Anda di halaman 1dari 3

MATERI DAN PERUBAHAN MATERI

1. Pengertian Materi

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi disebut juga
dengan zat.

Berdasarkan wujudnya, Materi dapat berwujud :

 Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.


 Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
 Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.

Padat Cair Gas


Mempunyai bentuk dan Mempunyai volume tertentu, tetapi tidak Tidak mempunyai
volume tertentu mempunyai bentuk yang tetap, tergantung volume dan bentuk
pada media yang digunakan. yang tertentu.
Jarak antar partikel zat Jarak antarpartikel zat cair lebih renggang.
Jarak antarpartikel
padat sangat rapat. gas sangat
renggang
Partikel-partikel zat padat Partikel-partikel zat cair dapat bergerak Partikel-partikel
tidak dapat bergerak bebas. bebas, namun terbatas. gas dapat bergerak
sangat bebas.
Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya
jika menerima atau melepaskan energi.

Berdasarkan komposisinya, materi terbagi menjadi :

 Zat tunggal meliputi unsur dan senyawa.


 Campuran meliputi campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen meliputi
larutan asam, basa dan garam. Campuran heterogen meliputi suspensi dan koloid. 

Berdasarkan susunannya

1. zat tunggal/murni (unsur, senyawa)


 Unsur adalah zat tunggal/murni yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang
lebih sederhana dengan cara kimia.
Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam.

 Senyawa adalah zat tunggal/murni yang dapat diuraikan secara kimia menjadi dua zat
atau lebih.
2. campuran.
 campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih mempunyai
sifat zat asalnya dengan tidak mempunyai komposisi yang tetap.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. campuran homogen
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang
banyak digunakan adalah air.
2. campuran heterogen
Campuran pasir dan air merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen.
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan
lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya (minyak & air)
 Larutan adalah campuran yang homogen, tersusun atas zat terlarut dan pelarut.

Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud
zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, dan kelarutan.

Beberapa Metode Pemisahan Campuran

1. penyaringan (filtrasi) : metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan cairan
dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur
(paling sederhana)
2. sentrifugasi : digunakan secara luas un-tuk memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah
putih dari plasma darah (partikel padatan yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat
halus dan jumlah campurannya lebih sedikit)
3. sublimasi : Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur,
sehingga saat menguap setiap zat akan terpisah.
4. Kromatografi : metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan
merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu
medium gerak (zat warna dan tes urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat
terlarang, untuk mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran)
5. Destilasi : didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim
(perubahan wujud padat ke wujud gas) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim

2. Sifat- Sifat Materi

Pada umumnya materi mempunyai dua sifat, yaitu:

a. Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat fisika
meliputi :
 Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya;
warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
 Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; kelarutan,
massa jenis, volume, dan lain-lain.
b. Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya;
kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.

3. Perubahan Materi

Setiap materi akan mengalami perubahan. Perubahan materi meliputi:

 Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru.
Misalnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain. Pada umumnya
perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang disertai dengan perubahan energi.
Perubahan fisika terjadi karena materi memiliki sifat fisika.
 Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru.
Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain. Dalam perubahan
kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga mengalami perubahan zat tetapi tidak
mengalami perubahan massa. Perubahan kimia terjadi karena materi mempunyai sifat-sfat kimia.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat
diketahui berdasarkan tanda-tanda/gejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut.

Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut:

1. Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong, dan
lain-lain.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid disiram
air, dan lain-lain.
3. Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah membusuk,
dan lain-lain.
4. Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur disiram air,
dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai