Anda di halaman 1dari 5

1.

Sifat-sifat fisika dan kimia materi


Berdasarkan Sifat Fisis atau Fisika, zat diidentifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Sifat ekstensif Sifat ini adalah sifat yang didasari atas jumlah dan ukurannya atau sifat zat
yang dapat dibedakan menurut jumlah dan ukurannya. Misalnya panjang zat, volume zat, dan
lain-lain. Jika ukuran zat berubah maka panjangnya juga berubah, begitu pula dengan
volumenya.
2.. Sifat intensif Sifat ini tidak dipengaruhi oleh jumlah dan ukurannya. Misalnya massa
zat, jenis zat dan lain-lain. Sebesar dan sebanyak berapapun zat itu, massanya tidak berubah,
jenisnya juga tidak berubah

Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan.
kelarutan, kekeruhan kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat
fisika tersebut:

Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud
ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu menguap, mengembun,
mencair, membeku, menyublim, dan mengkristal

Warna
Setup benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
diamati secara langsung. Wama yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain, Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna
hitam paku berwarna kelabu pudar dan lain-lain.

Kelarutan
Kelantan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika Air merupakan zat pelarut
untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelana. Misal, garam dapat larut
dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.

Daya hantar listrik


Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik
disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan Listrik disebut isolator
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat
dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya, Misal tembaga dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.

Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan
benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.

Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.

B. SIFAT KIMIA

Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru
Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak, beracun, dan
berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia

● Mudah terbakar
Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian bahan bakar
terdapat larangan "DILARANG MEROKOK". Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan
yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman

● Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan
makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam Misal, nasi
yang dibiarkan berhari-hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah
rasa menjadi asam

● Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat.
Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat

● Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti
: magnesium, uranium dan natrium.

● Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara laine insektisida,
pestisida. fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia
untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.

2. A. Perbedaan Sifat Fisika Dan Sifat Kimia

● Definisi
Sifat Fisika: Sifat fisika adalah sifat yang dapat diukur tanpa mengubah
komposisi kimia materi.
Sifat Kimia: Sifat kimia adalah sifat yang dapat diukur dengan mengubah
komposisi kimia suatu zat.
● Komposisi kimia
Sifat Fisika: Sifat fisika dapat diukur tanpa mengubah identitas suatu zat.
Sifat Kimia: Sifat kimia diukur dengan mengubah identitas suatu zat.

● Ikatan kimia
Sifat Fisika: Sifat fisika tidak memiliki hubungan langsung dengan ikatan kimia
suatu zat.
Sifat Kimia: Sifat kimia memiliki hubungan langsung dengan ikatan kimia.

● Jumlah Zat
Sifat Fisika: Sifat fisika mungkin atau mungkin tidak
Sifat Kimia: Sifat-sifat kimia tidak tergantung pada jumlah zat.

● Contoh
Sifat Fisika: Contoh untuk sifat fisika meliputi massa, kepadatan, warna, volume,
dll.
Sifat Kimia: Contoh untuk sifat kimia termasuk reaktivitas bahan kimia, tingkat
oksidasi, jumlah koordinasi, dll.

B. Perubahan Fisika dan Kimia

PERUBAHAN FISIKA
1. Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud
Setiap materi yang berubah wujud karena pengaruh pemanasan akan mempunyai sifat
yang sama. Materi tersebut juga dapat dikembalikan ke sifatnya semula. Perubahan
fisika karena perubahan wujud adalah pilihan, peleburan, pencairan, penguapan,
pengembunan, pembekuan, penyubliman, dan terdeposisi

2. Perubahan Fisika karena Pelarutan


Sifat gula yang dilarutkan dalam air seperti rasa manis masih tetap tampak jika larutan
gula diuapkan akan diperoleh kembali gula dengan sifat manis yang sama. Proses
pembuatan sirup, cuka, dan alkohol 70 % merupakan contoh perubahan fisika.

3. Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk


Termasuk perubahan apakah kayu yang digergaji, kemudian diubah menjadi kursi atau
leman? Perubahan materi dan kayu menjadi kursi termasuk perubahan fisika. Hal mi
karena kayu hanya berubah bentuknya saja. Adapun sifatnya tidak berubah. Sifat kursi
atau meja sama dengan kayu. Begitupun dengan perubahan kayu gelondongan menjadi
kayu lembaran batang bambu menjadi angklung, kertas menjadi kapal kapalan dan kain
menjadi pakaian.
4. Perubahan Fisika karena Adanya Aliran Energi
Perhatikan lampu bohlam di rumah. Ketika saklar dinyalakan kawat wolfram dalam
lampu tersebut menyala dan menerangi seluruh ruangan Begitu juga saat tombol bel
ditekan, bel akan berdering dengan keras. Apa yang terjadi ketika setrika listrik
dihubungkan dengan arus listrik Bagian dasar setrika akan memanas, bukan? Termasuk
perubahan apakah lampu bohlam menyala, bel berdering. dan setrika listrik memanas?
Perubahan ini dikarenakan adanya aliran energi

PERUBAHAN SIFAT KIMIA


Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru yang
berbeda dengan sifat zat asalnya. Perubahan kimia juga disebut perubahan wujud yang
terjadi karena reaksi kimia.
Perubahan kimia dapat terjadi karena adanya pembakaran, pengaratan, pembusukan,
fermentasi, pemasakan, fotosintesis, dan pengenziman

1. Perubahan Kimia karena Pembakaran


Pembakaran merupakan reaksi kimia antara materi yang terbakar dan gas oksigen.
Pembakaran disebabkan adanya api. Selain menghasilkan abu dan gas, pembakaran
materi juga menghasilkan energi Misalnya, pembakaran lilin menghasilkan energi
cahaya dan pembakaran bensin! solar menghasilkan energi gerak. Dalam kehidupan
sehari-hari, hanya ditemukan peristiwa jenis reaksi kimia ini. Misalnya, kayu, kertas, lilin,
bensin, atau soar dibakar atau bom yang meledak

2. Perubahan Kimia karena Pengaratan


Pengaturan merupakan reaksi kimia antara besi, gas oksigen, dan air Reaksi kimia ini
menghasilkan karat yang secara umum merupakan oksida logam Pengaratan
merupakan perubahan kimia karena menghasilkan zat baru. Besi (Fe) berubah menjadi
karat besi (FeOnH:O). Silat besi dan karat besi berbeda. Besi pagar yang berkarat akan
rapuh dan mudah runtuh. Begitu juga dengan atap seng. Istilah yang digunakan untuk
reaksi antara logam (selain besi), gus oksigen, dan air adalah korosi. Atap seng yang
terkorosi akan mudah bocor jika terjadi hujan.

3. Perubahan Kimia karena Pembusukan


merupakan kimia yang diakibatkan mikroorganisme. Pada pembusukan, makanan
berubah menjadi makanan yang berbau, berlendir, dan terkadang mengeluarkan gas.
Misalnya, nasi yang basi atau roti yang berjamur. Kedua makanan yang membusuk
tersebut tidak dapat berubah kembali seperti semula. Oleh karena itu, nasi yang basi
dan roti yang berjamur telah mengalami perubahan kimia.

4. Perubahan Kimia karena Fermentasi


Fermentasi hampir sama dengan pembusukan, yaitu reaksi kimia karena pengaruh
mikroorganisme. Pembusukan merupakan perubahan kimia yang merugikan karena
materi menjadi rusak dan terbuang sedangkan fermentasi merupakan perubahan kimia
yang menguntungkan. Fermentasi termasuk perubahan kimia karena makanan yang
difermentasi akan lebih lunak, lebih harum, dan rasanya berbeda. Misalnya, pada
pembuatan tape ketan dan tape singkong. Tape ketan terbuat dan beras ketan,
sedangkan tape singkong terbuat dan singkong Dengan cara fermentasi, beras ketan
dan singkong berubah menjadi tape. Tape mempunyai sifat yang berbeda dengan
bahan pembuatnya. Selain in, tape tidak dapat dikembalikan menjadi beras ketan atau
singkong. Contoh lain perubahan kimia karena fermentasi adakah pembuatan tauco dan
kedelai, pembuatan kecap dan kedelai, dan pembuatan vetsin/MSG dan tetes tebu

5. Perubahan Kimia karena Pemasakan


Larutan garam yang dipanaskan akan menghasilkan kembali garam. Inilah sebabnya
pelarutan garam termasuk perubahan fisika. Adapun menanak beras termasuk
perubahan kimia. Hal ini disebabkan beras yang ditanak berubah menjadi nasi
Nasi tidak dapat berubah kembali menjadi beras. Demikian juga dengan proses-proses
lainya karena pemanasan seperti merebus jagung dan ubi, menggoreng telur, atau
membuat kue bolu. Dengan adanya pemanasan, makanan menjadi lebih lunak sehingga
perut lebih mudah mencerna

6. Perubahan Kimia karena Fotosintesis


Fotosintesis merupakan reaksi pembentukan suatu senyawa yang berlangsung pada
tumbuhan hijau. Proses fotosintesis merupakan perubahan kimia karena tumbuhan
mengolah air dan karbon dioksida dengan bantuan sinar matahari sehingga
menghasilkan karbohidrat dan gas oksigen. Padi jagung dan gandum merupakan
sumber karbohidrat bagi manusia. Rumput rumputan merupakan sumber karbohidrat
bagi hewan pemakan tumbuhan, seperti sapi kambing, dan kerbau,

Anda mungkin juga menyukai