Anda di halaman 1dari 3

PERUBAHAN MATERI DAN PEMISAHAN CAMPURAN

1.   Pengertian Materi
 Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi 
 disebut  juga dengan zat. Materi dapat berwujud :
  -     Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
  -     Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
  -     Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
  Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan  wujud dari wujud yang satu ke wujud 
  yang lainnya jika menerima atau melepaskan energi /kalor.

2.    Perubahan Materi
 Setiap materi akan mengalami perubahan.Perubahan materi meliputi:
a.      Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru.
 Misalnya;  lilin dipanaskan, batu es mencair, kayu menjadi meja, dan lain-lain.
  

      
        Gejala/ciri
yang menyertai perubahan fisika:
       -   Perubahan bentuk, contoh: beras menjadi tepung beras
       -   Perubahan wujud, contoh: air menjadi es
       -   Perubahan ukuran, contoh: kapur barus lama kelamaan menjadi kecil dan habis

b.   Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang  menghasilkan zat baru.


Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain.

      Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai perubahan kimia adalah sebagai 


     berikut :

 Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat


 Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe
 Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala
 Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik
3.   Klasifikasi Materi
Materi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu zat tunggal (zat murni) dan campuran.
a.    Zat tunggal/zat murni
Yaitu materi yang hanya tersusun satu jenis zat dan komponen penyusunnya tidak dapat
dipisahkan dengan cara-cara fisika.
Zat murni terbagi menjadi 2, yaitu:
1.    Unsur
adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.
Contoh: emas, besi, tembaga, raksa, karbon, belerang.
2.   Senyawa, adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana secara reaksi kimia, dimana sifat senyawa berbeda dengan sifat-sifat unsur
pembentuknya. Contoh: air, garam dapur, dll.

3.    Campuran
Yaitu materi yang tersusun lebih dari satu macam, masih mempunyai sifat zat aslinya dan
dapat dipisahkan dengan cara fisika.
Sifat-sifat campuran:
-    Terdiri dari 2 zat tunggal atau lebih
-    Komposisinya sembarang dan tidak tetap
-    Sifat zat penyusunnya masih tampak
-    Dapat dipisahkan dengan cara fisika

Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:


a.   Campuran homogen, yaitu campuran yang serba sama dan merata, sehingga 
     tidak dapat dibedakan antara zat-zat yang bercampur di dalamnya, disebut 
     juga dengan larutan. Berdasarkan wujudnya, larutan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
-     Larutan padat, contoh: kuningan (campuran tembaga dengan seng), 
       perunggu (campuran tembaga dengan timah), stainless steel.
-     Larutan cair, contoh: larutan gula (campuran gula dengan air), 
      larutan garam (campuran garam dengan air)
-     Larutan gas, contoh: udara (campuran bermacam-macam gas)

b.  Campuran heterogen, yaitu campuran yang tidak serba sama karena 


     seluruh bagiannya tidak bercampur secara merata, tiap bagiannya mempunyai 
     sifat yang tidak sama, baik warna, rasa maupun kekentalannya.
     Campuran heterogen terdiri dari dua jenis, yaitu:
-    Suspensi, yaitu campuran kasar serta umumpnya tampak keruh dan terdiri dari berbagai fasa,
ukuran partikel dalam suspensi lebih besar dari 100 nanometer .Contoh: air sungai, minyak
dengan air.
-    Koloid, yaitu campuran yang terletak antara larutan dengan suspensi, ukuran partikel dalam
koloid (1 – 100) nanometer. Contoh: tinta, susu, kecap, kabut, asap.
Perbedaan senyawa dengan campuran
No Yang Senyawa Campuran
dibandingkan
1 Cara pembuatan Peristiwa kimia Peristiwa fisika

2 Perbandingan Tertentu Sembarang


massa zat penyusun
3 Sifat zat penyusun Tidak tampak Masih tampak

4 Pemisahan Cara kimia Cara fisika


komponen zat
penyusun
4.   Macam-Macam Pemisahan Campuran 
      Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat 
      penyusunnya, diantaranya seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, 
      dan lain sebagainya. 
      Berikut ini adalah beberapa metode dalam memisahkan campuran.
      a.     Filtrasi (penyaringan)
       Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan 
       padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan 
       perbedaan ukuran partikel. 

     b.     Dekantasi
       Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi untuk 
       memisahkan cairan dan padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang 
       cairan secara perlahan-lahan, dengan demikian padatan akan tertinggal di dalam 
       wadah tersebut. 

Kromatografi 
           Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang terjadi karena perbedaan 
           kelarutan zat-zat dalam pelarut serta perbedaan penyerapan (adsorbsi) kertas 
           terhadap zat-zat yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih dahulu larut dalam 
           pelarut dan kurang terabsorbsi pada kertas akan bergerak lebih cepat.

    d.   Sublimasi
    Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat 
    berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim 
    (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan 
    campurannya dengan zat padat yang tidak dapat menyublim menggunakan 
    metode sublimasi. 

   e.    Kristalisasi
    Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair. Pemisahan 
    secara kristalisasi dilakukan untuk memisahkan zat padat dari larutannya dengan  
    jalan menguapkan pelarutnya.

Anda mungkin juga menyukai