Anda di halaman 1dari 16

Nama : Sa’adah

Npm : 170301066

Tugas : farmasi fisik 1

1. Wujud zat

Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.


Sedangkan wujud zat merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil
oleh berbagai fase materi berlainan.

Sifat – sifat partikel suatu zat adalah sebagai berikut :

 Partikel tidak diam, tetapi selalu bergerak atau bergetar


 Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya
tarik-menarik
 Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang
antarpartikel yang disebut pori-pori

Wujud zat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

a. Zat Padat

Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contohnya


kelereng yang berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap
berbentuk bulat. Begitu pula dengan volumenya. Volume kelereng
akan selalu tetap walaupun berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini
disebabkan karena daya tarik antarpartikel zat padat sangat kuat.
Pada umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau

1
garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit). Partikel zat
padat memiliki sifat seperti berikut:

1. Letaknya sangat berdekatan


2. Susunannya teratur
3. Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di
tempatnya

b. Zat Cair

Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah


sesuai dengan yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam
gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan ke dalam
botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini
disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama
lain. Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar
partikelnya lemah. Partikel zat cair memiliki sifat seperti berikut:

1. Letaknya berdekatan
2. Susunannya tidak teratur
3. Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari
tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya

c. Zat Gas

Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai


dengan tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan
volume yang sama dengan balon. Gas yang terdapat di dalam botol,

2
bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas
bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu
gas, akibatnya volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki
sifat seperti berikut:

1. Letaknya sangat berjauhan


2. Susunannya tidak teratur
3. Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari
tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat
memenuhi ruangan

2. Perubahan wujud zat

Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase


benda ke keadaan wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa
terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor. Perubahan
wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atom atau senyawa zat
tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Perubahan
wujud zat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Perubahan kimia

Perubahan yang menghasilkan zat baru Contoh : Makanan


membusuk, pembakaran, petasan yang meledak, dan fermentasi .

3
2. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah
hanya wujud dan bentuknya. Contohnya : Es mencair, gula yang
dilarutkan kedalam air, air menjadi es.

Perubahan fisika di bedakan menjadi 6 peristiwa, yaitu :

a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh peristiwa
mencair yaitu air yang dimasukkan dalam freezer akan menjadi es
batu, lilin cair yang didinginkan.
b. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair.
Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh

4
peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah menjadi air,
lilin yang dipanaskan.
c. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang
direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis, bensin yang
dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis
berubah menjadi gas.
d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengembun
adalah ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas maka
bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi
hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
e. Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh menyublim
yaitu pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari
pakaian lama-lama akan habis.
f. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengkristal
adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.

5
6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Interaksi antar molekul atau gaya antar molekul merupakan ikatan
yang terbentuk saat atom-atom bergabung membentuk molekul. Interaksi
ini bertanggung jawab terhadap sifat fisik suatu zat, seperti titik didih,
titik leleh, serta fasa (wujud) zat. Ikatan kimia berperan dalam menjaga
kestabilan molekul sekaligus dapat digunakan dalam meramalkan bentuk
suatu molekul. Interaksi antar molekul lebih lemah dibandingkan ikatan
kimia.
Terdapat lima jenis interaksi antar molekul, yang disusun
berdasarkan kekuatan, dari yang terlemah hingga yang terkuat,
yaitu Gaya London atau Gaya Dispersi, Interaksi Dipol Terimbas (Dipol
Terinduksi), Interaksi Dipol-Dipol, Interaksi Ion-Dipol, Ikatan Hidrogen,
Gaya antar molekul ini memiliki sifat tarik menarik dan juga tolak-
menolak antar molekul. Ketika dua molekulnya berdekatan, gaya tolak
antara muatan yang sama akan timbul dan semakin tinggi energi
tolaknya. Oleh karena itu akan dibutuhkan energi yang lebih tinggi pula
untuk memampatkan suatu molekul.
Penelitian gaya antar molekul bermula dari pengamatan
makroskopik yang menunjukkan adanya aksi gaya-gaya pada tingkat
molekul atau mikroskopik. Pengamatan ini meliputi sikap termodinamik
gas non-ideal yang dicerminkan oleh koefisien virial, tekanan
uap, viskositas, tegangan permukaan dan data adsorpsi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan interaksi antar molekul ?

7
2. Apa saja macam-macam interaksi antar molekul ?
3. Apa itu teori domain elektron ( TDE ) ?
1.3 Manfaat penulisan
Untuk memberikan informasi mengenai gaya antar molekul atau
interaksi antar molekul, dan makalah ini juga diharapkan memberikan
pemahaman mengenai gaya antar molekul, jenis-jenis gaya antar molekul
dan mengetahui apa itu teori domain elektron.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Interaksi antar Molekul / Gaya antar molekul


Gaya antarmolekul adalah gaya elektromagnetik yang terjadi
antara molekul-molekul atau antara bagian yang terpisah jauh dari
suatu makromolekul. Gaya tersebut dapat berupa kohesi antara molekul
serupa, seperti contohnya pada tegangan permukaan, atau adhesi antara
molekul tak serupa, contohnya pada kapilaritas.
Gaya antarmolekul ini memiliki sifat tarik menarik dan juga tolak-
menolak antar molekul. Ketika dua molekulnya berdekatan, gaya tolak
antara muatan yang sama akan timbul dan semakin tinggi energi
tolaknya. Oleh karena itu akan dibutuhkan energi yang lebih tinggi pula
untuk memampatkan suatu molekul.
Penelitian gaya antarmolekul bermula dari pengamatan
makroskopik yang menunjukkan adanya aksi gaya-gaya pada tingkat
molekul atau mikroskopik. Pengamatan ini meliputi sikap termodinamik
gas non-ideal yang dicerminkan oleh koefisien virial, tekanan
uap, viskositas, tegangan permukaan dan data adsorpsi.
Rujukan pertama mengenai gaya-gaya mikroskopik didapati pada
tulisan Alexis Clairaut yang berjudul "Theorie de la Figure de la Terre".

8
[1]
Sejumlah sarjana yang berkontribusi terhadap penelitian gaya-gaya
mikroskopik antara lain
adalah: Laplace, Gauss, Maxwell and Boltzmann.
2.2 Macam-macam Interaksi antar molekul
1. Gaya London
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non
polar. Gaya London dapat terjadi pada gas mulia yang mempunyai
keelektronegatifan nol. Seperti yang diketahui, molekul non polar
seharusnya tidak mempunyai kutub/polar (sesuai dengan namanya).
Namun, karena adanya pergerakan elektron mengelilingi atom/molekul,
maka ada saat-saat tertentu dimana elektron akan "berkumpul"
(terkonsentrasi) di salah satu ujung/tepi molekul, sedang di tepi yang lain
elektronnya "kosong". Hal ini membuat molekul tersebut "tiba-tiba"
memiliki dipol, yang disebut dipol sesaat. Munculnya dipol ini
akan menginduksi dipol tetangga disebelahnya. Ikatan dipol sangat
lemah, tetapi iaktannya akan bertambah kuat dengan bertambahnya
elektron, sehingga titik didih makin tinggi. Contohnya pada Neon,
dimana gas neon bisa dicairkan.

Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara


lain :
a. Kerumitan Molekul
Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari
molekul sederhana, sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan
molekul sederhana.
Makin besar Mr makin kuat Gaya London.
b. Ukuran Molekul
Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada
molekul berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat
yang menimbulkan Gaya London besar.

9
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah
besar, sehingga gaya londonnya juga semakin besar.

2. Gaya Van der Waals (gaya tarik antara dipol-dipol)


Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik
antar dipol pada molekul polar (molekul yang mempunyai perbedaan
keelektronegatifan yang sangat kecil). Gaya ini sangat lemah, maka zat
yang mempunyai ikatan Van der Waals akan mempunyai titik didih yang
sangat rendah dan bersifat permanen sehingga lebih kuat dari gaya
London. Molekul polar memiliki ujung-ujung yang muatannya
berlawanan. Ketika dikumpulkan, maka molekul polar akan mengatur
dirinya (membentuk formasi) sedemikian hingga ujung yang bermuatan
positif akan berdekatan dengan ujung yang bermuatan negatif dari
molekul lain. Tapi tentu saja formasinya tidak statis/tetap. Kenapa?
Karena sebenarnya molekul selalu bergerak dan bertumbukan/tabrakan.
Catatan:
Molekul/atom/zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya
= 0 (nol). Keadaan ini disebut keadaan diam mutlak, dicapai jika benda
berada pada suhu 00K (-2730C)

Gaya Van der Waals diperlihatkan dengan garis merah (putus-


putus). Kekuatan gaya tarik antara dipol ini biasanya lebih lemah dari
kekuatan ikatan ionik atau kovalen (kekuatannya hanya 1% dari ikatan).
Kekuatannya juga akan berkurang dengan cepat bila jarak antar dipol
makin besar. Jadi gaya Van der Waaals suatu molekul akan lebih kuat
pada fase padat dibanding cair dan gas.
Gaya van der Waals Gaya Van der Waals terdapat pada senyawa
Hidrokarbon contohnya pada CH4. Senyawa-senyawa yang mempunyai
ikatan Van der Waals akan mempunyai titik didih yang sangat rendah,
tetapi dengan bertambahnya Mr ikatan akan makin kuat sehingga titik
didih lebih tinggi.

10
3. Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom Hidrogen
(H) dengan atom yang keelektronegatifannya tinggi seperti nitrogen (N),
oksigen (O), fluor (F) baik antar molekul/inter molekul. Kutub positif
pada kedudukan H berikatan dengan kutub negatif pada kedudukan atom
yang keelektro negatifannya besar seperti N, O, F. Gaya tarik dipol yang
kuat terjadi antara molekul-molekul tersebut. Gaya tarik antar molekul
yang terjadi memiliki kekuatan 5 sampai 10% dari ikatan kovalen.
Ikatan hidrogen diperlihatkan pada garis merah (putus-putus).
Meskipun tidak terlalu kuat, ikatan hidrogen tersebar diseluruh molekul.
Inilah sebabnya air (H2O) memiliki titik didih yang relatif lebih tinggi
bila dibandingkan dengan senyawa lain dengan berat molekul (Mr) yang
hampir sama. Sebut misalnya CO2 (Mr=48) dalam suhu kamar sudah
berwujud gas, sedangkan air (H2O) dengan berat molekul lebih kecil
(Mr=18) pada suhu kamar (20 0C) masih berada pada fase cair. Ikatan
hydrogen jauh lebih kuat dari pada gaya Van der Waals, sehingga zat
yang mempunyai ikatan Hidrogen mempunyai titik cair dan titik didih
yang relatif tinggi.
Karena kekuatan ikatan Hidrogen lebih besar dibanding gaya Van
der Waals, maka ikatan hidrogen akan lebih dominan mempengaruhi
sifat fisik air. Apabila sebuah molekul memiliki lebih dari satu jenis gaya
antar molekul, maka penentuan jenis gaya yang terjadi dalam molekul
tersebut dipilih berdasarkan gaya yang dominan/lebih kuat.
Jenis gaya antar molekul
Gaya elektrostatik
Gaya ini merupakan gaya yang terkuat. Terjadi antara molekul-molekul
yang memiliki ikatan ionik.
Contoh: NaCl, CaBr2, dll.
Akibat gaya ini, seluruh senyawa dengan ikatan ionik memiliki titik didih
yang tinggi.
Ikatan hidrogen
Gaya ini menempati urutan kekuatan ke-2. Terjadi jika dalam molekul
terdapat ikatan:

11
H - N, atau
H - O, atau
H - F
Contoh: H2O.
Gaya inilah yang menyebabkan air (H2O) memiliki titik didih yang
relatif tinggi.
Gaya Van der Waals
Gaya ini menempati urutan kekuatan ke-3. Dalam tutorial ini kita akan
membatasi gaya Van der Waals sebagai gaya yang terjadi antara
molekul-molekul dengan ikatan kovalen dan bersifat polar. CO, HBr, dll.
Gaya ini kurang mempengaruhi peningkatan titik didih suatu zat.
Gaya London
Gaya ini merupakan gaya yang terlemah. Terjadi antara molekul-molekul
yang memiliki ikatan kovalen dan (secara keseluruhan) bersifat non-
polar. Pada teknisnya, senyawa nonpolar dapat membentuk dipol sesaat
yang "muncul-hilang" secara terus-menerus.
Contoh: CCl4, CO2, dll.

2.3 Teori Domain Elektron ( TDE )


Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron
ikatan PEI dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam
molekul. Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan elektron kulit
valensi atau teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repultion)
Molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI
maupun PEB. Karena pasangan-pasangan elektron mempunyai muatan
sejenis, maka tolak- menolak antarpasangan elektron. Tolakan (PEB –
PEB) > tolakan (PEB – PEI) >tolakan (PEI – PEI)
Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-atom yang
berikatan membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul
dengan demikian bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI
maupun PEB yang dimiliki pada atom pusat.

12
Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatannya
Contoh molekul CH4 memiliki 4 PEI

2. Rumus Tipe Molekul


1) Atom pusat dilambangkan dengan A
2) Domain elektron ikatan dilambangkan dengan X
3) Domain elektron bebas dinyatakan dengan E
Tabel Bentuk Molekul Berdasarkan PEI dan PEB

Jumlah Jumlah Rumus Bentuk Molekul Contoh


Pasangan Pasangan (AXnEm)
Elektron Elektron
Ikatan (X) Bebas (E)

2 0 AX2 Linear CO2

3 0 AX3 Trigonal planar BCl3

2 1 AX2E Bengkok SO2

4 0 AX4 Tetrahedron CH4

3 1 AX3E Piramida NH3


trigonal

2 2 AX2E2 Planar bentuk V H2O

5 0 AX5 Bipiramida PCl5


trigonal

4 1 AX4E Bipiramida SF4


trigonal

13
3 2 AX3E2 Planar bentuk T IF3

2 3 AX2E3 Linear XeF2

6 0 AX6 Oktahedron SF6

5 1 AX5E Piramida IF5


sisiempat

4 2 AX4E2 Sisiempat datar XeF4

Dengan menggunakan teori VSEPR maka kita dapat meramalkan


bentuk geometri suatu molekul. Dalam artikel ini maka akan di
contohkan menentukan bentuk geometri molekul XeF2, XeF4, dan XeF6.
Diantara molekul-molekul tersebut ada yang memiliki pasangan
elektron bebas dan ada yang tidak, jadi molekul-molekul tersebut adalah
contoh yang bagus untuk lebih memahami teori VSEPR.
Pertama kita harus mementukan struktur lewis masing-masing
molekul. Xe memiliki jumlah elektron valensi 8 sedangkan F elektron
valensinya adalah 7. (lihat gambar dibawah)
Struktur Lewis XeF2 seperti gambar sebelah kiri, dua elektron Xe
masing-masing diapakai untuk berikatan secara kovalen dengan 2 atom F
sehingga meninggalkan 3 pasangan elektron bebas pada atom pusat Xe.
Hal yang sama terjadi pada molekul XeF4 dimana 4 elektron Xe dipakai
untuk berikatan dengan 4 elektron dari 4 atom F, sehingga meninggalkan
2 pasangan elektron bebas pada atom pusat Xe.
Lihat gambar diatas –> XeF2 memiliki 2 pasangan elekktron
terikat (PET) dan 3 pasangan elektron bebas (PEB) jadi total ada 5
pasangan elektron yang terdapat pada XeF2, hal ini menandakan bahwa
geometri molekul atau kerangka dasar molekul XeF2 adalah trigonal
bipiramid. Karena terdapat 3 PEB maka PEB ini masing masing akan
menempati posisi ekuatorial pada kerangka trigonal bipiramid,
sedangkan PET akan menempati posisi aksial yaitu pada bagian atas dan
bawah.

14
Posisi inilah posisi yang stabil apabila terdapat atom dengan 2 PET
dan 3 PEB sehingga menghasilkan bentuk molekul linear. Jadi bentul
molekul XeF2 adalah linier. (lihat gambar disebelah ini).
Pada gambar diatas –> strutur lewis XeF4 memiliki 4 pasangan
elekktron terikat (PET) dan 2 pasangan elektron bebas (PEB) jadi total
ada 6 pasangan elektron yang terdapat pada XeF4, hal ini menandakan
bahwa geometri molekul atau kerangka dasar molekul XeF4 adalah
oktahedral. Karena terdapat 2 PEB maka PEB ini masing masing akan
menempati posisi aksial pada kerangka oktahedral, sedangkan PET akan
menempati posisi ekuatorial. Posisi inilah posisi yang stabil apabila
terdapat atom dengan 4 PET dan 2 PEB sehingga menghasilkan bentuk
molekul yang disebut segiempat planar. Jadi bentul molekul XeF2 adalah
segiempat planar. Bentuk molekul akan sama dengan susunan ruang
elektron yang ada pada atom pusat jika tidak pasangan elektron bebas.
Perhatikan Gambar Bentuk Molekul di bawah ini !
X = atom pusat
E = pasangan elektron bebas

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gaya antarmolekul adalah gaya elektromagnetik yang terjadi
antara molekul-molekul atau antara bagian yang terpisah jauh dari
suatu makromolekul. Gaya tersebut dapat berupa kohesi antara molekul
serupa, seperti contohnya pada tegangan permukaan, atau adhesi antara
molekul tak serupa, contohnya pada kapilaritas.
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non
polar. Gaya London dapat terjadi pada gas mulia yang mempunyai
keelektronegatifan nol.

15
Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik
antar dipol pada molekul polar (molekul yang mempunyai perbedaan
keelektronegatifan yang sangat kecil).
Ikatan Hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom Hidrogen
(H) dengan atom yang keelektronegatifannya tinggi seperti nitrogen (N),
oksigen (O), fluor (F) baik antar molekul/inter molekul.
Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron
ikatan PEI dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam
molekul. Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan elektron kulit
valensi atau teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repultion)
3.1 Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
memiliki banyak kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat saya butuhkan dalam memperbaiki makalah ini dengan
baik. Karena penulis sangat sadari pembuatan makalah ini sarat akan
kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_antarmolekul
http://catatangurukimia.blogspot.co.id/2011/09/gaya-interaksi-molekul-
gaya.html
https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xi/interaksi-molekul/
http://gayaantarmolekul.blogspot.co.id/2013/11/gaya-antar-gaya-antar-
molekul-adalah.html
http://kimiatangsel.blogspot.co.id/2011/04/gaya-antar-molekul.html
http://bahasapedia.com/jenis-jenis-gaya-antar-molekul/

16

Anda mungkin juga menyukai