Anda di halaman 1dari 6

MODUL

MATERI DAN PERUBAHANNYA

A. Definisi dan Wujud Materi


Dengan berpikir kritis dan analitis, apakah yang dimaksud dengan materi? Segala sesuatu yang dapat kita
rasakan seperti tanah, air, dan pohon merupakan materi. Selain itu benda yang tidak terlihat seperti udara juga
termasuk materi. Oleh karena itu, materi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang.
Wujud-wujud materi ada tiga yaitu:
1. Materi padat
Batu, meja dan kursi adalah contoh materi yang berwujud padat. Materi padat mempunyai bentuk dan
volume yang tetap. Jika tidak terjadi perusakan maka bentuknya akan tetap. Secara rasional, batu jika
ditempatkan dimana saja, bentuknya akan selalu tetap.
Materi tersusun atas partikel-partikel. Partikel merupakan bagian terkecil dari suatu materi. Partikel ini
dapat berwujud atom, molekul atau ion. Materi padat mempunyai kerapatan partikel yang sangat rapat.
Partikel dalam materi padat tidak dapat bergerak bebas, sehingga bentuk materi selalu stabil. Gerak partikel
dalam materi padat hanya merupakan gerakan vibrasi yaitu gerak di tempat yang berupa getaran antar
partikel.
2. Materi cair
Materi cair merupakan materi yang tidak mempunyai bentuk tetap. Bentuk materi cair tergantung pada
tempatnya. Air jika diletakkan pada gelas, maka akan memenuhi volume gelas itu. Jika ditempatkan dalam
wadah ember, maka air akan mengisi volume kosong dari ember itu.
Materi cair mempunyi volume tetap. Air 1 liter dalam ember, jika dipindah tempat, maka volumenya tetap
1 liter. Partikel-partikel materi cair ini mempunyai jarak yang sedikit berjauhan, sehingga partikel cair ini dapat
bergerak bebas. Jarak antarpartikel dalam zat cair ini bervariasi yang menyebabkan partikel mempunyai
kecepatan bergerak yang berlainan.
3. Materi gas
Uap air, asap dan sejenisnya merupakan contoh materi yang berwujud gas. Materi yang berwujud gas
mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Jarak antar partikel pada materi gas sangat berjauhan
sehingga gaya tarik antar partikelnya juga lemah.
B. Sifat zat
Kita harus bersyukur dengan adanya zat-zat yang ada di bumi. Setiap zat dapat dipastikan memiliki sifat-sifat
tertentu. Oleh karena itu, secara logis suatu zat dapat dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya, misalnya H2O
(air). Air mendidih pada suhu 100o C pada tekanan 76 cmHg. Sifat-sifat zat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Sifat ekstensif
Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada banyaknya zat atau ukuran zat. Sifat ekstensif meliputi
massa, berat dan volume. Semakin banyak zat, semakin bertambah pula massa, berat dan volumenya.
2. Sifat intensif
Sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada ukuran zat. Sifat intensif dibedakan menjadi dua yaitu
sifat fisika dan sifat kimia.
a. Sifat fisika
Sifat fisika merupakan sifat zat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru atau sifat yang
berhubungan dengan keadaan fisik zat. Beberapa sifat fisika yang penting dari suatu zat antara lain:
1. Kerapatan atau massa jenis, yaitu besar massa zat pada satu satuan volume. Satuan massa jenis
dinyatakan dalam kg/m3 atau g/ml.
2. Kelarutan yaitu kemampuan suatu zat untuk melarut
3. Kemagnetan, yaitu kemamapuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat ini
dibedakan menjadi 3 yaitu: paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik.
4. Daya hantar, yaitu kemampuan suatu zat untuk menghantarkan listrik atau panas. Sifat ini dibedakan
menjadi konduktor dan isolator.
5. Kekerasan, merupakan ukuran untuk menentukan keras lunaknya suatu zat.
6. Titik didih, yaitu suhu saat zat cair mulai berubah menjadi uap
7. Titik leleh, yaitu suhu saat zat padat mulai berubah menjadi cair.
8. Bau, berhubungan dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh suatu zat
9. Warna, berhubungan dengan besarnya panjang gelombang yang dipantulkan oleh permukaan zat ke
mata kita.
10. Rasa, berhubungan dengan komposisi cita rasa di dalam zat tersebut yang sampai ke lidah kita
b. Sifat kimia
Sifat kimia adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan interaksi antarzat. Sifat ini dapat dikenali dari
pengamatan dan pengukuran terhadap perubahan kimia. Sifat kimia menerangkan bagaimana suatu
materi bereaksi dengan materi lain membentuk materi baru. Sifat kimia suatu zat meliputi hal-hal berikut:
1. Kestabilan, yaitu sifat zat terhadap mudah tidaknya terurai
2. Kereaktifan, yaitu mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan zat lain
3. Daya ionisasi, yaitu mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi. Proses ionisasi menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air. Ionisasi adalah proses terurainya suatu
zat menjadi ion-ionnya
4. Keterbakaran, yaitu mudah tidaknya suatu zat terbakar.
C. Perubahan Materi
Perubahan wujud zat dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menimbulkan terbentuknya materi baru. Berdasarkan faktor
penyebabnya, perubahan fisika dapat dikelompokkan ke dalam 4 bagian yaitu:
a. Perubahan wujud, contoh: lilin meleleh, es mencair, kapur barus menyublim, minyak wangi menguap, uap
air mengembun dan sebagainya
b. Perubahan bentuk, contoh: beras ditumbuk menjadi tepung beras, kayu dibuat meja, kain menjadi baju,
besi ditempa menjadi pedang, dan sebagainya
c. Perubahan karena pelarutan atau pengeringan, contoh: gula atau garam melarut, air laut menjadi garam,
d. Perubahan karena aliran listrik, contoh: menyalanya lampu, kipas angin, TV dan sebagainya
2. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menimbulkan terbentuknya materi baru. Perubahan ini
bersifat tetap karena zat baru yang terbentuk dari hasil pembakaran tidak dapat diubah menjadi utuh kembali.
Berdasarkan faktor penyebabnya, perubahan kimia dapat dibedakan dalam 5 kelompok, antara lain:
a. Proses pembakaran, contoh: kayu dibakar, bensin terbakar, dan petasan meledak
b. Proses fermentasi/peragian, contoh: susu menjadi keju, singkong menjadi tape, tepung terigu menjadi
roti.
c. Proses perusakan, contoh: perkaratan pada besi, pelapukan pada kayu, pembusukan sampah.
d. Proses biologis makhluk hidup, contoh: proses fotosintesis pada tumbuhan, proses pencernaan makanan,
dan proses pernapasan.
e. Proses perkembangan, contoh: bayi menjadi manusia dewasa, cabai hijau menjadi merah.
D. Klasifikasi Materi
Tuhan menciptakan bumi yang tersusun oleh berbagai macam materi, baik berwujud padat, cair maupun gas.
Materi-materi tersebut dapat berupa unsur, senyawa dan campuran. Penggolongan materi dapat dilihat pada bagan
berikut!
Perhatikan skema klasifikasi (penggolongan) materi berikut:

MATERI
Zat tunggal
campuran

unsu senyawa heteroge


homogen

logam nonlogam
Semi logam koloid suspensi

Zat tunggal adalah materi yang memiliki susunan yang sama di setiap bagiannya. Bisa berupa unsur dan senyawa.
1. Unsur
Kita harus selalu bersyukur, Tuhan menciptakan begitu banyak unsur di bumi ini yang berguna bagi kita semua.
Unsur adalah zat tunggal yang secara reaksi kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Jumlah unsur yang diketahui hingga kini ada 118 unsur, 92 unsur berasal dari alam, sisanya merupakan unsur
buatan karena dihasilkan dengan cara mengubah unsur yang sudah ada. Unsur dibedakan menjadi 3 kelompok
yaitu:
a. Unsur logam, ciri-ciri: berwujud padat pada suhu kamar kecuali raksa, konduktor listrik dan panas, mengkilap
jika digosok, dapat ditempa dan diregangkan. Contoh: besi, tembaga, magnesium, natrium, seng, dsb.
b. Unsur nonlogam, ciri-ciri: ada yang padat, cair dan gas, yang berupa zat padat umumnya rapuh sehingga tidak
dapat ditempa, tidak mengkilap kecuali intan, bukan konduktor yang baik. Contoh: belerang, fosfor, karbon,
oksigen, dsb.
c. Unsur semilogam, memiliki beberapa sifat logam dan nonlogam. Contoh: boron, arsen, silikon.
Unsur terbanyak di udara adalah nitrogen (78%) sedangkan terbanyak di alam adalah oksigen (di udara 21%, di
air laut 90%, di kulit bumi 50% dan di tubuh manusia (60%). Sebagian unsur ditemukan di alam telah bergabung
dengan unsur lain membentuk senyawa. Contoh: air (H2O), garam dapur (NaCl), batu kapur (CaCO3). Namun ada
juga unsur yang ada dalam keadaan bebas, contoh: nitrogen, emas, oksigen, perak, tembaga.
2. Senyawa
Senyawa adalah gabungan 2 unsur atau lebih yang terbentuk melalui reaksi kimia. Contoh senyawa: air (H2O),
garam dapur (NaCl), batu kapur (CaCO3). Sifat senyawa antara lain:
a. Gabungan 2 atom atau lebih yang terbentuk melalui reaksi kimia
b. Sifatnya berbeda dengan sifat-sifat unsur-unsur pembentuknya
c. Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia
d. Perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa adalah tetap
3. Campuran
Zat-zat di sekitar kita tidak selalu terdiri dari zat murni saja, tetapi ada juga campuran. Zat murni artinya zat yang
hanya terdiri dari satu jenis zat saja, sedangkan campuran adalah penggabungan dua macam zat atau lebih tanpa
menyebabkan terjadinya perubahan kimia. Coba amati dengan teliti dan seksama kemudian sebutkan zat-zat di
sekitarmu yang termasuk campuran. Pada campuran, zat-zat yang bercampur jenisnya tetap, hanya partikel-
partikelnya bercampur dengan partikel-partikelnya zat lain. Campuran dapat terjadi antara:
a. Zat padat dengan zat padat, misalnya gula pasir dengan kopi
b. Zat padat dengan zat cair, misalnya gula pasir dengan air
c. Zat padat dengan gas, misalnya debu di udara
d. Zat cair dengan zat cair, misalnya alkohol dengan air
e. Zat cair dengan gas, misalnya air di udara saat hujan
f. Zat gas dengan gas, misalnya udara yang merupakan campuran dari bermacam-macam gas.
Campuran masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Campuran ada dua macam yaitu campuran homogen (larutan)
dan campuran heterogen. Sifat-sifat campuran antara lain:
a. Terdiri dari dua macam zat atau lebih
b. Perbandingan massa zat-zat pembentuknya sembarang
c. Sifat-sifat zat pembentuknya masih tampak
d. Dapat diuraikan manjadi zat-zat pembentuknya dengan cara fisika
1. Campuran Homogen (larutan)
Apakah semua zat tercampur merata? Tidak semua zat tercampur secara sempurna. Jika partikel-partikel zat
tercampur marata maka campuran tersebut disebut campuran yang sempurna (homogen). Campuran homogen
disebut juga larutan. Larutan adalah campuran yang seluruh bagian zatnya serba sama dan membentuk satu fase
(tidak bisa dibedakan komponen penyusunnya). Contohnya air dengan garam, air dengan gula, dan air dengan
alkohol, baja, perunggu, udara, dll. Larutan terdiri atas pelarut (solven) dan zat terlarut (solute). Biasanya komponen
yang jumlahnya besar dianggap sebagai pelarut.
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fase atau lebih dan terdapat batas
yang jelas diantar fase-fasenya (komponen penyusunnya dapat dibedakan). Contoh: minyak dengan air, air sungai,
santan, susu, campuran tepung terigu dengan air atau kopi dengan air, dll. Di dalam campuran heterogen
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 mm – 1
mm. Contoh koloid adalah: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel ini lebih besar
dari 0,3mm. Contoh suspensi adalah: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.
Perbedaan campuran dan senyawa:
Campuran Senyawa
1. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia 1. Senyawa terbentuk melalui reaksi kimia
2. Perbandingan komponen yang menyusun 2. Perbandingan komponen yang menyusun
campuran sembarang senyawa selalu tetap
3. Komponen-komponen materi pembentuk 3. Komponen-komponen materi pembentuk
campuran masih terlihat senyawa sudah tidak nampak
4. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen- 4. Senyawa dapat dipisahkan menjadi komponen-
komponen penyusun secara fisis komponen penyusunnya secara kimia

Perubahan kimia, disebut reaksi kimia:


Ciri-ciri reaksi kimia:
1. Terjadi perubahan suhu
2. Terjadi perubahan warna
3. Terbentuk gelembung gas
4. Terbentuk endapan

Soal Diskusi
1. Berilah tanda () pada tabel sifat-sifat materi berikut ini!
(Give check () to table of characteristic compound as follow
No. Sifat-sifat materi Ekstensif Intensif
Fisika Kimia
1. Bau
2. Titik didih (boiling point)
3. Warna (colour)
4. Berat jenis
5. Asimilasi
6. Volume (Volume)
7. Perkaratan (corosity)
8. Titik beku (freezing point)
9. Indeks bias
10. Berat (weight)
11. Pelapukan
12. Kemagnetan
13. Peragian (fermentation)
14. Entalpi (Enthalpy)
15. Ionisasi (Ionized)
16. Pembusukan
17. Kerapatan
18. Keterbakaran
19. Kereaktifan (Reactivity)
20. Kestabilan (Stabilization)

2. Berilah tanda () pada tabel pengelompokan perubahan materi berikut ini!
No. Peristiwa Perubahan
Fisika Kimia
1. Air dalam freezer membeku (Water in freezer become
freezing)
2. Lilin meleleh bila dipanaskan (Candle melted if it burn)
3. Besi berkarat (iron corosity)
4. Bensin menguap
5. Kayu menjadi meja (rock become table)
6. Besi menjadi pisau (iron become knife)
7. Bom yang meledak (explosive bom)
8. Arang menjadi abu
9. Minyak wangi menguap
10. Kertas terbakar (paper burned)
11. Kelapa menjadi santan
12. Air laut menjadi tawar
13. Bel listrik berdering (electric bell ringing)
14. Singkong menjadi tape
15. Getah karet menjadi ban mobil
16. Lampu petromaks menyala
17. Air susu menjadi masam
18. Air ditambah garam menjadi asin
19. Besi melebur jika dipanaskan
20. Pembuatan alkohol (alcohol Production)
21. Pemisahan zat warna pada tinta
22. Terbentuknya embun pagi
23. Kapur barus menyublim
24. Asimilasi/fotosintesis pada tumbuhan
25. Pembakaran pita magnesium
26. Batu gamping dengan air
27. Batu karbit dengan air
28 Serabut kelapa menjadi keset
29. Rokok yang terbakar
30. Benang menjadi kain

3. Berilah tanda () pada tabel pengelompokan/klasifikasi materi berikut ini!


No. Materi Klasifikasi
Unsur Senyawa Campuran
1. Nikel
2. Air
3. Garam
4. Gula
5. Cuka
6. Oksigen
7. Sirop
8. Baja
9. Perunggu
10. Tembaga
11. Aluminium
12. Alkohol
13. Emas 22 karat
14. Urea
15. Arang
16. Intan
17. Pasir
18. Seng
19. Kuningan
20. Udara
21. Air soda
22. Air aki
23. Raksa
24. Gas asetilena
25. Timbal
26. Tawas
27. Bensin
28 Kapur
29. Kalsium
30. Air keras

Anda mungkin juga menyukai