Anda di halaman 1dari 8

2.

1 WUJUD ZAT
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Sedangkan wujud zat merupakan
bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan.

Sifat – sifat partikel suatu zat adalah sebagai berikut :


• Partikel tidak diam, tetapi selalu bergerak atau bergetar
• Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik-menarik
• Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang antarpartikel yang disebut pori-pori

Wujud zat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :


• Zat Padat
• Zat Cair
• Zat Gas
2.2 PERUBAHAN WUJUD ZAT
Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat yang lain.
Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor.
Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atom atau senyawa zat tersebut yang
biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu.

Perubahan wujud zat dibedakan menjadi 2, yaitu :


• Perubahan kimia
Perubahan yang menghasilkan zat baru Contoh : Makanan membusuk,
pembakaran, petasan yang meledak, dan fermentasi .
• Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah hanya wujud
dan bentuknya. Contohnya : Es mencair, gula yang dilarutkan kedalam air,
air menjadi es.
2.3 MASSA JENIS
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata
setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
Dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogramm per meterr kubik (kg·m-3).

Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :


Ket :
ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
2.4 ADHESI DAN KOHESI

Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka molekul penyusun
suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat yang lainnya.Partikel-partikel
zat padat dan partikel zat cair dapat mengadakan suatu ikatan, sehingga terjadi gaya
tarik-menarik. Cat dapat menempel pada kayu dan besi karena antara partikel-partikel
cat dan partikel-partikel kayu atau besi terjadi gaya tarik-menarik. Peristiwa ini disebut adhesi.
Dengan demikian, Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis.
Contoh adhesi yaitu :
• Tinta dapat menempel di kertas
• Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis
• Semen dapat melekatkan batu dengan pasir
• Cat dapat menempel pada tembok
2.4 ADHESI DAN KOHESI

Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis. Kohesi yang terjadi dalam zat
padat lebih kuat disbanding kohesi dalam zat cair, itulah sebabnya molekul-molekul zat padat lebih sukar
dipisahkan disbanding molekul-molekul zat cair. Sedangkan kohesi yang paling lemah terjadi pada gas,
sehingga gas sangat untuk dipisahkan. Contoh kohesi yaitu :
• gaya tarik menarik antara molekul kayu membentuk kayu
• gaya tarik menarik antara molekuk kapur membentuk kapur batang
• gaya tarik menarik antara molekul-molekul gula membentuk butiran gula pasir
2.5 GAYA ANTAR MOLEKUL

Jika Molekul – molekul membentuk senyawa tentunya ada interaksi antar molekul tersebut.
Dua diantaranya sekaligus disebut gaya tarik Van der Waals. Gaya tarik yang lemah disebabkan
oleh dipol imbasan sesaat, yang terjadi antara semua molekul, bahkan juga molekul yang
non polar sekalipun, Gaya tarik Van der Waals yang kuat, disebut gaya tarik dipol-dipol, terjadi
antara molekul yang memiliki momen dipol permanen. Gaya tarik ketiga lebih kuat dari gaya
Van der Waals yang terjadi hanya antar molekul tertentu dan kemudian disebut Ikatan Hidrogen.
2.5 GAYA ANTAR MOLEKUL

Gaya Van Der Waals dibagi menjadi 2 yaitu, gaya dipol dan gaya London, Berikut penjelasannya :
1. Gaya Dipol
Gaya dipol terjadi antar molekul polar. Dalam zat polar, molekul molekulnya cenderung menyusun
diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul didekatnya.
Di bawah ini contoh gaya dipol yang terjadi pada unsur HCl dan FCl :

2. Gaya London ( Dispersi )


Gaya London terjadi pada molekul – molekul non polar. Gaya ini terjadi padaunsur yang tidak
mempunyai beda keelektronegatifan.Kekuatan gaya tarik dispersi bergantung pada seberapa
banyak elektron yang berada untuk didispersikan.
PENUTUP
 Kesimpulan
1. Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu umumnya zat hanya
berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.
2. Perubahan wujud zat merupakan perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan
wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan
dan penyerapan kalor.
3. Massa Jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
4. Adhesi merupakan gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis.
Sedangkan kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis.
5. Jika Molekul – molekul membentuk senyawa tentunya ada interaksi antar molekul tersebut.
Gaya antar molekul terbagi menjadi 2 yaitu gaya dipol dan gaya london. Gaya tarik antar molekul,
mempengaruhi pemutusan ikatan, titik leleh maupun titik didih

Anda mungkin juga menyukai