ILMU PENGETAHUAN
ALAM
(IPA)
MTs Ihya’
Assunna
h
BAB I
OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA
A. Objek IPA
Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi semua benda yang ada di alam mulai dari benda yang yang
paling kecil (renik), partikel atom, makhluk hidup, hingga benda yang sangat besar seperti laut, bumi,
matahari, dan sebagainya.
Untuk memudahkan mempelajari objek IPA, pengetahuan tentang IPA dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Fisika : mempelajari energi, gaya, gerak, cahaya, dan gejala alam yang bersifat fisik lainnya
2) Kimia : memperlajari materi, penyusun dan perubahan zat,
3) Biologi : mempelajari sistem kehidupan mulai dari yang berukuran renik hingga lingkungan yang
luas
4) Ilmu Bumi dan Antariksa : mempelajari asal mula bumi beserta perkembangan dan keadaannya
saat ini, bintang, planet, dan benda langit lainnya
B. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai dan satuan. Besaran ada 4 macam yaitu Besaran
Pokok, Besaran Turunan, Besaran Vektor dan Besaran Skalar.
Besaran Pokok adalah besaran asli yang satuannya didefinisikan tersendiri dan telah ditetapkan
terlebih dahulu daripada besaran yang lain. Besaran Pokok meliputi : panjang (l : huruf L kecil), massa
(m), waktu (t), suhu (T), kuat arus listrik (I) dan intensitas cahaya (J).
Panjang adalah jarak antara 2 titik, massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu
benda, waktu adalah selang antara 2 kejadian atau 2 peristiwa, suhu adalah ukuran panas atau
dinginnya suatu benda, sedangkan kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada
kawat penghantar dalam rentang waktu tertentu .
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran Turunan meliputi
: luas (L), volume (V), massa jenis (r), kecepatan (v), berat (W), berat jenis (S) dan percepatan (a).
C. Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Syarat satuan yang baik yaitu : mudah ditiru, bersifat
tetap dan internasional. Sistem satuan yang berlaku yaitu sistem Satuan Internasional (SI). Contohnya :
meter untuk panjang, kg untuk massa, sekon atau detik untuk waktu, kelvin untuk suhu, ampere untuk
kuat arus listrik dan candela untuk intensitas cahaya.
Macam – macam satuan ada 2 yaitu: 1). Satuan Pokok yang merupakan satuan dari besaran
pokok
2). Satuan Turunan yang merupakan satuan dari besaran turunan.
Satuan juga bisa dikonversikan menjadi satuan yang lain, misalnya : 1 meter = 100 cm, 1 km =
1000m, 1 kg = 1000 g, 1 ton = 1000 kg, 1 menit = 60 detik dan 1 jam = 60 menit. Seperti pada gambar
dibawah ini.
Konversi Satuan Panjang (meter) Konversi satuan massa (gram)
A. KLASIFIKASI MATERI
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang. Berdasarkan
wujudnya, materi ada 3 yaitu : zat padat, cair dan gas. Berdasarkan komposisisnya, materi ada 2 yaitu :
zat tunggal dan Campuran.
Zat tunggal meliputi unsur dan senyawa, campuran meliputi campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran homogen meliputi larutan asam, basa dan garam. Campuran heterogen meliputi
suspensi dan koloid.
C.
D. PERUBAHAN MATERI
Perubahan materi merupakan perubahan benda – benda yang ada disekitar kita. Perubahan materi
ada yang berlangsung cepat seperti pembakaran kertas dan berlangsung lama seperti berkaratnya besi.
Setiap benda memiliki sifat yang berbeda. Sifat – sifat benda ada 2 yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat, contohnya warna, bau, bentuk,
kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel, dan massa jenis.
Sifat kimia adalah sifat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat tersebut untuk bereaksi
secara kimia.
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru, komposisi zat
pun tidak berubah. Contohnya mencair, menguap, membeku, menyublim, melarut dan sebagainya.
Perubahan kimia adalah perubahan yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang
berbeda dari zat asalnya. Contohnya kayu dibakar menjadi abu, besi berkarat, dan sebagainya. Ciri –
ciri perubahan kimia : terbentuknya zat baru, terbentuknya gas, terbentuknya endapan, terjadinya
perubahan warna dan perubahan suhu.
BAB III
SUHU DAN KALOR
A. SUHU
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Alat untuk mengukur suhu
disebut termometer. Berdasarkan zat pengisinya, termometer ada 3 jenis : termometer zat cair, bimetal
dan kristal cair.
Termometer zat cair yaitu menggunakan zat cair sebagai pengisi termometer. Zat cair yang
digunakan yaitu raksa dan alkohol. Kelebihan raksa : membeku pada suhu -38°C dan mendidih pada
suhu >350°C. Kelemahan : raksa sangat beracun, berbahaya ketika termometer pecah.
Termometer memiliki 4 skala yaitu : Celcius (°C), Reamur (°R), Fahrenheit (°F), dan Kelvin (K).
Namun, yang umum digunakan pada termometer yaitu Celcius. Sedangkan skala menurut sistem
internasional (SI) yaitu Kelvin. Skala Kelvin menggunakan nol mutlak. Pada suhu 0 Kelvin, tidak ada
energi panas yang dimiliki benda.
B. KALOR DAN PERUBAHAN SUHU BENDA
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu
lebih rendah. Satuan kalor dalam SI adalah Joule (J), namun yang sering digunakan dalam bidang gizi
yaitu kalori atau kilo kalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang digunakan untuk menaikkan
suhu 1°C pada 1 gram air.
Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi panas atau energi
lain. Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilo kalori (kkal). Satu kkal = 1000 kalori,
1 kalori = 4,2 J.
Suhu benda akan naik jika benda tersebut diberi kalor, sebaliknya suhu benda akan turun jika
melepaskan kalor ke lingkungan. Contohnya, air panas didalam gelas lama – kelamaan akan mendingin.
Hal ini karena kalor dilepaskan ke lingkungan oleh air.
Kalor dapat berpindah melalui 3 cara yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
1. Konduksi adalah perpindahan kalor melalui bahan tanpa disertai partikel – partikel bahan tersebut.
Contohnya ketika menyetrika baju, maka baju akan menjadi panas tetapi licin dan rapi. Hal ini
karena kalor berpindah dari setrika ke baju. Bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik
disebut konduktor, contohnya : logam. Bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan buruk
disebut isolator, contohnya Plastik dan kayu.
Setiap bahan memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang
berbeda. Berikut ini sifat – sifat konduktivitas bahan :
2. Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu bahan disertai partikel – partikel bahan tersebut.
Contohnya terjadinya angin darat dan angin laut di pantai.
Angin laut terjadi ketika daratan lebih cepat panas dari lautan (kalor jenisnya kecil), udara diatas
daratan ikut panas dan bergerak naik, sehingga digantikan udara dari lautan. Angin laut terjadi
pada siang hari.
Angin darat terjadi ketika daratan lebih cepat mendingin dari lautan, udara diatas lautan lebih
cepat bergerak naik, sehingga digantikan oleh udara dari daratan.
3. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Contohnya ketika kita berada di
dekat api ungun, maka tangan akan ikutan panas. Hal ini karena kalor dari api unggun berpindah
ke tangan kita. Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya
bergantung pada suhu dan warna benda.
Semakin panas benda daripada lingkungan, maka semakin besar pula kalor yang
diradiasikan ke lingkungannya. Semakin luas permukaan panas benda, maka semakin besar pula
kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
Apabila suhu benda lebih dingin dari lingkungan, maka benda akan menyerap radiasi kalor
dari lingkungan. Semakin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungan.
Ketika kita menjemur pakaian, maka pakaian yang berwarna gelap akan lebih cepat kering
daripada pakaian yang berwarna. Semakin gelap benda yang terasa panas, semakin besar pula
kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Semakin gelap benda yang terasa dingin, semakin
besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Azaz Black berbunyi banyaknya kalor pada benda yang bersuhu lebih tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima benda bersuhu lebih rendah.
BAB V
ENERGI
2) Metabolisme Sel
Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme disebut
reaksi enzimatis karena menggunakan katalisator enzim. Metabolisme ada 2 yaitu
katabolisme/sintesis/pembentukan misalnya fotosintesis dan anabolisme/penguraian misalnya
respirasi.
Fotosintesis merupakan perubahan energi cahaya dengan karbon dioksida dan air menjadi energi
kimia yang menghasilkan glukosa dan oksigen. Reaksi fotosintesis yaitu :
Cahaya + CO2 + H2O → C6H12O6 + O2
Cahaya matahari + karbon dioksida + air → glukosa + oksigen
Respirasi adalah proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi menghasilkan energi kimia untuk aktivitas
kehidupan seperti anabolisme, gerak dan pertumbuhan.
Reaksi dari respirasi yaitu :
C6H12O6 → 6CO2 + H2O + Energi
3) Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran dan kelenjar pencernaan. saluran pencernaan
berfungsi mengubah makanan secara mekanik dan mengangkut makanan. Kelenjar pencernaan
berfungsi menghasilkan enzim penting untuk pencernaan secara kimiawi.
Saluran pencernaan manusia dimulai dari rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum, dan diakhiri di anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah,
kelenjar lambung, hati, pankreas, dan kelenjar usus.
Sistem pencernaan manusia
Setelah karbohidrat diserap usus halus dalam bentuk monoskarida, selanjutnya monosakarida ini
dibawa ke hati dan sebagian dibawa kedalam sel untuk melakukan proses metabolisme. Didalam
hati, monosakarida di sintesis menjadi glikogen kemudian dioksidaasi menghasilkan CO2 dan
H2O atau dibawa menuju jaringan yang membutuhkan.
Hati dapat mengatur kadar gula dalam darah dengan bantuan hormon insulin. Kadar gula dalam
darah diatur oleh 2 hormon yaitu :
a. Hormon insulin : dihasilkan oleh kelenjar pankreas, berfungsi menurunkan glukosa dalam
darah
b. Hormon adrenalin : dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam
darah
Pencernaan karbohidrat yang terjadi didalam tubuh
Didalam tubuh, protein dicerna menjadi asam amino para reaksi hidrolisis dengan bantuan enzim :
pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksidase dan aminopeptidase.
Asam amino tersebut diabsorbsi oleh usus halus kemudian dibawa oleh pembuluh darah dan
sebagian menuju ke jaringan, sebagian lain menuju ke hati untuk proses pelepasan gugus amin
(gugus yang mengandung N). Pelepasan gugus amin ini disebut dengan deaminasi protein.
Pencernaan protein yang terjadi didalam tubuh
Protein tidak disimpan didalam tubuh, zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung
nitrogen akan dibuang melalui air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi
karbohidrat dan lemak. Oksidasi protein menghasilkan 4 kalori.
Apabila kelebihan protein akan terjadi pembengkakan hati dan ginjal, karena hati dan ginjal tidak
kuat untuk menguraikan protein yang terlalu banyak. Apabila kekurangan protein akan
mengakibatkan busung lapar (Hanger Odema). Ada 2 jenis busung lapar yaitu Kwashiorkor dan
Marasmus.
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh ketiadaan protein didalam tubuh. Kondisi ini
ditandai dengan pembengkakan dibagian bawah kulit (edema) akibat terlalu banyaknya cairan
didalam tubuh.
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya protein, karbohidrat dan lemak.
Marasmus ini bisa dikatakan kurangnya energi didalam tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi sangat
kurus hingga terlihat rangka tubuh yang menonjol.
Didalam tubuh, lemak dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase.
Asam lemak bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa seperti sabun. Selanjutnya,
senyawa ini diserap usus halus dan diuraikan menjadi asam lemak dan garam empedu.
Asam lemak tersebut bereasksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian diangkut oleh
pembuluh getah bening usus halus menuju getah bening dada kiri. Selanjutnya, menuju pembuluh
balik bawah selangka kiri.
Pencernaan lemak yang terjadi didalam tubuh :
Gangguan metabolisme yang berupa penimbunan senyawa aseton dapat menyebabkan
gangguan pernapasan. Kesulitan bernapas terjadi karena tingkat keasaman dan jumlah CO2 yang
tinggi, yang disebut dengan asidosis.