Anda di halaman 1dari 33

WUJUD ZAT DAN

PERUBAHANNYA
Karina 2119130005
Rini Rismayanti 2119130033
Marseli Komalasari P 2119130023
Erni wahyu sundari 2119130038
Susunan dan gerak
partikel suatu zat
Sifat zat berdasarkan
Kohesi dan adhesi
wujudnya
Perubahan wujud
zat

Massa jenis zat

WUJUD ZAT DAN


PERUBAHANNYA Pemuaian pada zat
padat,cair dan gas
Pemuaian
Pemuaian zat dalam
kehidupan sehari-hari

Kalor dalam mengubah wujud


zat dan suhu suatu benda
Kalor dan peranannya Asas black

Perpindahan kalor
A. Sifat zat berdasarkan wujudnya
Zat : materi yang susunan unsurnya tidak
berubah-ubah.
Partikel/molekul : bagian terkecil dari suatu zat
yang masih memiliki sifat zat tertentu.
Zat padat adalah zat yang mempunyai bentuk
dan volume tetap. Dilihat dari susunan molekul
dan ikatan antarmolekulnya, zat padat mempunyai
susunan molekul yang teratur dan gaya tarik-
menarik antarmolekulnya yang kuat. Contoh zat
padat antara lain kayu,batu, meja, kapur tulis,
papan tulis, dan pensil.
zat cair adalah zat yang mempunyai volume
tetap, tetapi bentuknya selalu berubah-ubah
mengikuti tempatnya. Dilihat dari susunan
molekul dan ikatan antarmolekulnya zat cair
mempunyai susunan molekul yang kurang teratur
dan jarak antarmolekulnya yang agak renggang
sehingga gaya tarik menarik antarmolekulnya
relatif lebih rendah dibandingkan dengan zat
padat. Contoh zat cair antara lain air sirop, air
teh,dan air mineral.
Gas adalah zat yang mempunyai bentuk dan
volume yang tidak tetap. Hal ini disebabkan karena
susunan molekul-molekul gas sangat tidak
teratur sehingga gaya tarik-menarik
antarmolekulnya sangat lemah. Contoh zat gas
adalah udara.
Sifat Zat Padat Zat Cair Zat Gas

Bentuk Tetap Mengikuti wadahnya Mengikuti bentuk


wadahnya

Volume Tetap Tetap Tergantung pada


tempatnya

Kompresibilitas Tidak dapat Sulit untuk Mudah dimampatkan


(pemampatan) dimampatkan dimampatkan

Massa jenis Umumnya mempunyai Mempunyai massa Mempunyai massa


massa jenis besar jenis sedang jenis yang sangat kecil

Kemudahan mengalir Tidak mengalir Dapat mengalir Dapat mengalir


1. Susunan dan gerak partikel suatu zat
Partikel Zat Padat
Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang
teratur dan mempunyai jarak antarpartikel yang
sangat rapat. Gaya tarikmenarik antarpartikel zat
padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan partikel
tidak dapat bergerak secara bebas untuk berpindah
tempat. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat
mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga
zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume
yang tetap.
Partikel Zat Cair
Berbeda dengan zat padat, zat cair mempunyai
susunan
partikel yang kurang teratur dan kurang rapat
dibandingkan
susunan partikel pada zat padat. Hal inilah yang
menyebabkan partikel-partikel dapat bergerak bebas
untuk
berpindah tempat. Akan tetapi, partikel-partikel penyusun
zat cair tidak dapat memisahkan diri dari kelompoknya.
Keadaan ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap,
walaupun bentuknya selalu berubah mengikuti
tempatnya.
Partikel Zat Gas
Pada zat gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan
sehingga
gaya tarik-menarik antarpartikel sangat lemah.
Partikelpartikel
ini bergerak sangat bebas dan cepat dalam
wadahnya. Hal ini menyebabkan zat gas tidak dapat
mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga bentuk
dan volume zat gas selalu berubah mengikuti ruang yang
ditempatinya.
2. Kohesi dan Adhesi
kohesi : Gaya tarik-menarik antar partikel yang sejenis.
adhesi : Gaya tarik-menarik antar partikel yang tidak sejenis.
Meniskus : Kelengkungan permukaan zat cair dalam sebuah
tabung kaca. Meniskus ada dua macam, yaitu meniskus cekung dan
meniskus cembung.
Meniskus cekung terjadi karena gaya tarik menarik antarpartikel
air dan kaca (adhesi) lebih besar daripada gaya tarik-menarik antar
partikel air (kohesi). Hal ini menyebabkan air membasahi dinding kaca.
Meniskus cembung terjadi karena gaya tarik-menarik
antarpartikel air dan kaca (adhesi) lebih kecil daripada gaya tarik-
menarik antarpartikel air (kohesi). Hal ini menyebabkan raksa tidak
membasahi dinding kaca.
3. Perubahan Wujud Zat
B. Massa Jenis zat
m
ρ=
V
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg m-3)
m = massa zat (kg)
V = volume zat (m3)
C. Pemuaian
Setiap benda tersusun atas partikel-partikel
yang sangat kecil. Jika partikel-partikel tersebut
dipanaskan, partikel-partikel tersebut akan
bergetar. Getaran yang dialami partikel ini
bergantung pada besar kecilnya suhu benda
tersebut. Semakin besar suhunya, getaran
partikel semakin besar, Begitu juga sebaliknya.
1. Pemuaian pada zat padat,cair dan gas
Pemuaian Zat padat
Zat padat akan memuai jika dipanaskan.
Besarnya pemuaian untuk setiap zat tidak sama,
hal ini bergantung pada jenis zatnya. Contoh
celah sambungan yang terdapat pada jembatan
atau di antara dua lintasan jalan beton.
1. Muai Panjang
Muai panjang dapat kamu amati pada benda padat yang
berbentuk batang.
lt = l0 (1 + α · ΔT)
• Keterangan:
• Δl = pertambahan panjang (m)
• l0 = panjang mula-mula (m)
• lt = panjang benda setelah dipanaskan
• α = koefisien muai panjang (°C-1)
• ΔT = kenaikan suhu (°C-1)
2. Muai Luas
Pemuaian luas terjadi jika benda padat yang memuai berbentuk
kepingan persegi (plat). Berbeda dengan pemuaian panjang yang hanya
memperhitungkan muai panjang, pada pemuaian luas muai lebar juga
ikut diperhitungkan.
3. Muai Volume
Jika zat padat yang dipanaskan berbentuk bangun ruang,
seperti bola, kubus, atau balok, maka bangun ruang tersebut
mengalami pemuaian yang disebut muai volume. Pada muai volume,
pemuaiannya dianggap ke semua arah.
Zat cair
Contoh raksa dipanaskan, akan terjadi
pertambahan volume pada zat cair tersebut.
Prinsip ini digunakan dalam termometer untuk
mengukur suhu suatu benda atau ruang.
Pertambahan volume pada zat cair yang
dipanaskan ini dinamakan muai ruang atau
muai volume. Jadi pada zat cair hanya berlkau
pemuaian zat cair.
Zat gas
Contoh balon udara dapat terbang
menggunakan prinsip pemuaian pada zat
gas. Pada saat udara dipanaskan, udara di
dalam balon memuai. Hal ini menyebabkan
massa jenis udara yang berada di dalam
balon berkurang sehingga menjadi lebih
ringan daripada udara di sekitarnya.
Kondisi ini mengakibatkan balon dapat
mengudara dan mengangkat beban yang
dibawanya.
2. Pemuaian zat dalam kehidupan sehari-hari
Pemanfaatan Bimetal
Bimetal adalah gabungan dua jenis keping
logam yang memiliki koefisien muai panjang yang
berbeda dan digabungkan dengan cara
pengelasan atau pengelingan. Logam yang memiliki
koefisien muai lebih besar akan lebih cepat memuai
dibandingkan dengan logam yang koefisien
muainya lebih kecil.
Pengelingan
Proses penyambungan dua batang besi dengan
menggunakan paku keling dinamakan
pengelingan.
Sebelum dikeling, dua buah lubang batang besi
yang akan disambungkan dipanaskan terlebih
dahulu sehingga lubangnya menjadi lebih besar
dan paku keling dapat masuk ke dalam lubang
tersebut.
Pemasangan Bingkai Besi pada Roda
Roda pedati dan roda kereta api terdiri
atas dua bagian, yaitu bingkai besi dan
rodanya. agar roda dapat masuk ke dalam
bingkai besi, bingkai besi terlebih dahulu
dipanaskan sehingga ukurannya membesar
karena proses pemuaian.
Pemasangan kaca jendela
Cara pemasangan kaca jendela supaya tidak
pecah karena pemuaian yaitu dengan cara
memberikan sedikit ruang di antara bingkai yang
'mengikat' kaca dengan bingkai yang di gunakan
untuk menghubungkan kaca berbingkai ke
jendela.
D. Kalor dan peranannya
1. Kalor dalam Mengubah Wujud Zat dan Suhu
Suatu Benda
Kalor dan Perubahan Suhu Zat
Untuk membuat air hangat kamu terlebih
dahulu memasak air hingga mendidih, kemudian
mencampurkannya dengan air leding. ketika kamu
mencampur air panas dan air leding, terjadi
perpindahan energi kalor dari air panas menuju
air dingin sampai suhu air tersebut menjadi sama.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa kalor dapat
mengubah suhu suatu benda.
Kalor dan Perubahan Wujud Zat
Mengapa es krim dapat mencair?
Hal ini disebabkan es krim menerima kalor dari
udara disekitarnya sehingga es krim mengalami
perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair.
Peristiwa tersebut membuktikan bahwa kalor yang
diberikan pada suatu zat dapat mengubah wujud
zat tersebut.
Peralatan sederhana yang memanfaatkan prinsip
kalor
Untuk membuat air murni dapat
menggunakan proses penyulingan.
2. Asas black
Joseph Black menyatakan bahwa banyaknya kalor yang
dilepaskan air panas sama dengan banyaknya kalor yang
diterima air dingin. Pernyataan ini kemudian dikenal dengan
nama Asas Black. Secara matematis, Asas Black dinyatakan
sebagai berikut.
Qlepas = Qterima
3. Perpindahan kalor
Ketika kamu memasak sayuran, kalor dari api kompor
berpindah ke dalam panci. Kemudian, kalor tersebut berpindah ke
dalam air sehingga air menjadi panas dan sayuran yang ada di
dalamnya menjadi masak. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa
kalor dapat berpindah.
Kalor dapat berpindah melalui tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi.
Perpindahan Kalor secara Konduksi
konduksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai
dengan perpindahan molekul-molekul zat tersebut.
Contoh konduktor : buku yang dipindahkan dari tangan kanan ke
tangan kiri secara estafet,orangnya tidak berpindah tapi hanya
bendanya saja yang berpindah.
Perpindahan kalor secara konveksi
Perpindahan kalor dengan disertai
perpindahan molekulnya dinamakan konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi juga
terjadi dalam peristiwa alam seperti terjadinya
angin laut dan angin darat.
Perpindahan kalor secara radiasi
kalor dari matahari merambat ke bumi
tanpa melalui zat perantara. Proses
perpindahan kalor yang tidak memerlukan
zat perantara dinamakan radiasi.
Penerapan prinsip perpindahan kalor
Alat untuk mencegah hilangnya panas baik
secara konduksi, konveksi, atau radiasi adalah
termos. Termos terdiri atas dua jenis, yaitu
termos air panas dan termos es.
Termos sebenarnya adalah sebuah botol di
dalam botol. Antara botol luar dan botol dalam
terdapat ruang vakum atau ruang hampa
sehingga perpindahan kalor secara konveksi dari
dinding kaca ke luar tidak dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai