GOLONGAN DARAH
Kompetensi dasar:
Menganalisis
hereditas pada
manusia
Materi pokok:
Golongan darah
manusia
1. Sistem A-B-0
Darah manusia terdiri atas butir darah (eritrosit, leukosit),
keping darah (trombosit), dan plasma darah. Pada eritrosit terdapat
sejenis protein yang dinamakan antigen atau aglutinogen. Antigen
merupakan protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi
(aglutinin). Plasma darah mengandung protein yaitu fibrinogen dan
protrombrin. Jika terjadi perangsangan oleh antigen, protrombin
mampu membentuk antibodi.
Menurut Bernstein (Jerman) dan Furuhata (Jepang) bahwa
golongan darah pada setiap individu dikendalikan oleh alel ganda. Alel
tersebut diberi nama I (baca: i) berasal dari kata isoaglutinogen yang
berarti menggumpalkan sesamanya. Orang yang mampu membentuk
antigen A memiliki gen (alel) IA Orang yang mampu membentuk
antigen B memiliki gen (alel) IB Orang yang mampu membentuk
2. Sistem M-N
Pada tahun 1927, Landsteiner dan Levine menemukan adanya
golongan darah pada manusia, yaitu M, MN, dan N. Masing-masing
disebabkan karena adanya antigen M, MN, dan N. Jika dilakukan News
tranfusi darah antara ketiga golongan tersebut, tidak akan terjadi Lambang L pada
penggumpalan karena ketiga antigen ini tidak membentuk zat anti-M sistem M-N
maupun anti-N. Namun, jika antigen ini disuntikkan ke dalam tubuh adalah singkatan
kelinci, akan membentuk antibodi berupa anti- M atau anti-N. Dengan dari Landsteiner
demikian, apabila serum kelinci yang mengandung antibodi disuntikkan
ke dalam tubuh manusia, dapat menimbulkan penggumpalan. Oleh
karena itu, antiserum dari kelinci ini dapat digunakan untuk menguji
golongan darah seseorang.
Jika dilakukan tes dengan antiserum yang mengandung anti-M, tampak adanya
penggumpalan, sedangkan dengan anti-N tidak orang tersebut bergolongan darah M. Jika
antiserumnya mengandung anti-N terjadi penggumpalan, sedangkan dengan anti-M tidak:
golongan darah orang tersebut adalah N. Akan tetapi, jika disuntikkan antiserum yang
mengandung anti-M dan anti-N mengalami penggumpalan, golongan darah orang tersebut
adalah MN.
3. Sistem Rhesus
Pada tahun 1940, K. Landsteiner dan A. S. Weiner menemukan antigen dalam
darah Macacus rhesus (sejenis kera yang terdapat di India). Antigen ini dikenal sebagai
antigen rhesus atau faktor rhesus (Rh), yang juga ditemukan dalam sel darah manusia.
Berdasarkan ada atau tidaknya antigen rhesus, darah manusia dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu:
a. golongan rhesus positif (Rh+) yang di dalam eritrositnya ditemukan antigen rhesus;
b. golongan rhesus negatif (Rh-) yang di dalam eritrositnya tidak ditemukan antigen
rhesus.
Menurut K. Landsteiner, adanya antigen rhesus dikendalikan oleh gen Rh yang
bersifat dominan terhadap gen rh alelnya.
Tabel 3. Fenotife, genotife, dan macam gamet dalam sistem rhesus
Fenotife Genotife Macam gamet
Rhesus positif IRh IRh IRh dan IRh
IRh Irh
Rhesus negatif Irh Irh Irh
Perbedaan golongan rhesus antara ibu dan fetus yang dikandungnya dapat
menyebabkan peristiwa maternal foetal incompatibility, yaitu ketidaksesuaian darah antara
ibu dan fetus, akibat terbentuknya antibodi Rh+ pada tubuh ibu yang bergolongan Rh-.
Antibodi Rh+ yang terbentuk pada tubuh ibu merupakan tanggapan (reaksi) dari masuknya
eritrosit fetus ke tubuh ibu melalui plasenta. Selanjutnya jika antibodi Rh+ ini akan bertemu
dengan antigen Rh+ yang terdapat pada eritrosit fetus sehingga akan terjadi aglutinasi.
Keadaan ini dapat menyebabkan erytroblastosis fetalis, yaitu anemia yang parah yang
disebabkan oleh hemolisis sel darah merah (eritrosit) sehingga di dalam darah beredar
Gejala-gejala bayi yang menderita eritroblastosis fetalis, yakni tubuh sangat pucat
dan kuning serta hati dan limfa membengkak. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian
pada bayi.
Aplikasi
Konsep
Latihan Soal
1. Ketut Nyamprut seorang laki-laki yang bergolongan darah A heterozigot menikah dengan
Iluh Sari perempuan bergolongan darah AB. Kemungkinan golongan darah anaknya
adalah…(buat silsilah persilangannya).
2. Seorang Ibu yang bergolongan darah AB menikah dengan laki-laki yang bergolongan
darah O. Tuliskanlah silsilah persilangannnya dan tentukan presentase kemungkinan
golongan darah anak-anaknya!
3. Mandra laki-laki bergolongan darah AB, Rh+ heterozigot, M menikah dengan Siti
perempuan bergolongan darah B homozigot, Rh-, MN. Berapakah rasio keturunannya
yang memiliki golongan darah sama dengan bapaknya?
4. Sepasang suami istri bertengkar mempermasalahkan salah satu anaknya yang
bergolongan darah O, sedangkan suami bergolongan darah A dan istrinya bergolongan
darah B. Penjelasan yang dapat kalian berikan adalah…
1. Istri golongan darah A heterozigot dan suami golongan darah B homozigot
2. Istri golongan darah B heterozigot dan suami golongan darah A heterozigot
3. Istri golongan darah A homozigot dan suami golongan darah B heterozigot
4. Istri golongan darah A heterozigot dan suami golongan darah B heterozigot