fosfat isomerase (TPI) yang memiliki peran penting dalam
tahap konversi dihidroksi asetone fosfat (DHAP) menjadi glikeraldehida-3-
fosfat (GAP). Penemuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam
tentang regulasi dan mekanisme reaksi dalam glikolisis.
Mahasiswa Pertama : Selain itu, penelitian juga telah mengungkapkan jalur alternatif atau varian
dalam glikolisis yang dapat terjadi dalam kondisi khusus. Misalnya, dalam
kondisi anaerobik atau kekurangan oksigen, terdapat jalur glikolisis
anaerobik yang dikenal sebagai fermentasi laktat. Dalam fermentasi laktat,
piruvat diubah menjadi laktat oleh enzim laktat dehidrogenase sebagai
mekanisme untuk memperoleh ATP dalam kondisi tanpa oksigen. Selain
fermentasi laktat, penelitian juga telah mengungkapkan jalur glikolisis
alternatif lainnya, seperti jalur pentosa fosfat yang terlibat dalam produksi
pentosa dan NADPH. Jalur ini berperan dalam biosintesis asam lemak,
sintesis nukleotida, dan detoksifikasi oksidatif. Pemahaman yang lebih
dalam tentang jalur alternatif ini memberikan wawasan baru tentang
kompleksitas dan fleksibilitas glikolisis dalam menjalankan berbagai fungsi
biologis. Penelitian terus berlanjut untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang glikolisis dan bagaimana jalur ini terkait dengan berbagai
proses biokimia dalam sel. Penemuan enzim baru, pemahaman tentang jalur
alternatif, serta penerapan teknologi terkini seperti genomika dan
proteomika, semakin memperkaya pengetahuan kita tentang glikolisis dan
potensinya dalam bidang biologi dan kesehatan.
Host : Terima kasih banyak, Hafizh dan Lyra, atas wawasan yang berharga dan
dedikasi Anda dalam mempelajari glikolisis. Anda berdua telah memberikan
perspektif yang menarik.
[Background music swells]
Host : Dan dengan demikian, kita mencapai akhir episode yang penuh wawasan
dari "Sorotan Biokimia." Kami berharap Anda menikmati percakapan ini
dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang glikolisis. Jangan
lupa untuk bergabung dengan kami di episode berikutnya, di mana kita akan
mengeksplorasi topik menarik lainnya.
[Background music fades out]
Host : Sampai jumpa!

Anda mungkin juga menyukai