Anda di halaman 1dari 20

GOLONGAN DARAH MANUSIA

Terdapat 14 jenis golongan darah manusia:


Sistem Tahun Penemu
Penggolongan Penemuan
ABO 1900 Landsteiner
MNSs 1927 Landsteiner dan Levine
P 1927 Landsteiner dan Levine
Rh 1940 Landsteiner dan Wiener
Lutheran 1945 Callender dkk
Kell 1946 Coombs dkk
Lewis 1946 Mourant
Duffy 1950 Cutbush dkk
Kidd 1951 Allen dkk
Diego 1955 Layrisse dkk
I 1956 Wiener dkk
Auberger 1961 Salmon dkk
Xg 1962 Mann dkk
Dombrock 1965 Swanson dkk
IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 1
GOLONGAN DARAH SISTEM ABO
K Landsteiner (1900 dan 1901) menemukan golongan darah
A, B,dan O.
AV von Decastello dan A Sturli (1902) menemukan golongan
darah AB.
Penentuan Sistem ABO
Golongan darah (fenotipe) O A B AB
Antigen pada permukaan
- A B A; B
membran sel eritrosit
Anti-A;
Antibodi alami dalam plasma Anti-B Anti-A -
anti-B

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 2


Antigen
Penggolongan darah sistem ABO ditentukan berdasarkan ada
atau tidaknya dua jenis antigen karbohidrat pada permukaan
membran sel eritrosit, yaitu antigen A dan antigen B.
Pada permukaan membran sel eritrosit orang bergolongan
darah:
A memiliki antigen A,
B memiliki antigen B,
AB memiliki antigen A dan antigen B,
O tidak memiliki antigen A maupun antigen B.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 3


Antibodi
Bergantung pada golongan darahnya, secara alami plasma
darah orang mengandung atau tidak mengandung antibodi
anti-A dan/atau anti-B.
Antibodi alami tersebut juga disebut sebagai isoaglutinin.
Struktur antibodi alami tersebut adalah IgM.
Dalam plasma orang bergolongan darah:
A mengandung IgM anti-B,
B mengandung IgM anti-A,
AB tidak mengandung IgM anti-A maupun IgM anti-B,
O mengandung IgM anti-A dan IgM anti-B.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 4


Sekretor
Antigen soluble (terlarut) tipe ABO mungkin terdapat pada
saliva dan cairan tubuh lain pada seseorang.
Orang yang mengandung antigen terlarut tersebut dinamakan
sekretor.
Sebanyak 80% dari populasi manusia adalah sekretor.
Antigen terlarut tersebut dapat digunakan dalam investigasi
kriminal.
Frekuensi Golongan Darah Sistem ABO
Golongan darah (fenotipe) O A B AB
Frekuensi (%) pada: Populasi Kaukasus 45 41 10 4
Populasi Kulit Hitam 46 27 20 7

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 5


Transfusi Darah
Transfusi darah adalah pemindahan sel eritrosit donor ke
resipien.
Untuk menghindari terjadinya hemolisis sel eritrosit donor di
dalam tubuh resipien, maka harus digunakan golongan darah
donor yang dapat diterima oleh respien.
Kecocokan dalam transfusi darah ditentukan oleh:

1. antigen pada permukaan membran eritrosit donor, dan


2. antibodi alami di dalam plasma resipien.
Proses hemolisis sel eritrosit donor diawali dengan terjadinya
ikatan antara antigen pada permukaan membran sel eritrosit
donor dan antibodi alami yang terdapat di dalam plasma
resipien.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 6


Kompleks antigen-antibodi tersebut mengaktivasi komplemen,
yang berada di dalam plasma resipien.
Komplemen yang teraktivasi mengakibatkan antigen (eritrosit
donor) lisis.
Komplemen resipien
Anti-eritrosit
resipien

Eritrosit donor Eritrosit donor lisis

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 7


Mekanisme lain dalam sitolisis eritrosit donor adalah dengan
cara Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity (ADCC).
Antibodi anti-eritrosit, yang berada di dalam plasma resipien,
berikatan dengan eritrosit donor.
Antibodi tersebut mengaktifkan sel K, yang memiliki reseptor
Fc, sehingga berfungsi sebagai sel sitotoksik.

Eritrosit donor lisis

Anti-eritrosit
resipien
Eritrosit donor Sel K resipien Efek sitotoksik

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 8


Kecocokan Golongan Darah Sistem ABO dalam Transfusi
Golongan Darah Resipien
Golongan Darah
Donor A B AB O
Tidak Tidak
A Cocok
cocok
Cocok
cocok
Tidak Tidak
B cocok
Cocok Cocok
cocok
Tidak Tidak Tidak
AB cocok cocok
Cocok
cocok

O Cocok Cocok Cocok Cocok

Cocok = eritrosit donor tidak lisis


Tidak cocok = eritrosit donor lisis
IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 9
Genetika Golongan Darah Sistem ABO
F. Bernstein (1925):
Antigen-A, dan antigen-B diwariskan orang tua kepada anaknya
oleh tiga alel dari sebuah gen.
Alel adalah anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh
berlawanan.
Gen tersebut disebut I, sedangkan alel-alelnya adalah i, I A, dan
I B.
Alel i resesip terhadap IA, dan IB.
Alel IA, dan IB merupakan alel kodominan (I A tidak dominan
terhadap IB, dan IB tidak dominan terhadap IA).
Produk gen I adalah molekul karbohidrat yang terdapat pada
permukaan membran sel eritrosit.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 10


Orang yang memiliki alel IA mampu membentuk antigen-A.
Orang yang memiliki alel IB mampu membentuk antigen-B.
Orang yang tidak memiliki alel IA, maupun alel IB, tetapi hanya
memiliki alel i saja, orang tersebut tidak mampu membentuk
antigen-A maupun antigen-B.
Interaksi antara alel-alel IA, IB, dan i menyebabkan terjadinya
empat fenotip (golongan darah), yaitu O, A, B, dan AB.
Fenotip Antigen Alel Genotip
A A IA IAIA atau IAi
B B IB IBIB atau IBi
AB A dan B IA dan IB IAIB
O - i ii

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 11


Penelitian yang terus berlangsung dan pengujian makin
sempurna dilakukan, maka kini diketahui adanya beberapa
sub-alel untuk alel IA, yaitu I1A, I2A, dan I3A.
Sehingga golongan darah A dibedakan menjadi tiga sub-
golongan, yaitu A1, A2, dan A3.
Golongan darah AB dibedakan menjadi tiga sub-golongan,
yaitu A1B, A2B, dan A3B.
Dominasi ketiga sub-alel tersebut adalah I1A > I2A > I3A.
Dengan adanya tambahan tiga sub-alel tersebut, maka
golongan darah sistem ABO terdapat 15 genotip dan 8 fenotip.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 12


Genotip dan Fenotip Golongan Darah Sistem ABO
Genotip Fenotip
I1A I1A, I1A I2A, I1A I3A, I1A i A1
I2A I2A, I2A I3A, I2A i A2
I3A I3A, I3A i A3
I1A IB A1B
I2A IB A2B
I3A IB A3B
IB IB, IB i B
ii O

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 13


GOLONGAN DARAH SISTEM RHESUS
K. Landsteiner dan A. S. Wiener (1940):
Suspensi sel eritrosit monyet genus Rhesus disuntikkan ke
dalam tubuh kelinci dan marmot.
Serum kelinci dan serum marmot tersebut menggumpalkan sel
eritrosit monyet Rhesus, dan juga mampu menggumpalkan sel
eritrosit sebagian orang.
Sehingga darah orang digolongkan menjadi golongan darah Rh-
positif (Rh+), dan golongan darah Rh-negatif (Rh-).
Orang Rh-positif adalah orang yang memiliki faktor Rh
(antigen-Rh) pada permukaan eritrositnya, sehingga eritrosit
tersebut menggumpal jika dicampur antiserum yang
mengandung anti-Rh.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 14


Orang Rh-negatif adalah orang yang tidak memiliki antigen-
Rh pada permukaan eritrositnya, sehingga eritrosit tersebut
tidak menggumpal jika dicampur antiserum yang mengan-
dung anti-Rh.
Frekuensi Golongan Darah Sistem Rhesus
Frekuensi gol. darah Rh-positif lebih tinggi daripada gol.
darah Rh-negatif.
Frekuensi (%) pada Bangsa:
Golongan Darah
Sistem Rhesus Kulit Putih Kulit
Cina Indonesia
Hitam
Rhesus positif 85 90 98 80
Rhesus negatif 15 10 2 10

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 15


Genetika Golongan Darah Sistem Rhesus
Menurut Landsteiner, golongan darah Rh diatur oleh satu gen
yang terdiri dari dua alel, yaitu R dan r.
R dominan terhadap r.
Terbentuknya antigen Rh pada permukaan eritrosit ditentukan
oleh R.
Orang Rh-positif mempunyai genotip RR atau Rr.
Orang Rh-negatif mempunyai genotip rr.
Menurut Race dan Fisher, golongan darah Rh ditentukan oleh 3
pasang gen (C, D, dan E).
Gen-gen tersebut bukan alel, tetapi terangkai amat berdekatan
satu sama lain pada kromosom yang sama.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 16


Ketiga gen tersebut dominan terhadap alel resesipnya, yaitu c,
d, dan e.
Jika dalam genotip terdapat gen dominan D, maka fenotipnya
adalah Rhesus-positif (Rh+).
Jika dalam genotip tidak terdapat gen D, maka fenotipnya
adalah Rhesus-negatif (Rh-).
Menurut Wiener, golongan darah Rh ditentukan oleh satu seri
alel ganda, yang terdiri dari 8 alel, yaitu R Z, R1, R2, R0, untuk
Rh-positif, dan rY, r, r, r, untuk Rh-negatif.
Berhubung sampai sekarang belum dapat dipastikan apakah
golongan darah sistem Rh ditentukan oleh alel ganda atau oleh
3 pasang gen terangkai, maka kedua sistem tersebut tetap
berlaku.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 17


Antibodi Anti-Rhesus
Secara alami, di dalam serum atau plasma darah orang tidak
mengandung antibodi anti-Rh.
Antigen-Rh mampu merangsang sistem imun orang Rh-negatif
untuk memproduksi antibodi terhadap antigen-Rh.
Rute masuk antigen-Rh ke dalam tubuh orang Rh-negatif:

Melalui transfusi darah.


Melalui plasenta (luka pada uterus) ketika melahirkan
bayi Rh-positif.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 18


Melalui transfusi darah:
Jika resipien Rh-negatif menerima eritrosit dari donor Rh-
positif, maka antigen-Rh yang berada pada permukaan eritrosit
donor akan merangsang sistem imun resipien Rh-negatif untuk
membentuk antibodi terhadap antigen-Rh.
Jika pada transfusi berikutnya resipien tersebut menerima
kembali eritrosit Rh-positif, maka dalam waktu yang cepat
terjadi reaksi hemolitik.
Reaksi ini mengakibatkan sel-sel eritrosit donor menjadi lisis.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 19


Melalui plasenta:
Terjadi ketika seorang perempuan Rh-negatif melahirkan bayi
Rh-positif.
Eritrosit Rh-positif bayi masuk ke dalam tubuh ibunya yang
Rh-negatif melalui plasenta yang robek (luka pada uterus).
Setelah eritrosit bayi berada di dalam tubuh ibunya, antigen-
Rh, yang berada pada permukaan eritrosit bayi, merangsang
sistem imun ibunya untuk membentuk antibodi terhadap
antigen-Rh.
Antibodi tersebut biasanya tergolong dalam kelas IgG, yaitu
IgG anti-Rh.

IMUNOLOGI GOLONGAN DARAH MAN 20

Anda mungkin juga menyukai