Anda di halaman 1dari 7

MODUL KIMIA SMK

Jilid 1

KIMIA
Untuk SMK/MAK Kelas X Semester I

SMK NEGERI 1 PURWOSARI


SUMUR GIRIPURWO PURWOSARI GUNUNGKIDUL
MODUL

Modul Kimia

Materi :
Bab 1 : Perubahan Materi dan Pemisahan
Campuran
Bab 2 : Unsur, Lambang Unsur, dan Rumus
Kimia
Bab 3 : Struktur Atom dan Sistem Periodik
Bab 4 ; Ikatan Kimia

Disusun Oleh : Diah Lusita Sari, S.Pd.Si


NIP. 19841116 2019 03 2 007
Bab 1. Perubahan Materi dan Pemisahan Campuran

A. Definisi Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan
menempati ruang. Manusia, tumbuh tumbuhan, hewan, air, batu, kayu, garam dan benda
benda apa saja di sekitar kita termasuk materi. Sifat dari materi dapat diklasifikasikan
berdasar jumlah dari materi (sifat ekstensif dan intensif) dan perubahan yang terjadi pada
materi (sifat fisik dan sifat kimia). Sifat berkenaan dengan mutu atau atribut yang dapat kita
gunakan untuk membedakan satu materi dengan materi lainnya.

a) Sifat Intensif dan Ekstensif


Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya, dua
batang emas murni yang diperbandingkan dapat memiliki massa dan volume yang
berbeda. Jadi, massa dan volume adalah sifat ekstensif. Sifat intensif adalah sifat
materi yang tidak tergantung pada jumlahnya. Dua batang emas yang massa dan
volumenya beda, ternyata memiliki massa jenis yang sama. Maka, massa jenis adalah
sifat intensif.

b) Sifat Fisik dan Sifat Kimia


Sifat fisik adalah sifat materi yang teramati tanpa perlu mengubah komposisi
materi tersebut. Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan
terbentuknya zat jenis baru. Komposisi materi berkenaan dengan bagian-bagian yang
menyusun materi dan proporsi relatifnya. Contoh sifat fisik insentif adalah warna,
massa, bau, titik didih, titik leleh, daya hantar listrik, kelarutan, dan kekerasan. Contoh
sifat fisika ekstensif adalah massa, volume, dan kalor. Materi dapat mengalami
perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika dapat terjadi jika dalam
perubahan tersebut tidak dihasilkan materi dengan komposisi baru, sedangkan
perubahan kimia terjadi jika dihasilkan materi dengan komposisi baru pada
proses perubahan tersebut. Salah satu contoh dari perubahan fisika adalah es
mencair. Tampilan fisik es berubah ketika mencair, dari padat menjadi cair namun
komposisinya tetap tidak berubah. Salah satu contoh dari perubahan kimia adalah
kertas yang dibakar. Mulanya kertas adalah serat selulosa, namun ketika dibakar
selulosa mengalami perubahan kimia sehingga dihasilkan materi baru yaitu residu
karbon yang berwarna hitam.
Perubahan kimia juga disertai perubahan energi, misalnya pada pembakaran
kertas dihasilkan panas. Panas merupakan salah satu bentuk energi. Pembahasan
tentang energi yang menyertai perubahan kimia meliputi banyaknya energi yang
menyertai perubahan sejumlah materi dan asal usul energi tersebut.
B. Penggolongan Materi
1) Zat Tunggal (Zat Murni)
Zat tunggal adalah suatu zat yang komposisinya terdiri atas zat-zat dengan sifat
kimia yang sama. Zat tunggal (zat murni) terdiri dari sejenis materi.
Contohnya : karbon, belerang, oksigen, air, alkohol
a. UNSUR
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi
zat-zat lain yang lebih sederhana.
Unsur merupakan zat tunggal yang paling sederhana dari materi.
Contohnya : H, C, N, P, Fe, Au, Mg
b. SENYAWA
Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari gabungan dua unsur atau
lebih melalui reaksi kimia dengan perbandingan tertentu dan tetap.
Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
Contohnya : senyawa H2O(l) dan NaCl(s)
2) Campuran
Campuran adalah gabungan dua zat atau lebih yang sfat-sifat zat penyusunnya
tidak berubah.
c. Campuran Homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh bagiannya
dan membentuk satu fasa
Contoh: larutan garam, larutan gula, udara, paduan logam (alloy)
d. Campuran Heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk
dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa
tersebut.
Contoh: campuran air dan pasir, campuran beras dan kacang hijau.

Perbedaan senyawa dan campuran

Senyawa Campuran

1. Terbentuk melalui reaksi kimia 1. Terbentuk tanpa reaksi kimia


2. Pebandingan komponen yang 2. Perbandingan komponen yang
menyusun senyawa selalu tertentu menyusun campuran tidak tertentu
dan tetap dan dapat sembarangan
3. Komponen-komponen senyawa 3. Komponen-komponen campuran
kehilangan sifatnya semula tetap memiliki sifat masing-masing
4. Tidak dapat dipisahkan menjadi 4. komponen-komponennya
komponen-komponennya dengan dipisahkan melalui cara fisis
cara-cara fisis, melainkan harus
melalui reaksi kimia

E A O S P
P T K N E
Zat

Perubahan Kimia Perubahan Fisika

Membentuk materi
baru

Tidak membentuk
materi baru

Reaksi kimia

Perubahan Terbentuk Terbentuk


suhu gelembung gas endapan

Pemisahan Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau lebih dan masih
memiliki sifat-sifat dari zat penyusunnya. Kebanyakan materi yang berada di alam ini tidak
murni, melainkan masih berupa campuran. Seperti halnya udara yang kita hirup setiap hari
sampai air laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat
seperti oksigen, nitrogen, uap air dan yang lainnya. Sedangkan air terdiri dari air, garam,
dan zat yang lainnya. Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari
campurannya. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat
penyusunnya, diataranya seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat
magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa metode dalam
memisahkan campuran.

1. Filtrasi (penyaringan) Gambar 10: Filtrasi


Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan
untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut
dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring
air yang bercampur pasir disaring dengan kertas
saring sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.

Sumber: semangat27.com

2. Dekantasi
Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat
Gambar 11: Dekantasi
alternatif selain filtrasi untuk memisahkan cairan dan
padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang
cairan secara perlahan-lahan, dengan demikian
padatan akan tertinggal di dalam wadah tersebut.
Metode ini memang terbilang lebih cepat daripada
filtrasi, namun hasilnya masih kurang efektif. Hasil
akan menjadi lebih efektif bila ukuran zat padat jauh
lebih besar, misalnya campuran air dengan kerikil.
Sumber: cariengertianahli.blogspotcom

3. Evaporasi (penguapan)
Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut tidak dapat
dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang digunakan untuk
memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut evaporasi. Sebagai contoh
adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan. Selama pemanasan, air
dibiarkan menguap perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam
sebagai residu.

4. Destilasi (penyulingan)
Gambar 12: destilasi
Destilasi adalah metode pemisahan campuran
zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik
didih cairan pada tekanan tertentu. Jika larutan
dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih
rendah akan menguap terlebih dahulu. Dalam
kehidupan sehari-hari proses penyulingan digunakan
sebagai pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan
etanol atau alkohol, dan proses pemisahan minyak
bumi.

Sumber: semangat27.com

5. Kromatografi
Kromatografi merupakan
pemisahan campuran yang terjadi
karena perbedaan kelarutan zat-zat
dalam pelarut serta perbedaan
penyerapan (adsorbsi) kertas
terhadap zat-zat yang ingin
dipisahkan. Suatu zat yang lebih
dahulu larut dalam pelarut dan
kurang terabsorbsi pada kertas akan
bergerak lebih cepat. Dalam
kehidupan sehari-hari kromatografi
berguna untuk menguji apakah
bahan pewarna yang digunakan dalam
makanan aman untuk dikonsumsi, menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen
seperti surat, cek dan giro, dan menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau
penyalahgunaan narkoba.

6. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan
perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau
sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak dapat
menyublim menggunakan metode sublimasi. Contohnya seperti campuran kapur barus
dengan pasir dapat dipisahkan dengan sublimasi. Campuran dipanaskan di dalam wadah
cawan yang ditutup dengan corong terbalik. Kapur barus akan menyublim dan menjadi uap
sedangkan pasir tidak dapat menyublim. Saat menyentuh permukaan corong, uap kapur
barus akan mengkristal menjadi padatan yang menempel pada permukaan corong sehingga
dapat dipisahkan dengan pasir.

Anda mungkin juga menyukai