Anda di halaman 1dari 28

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

MATERI DAN PERUBAHANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas Manusia dan Lingkungan

Dosen Pengampu : Idam Ragil Widianto Atmojo, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 7 / Kelas 2A

1. Alfania Putri Fortuna (K7118017)


2. Alfina Nur Rizky (K7118019)
3. Amalia Putri (K7118022)
4. Anggita Nissa Gravitiani (K7118029)
5. Annissya Nuraini Rahmawati (K7118039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan kita sehari-hari, tentulah tidak terlepas dengan
yang dinamakan materi. Materi atau benda adalah suatu yang mempunyai
masa dan menempati ruang. Dalam ilmu kimia atau ilmu rekayasa materi,
sering di kaitkan dengan perilakunya yaitu perubahan suatu materi dan
energinya.
Kita mengenal materi dengan beberapa bentuk, zat cair, padat dan
gas. Dengan interaksi keseharian dengan materi-materi tersebut tentunya
membuat pengetahuan tentang materi menjadi suatu yang familier. Dalam
lingkup yang bisa diidentifikasi, pengenalan seorang terhadap materi
merupakan akibat dari interaksinya. Seorang memiliki pengetauan dan
keyakinan bahwa partikel air memiliki gaya tarik menarik yang lemah
dikarenakan ia pernah berinteraksi sebelumnya.
Disini kami akan membahas Ilmu kimia mengenai Materi dan
Perubahan Materi dengan tujuan agar menambah interaksi mahasiswa
dengan materi pada mata kuliah ini. Pengembangan konsep materi dan
perubahannya ini akan diikuti oleh praktikum berupa percobaan efek
tyndall untuk mengetahui perbedaan larutan koloid dan larutan sejati dan
juga proses pemisaan campuran dengan kromatografi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan materi ?
2. Bagaimana klasifikasi dalam materi ?
3. Apa perbedaan mengenai larutan,koloid dan suspensi ?
4. Apa yang dimaksud dengan perubahan materi ?
5. Apa saja pengantar laboratorium kimia ?
6. Apa yang dimaksud dengan Partikel kimia ?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai pengertian materi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai klasifikasi yang ada di dalam
materi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan larutan, koloid, dan suspensi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai perubahan materi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai pengantar laboratorium
kimia.
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang partikel kimia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Materi

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Massa
adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya. Materi diklasifikasikan
berdasarkan cirinya. Misalnya, berdasarkan kekuatan menghantarkan panas atau
menghantarkan arus listrik, materi diklasifikasikan seebagai isolator, semi
konduktor, dan konduktor. Materi juga mengalamai perubahan yaitu perubahan
fisik dan perubahan kimia. Dengan pengaruh energim komposisi materi dapat
berubah dari suatu komposisi ke komposisi lainnya, atau dari suatu tingkat wujud
ke tingkat wujud lainnya. Perubahan fisik tidak terjadi pembentukan zat baru,
artinya unsur penyusunnya tetap sama dengan zat semula. Sebaliknya pada
perubahan kimia selalu terjadi zat yang baru yang unsur penyusunnya berbeda
dengan zat semula.

Di alam materi juga dapat di kelompokkan dalam asam, basa, dan garam.
Asam adlah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan mengasilkan ion
hidrogen (H⁺). Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan) dapat
menghasilkan ion OH⁻. Garam merupakan gabungan antara asam dan basa. Ion
H⁺ (asam) bereaksi dengan ion OH⁻(basa) sehingga membentuk zat netral (tidak
bermuatan) dan zat tersebut menjadi tidak bersifat asam dan basa.

1. ASAM

Lavoisier pada tahun 1777 mengemukakan bahwa senyawa asam


mengandung oksigen. Hal inilah yang menyebabkan oksigen dikenal
dengan zat asam . Pada tahun 1810, anggapan tersebut digugurkan oleh
Humphry Davy yang mengemukakan bahwa usnur yang terkandung pada
senyawa asam adalah hidrogen, bukan oksigen. Hal ini diperkuat oleh
pendapat Svante August Arrhenius. Pada tahun 1887, ia mengemukakan
bahwa asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan kedalam air akan
menghasilkan ion Hidrogen. Suatu asam dapat berupa zat padat,cair,
maupun gas.

Contoh: Buah-buahan yang mengandung zat asam ialah


jeruk,mangga, dan jambu. Umumnya asam merupakan senyawa kovalen
dan akan menjadi bersifat asam bila sudah larut kedalam air. Misalnya, gas
hidrogen klorida bukan merupakan asam, tetapi bila sudah dilarutkan ke
dalam air akan menghasilkan ion hidrogen .

2. BASA
Jika zat asam menghasilkan ion bermuatan positif, lain halnya
dengan basa. Menurut Arrhenius basa adalah suatu senyawa yang di dalam
air (larutan) dan dapat menghasilkan ion OH+ . Umumnya basa hanya
terbentuk dari senyawa ion yang mengandung gugus hidroksida
didalamnya . Ion OH+ terbentuk ketika senyawa hidroksida dilarutkan ke
dalam air. Salah satu contoh zat yang bersifat basa adalah natrium
hidroksida (NaOH).

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Massa
adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan
perubahan kecepatannya, sebagaimana dirumuskakn oleh Newton: F = m.α.
berdasarkan persamaan tersebut, massa dapat dikur dengan memberikan gaya F
pada suatu materi dan diukur percepatannya. Maka dipakai gaya gravitasi untuk
menentukan massa:

W=m.g

W = gaya gravitasi (kg.m/s²)


m = massa (kg)
ɡ = percepatan gravitasi (m/s²)

Gaya gravitasi bergantung pada jarak benda dengan pusat bumi. Dengan
demikian, nilai W dan ɡ di suatu tempat berbeda dengan di tempat lain.
Sedangkan massa tetap (m = W/ɡ, tetap). Besar percepatan gravitasi di daerah
katulistiwa rata-rata adalah 9,8 m/s².

Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-sifarnya melalui indera kita.
Misalnya, kerasnya kayu dengan lembutnya busa diperoleh kesan perabaan yang
berbeda.

Materi dikenal karena sifat-sifatnya. Sifat umum ialah sifat yang sama
dengan materi lain dengan satu golongan tertentu. Sifat lainnya adalah sifat
khusus, yaitu sifat khas yang hanya dimiliki oleh materi tersebut.

Sifat materi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sifat fisik dan sifat
kimia.
1. Sifat fisik, materi erat hubungannya dengan perubahan fisik, contoh :
a. Wujud atau fase materi (padat, cair, dan gas)
b. Titik lebur, titik beku, dan titik didih
c. Daya hantar panas dan listrik
d. Massa jenis
e. Sifat tertarik atau tidaknya oleh magnet
f. Warna, bau, dan rasa.

Berdasarkan hubungannya dengan jumlah materi, sifat fisik dibedakan


menjadi 2 macam, yaitu sifat-sifat intensif dan sifat ektensif. Sifat intensif adalah
sifat yang harganya tidak bergantung pada jumlah maternya, seperti titik didih,
titik lelah, dan massa jenis. Sifat ekstensif adalah sifat fisik yang harganya
bergantung pada jumlah materinya, seperti volume dan massa.

2. Sifat kimia ialah sifat yang dapat diamati akibat perubahan dari suatu
materi menjadi materi lain. Misalnya, pengaratan besi; pembusukan
makanan; dan pembakaran bahan bakar.
B. Klasifikasi Materi
Materi diklasifikasikan berdasarkan cirinya. Misalnya, berdasarkan
kekuatan menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik, materi
diklasifikasikan sebagai isolator, semi konduktor, dan konduktor. Benda
konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas atau arus listrik
dengan baik.
Benda ini bila terkena api, air panas, atau sinar matahari di salah satu
bagian dapat meneruskan ke bagian lainnya, contoh: benda yang terbuat dari
besi dan aluminium. Semi konduktor adalah benda yang kurang baik
menghantar panas atau arus listrik, contoh: benda yang terbuat dari ink,
platina, dan bismut. Benda isolator panas adalah benda yang tidak dapat
menghantarkan panas atau arus listrik dengan baik, contoh: benda yang
terbuat dari plastik dan kayu.
Berdasarkan wujufnya, materi dibedakan menjadi benda padat, cair, dan
gas. Benda padat merupakan zat yang dapat menjaga bentuknya dan juga
keras, contoh: benda terbuat dari batu dan kayu. Benda cair merupakan zat
yang tidak menyebar ke seluruh ruang tetapi mudah berubah bentuknya,
contoh: air dan minyak. Gas merupakan zat yang tidak memiliki bentuk yang
tetap, mudah menempati ruang, contoh: udara. Berdasarkan komposisinya
materi diklasifikasikan menjadi campuran heterogen dan campuran homogen.

Materi

Zat Murni Campuran

Unsur Senyawa Heterogen Homogen


Lebih jauh, klasifikasi materi berdasarkan komposisinya adalah sebagai
berikut:

1. Zat murni adalah materi yang terdiri atas bagianbagian yang sejenis.
2. Unsur adalah zat tunggal yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan
lagi menjadi zat lain dengan cara kimia biasa. Contoh : besi, oksigen,
belerang, tembaga, dan hidrogen.
3. Senyawa adalah materi yang dibentuk dari 2 unsur atau lebih dengan
nisbah tertentu. Senyawa juga dapat diartikan sebagai zat tunggal yang
dapat diuraikan menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana dengan
reaksi kimia. Contoh : air, garam dapur, asam asrtat, atanol,
karbondioksida.
4. Partikel-partikel senyawa disebut molekul. Molekul dapat terdiri atas satu
jenis unsur atau lebih. Contoh : molekul gas oksigen (O₂), molekul air
(H₂O).
5. Campuran adalah suatu bahan atau materi yang terdiri atas 2 atau lebih zat
tunggal yang berlainan, bergabung menjadi satu dan masih mempunyai
sifat zat asalnya dengan tidak mempuyai komposisi yang tetap serta dapat
sipusahkan secara fisik.
6. Campuran geterogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan
nisbah sembarang. Sebaran partikelnya tidak merata sehingga komposisi
di berbagai bagian tidak sertagam dan membentuk lebih dari satu fase.
Contoh adalah lumpur.
7. Campuran homogen adalah campuran 2 atau lebih zat tunggal, dengan
nisbah sembarang, semua partikelnya menyebar merata sehingga
membentuk satu fase. Contoh: larutan gula, larutan garam, larutan alkohol.
C. Perbedaan mengenai Larutan, Koloid , dan Suspensi

1. Larutan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu larutan yaitu,


luas permukaan, pengadukan, suhu, dan sifat zat. Dibawah ini akan dijelaskan
masing-masing dari faktor tersebut :

a. Luas permukaan
Dalam larutan semakin besar luas permukaan suatu zat maka
semakin sulit suatu zat tersebut untuk larut dan apabila semakin kecil
permukaan suatu zat maka semakin mudah suatu zat tersebut untuk
larut dalam zat pelarut. Memperkecil luas permukaan suatu zat
dilakukan dengan cara memperkecil ukuran zat atau menghaluskan
zat. Contoh : melarutkan gula jawa dalam air panas akan lebih cepat
larut dengan memotong halus gula jawa.
b. Pengadukan
Pengadukan akan menyebarkan zat-zat pelarut ke dalam zat
pelarut sehingga memudahkan atau mempercepat pelarutan.
c. Suhu
Salah satu faktor yang mempengaruhi suatu larutan adalah suhu,
semakin tinggi suhu maka akan semakin besar atau semakin mudah
untuk larut. Contoh : melarutkan gula dengan air panas akan lebih
cepat daripada dilarutkan dalam air dingin atau air es.
d. Sifat zat
Suatu zat di dalam sebuah larutan memiliki perbedaan sifat
zatnya. Ada zat yang mudah larut seperti gula, garam. Ada pula zat
yang sukar larut seperti kapur, tepung, dan lainnya.
2. Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen dan merupakan campuran
dari dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zatnya tersebar secara merata.
Koloid adalah salah saru jenis campuran homogen yang sifatnya berbeda
dengan larutan, perbedaan tersebut terdapat pada ukuran partikel zat terlarut
yang lebih besar dibandingkan dengan larutan. Koloid adalah suatu campuran
yang bentuknya antara larutan dan suspensi.

3. Suspensi
Suspensi adalah komponen yang tercampuran secara kasar yang bersifat
heterogen dari satu zat padat dalam zat cair. Komponen-komponen yang
tercampur masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa
menggunakan bantuan mikroskop.
Suspensi akan tampak keruh dan tidak stabil namun lama kelamaan zat
tersebut akan terpisah karena pengaruh dari gravitasi atau mengalami
sedimentasi. Komponen yang terdapat dalam campuran dapat dipisahkan
dengan melalui penyaringan. Contoh : campuran kapur sirih dengan air dan
campuran kopi dengan air.

Antara larutan, koloid, dan suspensi terkadang masih bingung untuk


membedakannya karena terdapat beberapa persamaan namun sebenarnya
terdapat perbedaan yang sangat signifikan yang dapat membedakan antara
larutan, koloid, dan suspensi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
membedakan campuran tersebut adalah dengan menggunakan cara efek
tyndall.

Efek tyndall adalah suatu cara yang digunakan untuk membedakan


sebuah campuran dengan cara memberikan cahaya senter pada campuran, efek
tyndall ini akan memperlihatkan bagaimana tingkat kekeruhan suatu campuran
dalam waktu tertentu atau sampai suatu campuran stabil.
Efek tyndall akan memberikan kesan tidak keruh pada larutan, kesan
keruh pada koloid, dan kesan keruh berpartikel kasar yang mengendap pada
suspensi.
Gambar efek tyndall

D. Perubahan Materi

Dengan pengaruh energi, komposisi materi dapat berubah dari suatu


komposisi ke komposisi lainnya, atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat
wujud lainnya. Perubahan ini dikategorikan ke dalam 2 jenis yaitu perubahan
fisik dan perubahan kimia. Salah satu ciri perubahan fisik ialah bersifat
reversibel, yakni dapat kembali ke komposisi semula walaupun tanpa melalui
reaksi kimia. Sedangkan perubahan kimia, kecuali dengan reaksi kimia,
benda yang telah berubah tidak dapat kembali ke komposisi semula.

Agar dapat memahami semua bentuk perubahan wujud zat, dapat kita
perhatikan contoh perubahan wujud zat sebagai berikut :

1. Menyublim merupakan proses perubahan dari wujud padat menjadi gas.


Contoh : Kapur barus dibiarkan pada wadah terbuka.
2. Deposisi merupakan proses perubahan dari wujud gas menjadi padat tanpa
mencair terlebih dahulu . Contoh : Endapan yang timbul akibat
dipanaskannya kapur barus.
3. Menguap merupakan proses perubahan dari wujud cair menjadi gas .
Contoh : air dipanaskan.
4. Mengembun merupakan proses perubahan dari wujud gas menjadi cair .
Contoh : Uap air didinginkan.
5. Membeku merupakan proses perubahan wujud zat cair menjadi padat .
Contoh : Air didinginkan hingga menjadi es .
6. Melebur merupakan proses perubahan wujud zat padat menjadi cair.
Contoh : es terkena panas matahari menjadi air.

Diantara jenis-jenis zat berdasarkan komposisinya dapat terjadi


perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru karena terjadi
perubahan struktur zat tersebut. Contoh perubahan kimia banyak kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari dan ada di sekitar lingkungan kita,
contohnya :
1. Fermentasi (peragian),misalnya pada pembuatan tape,tempe dan kecap.
2. Dekomposisi (pembusukan), misalnya pada pembusukan sampah,nasi
menjadi basi,susu menjadi asam.
3. Sintesis (pembentukan senyawa), misalnya pembentukan senyawa gula
pada fotosintesis tanaman.
4. Analisis (penguraian senyawa), misalnya penguraian senyawa gula
menjadi gas karbondioksida dan uap air pada respirasi tanaman.
5. Oksidasi merupakan proses bereaksinya suatu zat dengan oksigen.
Misalnya proses pembentukan karat pada logam besi.
6. Perubahan kimia karena proses pembakaran
Pada proses pembakaran, zat asal akan berubah menjadi zat baru yang
berbeda sifatnya dari zat asal. Contohnya adalah Mercon meledak.
Sementara itu, Perubahan fisis adalah perubahan materi yang tidak
disertai terjadinya zat baru, tidak berubah zat asalnya hanya terjadi perubahan
wujud. Salah satu ciri perubahan fisik ialah bersifat reversibel, yakni dapat
kembali ke komposisi semula walaupun tanpa melalui reaksi kimia.

Perubahan fisis dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

1. Perubahan fisis karena perubahan wujud, wujud dapat dikembalikan ke


wujud dan bentuk asal dengan pengaturan suhu. Contoh : es terkena
panas matahari menjadi air.

2. Perubahan fisis karena pelarutan / pengeringan. Contoh : nasi diubah


menjadi bubur

3. Perubahan fisis karena perubahan bentuk. Contoh : beras diubah


menjadi tepung beras.

Contoh perubahan fisik lainnya adalah pemisahan unsur-unsur


campuran larutan secara fisik. Pemisahan ini sangat bergantung pada
jenis,wujud, dan sifat-sifat komponen yang akan dipisahkan.

Ada beberapa cara pemisahan campuran secara fisik :

1. Dekantasi yaitu pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut
pada suhu tertentu dengan cara menuangkan zat cairnya .
2. Penyaringan yaitu pemisahan zat padat dari zat cair dengan menggunakan
media penyaringan, misalnya kertas .
3. Destilasi yaitu pemisahan dua atau lebih zat cair berdasarkan perbedaan
titik didihnya yang cukup besar. Contohnya adalah pemisahan campuran
air dan etanol, pada suhu 25 derajat celcius dan tekanan 1 atm, titik didih
air 100 derajat celcius sedangkan alkohol 78 derajat celcius. ( I Gusti Ayu
dan I Nyoman Tika.).
Teknik pemisahan campuran yang menggunakan proses penguapan
yang diikuti proses pengembunan, contoh air tawar dengan air laut. (Atep
Sujana; Drs Akhamad N; Novi Y; Dra Yasbiati, )

Alat tambahan yang diletakkan di atas labu distilasi berupa “


kolom pisah fraksional” dapat terbuat dari kelereng – kelereng porselin
yang kecil.

Prinsip kerja destilasi :

Campuran etanol dan air dicampurkan dalam labu destilasi, lalu


didestilasikan dengan memanaskan campuran tersebut dengan hot plate.
Uap yang dihasilkan adalah uap hasil dari zat yang bertitik didih rendah.
Uap tersebut nantinya akan diembunkan dengan bantuan kondesor yang
berfungsi sebagai pendingin uap.

Cairan tersebut nantinya akan menetes ke dalam labu elenmeyer.


Proses aliran air pada elenmeyer harus dari bawah (tempat rendah) menuju
atas (tempat tinggi) agar uap yang dihasilkan dapat didinginkan dengan
baik dan optimal serta melawan arah datangnya uap agar proses
penyubliman berlangsung maksimal dan destilat yang dihasilkan lebih
murnu. Batu didih digunakan pada campuran yang dipanaskan. Batu didih
berfungsi sebagai pencegah letupan – letupan yang terjadi dan
pendistribusi kalor.

4. Sublimasi

Teknik pemisahan ini didasarkan pada campuran zat yang satu dapat
menyublim dan yang lainnya tidak dapat menyublim.

Misal, pemisahan iodium dengan pasir. Ketika campuran dipanaskan


iodium akan menguap dan komponen campuran yang lain tidak, dengan
demikian diperoleh iodium murni.

5. Rekristalisasi yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan titik beku


komponen campuran. Sebaiknya komponen yang akan dipisahkan
berwujud padat dan lainya cair pada suhu kamar.
6. Ekstraksi adalah pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan suatu
komponen campuran dalam pelarut yang berbeda. Syaratnya kedua pelarut
yang dipakai tidak bercampur. Misalnya : Untuk memisahkan campuran A
dan B, digunakan campuran pelarut X dan Y , A hanya dapat larut dalam
X dan B hanya larut dalam Y.
7. Kromatografi digunakan untuk memisahkan berbagai komponen zat ,
contohnya pemisahan warna suatu zat pewarna yang homogen.

Prinsip kerja didasarkan pada perbedaan merambat / meresap antara partikel -


partikel zat yang bercampur pada medium tertentu.
1. Kadar Zat Dalam Campuran

Susunan zat dalam campuran dinyatakan dalam kadar dari zat yang
membentuk campuran itu. Dapat dinyatakan dalam persen (%) dan bpj
(bagian perjuta) atau ppm (parts permilion)

Kadar Zat Dalam Campuran


a. Persen massa
massa komponen
% massa = X 100 %
massa campuran

b. Persen volum
volum komponen
% volum = X 100 %
volum campuran

c. Bagian Per Sejuta (bpj atau ppm : parts per million)


massa komponen
Bpj (ppm) massa = X 106 bpj
massa campuran
massa komponen
Bpj (ppm) volum = X 106 bpj
volum campuran
massa
BJ (bobot jenis / massa jenis) =
volum

Contoh :
a. Air sungai yang tercemar air raksa sebanyak 2 kg, setelah dianalisis
dilaboratorium ternyata mengandung 12 mg air raksa. Berapa kadar air
raksa bpj yang terkandung air sungai tersebut?
Jawab :
Massa air raksa = 12 mg
Massa campuran(air sungai) = 2kg = 2x10⁶mg
Massaair raksa
Kadar air raksa = x 10⁶ bpj
Massacampuran

12
= x 10⁶ bpj
2 x 10⁶

12
= = 6 bpj.
2

E. Pemisahan Campuran
Campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara yang sering digunakan
oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti :
1. Penyaringan/Filtrasi
Penyaringan biasanya menggunakan kertas saring yaitu kertas yang
pori-porinya kecil. Penyaringan didasari oleh perbedaan partikel pada suatu
campuran. Contoh : penyaringan suspensi kapur dalam air. Kapaur yang
tertahan di kertas disebut dengan residu, sedangkan air yang tidak tertahan
oleh kertas disebut filtrate..
2. Sentrifugasi
Sentrifugasi digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya
sedikit dengan cara memasukan suspensi ke dalam tabung kemudian dikocok-
kocok. Partikel suspensi yang memiliki gaya sentrifugasi lebih besar
dibandingkan dengan gaya gravitasi akan mengendap di dasar tabung,
sehingga memudahkan untuk mengambil cairan yang ada di atas endapan.
Sentrifugasi juga dapat menggunakan alat sentrifugasi untuk memisahkan
campurannya.
3. Kristalisasi
Teknik pemisahan ini berdasarkan kepada perbedaantitik beku antara
komponen, contohnya adalah air garam. Air garam yang dimasukan ke dalam
bejana terbuka kemudian dipanaskan akan mendapatkan garam karena air
dalam campuran tersebut akan menguap sedikit demi sedikit.

F. Pengantar laboratorium kimia

Ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan eksperimen. Oleh karena itu,
laboratorium akan sangat membantu dalam mempelajari ilmu kimia. Untuk siswa
SMA/ SMK Kimia, laboratorium akan membantu memahami konsep konsep
kimia, membuktikan berbagai konsep, dan melakukan penelitian sederhana.

Perlu kita sadari bahwa zat kimia yang terdapat di laboratorium ada yang
bersifat beracun. Ada yang mudah terbakar, ada yang sangat korosif, dan
sebagainya. Oleh karena itu, penanganannya harus hati-hati sesuai petunjuk.
Demikian juga pemakaian alat-alat laboratorium sebagian besar terbuat dari gelas
yang mudah pecah.

Hal yang harus diperhatikan saat praktikum :

1. Persiapan awal :

a. Jas praktikum (jas-lab)

b. Kain lap (serbet)

c. LKM/Kertas kerja

2. Pelajari konsep yang akan dipraktikumkan, persiapkan alat dan bahan


yang diperlukan, pahami cara kerja yang harus dilakukan, serta hal-hal
khusus seperti bahaya yang mungkin terjadi.

3. Setiap praktikum harus menjaga ketertiban, keselamatan diri dan orang


lain. Laporkan setiap kecelakaan misalnya zat tumpah, botol pecah, atau
anggota badan terkena bahan kimia, dsb.
4. Pelajari cara penggunaan atau cara kerja setiap alat yang dibutuhkan.

Alat-Alat Laboratorium :

a. Alu dan Lumpang, Alat ini berfungsi untuk menghaluskan atau


menggerus suatu benda atau zat. Mortar dan alu ini terbuat dari
keramik. Dengan menggunakan mortar dan alu dari bahan
keramik , bahan /zat yang ditumbuk dan dihaluskan tidak akan
tertinggal pada mortar seperti halnya bila menggunakan mortar
yang terbuat dari batu.

b. Pipet tetes, Alat ini berfungsi untuk memindahkan beberapa tetes


zat cair. Pipet tetes ini berbentuk pipa kaca yang meruncing di
bagian ujung dan terdapat balon karet kecil di bagian pangkalnya.
Biasanya terdapat informasi mengenai jumlah zat cair yang bisa
ditampung dalam pipet tersebut.

c. Tabung reaksi, Tabung reksi Terbuat dari gelas, berbagai macam


ukuran. Digunakan untuk melakukan reaksi kimia dalam jumlah
sedikit.
d. Gelas ukur, Gelas ukur Untuk mengukur volume cairan yang
terdapat di dalamnya, juga terdiri dari beberapa ukuran/kapasitas.

e. Erlenmayer, Elenmeyer Seperti halnya gelas kimia, karena


berbentuk labu, erlenmeyer ini bisa digunakan untuk mengaduk
cairan melalui pengocokan, juga bisa melakukan titrasi.

f. Gelas kimia, Gelas kimia Berbagai ukuran yang ditulis dibagian


luar, ukuran ini sesuai dengan kapasitas penampngnya. Digunakan
untuk menampung cairan atau larutan, juga memanaskannya,
terbuat dari gelas bahan kuat pemanasan misalnya pyrex.
g. Kaki tiga, Kaki tiga Terbuat dari besi yang menyangga kasa asbes,
digunakan untuk memanaskan.

h. Penjepit tabung, Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan


digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan.
Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan
benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
i. Kaca arloji, Kaca arloji Terbuat dari gelas beningm berbagai
ukuran diameter, digunakan untuk wadah menimbang zat padat
juga untuk penguapan sederhana.

j. Segitiga porselen, Segitga porselen digunakan sebagai penyangga


atau penahan wadah seperti menahan krus saat proses pemanasan
api langsung. Alat ini berbentuk seperti kaki tiga namun lebih
kecil, memiliki tiga kaki penyangga yang terbuat dari logam, dan
bagian atasnya dilapisi oleh bahan tahan panas berupa porselen.
k. Labu didih, Labu didih Labu destilas digunakan untuk menampung
zat-zat, utamanya zat yang memiliki titik lebih tinggi ketika proses
destilasi. Alat yang ada di laboratorium kimia ini mempunyai pipa
yang mengarah kesisi. Pipa tersebut nantinya disambungkan pada
gelas pendingin pada saat digunakan untuk destilasi.

l. Termometer, termometer berfungsi untuk mengukur suhu. Mulai


dari suhu tubuh, suhu ruangan, sampai suhu benda yang akan
diteliti bisa diukur dengan menggunakan termometer. Pada
termometer ruang, ada yang berisi merkuri (air raksa) dan ada pula
yang berisi alkohol. Kedua zat tersebut sangat sensitif terhadap
perubahan suhu sehingga bila terjadi sedikit perubahan suhu bisa
merubah volume kedua zat tersebut.
Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang dapat
berbentuk atom,molekul, atau dalam bentuk ion .

ATOM

MATERI

MOLEKUL ION

1. Atom
a. Atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki
sifat-sifat yang sama seperti unsur tersebut .
b. Misalnya: kita ambil sepotong besi,kemudian besi tersebut dipotong
menjadi dua dan hasil potonganya kita bagi menjadi 2 dan seterusnya.
c. Pengertian atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibelah lagi,
pertama kali dikemukakan oleh Lcukippos dan Demokritus.

Seorang ahli kimia Inggris, John Dalton mengemukakan konsep


atom dari berbagai eksperimennya dikenal dengan Teori Atom Dalton .
a. Semua materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang disebut atom.
b. Atom tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan serta tidak
dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan sifat yang sama.
c. Setiap unsur tersusun dari atom-atom yang sama . Setiap unsur yang
berbeda mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda.
d. Senyawa terbentuk dari 2 macam atom atau lebih yang berbeda.
e. Reaksi kimia merupakan gabungan dan permukaan atom-atom dan unsur
senyawa didalam reaksi tersebut.
2. Molekul
Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu senyawa.
Sedangkan senyawa adalah gabungan dari unsur-unsur penyusunnya. Jadi
molekul merupakan gabungan dari dua atom dan lebih dari atom yang
sama atau atom yang berbeda.
a. Molekul dapat berbentuk dari atom-atom yang sama seperti
oksigen,hydrogen,nitrogen,belerang,fosfor yang disebut Molekul
unsur.
b. Sedangkan Molekul yang terbentuk dari atom yang berbeda
misalnya garam dapur,kapur,gula,amoniak disebut dengan Molekul
Senyawa

3. Ion
a. Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik.
b. Ion yang bermuatan listrik positif disebut Kation.
c. Ion yang bermuatan listrik negatif disebut Anion.
d. Ion yang terdiri dari satu atom disebut Ion Tunggal.
e. Ion yang terdiri lebih dari dua atau lebih atom disebut Ion
Poliatom.
BAB III

KESIMPULAN

Materi adalah suatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.


Massa adalah ukuran ketahannan materi terhadap suatu gaya. Berbagai
jenis materi ada di alam, materi dapat berubah bentuk dan berubah
menjadi zat lain. Materi dapat disebut benda. Kita mengenal air, udara dan
alat alat disekitar kita.
Materi diklasifikasi berdasarkan sifat-sifatnya, seperti
kemampuanya dalam menghantar panas, gaya tarik antar partikel. Materi
dibagi menjadi zat murni dan campuran. Perubahan materi dibagi menjadi
perubahan fisik dan kimia. Perubahan fisik adalah perubahan yang tidak
disertai terjadinya zat baru, perubahan kimia adalah perubahan yang
disertai terjadinya zat baru.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dian wuri. Cepat tuntas kuasai kimia untuk SMP. Google book: Indonesia
cerdas, n.d.

Atep Sujana, dkk. Konsep dasar kimia untuk SD. Bandung: UPI Press, n.d.

I Gusti Ayu, I Nyoman Tika. Konsep Dasar IPA. Yogyakarta: Penerbit ombak,
2017.

L, Muh Said. Pengantar Laboratorium Fisika. Paper, Makasar: Academia, n.d.

Suyatno, dkk. Kimia kelas 1. Google book: Grasindo, n.d.

Syukri. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB, 1999.

Anda mungkin juga menyukai