A. PENGERTIAN MATERI
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa
dan menempati suatu ruang atau mempunyai volume.
Materi sering diistilahkan sebagai suatu zat yang selalu
kita jumpai di alam sekitar. Berdasarkan definisi
tersebut, materi mempunyai besaran massa dan
besaran volume atau ruang. Contoh Materi Zat Padat:
Batu, kayu, besi, plastik, dan lain sebagainya.
1. Besaran Massa
Massa adalah suatu ukuran atau kuantitas yang menunjukkan jumlah materi
yang terkandung dalam suatu benda. Semakin banyak materi penyusun benda
tersebut, semakin besar massanya. Sebagian orang mendefinisikan massa
sama dengan berat, padahal definisi massa tidak sama dengan berat. Massa
selalu tetap di manapun benda tersebut berada, sedangkan berat akan berubah-
ubah tergantung dari gaya gravitasi tempat materi tersebut berada. Satuan
massa biasanya dalam gram (g) dan kilogram (kg).
2. Besaran Volume
Setiap benda yang kita jumpai di alam sekitar ini selalu mempunyai volume.
Volume menunjukkan banyaknya ruang atau tempat yang dapat ditempati oleh
suatu materi. Satuan volume biasanya liter (L atau dm 3) dan mililiter (mL atau
cm3).
B. WUJUD MATERI
Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu gas, cair,
dan padat.
Mengapa materi dapat berwujud cair, gas, dan padat? Jawaban dari pertanyaan
tersebut dapat dijelaskan dengan memperhatikan perbedaan jarak antarpartikel dan
pergerakan partikel-partikel tersebut dalam suatu materi. Perubahan wujud materi
terjadi akibat adanya perubahan energi yang terdapat dalam materi. Perubahan
energi akan memengaruhi gaya tarik antarpartikel yang menyusun materi tersebut.
Semakin besar gaya tarik antarpartikel, semakin dekat jarak antarpartikel. Demikian
sebaliknya, semakin kecil gaya tarik-menarik antarpartikel, semakin jauh jarak
antarpartikel.
Perbedaan Bentuk Molekul Wujud Zat Padat, Cair, Dan Gas.
C. SIFAT MATERI
Berbagai bahan dari kayu umumnya terapung dalam air laut sehingga kapal banyak
yang terbuat dari kayu. Bahan logam pun banyak yang digunakan sebagai bahan
utama dalam pembuatan kapal dengan alasan lebih kuat, ulet, dan mudah dibentuk.
Adapun untuk bisa terapung, kapal dari logam dimodifikasi dengan memperbesar
volume total kapal sehingga massa jenisnya menjadi lebih kecil dibanding air.
Dengan mengetahui sifat-sifat dari suatu materi, Anda dapat mengenal materi dan
dapat membedakan antara materi yang satu dan lainnya. Perhatikan video
perubahan kimia dan fisika berikut ini. Link Video :
https://www.youtube.com/watch?v=kfk1jbYatdY
1. Sifat Fisis
Sifat fisis adalah sifat zat yang berhubungan dengan perubahan fisika zat
tersebut. Sifat ini berhubungan dengan indra kita. Contoh sifat fisis suatu materi
adalah sebagai berikut.
Warna
Berkaitan dengan indra penglihatan. Contohnya buah pisang yang masih
muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah masak berwarna kuning.
Rasa
Berkaitan dengan indra perasa atau lidah. Contohnya garam dapur akan
terasa asin, gula akan terasa manis, dan obat yang kita minum akan terasa
pahit. Namun perlu diketahui, kita tidak boleh mencicipi sembarang materi
untuk mengetahui sifat dari materi tersebut.
Bau
Berkaitan dengan indra penciuman. Kita akan mudah mengenal senyawa
hidrogen sulfida dari bau busuknya yang khas, demikian pula dengan bunga
yang ada di halaman rumah. Bau harum bunga melati akan berbeda dengan
bunga mawar.
Kekerasan
Nikel memiliki sifat lebih keras dibandingkan besi, tetapi besi lebih lentur/ulet
dibandingkan nikel.
Kemagnetan
Berkaitan dengan kemampuan untuk dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat
kemagnetan terbagi menjadi berikut.
Paramagnetik: kurang dapat ditarik medan magnet. Contoh: aluminium.
Feromagnetik: dapat ditarik sempurna oleh medan magnet. Contoh: besi.
Diamagnetik: tidak dapat ditarik oleh medan magnet. Contoh: emas dan
perak.
Daya hantar listrik
Berkaitan dengan kemampuan materi menghantarkan listrik. Berdasarkan
daya hantar listriknya, materi dibagi menjadi berikut.
Konduktor: dapat menghantarkan listrik dengan baik. Contoh: besi dan
tembaga.
Isolator: tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh: kayu, plastik, dan
pembungkus kabel listrik.
2. Sifat Kimia
Dahulu kapal banyak yang digerakkan oleh energi angin. Sekarang ini kapal lebih
banyak menggunakan mesin diesel untuk memudahkan mobilitas. Mesin diesel
menggunakan bahan bakar solar, yang akan menghasilkan energi gerak untuk
memutar baling-baling dan sebagian energi panas dari hasil pembakaran
tersebut. Pembakaran solar juga menghasilkan gas buang dan jelaga.
Kemampuan solar untuk terbakar termasuk contoh sifat kimia. Sifat kimia adalah
sifat yang menggambarkan kemampuan suatu zat untuk bereaksi dengan zat
lain dan membentuk suatu zat yang baru. Beberapa sifat kimia adalah sebagai
berikut.
Keterbakaran
Sifat yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu zat terbakar. Contohnya:
bensin lebih mudah terbakar dibandingkan dengan oli; kertas, minyak, dan kayu
mudah terbakar dibandingkan dengan kaca, besi, aluminium, dan tanah; serta
pembungkus kabel lebih mudah terbakar saat terjadi korsleting dibandingkan
dengan casing polikarbonat pada laptop.
Ionisasi
Sifat yang berkaitan dengan proses ionisasi dari suatu materi. lonisasi adalah
peristiwa saat suatu zat yang larut dalam air akan terurai menjadi ion-ion.
Contohnya: urea dalam air tidak mengalami ionisasi, sedangkan garam dapur
yang dilarutkan dalam air akan mudah terurai menjadi ion positif dan ion
negatif dengan reaksi berikut.
D. PERUBAHAN MATERI
Materi dapat mengalami perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain.
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh energi, baik energi kalor, energi listrik, maupun
energi kimia. Perubahan materi dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi baru. Perubahan
yang terjadi pada perubahan fisika hanyalah perubahan bentuk atau wujud dan ukuran
materi. Contohnya, perubahan yang terjadi pada lilin yang meleleh. Saat lilin meleleh, lilin
tersebut tetap merupakan lilin, hanya bentuknya saja yang berubah. Perubahan fisika
biasanya terjadi pada proses berikut.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan pembentukan zat
baru. Pada perubahan kimia, komposisi zat mula-mula akan berbeda dengan
komposisi zat baru yang dihasilkan. Untuk mengetahui apakah telah terjadi
perubahan kimia pada suatu materi, biasanya dapat diamati dengan adanya
perubahan warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, atau perubahan
suhu. Beberapa contoh perubahan kimia, di antaranya sebagai berikut.
o Pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor. Bensin yang digunakan
E. KLASIFIKASI MATERI
Penggolongan materi secara kimia itu lebih menekankan pada komposisi dan
struktur materi, seperti zat tunggal dan campuran. Berdasarkan sifat kimia, materi
digolongkan menurut komposisi dan sifat materi.
1. Unsur
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menajdi zat-zat lain yang
lebih sederhana dengan reaksi kimia sederhana dengan reaksi kimia biasa
(bukan reaksi nuklir). Unsur merupakan bahan dasar penyusun materi. Sampai
saat ini dikenal 112 macam unsur alam dan unsur buatan, baik berupa unsur
logam, maupun unsur nonlogam. Unsur logam seperti besi, misalnya. Tersusun
atas atom-atom besi. Sementara unsur nonlogam seperti belerang, tersusun atas
atom-atom belerang. Unsur buatan semisal Eistenium merupakan unsur yang
tidak stabil atau bersifat radioaktif. Unsur-unsur yang terdapat di alam ditemukan
dalam keadaan bebas atau dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain
membentuk suatu materi yang sifatnya berbeda. Unsur-unsur yang ditemukan
dalam keadaan bebas di alam misalnya intan, belerang, emas, dan gas helium.
2. Senyawa
Berbeda dengan unsur, senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan
reaksi kimia biasa membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa
merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi,
yang dihasilkan melalu reaksi kimia. Adapun contoh dari senyawa: minyak bumi,
karbohidrat, lemak, protein, kapur, dan banyak lagi yang lainnya. Air tergolong
senyawa, sebab dengan cara elektrolisis air dapat terurai menjadi gas hidrogen
dan gas oksigen, komposisi keduanya lebih sederhana daripada air. Antara air,
hidrogen dan oksigen, masing-masing memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang
berbeda.
3. Campuran
Suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak tetap
dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya dinamakan campuran. Dengan kata
lain, suatu jenis materi dikatakan campuran apabila materi tersebut memiliki
keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak. Campuran
dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya.
Walaupun demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian
halus, sehingga bila diamati tanpa bantuan alat mikroskop sukar dibedakan
komponen-komponen penyusunnya. Campuran dapat digolongkan ke dalam
campuran serbaneka (heterogen) dan campuran serbasama (homogen).
Suatu campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun
campuran itu tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat
masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Misalnya air teh manis
yang merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari sudut pandang manapun
kita amati, air teh manis itu tampak homogen. Baik warna, rasa, maupun
kekentalannya, sehingga, dari dalam satu gelas tersebut, kita tidak dapat
membedakan mana bagian yang merupakan teh, air, atau gula. Tetapi sifat dari
masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa manis dari gula warna
merah dari teh, atau wujud cair yang berasal dari sifat fisika air.
F. PEMISAHAN CAMPURAN
Partikel-partikel yang bercampur dalam suatu campuran dapat dipisahkan secara
kimia maupun fisika. Berikut ini adalah video macam-macam pemisahan campuran
dan contohnya.
Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=YwJSsNe_CSs
PROJEK / PRAKTIKUM MENGAMATI PERUBAHAN REAKSI KIMIA
“PEMBUATAN SABUN”
A. ALAT:
1. Hand Blender.
2. Timbangan Digital.
4. Cetakan.
B. Bahan:
5. Air 250gr
C. Langkah Kerja:
1. Timbang Natrium Hidroksida sebanyak 115 gram, dan air sebanyak 250 gram.
dan biarkan dingin pada suhu ruang. Lakukan langkah ini diluar ruangan.
3. Timbang Minyak Zaitun sebanyak 320 gram, Minyak Kelapa Sawit sebanyak
240 gram, Minyak kelapa 240 gram, dan bubuk kopi secukupnya. Kemudian
aduk dengan menggunakan Hand Blender.
4. Masukkan larutan Natrium Hidroksida yang telah dibuat pada point 2 kedalam
campuran minyak yang telah dibuat pada point 3. Kemudian aduk hingga
merata dengan menggunakan Hand Blender.
5. Tambahkan essential oil apabila diperlukan.
6. Tuangkan adonan yang telah dibuat kedalam cetakan sabun.
7. Biarkan adonan sabun ini pada suhu ruang hingga kurang lebih 4 minggu.
kedalam air?
2. Jelaskan mengapa memasukkan Natrium Hidroksida harus dilakukan diluar
ruangan?
3. Jelaskan apakah berbahaya jika Natrium Hidroksida terkena kulit pada saat