Anda di halaman 1dari 10

BAB 1 : MATERI DAN PERUBAHANNYA

Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis sifat materi dan perubahannya
4.1 Menunjukkan perbedaan sifat materi dan perubahannya melalui eksperimen

Materi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran


Pengertian Ilmu Kimia Menjelaskan hakikat ilmu kimia dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Materi Menjelaskan pengertian materi dan perubahannya
Wujud Materi Menganalisis dan menyimpulkan wujud materi melalui eksperimen.
Sifat Materi Menyebutkan dan membedakan sifat kimia dan sifat fisika.
Menunjukkan perbedaan sifat-sifat materi dan perubahannya.
Perubahan Materi Menyebutkan dan Membedakan perubahan fisika dan kimia
Klasifikasi Materi Mengelompokkan materi berdasarkan sifat kimia dan sifat fisika
Mengelompokkan materi berdasarkan perubahan fisika dan perubahan kimia
Mengklasifikasikan materi dalam golongan unsur, senyawa dan campuran
Menganalisis sifat materi dan perubahan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Pemisahan Campuran Mengklasifikasikan perubahan materi kimia dan fisika
Melakukan pemisahan campuran berdasarkan eksperimen

A. HAKIKAT ILMU KIMIA


Bahan kimia sangat berperan penting dalam kehidupan
bahkan tanpa kita sadari bahan-bahan yang kita gunakan
adalah bahan kimia. Sabun, pasta gigi, deterjen, parfum, dan
bahan-bahan lainnya merupakan bahan kimia. Garam dapur
yang kita konsumsi juga merupakan bahan kimia. Makanan
yang kita makan mengandung nutrisi seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral juga merupakan bahan
kimia karena tubuh kita juga tersusun dari bahan-bahan kimia. Sesungguhnya Tuhan Yang Maha Esa
telah menciptakan benda-benda di dunia dalam berbagai bentuk. Benda-benda tersebut disusun oleh
zat kimia. Dalam kehidupan sehari-hari sesungguhnya kita sangat dekat dengan ilmu kimia dan bahan
kimia. Dengan mempelajari ilmu kimia, kita juga dapat mempelajari fenomena yang terjadi di sekitar
kita. Kata kimia berasal dari bahasa Arab “Al-Kimiya” artinya perubahan materi. Ilmu kimia adalah ilmu
yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta
energi yang menyertainya.
B. PENGERTIAN MATERI
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati suatu ruang
atau mempunyai volume. Materi sering diistilahkan sebagai suatu zat yang selalu
kita jumpai di alam sekitar. Berdasarkan definisi tersebut, materi mempunyai
besaran massa dan besaran volume atau ruang. Contoh Materi Zat Padat: Batu,
kayu, besi, plastik, dan lain sebagainya.

Besaran Massa
Massa adalah suatu ukuran atau kuantitas yang menunjukkan jumlah materi yang terkandung dalam
suatu benda. Semakin banyak materi penyusun benda tersebut, semakin besar massanya. Sebagian
orang mendefinisikan massa sama dengan berat, padahal definisi massa tidak sama dengan berat.
Massa selalu tetap di manapun benda tersebut berada, sedangkan berat akan berubah-ubah tergantung
dari gaya gravitasi tempat materi tersebut berada. Satuan massa biasanya dalam gram (g) dan kilogram
(kg).
Besaran Volume
Setiap benda yang kita jumpai di alam sekitar ini selalu mempunyai volume. Volume menunjukkan
banyaknya ruang atau tempat yang dapat ditempati oleh suatu materi. Satuan volume biasanya liter (L
atau dm3) dan mililiter (mL atau cm3).

C. WUJUD MATERI
Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu gas, cair, dan padat.
Materi Berwujud Gas
Materi yang berwujud gas tidak mempunyai bentuk yang tetap. Bentuk atau
wujudnya tergantung pada wadah yang ditempati gas tersebut. Sifat lainnya
adalah gas mudah dimampatkan dan volumenya dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan serta bentuk wadahnya. Contoh materi berwujud gas adalah udara,
gas asetilena dalam tabung yang digunakan untuk mengelas, dan uap air.

Materi Berwujud Cair


Materi yang berwujud cair selalu berubah bentuk sesuai dengan
wadahnya, serta volumenya selalu tetap dan tidak dipengaruhi oleh
wadahnya. Materi berwujud cair tidak dapat dimampatkan, seperti
halnya gas. Contoh materi berwujud cair adalah minyak goreng,
bensin, oli, alkohol, air, dan sirup.

Materi Berwujud Padat


Materi yang berwujud padat selalu memiliki wujud yang tetap
dan tidak terpengaruh dengan wadahnya. Materi berwujud
padat juga tidak dapat dimampatkan. Contohnya adalah besi,
aluminium, pasir, tanah, ikan, dan kapur.
Mengapa materi dapat berwujud cair, gas, dan padat? Jawaban
dari pertanyaan tersebut dapat dijelaskan dengan
memperhatikan perbedaan jarak antarpartikel dan pergerakan partikel-partikel tersebut dalam suatu
materi. Perubahan wujud materi terjadi akibat adanya perubahan energi yang terdapat dalam materi.
Perubahan energi akan memengaruhi gaya tarik antarpartikel yang menyusun materi tersebut. Semakin
besar gaya tarik antarpartikel, semakin dekat jarak antarpartikel. Demikian sebaliknya, semakin kecil
gaya tarik-menarik antarpartikel, semakin jauh jarak antarpartikel.
PERBEDAAN BENTUK MOLEKUL WUJUD ZAT PADAT, CAIR, DAN GAS.

D. SIFAT MATERI
Berbagai bahan dari kayu umumnya terapung dalam air laut sehingga kapal banyak yang terbuat dari
kayu. Bahan logam pun banyak yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kapal dengan
alasan lebih kuat, ulet, dan mudah dibentuk. Adapun untuk bisa terapung, kapal dari logam dimodifikasi
dengan memperbesar volume total kapal sehingga massa jenisnya menjadi lebih kecil dibanding air.
Dengan mengetahui sifat-sifat dari suatu materi, Anda dapat mengenal materi dan dapat membedakan
antara materi yang satu dan lainnya. Perhatikan video perubahan kimia dan fisika berikut ini !.
1. Sifat Fisis
Sifat fisis adalah sifat zat yang berhubungan dengan perubahan fisika zat tersebut. Sifat ini berhubungan
dengan indra kita. Contoh sifat fisis suatu materi adalah sebagai berikut.
a. Warna
Berkaitan dengan indra penglihatan. Contohnya buah pisang yang masih muda berwarna hijau,
sedangkan yang sudah masak berwarna kuning.
b. Rasa
Berkaitan dengan indra perasa atau lidah. Contohnya garam dapur akan terasa asin, gula akan terasa
manis, dan obat yang kita minum akan terasa pahit. Namun perlu diketahui, kita tidak boleh mencicipi
sembarang materi untuk mengetahui sifat dari materi tersebut.
c. Bau
Berkaitan dengan indra penciuman. Kita akan mudah mengenal senyawa hidrogen sulfida dari bau
busuknya yang khas, demikian pula dengan bunga yang ada di halaman rumah. Bau harum bunga melati
akan berbeda dengan bunga mawar.
d. Kekerasan
Nikel memiliki sifat lebih keras dibandingkan besi, tetapi besi lebih lentur/ulet dibandingkan nikel.
e. Kemagnetan
Berkaitan dengan kemampuan untuk dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat kemagnetan terbagi
menjadi berikut.
1) Paramagnetik: kurang dapat ditarik medan magnet. Contoh: aluminium.
2) Feromagnetik: dapat ditarik sempurna oleh medan magnet. Contoh: besi.
3) Diamagnetik: tidak dapat ditarik oleh medan magnet. Contoh: emas dan perak.
f. Daya hantar listrik
Berkaitan dengan kemampuan materi menghantarkan listrik. Berdasarkan daya hantar listriknya, materi
dibagi menjadi berikut.
1) Konduktor: dapat menghantarkan listrik dengan baik. Contoh: besi dan tembaga.
2) Isolator: tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh: kayu, plastik, dan pembungkus kabel listrik.
2. Sifat Kimia
Dahulu kapal banyak yang digerakkan oleh energi angin. Sekarang ini kapal lebih banyak menggunakan
mesin diesel untuk memudahkan mobilitas. Mesin diesel menggunakan bahan bakar solar, yang akan
menghasilkan energi gerak untuk memutar baling-baling dan sebagian energi panas dari hasil
pembakaran tersebut. Pembakaran solar juga menghasilkan gas buang dan jelaga. Kemampuan solar
untuk terbakar termasuk contoh sifat kimia. Sifat kimia adalah sifat yang menggambarkan kemampuan
suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain dan membentuk suatu zat yang baru. Beberapa sifat kimia
adalah sebagai berikut.
a. Keterbakaran
Sifat yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu zat terbakar. Contohnya: bensin lebih mudah
terbakar dibandingkan dengan oli; kertas, minyak, dan kayu mudah terbakar dibandingkan dengan kaca,
besi, aluminium, dan tanah; serta pembungkus kabel lebih mudah terbakar saat terjadi korsleting
dibandingkan dengan casing polikarbonat pada laptop.
b. Ionisasi
Sifat yang berkaitan dengan proses ionisasi dari suatu materi. lonisasi adalah peristiwa saat suatu zat
yang larut dalam air akan terurai menjadi ion-ion. Contohnya: urea dalam air tidak mengalami ionisasi,
sedangkan garam dapur yang dilarutkan dalam air akan mudah terurai menjadi ion positif dan ion
negatif dengan reaksi berikut.
NaCl → Na+ + CI-
Peristiwa terjadinya ionisasi tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi dapat dibuktikan dengan uji nyala
lampu menggunakan elektrode. Larutan yang mengalami ionisasi akan dapat menghantarkan listrik,
yang dibuktikan dengan lampu yang menyala atau adanya gelembung udara di sekitar elektrode.
Sementara itu, larutan yang tidak mengalami ionisasi tidak mengalami perubahan apapun dan lampu
tidak menyala.
c. Reaktivitas
Sifat kimia ini menggambarkan adanya reaksi kimia antara zat satu dan zat lainnya. Peristiwa terjadinya
reaksi kimia biasanya ditunjukkan dengan adanya perubahan warna, perubahan suhu, terbentuknya gas,
dan terbentuknya endapan. Contohnya: reaksi oksidasi pada perkaratan besi dan reaksi penggaraman
antara asam dan basa.
Berdasarkan jumlah dan ukurannya, sifat materi juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat ekstrinsik
dan intrinsik. Sifat ekstrinsik merupakan sifat materi yang tergantung pada jumlah dan ukurannya.
Contohnya adalah panjang, massa, massa jenis, bentuk, dan volume. Sementara itu, sifat intrinsik adalah
sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah dan ukurannya. Contohnya adalah bau, warna, sifat
logam, sifat asam, dan sifat basa.

E. PERUBAHAN MATERI
Materi dapat mengalami perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh energi, baik energi kalor, energi listrik, maupun energi kimia. Perubahan materi
dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi baru. Perubahan yang terjadi pada
perubahan fisika hanyalah perubahan bentuk atau wujud dan ukuran materi. Contohnya, perubahan
yang terjadi pada lilin yang meleleh. Saat lilin meleleh, lilin tersebut tetap merupakan lilin, hanya
bentuknya saja yang berubah. Perubahan fisika biasanya terjadi pada proses berikut.
a. Membeku: perubahan materi dari bentuk cair menjadi padat.
b. Menguap: perubahan materi dari bentuk cair menjadi gas.
c. Mencair: perubahan materi dari bentuk padat menjadi cair.
d. Mengembun: perubahan materi dari bentuk gas menjadi cair.
e. Menyublim: perubahan materi dari bentuk padat menjadi gas.
f. Menghablur/deposisi: perubahan materi dari bentuk gas menjadi padatan.

Gambar: Diagram Perubahan Wujud Materi


Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai perubahan fisika. Pada peristiwa es mencair, es
batu yang dibiarkan dalam gelas akan mencair dengan sendirinya. Pada peristiwa ini tidak dihasilkan zat
baru. Komposisi materi yang ada pada es dan air hasil dari es yang telah mencair adalah sama, yang
membedakan hanyalah bentuknya saja. Apabila air dibekukan kembali, akan terbentuk es lagi.
Pada peristiwa pembuatan garam, air laut yang rasanya asin merupakan bentuk larutan garam. Air laut
tersebut kemudian diuapkan dengan bantuan cahaya matahari sehingga terbentuk kristal garam yang
berwarna putih. Tidak ada perubahan komposisi materi pada proses tersebut, yang berubah hanyalah
bentuknya, dari cair menjadi padat atau kristal.
Contoh lain peristiwa perubahan fisika adalah lampu pijar menyala, pembuatan meja kursi dari kayu,
dan pembuatan tepung dari beras.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan pembentukan zat baru. Pada perubahan
kimia, komposisi zat mula-mula akan berbeda dengan komposisi zat baru yang dihasilkan. Untuk
mengetahui apakah telah terjadi perubahan kimia pada suatu materi, biasanya dapat diamati dengan
adanya perubahan warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, atau perubahan suhu.
a. Reaksi kimia menghasilkan perubahan warna
Logam yang kita jumpai seringkali memiliki warna berbeda antara yang baru dan yang sudah lama.
Logam yang sudah lama akan berwarna cokelat karena adanya reaksi kimia. Logam akan bereaksi
dengan oksigen di udara dan mengalami perkaratan yang ditunjukkan dengan adanya warna cokelat.
Jika kita mengupas apel dan dibiarkan di udara terbuka, apel tersebut akan berubah warnanya menjadi
cokelat. Perubahan warna tersebut disebabkan adanya reaksi kimia antara buah apel dengan oksigen di
udara. Contoh lainnya adalah reaksi antara larutan tepung kanji berwarna jernih dan iodium tinktur
berwarna cokelat yang akan menghasilkan larutan yang berwarna biru. Jadi, terjadinya reaksi kimia
dapat diketahui dari perubahan warna. Di dalam laboratorium kimia, perubahan warna dapat menjadi
indikator yang penting terjadinya reaksi. Misalnya pada metode penentuan kadar dengan cara titrasi,
perubahan warna menentukan analists kualitatif dan kuantitatif metode tersebut.
b. Reaksi kimia menghasilkan gas
Jika karbit dicampur dengan air, akan dihasilkan gas etuna atau asetilena. Gas ini digunakan untuk
mengelas logam di bengkel-bengkel. Dalam bidang pengolahan makanan, saat membuat kue, dalam
adonan tersebut biasanya ditambahkan soda kue. Pada saat adonan dimasak, soda kue akan terurai
menghasilkan gas karbon dioksida. Gas inilah yang menyebabkan kue dapat mengembang.
c. Reaksi kimia menghasilkan endapan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjumpai peristiwa terbentuknya endapan di dasar panci yang
digunakan untuk merebus air. Endapan tersebut terjadi karena adanya pemanasan air yang
mengandung ion Ca2+ dan mengendapkan zat kapur atau senyawa karbonat dalam panci tersebut.
Reaksi antara logam perak dan telur menghasilkan endapan berwarna hitam. Reaksi antara materi yang
satu dan materi lainnya yang menghasilkan zat baru berupa endapan itulah yang menunjukkan telah
terjadi reaksi kimia.
d. Reaksi kimia menghasilkan perubahan suhu
Pada peristiwa pengelasan, gas etuna yang keluar dari reaksi antara karbit dan air akan menghasilkan
panas yang sangat tinggi jika gas tersebut direaksikan dengan oksigen. Semua reaksi melibatkan energi
(ada reaksi yang menyerap energi dan ada reaksi yang melepaskan energi). Energi yang menyertai reaksi
kimia berupa panas, cahaya, suara, dan listrik. Suatu reaksi kimia yang menghasilkan panas disebut
reaksi eksoterm, contohnya reaksi pembakaran. Sementara itu, reaksi yang menyerap panas disebut
reaksi endoterm, contohnya proses fotosintesis, yang pada reaksi tersebut dibutuhkan panas dari
cahaya matahari.
Beberapa contoh perubahan kimia, di antaranya sebagai berikut.
a. Pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor. Bensin yang digunakan pada kendaraan
bermotor akan menghasilkan energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor.
b. Perkaratan besi. Akibat bereaksi dengan oksigen di udara, besi yang tadinya keras lama-kelamaan
menjadi berkarat sehingga besi tersebut keropos dan mudah hancur.
c. Proses fermentasi pada pembuatan tape dan tempe.
d. Pembuatan pupuk urea di industri yang melibatkan senyawa amonia.

F. KLASIFIKASI MATERI

Penggolongan materi secara kimia itu lebih menekankan pada komposisi dan struktur materi, seperti zat
tunggal dan campuran. Berdasarkan sifat kimia, materi digolongkan menurut komposisi dan sifat materi.
Unsur
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menajdi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan
reaksi kimia sederhan dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir). Unsur merupakan bahan dasar
penyusun materi. Sampai saat ini dikenal 112 macam unsur alam dan unsur buatan, baik berupa unsur
logam, maupun unsur nonlogam. Unsur logam seperti besi, misalnya. Tersusun atas atom-atom besi.
Sementara unsur nonlogam seperti belerang, tersusun atas atom-atom belerang. Unsur buatan semisal
Eistenium merupakan unsur yang tidak stabil atau bersifat radioaktif. Unsur-unsur yang terdapat di alam
ditemukan dalam keadaan bebas atau dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain membentuk suatu
materi yang sifatnya berbeda. Unsur-unsur yang ditemukan dalam keadaan bebas di alam misalnya
intan, belerang, emas, dan gas helium.
Senyawa
Berbeda dengan unsur, senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan reaksi kimia biasa
membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang
terdapat dalam suatu materi, yang dihasilkan melalu reaksi kimia. Adapun contoh dari senyawa: minyak
bumi, karbohidrat, lemak, protein, kapur, dan banyak lagi yang lainnya.
Air tergolong senyawa, sebab dengan cara elektrolisis air dapat terurai menjadi gas hidrogen dan gas
oksigen, komposisi keduanya lebih sederhana daripada air. Antara air, hidrogen dan oksigen, masing-
masing memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.
Campuran
Suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih memiliki
sifat-sifat zat asalnya dinamakan campuran. Dengan kata lain, suatu jenis materi dikatakan campuran
apabila materi tersebut memiliki keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak.
Campuran dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya. Walaupun
demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian halus, sehingga bila diamati tanpa
bantuan alat mikroskop sukar dibedakan komponen-komponen penyusunnya. Campuran dapat
digolongkan ke dalam campuran serbaneka (heterogen) dan campuran serbasama (homogen).
Suatu campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun campuran itu tidak dapat
dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak.
Misalnya air teh manis yang merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari sudut pandang manapun
kita amati, air teh manis itu tampak homogen. Baik warna, rasa, maupun kekentalannya, sehingga, dari
dalam satu gelas tersebut, kita tidak dapat membedakan mana bagian yang merupakan teh, air, atau
gula. Tetapi sifat dari masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa manis dari gula warna merah
dari teh, atau wujud cair yang berasal dari sifat fisika air.

G. PEMISAHAN CAMPURAN
Partikel-partikel yang bercampur dalam suatu campuran dapat dipisahkan secara kimia maupun fisika.
Berikut ini adalah video macam-macam pemisahan campuran dan contohnya.

Anda mungkin juga menyukai