Anda di halaman 1dari 11

BIOKIMIA

PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT

KELOMPOK 5 :

1. WIRA HADI (180301064)


2. SITI HUSMIATUL FUTRI (180301057)
3. WAHIDATUL APRIANA (180301062)
4. LIA AGUSTIANA (190501019)
5. LIZA APRIANI (190501021)
6. NITA RAHMAWATI (190501029)
7. WIDYA HUSPITASARI (190501040)
8. WIWIK ATMA ELZANOSA (190501041)
9. SA'ADAH (170301066)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2020
PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT :
1. GLIKOLISIS ( wiwik atma elzanosa dan lia agustiana )
Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian reaksi
biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah
satu proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai
variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri
menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi
aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa
adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas
(bahasa Inggris: EMP pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav Embden, Otto
Meyerhof dan Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan Entner–Doudoroff yang
ditemukan oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner terjadi hanya pada sel prokariota, dan
berbagai lintasan heterofermentatif dan homofermentatif.

Ringkasan reaksi glikolisis pada lintasan EMP adalah sebagai berikut :

Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis, siklus asam sitrat dan fosforilasi
oksidatif adalah:

Fungsi Glikolisis

Sebagian besar dari sel mempunyai fungsi yang paling penting dari proses glikolisis adalah
untuk proses memetabolisme glukosa untuk dapat menciptakan senyawa 3 karbon yang bisa
dimanfaatkan oleh jalur lain.

SKEMA TAHAPAN / PROSES GLIKOLISIS :


Pembahasan Proses glikolisis :

Glikolisis terjadi dalam 10 tahapan yang dikatalisis (diproses) oleh enzim yang berbeda.
Langkah / proses glikolisis :

1. Langkah pertama adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa 6 fosfat.

2. Kemudian glukosa 6 fosfat diubah menjadi fruktosa 6 fosfat.

3. Setelah itu fruktosa 6 fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6 difosfat

4. Kemudian fruktosa 1,6 difosfat dipecah menjadi dihidroksiaseton fosfat dan


gliseraldehida 3 fosfat.
5. Karena glikolisis hanya memproses gliseraldehida 3 fosfat, maka dihidrosiaseton fosfat
akan diubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat (ini menyebabkan terbentuknya dua
gliseraldehida 3 fosfat)

6. Masing-masing gliseraldehida 3 fosfat akan diubah menjadi asam 1,3 difosfogliserat

7. Kemudian asam 1,3 difosfogliserat diubah menjadi asam 3 fosfogliserat

8. Berlanjut dengan pengubahan asam 3 fosfogliserat menjadi asam 2 fosfogliserat

9. Asam 2 fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat

10. Dan langkah terakhir adalah pengubahan fosfoenol piruvat menjadi asam piruvat.

2. GLIKOGENESIS ( nita rahmawati dan wahidatul apriana)

Glikogenesis merupakan suatu proses anabolik pembentukan glikogen untuk simpanan glukosa
disaat kadar glukosa darah menjadi tinngi seperti setelah makan. Glikogenesis ini utamanya
terjadi dalam sel-sel hati dan juga sel otak rangka, akan tetapi proses ini tidak terjadi di dalam
sel-sel otak yang sangat bergantung pada persendian konstan gula darah sebagai energinya. .
(Ethel Sloane, 2003)

Glikogenesis yaitu sintesis protein dari glukosa seperti yang ditemukan pada otot tempat
glukosa ini disimpan sebagai glikogen.Glikogen sendiri merupakan bentuk simpanan karbohidrat
utama dalam tubuh manusia atau hewan.

Mekanisme reaksi glikogenesis merupakan jalur metabolisme umum pada biosintetis


disakarida dan polisakarida. Pada jaringan suatu tumbuhan, disakarida sukrosa ini dihasilkan
melalui reaksi kondensasi glukosa & fruktosa yang diawali oleh proses glikogenesis. Dalam
proses tersebut, UDP-glukosa bereaksi dengan fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim
sukrosa fosfat sintase dan membentuk sukrosa 6 fosfat, selanjutnya ensim sukrosa fosfat akan
mengkatalisis sukrosa 6-fosfat menjadi sukrosa.

TUJUAN GLIKOGENESIS

Proses glikogenesis terjadi apabila tubuh kita membutuhkan energi seperti pada saat kita
berpikir, bekerja, mencerna makanan dan sebagainya. Apabila jumlah glukosa sudah melampaui
kebutuhan, maka dirangkailah menjadi glikogen guna menambah simpanan glikogen dalam
tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek melalui suatu proses glikogenesis. Apabila
kadar glukosa dalam darah meningkat atau hiperglekimia, maka glukosa ini nantinya akan
diubah dan disimpan sebagai glikogen atau lemak. Glikogenesis umumnya terjadi pada sel otot
dan hati. Glikogenesis akan menurunkan kadar glukosa dalam darah dan proses ini distimulasi
oleh insulin yang disekresi dari pangkreas.

Proses pembentukan glikogen dengan melalui glikogenesis merupakan langkah penting


menjaga kadar gula darah agar tetap normal. Apabila tubuh tidak mampu menjalankan proses
glikogenesis dengan wajar maka dapat mengakibatkan munculnya penyakit yaitu diabetes
melitus. Diabetes melitus ini dapat menjadi penyakit berbahaya sekaligus mematikan karena
memicu berbagai komplikasi diantaranya yaitu seperti stroke, kerusakan jaringan dan juga
kebutaan.

PROSES GLIKOGENESIS

1. Proses pertama yaitu fosforilasi glukosa oleh ATP dan akan menjadi glukosa 6-fosfat, hal
ini dikatalisis oleh enzim glukokinase dan atau enxim hexokinase.
2. Selanjutnya flukosa 6-fosfat ini akan mengalami suatu reaksi isomerasi menjadi glukosa
1-fosfat yang dikatalisis enzim fosfoglukomutase.
3. Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri posphate menjadi uridil di posphate glukosa,
hal ini dikatalisis oleh enzim yaitu enzim glukosa 1-fosfat uridil transferase
4. UDP-glukosa nantinya akan diikatkan pada rangkai glikogen yang telah ada dan
dikatalisis oleh enzim glikogen sintase. Pada proses ini, atom C pertama dari UDP-
glukosa diikatjan ke atom C keempat yang ada di rantai glikogen primer dan selanjutnta
membentuk ikatan α 1-4 glikosidik.
5. Selanjutnya yaitu pembentuk cabang (branching enzyme) akan memindahkan kurang lebih 6
residu glukosa pada salah satu residu glukosa yang ada pada glikogen primer untuk
membentuk titik cabang. . Enam residu gukosa tersebut akan diikatkan pada atom C nomor 6
pada molekul glikogen primer.
6. Penambahan glukosa terus berlangsung pada kedua cabang hingga semakin panjang dan akan
terbentuk banyak cabang-cabang baru di berbagai lokasi Glikogenesis akan berakhir apabila
gula dalam darah telah mencapai kadar yang normal.

3. GLIKOGENELISIS ( widya huspitasari dan siti husmiatul futri )

proses Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa.


Apabila tubuh dalam keadaan lapar, dan tidak ada asupan makanan, maka kadar glukosa dalam
darah akan menurun. Glukosa diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang
kemudian digunakan untuk memproduksi energi.

Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa. Apabila


tubuh dalam keadaan lapar, dan tidak ada asupan makanan, maka kadar glukosa dalam darah
akan menurun. Glukosa diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian
digunakan untuk memproduksi energi.

Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah
untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian.
Sehingga untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim
fosforilase.Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 1- 4 glikogen untuk
menghasilkan glukosa 1-fosfat.

Proses pemecahan glikogen

 dalam otot, dimana tujuannya adalah untuk mendapatkan energi bagi otot.
kemudian mempunyai hasil akhirnya : piruvat / laktat sehingga sebab glukosa 6-p
yang dihasilkan dari glikogenolisis masuk ke jalur glikolisis di otot.
 dalam hati, dimana tujuannya untuk mempertahankan kadar glukosa darah di
antara dua waktu makan. Glukosa 6-p akan diubah menjadi glukosa Glukosa 6-p
+ H2O - Glukosa 6-fosfatase -Glukosa + Pi
o Enzim Glukosa 6-fosfatase terdapat di : hati, ginjal dan epitel usus ( tetapi
tidak terdapat di otot )
o Enzim Glikogen fosforilase memutus ikatan α-1,4 glikosidik dr glikogen
o Debranching enzyme memutus ikatan α-1,6 glikosidik

4. GLUKONEOGENESIS( sa’adah dan wira hadi)


Pada dasarnya glukoneogenesis ialah sintesis glukosa dari senyawa yang bukan
karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glukoneogenesis
berlangsung terutama di hati, dan diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian
reaksi dalam proses yaoitu glukoneogenesis
Glukoneogenesis terkait dengan banyak enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi
glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisiskarena terdapat tiga tahap reaksi
dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya perlu enzim lain untuk kebalikannnya, yaitu
glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvatkinase. Glukagon meransang glukoneogenesis
dengan meransang enzim-enzim tersebut terutama fosfoenol piruvat
karboksikinase.Biosintesis enzim-enzim tersebut juga dipengaruhi oleh insulin dan hormon
glukokortiroid.Defek enzim glikoneogenesis menimbulkan hipoglikemia dan asidosis laktat.

Enam ikatam fosfat berenergi tinggi digunakan untuk pembentukan glukosa dalam reaksi
ini.Hubungan antara glikoneogenesis dengan jalur gliokitik dapat diperlihatkan pada gambar
2.12 tersebut.

Glukokortikoid disekresikan oleh korteks adrenal dan juga disintesis di jaringan adiposa
tanpa diregulasi.Hormon ini bekerja dengan meningkatkan glukoneogenesis melalui
peningkatan katabolisme asam amino di hati akibat induksi pada aminotransferase (dan enzim
lain, misalnya triptofan dioksigenase) serta enzim-enzim kunci pada glukoneogenesis. Hal ini
menunjukkan mengapa resistensi insulin sering dijumpai pada obesitas (Djakani dkk.,2013).
5. SIKLUS KREB ( liza apriani )

Siklus Krebs merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam pembentukan energi
tubuh kita. Selain itu, proses ini juga menghasilkan prekursor banyak makromolekul penting
dan berperan juga dalam sistem imunitas dan juga penyakit kanker. Memahami proses ini
penting dalam mendalami berbagai macam metabolisme dalam tubuh manusia.

Langkah-langkah Proses Siklus Krebs :

1. Penggabungan molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk asam sitrat.


Enzim yang digunakan dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase.
2. Tahap kedua yang disebut isomerase sitrat dibantu oleh enzim akonitase yang
menghasilkan isositrat.
3. Enzim isositrat dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dengan
bantuan NADH. Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon dioksida.
4. Alfa ketoglutarat diubah menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfa-
ketoglutarat dehidrogenase.
5. Suksinil-CoA diubah menjadi suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP
digunakan untuk membentuk ATP.
6. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat
dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Terjadi hidrasi yaitu penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda (C=C) yang
ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
8. Enzim malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat yang
dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus
berlangsung. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.
skema siklus krebs
Rangkuman Hasil Reaksi dalam Siklus Krebs
Hasil reaksi dari siklus krebs adalah CO2 dan beberapa molekul berenergi tinggi seperti
NADH, NADPH, FADH dan ATP yang dirangkum dalam persamaan reaksi berikut:

Molekul-molekul berenergi tinggi seperti NADH, NADPH dan FADH bukanlah molekul
berenergi yang dapat langsung dipakai oleh sel, kecuali dalam proses biosintesis biomolekul.
Jadi, tiga molekul tersebut harus direduksi dalam rantai transport elektron untuk menggerakkan
proton motion force dan mensintesis ATP.

Siklus Krebs adalah siklus amfibolik yang menyuplai energi dan prekursor-prekursor
berbagai sintesis biomolekul dalam sel. Maka dari itu, Siklus Krebs diregulasi berdasarkan status
energi dalam sel dan ketersediaan intermediet Siklus Krebs ini sendiri.
Contohnya adalah keberadaan oksigen yang diperlukan sebagai aseptor elektron saat
molekul berenergi tinggi seperi NADH dan FADH direduksi untuk menyintesis ATP, akan
mengontrol enzim-enzim yang berperan dalam siklus Krebs. Contohnya adalah enzim 2-
ketoglutarate dehydrogenase yang tidak diproduksi secara anaerobik tanpa adanya aseptor
elektron pengganti lain, nitrat misalnya.
Enzim yang berperan penting dalam regulasi siklus krebs adalah Citrate synthase yang
direpresi ekspresi gen penyandinya oleh NADH dan ATP atau keberadaan 2-ketoglutarate yang
terakumulasi. Akumulasi tiga senyawa tersebut memberi sinyal pada sel bahwa telah tersedia
banyak energi dan prekursor untuk menjalankan aktivitas biologis sel.

Anda mungkin juga menyukai