Npm : 170301066
1. Wujud zat
a. Zat Padat
1
garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit). Partikel zat
padat memiliki sifat seperti berikut:
b. Zat Cair
1. Letaknya berdekatan
2. Susunannya tidak teratur
3. Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari
tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya
c. Zat Gas
2
bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas
bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu
gas, akibatnya volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki
sifat seperti berikut:
1. Perubahan kimia
3
2. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah
hanya wujud dan bentuknya. Contohnya : Es mencair, gula yang
dilarutkan kedalam air, air menjadi es.
a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh peristiwa
mencair yaitu air yang dimasukkan dalam freezer akan menjadi es
batu, lilin cair yang didinginkan.
b. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair.
Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh
4
peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah menjadi air,
lilin yang dipanaskan.
c. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang
direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis, bensin yang
dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis
berubah menjadi gas.
d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengembun
adalah ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas maka
bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi
hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
e. Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh menyublim
yaitu pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari
pakaian lama-lama akan habis.
f. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengkristal
adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
5
6
BAB 1
PENDAHULUAN
7
2. Apa saja macam-macam interaksi antar molekul ?
3. Apa itu teori domain elektron ( TDE ) ?
1.3 Manfaat penulisan
Untuk memberikan informasi mengenai gaya antar molekul atau
interaksi antar molekul, dan makalah ini juga diharapkan memberikan
pemahaman mengenai gaya antar molekul, jenis-jenis gaya antar molekul
dan mengetahui apa itu teori domain elektron.
BAB 2
PEMBAHASAN
8
[1]
Sejumlah sarjana yang berkontribusi terhadap penelitian gaya-gaya
mikroskopik antara lain
adalah: Laplace, Gauss, Maxwell and Boltzmann.
2.2 Macam-macam Interaksi antar molekul
1. Gaya London
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non
polar. Gaya London dapat terjadi pada gas mulia yang mempunyai
keelektronegatifan nol. Seperti yang diketahui, molekul non polar
seharusnya tidak mempunyai kutub/polar (sesuai dengan namanya).
Namun, karena adanya pergerakan elektron mengelilingi atom/molekul,
maka ada saat-saat tertentu dimana elektron akan "berkumpul"
(terkonsentrasi) di salah satu ujung/tepi molekul, sedang di tepi yang lain
elektronnya "kosong". Hal ini membuat molekul tersebut "tiba-tiba"
memiliki dipol, yang disebut dipol sesaat. Munculnya dipol ini
akan menginduksi dipol tetangga disebelahnya. Ikatan dipol sangat
lemah, tetapi iaktannya akan bertambah kuat dengan bertambahnya
elektron, sehingga titik didih makin tinggi. Contohnya pada Neon,
dimana gas neon bisa dicairkan.
9
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah
besar, sehingga gaya londonnya juga semakin besar.
10
3. Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom Hidrogen
(H) dengan atom yang keelektronegatifannya tinggi seperti nitrogen (N),
oksigen (O), fluor (F) baik antar molekul/inter molekul. Kutub positif
pada kedudukan H berikatan dengan kutub negatif pada kedudukan atom
yang keelektro negatifannya besar seperti N, O, F. Gaya tarik dipol yang
kuat terjadi antara molekul-molekul tersebut. Gaya tarik antar molekul
yang terjadi memiliki kekuatan 5 sampai 10% dari ikatan kovalen.
Ikatan hidrogen diperlihatkan pada garis merah (putus-putus).
Meskipun tidak terlalu kuat, ikatan hidrogen tersebar diseluruh molekul.
Inilah sebabnya air (H2O) memiliki titik didih yang relatif lebih tinggi
bila dibandingkan dengan senyawa lain dengan berat molekul (Mr) yang
hampir sama. Sebut misalnya CO2 (Mr=48) dalam suhu kamar sudah
berwujud gas, sedangkan air (H2O) dengan berat molekul lebih kecil
(Mr=18) pada suhu kamar (20 0C) masih berada pada fase cair. Ikatan
hydrogen jauh lebih kuat dari pada gaya Van der Waals, sehingga zat
yang mempunyai ikatan Hidrogen mempunyai titik cair dan titik didih
yang relatif tinggi.
Karena kekuatan ikatan Hidrogen lebih besar dibanding gaya Van
der Waals, maka ikatan hidrogen akan lebih dominan mempengaruhi
sifat fisik air. Apabila sebuah molekul memiliki lebih dari satu jenis gaya
antar molekul, maka penentuan jenis gaya yang terjadi dalam molekul
tersebut dipilih berdasarkan gaya yang dominan/lebih kuat.
Jenis gaya antar molekul
Gaya elektrostatik
Gaya ini merupakan gaya yang terkuat. Terjadi antara molekul-molekul
yang memiliki ikatan ionik.
Contoh: NaCl, CaBr2, dll.
Akibat gaya ini, seluruh senyawa dengan ikatan ionik memiliki titik didih
yang tinggi.
Ikatan hidrogen
Gaya ini menempati urutan kekuatan ke-2. Terjadi jika dalam molekul
terdapat ikatan:
11
H - N, atau
H - O, atau
H - F
Contoh: H2O.
Gaya inilah yang menyebabkan air (H2O) memiliki titik didih yang
relatif tinggi.
Gaya Van der Waals
Gaya ini menempati urutan kekuatan ke-3. Dalam tutorial ini kita akan
membatasi gaya Van der Waals sebagai gaya yang terjadi antara
molekul-molekul dengan ikatan kovalen dan bersifat polar. CO, HBr, dll.
Gaya ini kurang mempengaruhi peningkatan titik didih suatu zat.
Gaya London
Gaya ini merupakan gaya yang terlemah. Terjadi antara molekul-molekul
yang memiliki ikatan kovalen dan (secara keseluruhan) bersifat non-
polar. Pada teknisnya, senyawa nonpolar dapat membentuk dipol sesaat
yang "muncul-hilang" secara terus-menerus.
Contoh: CCl4, CO2, dll.
12
Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatannya
Contoh molekul CH4 memiliki 4 PEI
13
3 2 AX3E2 Planar bentuk T IF3
14
Posisi inilah posisi yang stabil apabila terdapat atom dengan 2 PET
dan 3 PEB sehingga menghasilkan bentuk molekul linear. Jadi bentul
molekul XeF2 adalah linier. (lihat gambar disebelah ini).
Pada gambar diatas –> strutur lewis XeF4 memiliki 4 pasangan
elekktron terikat (PET) dan 2 pasangan elektron bebas (PEB) jadi total
ada 6 pasangan elektron yang terdapat pada XeF4, hal ini menandakan
bahwa geometri molekul atau kerangka dasar molekul XeF4 adalah
oktahedral. Karena terdapat 2 PEB maka PEB ini masing masing akan
menempati posisi aksial pada kerangka oktahedral, sedangkan PET akan
menempati posisi ekuatorial. Posisi inilah posisi yang stabil apabila
terdapat atom dengan 4 PET dan 2 PEB sehingga menghasilkan bentuk
molekul yang disebut segiempat planar. Jadi bentul molekul XeF2 adalah
segiempat planar. Bentuk molekul akan sama dengan susunan ruang
elektron yang ada pada atom pusat jika tidak pasangan elektron bebas.
Perhatikan Gambar Bentuk Molekul di bawah ini !
X = atom pusat
E = pasangan elektron bebas
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gaya antarmolekul adalah gaya elektromagnetik yang terjadi
antara molekul-molekul atau antara bagian yang terpisah jauh dari
suatu makromolekul. Gaya tersebut dapat berupa kohesi antara molekul
serupa, seperti contohnya pada tegangan permukaan, atau adhesi antara
molekul tak serupa, contohnya pada kapilaritas.
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non
polar. Gaya London dapat terjadi pada gas mulia yang mempunyai
keelektronegatifan nol.
15
Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik
antar dipol pada molekul polar (molekul yang mempunyai perbedaan
keelektronegatifan yang sangat kecil).
Ikatan Hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom Hidrogen
(H) dengan atom yang keelektronegatifannya tinggi seperti nitrogen (N),
oksigen (O), fluor (F) baik antar molekul/inter molekul.
Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron
ikatan PEI dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam
molekul. Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan elektron kulit
valensi atau teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repultion)
3.1 Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
memiliki banyak kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat saya butuhkan dalam memperbaiki makalah ini dengan
baik. Karena penulis sangat sadari pembuatan makalah ini sarat akan
kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_antarmolekul
http://catatangurukimia.blogspot.co.id/2011/09/gaya-interaksi-molekul-
gaya.html
https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xi/interaksi-molekul/
http://gayaantarmolekul.blogspot.co.id/2013/11/gaya-antar-gaya-antar-
molekul-adalah.html
http://kimiatangsel.blogspot.co.id/2011/04/gaya-antar-molekul.html
http://bahasapedia.com/jenis-jenis-gaya-antar-molekul/
16