dimilikinya
sel sel yang membentuk jaringan tubuh dan organ diselimuti dengan penanda permukaan (antigen).
antigen gologan darah berupa glukosa dan protein, dan melekat pada berbagai komponen
dimembran sel darah merah.
pemeriksaan serogologi yang berkaitan dengan golongan darah ditemukan pada tahun 1900 dengan
penemuan darah sistem ABO oleh Landsteiner.
Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A (aglutinogen A) dan dalam plasma
darahnya mampu membentuk antibodi β atau aglutinin β.
Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen B (aglutinogen B) dan dalam plasma
darahnya mampu membentuk antibodi α (aglutinin α ).
Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A danantigen B. Pada plasma darah
golongan AB tidak mampu membentuk antibodi (aglutinin), baik α maupun β .
Golongan darah yang dalam eritrositnya tidak mengandung antigen A dan antigen B, tetapi plasma
darahnya memiliki antibodi α dan β
Menurut Landsteiner, individu yang tidak memiliki antigen A atau B pada eritrosit, maka mereka
memiliki antibodi yang sesuai dalam plasma.
Antibodi ABO
anti-A dan anti-B hampir selalu mungul bervariasi apabila antigen yang sesuai tidak ada.
- ketidakcocokan minor, yaitu antibodi dalam darah donor akan menghancurkan eritrosit penerima.
ketidakcocokan mayor dalam tranfusi harus dihindari, sedangkan ketidakcocokan minor biasanya dapat
diabaikan dengan cacatan titer antibodi ABO donor.
Daftar pustaka
Buku Hematologi & Tranfusi, Penulis Rukmana Kiswari
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201615/
materi2.html
https://jurnal.aiska-university.ac.id/index.php/gaster/article/view/330/207