Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM KE II

PEMISAHAN UNSUR, SENYAWA,DAN CAMPURAN

NURUL IHKSANI
200205052

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAAH RIAU
2020

1
I. TUJUAN

1. Mengetahui cara memisahkan dan memurnikan zat

2. Mengetahui cara ekstraksi pelarut dengan menggunakan corong pisah

3. Mengetahui perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen

4. Mengetahui dengan prinsip filtrasi,sublimasi,dekantasi,kristalisasi,dan distilasi

II. DASAR TEORI


 Unsur
Unsur adalah zat yang mengandung hanya satu jenis atom.Emas hanya
mengandung atom emas,dan hidrogen hanya mengandung atom hidrogen.Jadi
emas dan hidrogen merupakan unsur.
Menurut Antonie Lavoisier (1743-1794) unsur merupakan zat yang
tidak bisa dipisahkan menjadi zat – zat lain.Dia membuat sebuah daftar unsur
pada tahun 1789.Hampir semua unsur ini ditemukan dalam daftar unsur
modern,walaupun dia juga menyertakan panas dan cahaya.Jumlah unsur yang
telah diketahui bertambah sejak abad ke-18 karena para ahli mineral telang
menganalisis bijih – bijih dan menemukan logam – logam baru.Instrumen –
instrumen baru seperti sprektoskop telah membantu para ahli kimia untuk
mengenal lebih banyak unsur pada abad ke-19.
Sampai saat ini telah diketahui lebih dari 112 unsur,ada yang
ditemukan dalam keadaan bebas seperti emas dan intan,tetapi kebanyakan unsur
ditemukan dalam keadaan terikat sebagai suatu senyawa.Unsur dapat
digolongkan ke dalam unsur logam,nonlogam,dan metaloid.Dari semua unsur
yang telah diketahui,80 persen di antaranya digolongkan sebagai unsur logam
dan selebihnya ada yang unsur buatan.
Contoh unsur logam adalah besi, emas, perak, alumunium, tembaga,
natrium, kalium, dan magnesium. Unsur-unsur logam tersebut memiliki
sifatsifat, seperti semua unsur logam berupa zat padat (kecuali raksa yang
berwujud cair), merupakan penghantar listrik dan panas yang baik, memiliki
titik leleh dan titik lebur yang tinggi, dapat ditempa dan memiliki kilap khusus
dipermukaannya. Sedangkan unsur non logam tidak memiliki sifat-sifat tersebut.
2
Contoh unsur non logam adalah oksigen, nitrogen, belerang, karbon, klorin dan
iodium. Unsur semi logam sendiri adalah unsur yang disebut dengan
metaloid.Metaloid adalah unsur yang bersifat logam dan bersifat non
logam.Unsur ini biasanya bersifat semikonduktor. Yang termasuk semilogam
adalah Boron, Silikon, Germanium, Arsenik, Antimon, Tellurium dan Polonium.
Unsur-unsur dapat diberi nama berdasarkan nama penemunya, tempat
atau sifat unsur tersebut. Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan nama
penemunya misalnya curium (ditemukan oleh Piere dan Marie Curie),
mendelium (ditemukan oleh Mendeleev), dan Einstenium (ditemukan oleh
Albert Einsten). Unsur-unsur yang diberi nama sesuai dengan nama tempat
misalnya Californium (dari kata California), Europium (dari kata Eropa), dan
Francium (Prancis). Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan sifatnya,
contohnya manganese (bersifat magnet), astatin (dari kata ”astatos” yang berarti
tidak stabil) dan kalsium (dari bahasa Latin ”Calx” yang artinya kapur).
 Senyawa
Senyawa adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur.
Oleh karena itu, senyawa dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana
melalui proses kimia. Perhatikan contoh berikut: molekul air yang memiliki
rumus kimia H2O merupakan suatu senyawa yang tersusun dari 2 buah atom
hidrogen dan 1 buah atom oksigen. Molekul air dihasilkan dari reaksi antara gas
hidrogen dan gas oksigen melalui proses elektrolisis, molekul air yang terbentuk
dari reaksi tersebut dapat diuraikan kembali menjadi gas hidrogen dan gas
oksigen. Sifat zat yang menyusun senyawa berbeda dengan sifat senyawa yang
terbentuk. Pada contoh di atas, gas oksigen dan gas hidrogen berwujud gas dan
mudah terbakar, sedangkan air berwujud cair dan digunakan untuk
memadamkan api. Hal lain yang harus diperhatikan ketika membahas tentang
senyawa adalah bahwa senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya dengan
perbandingan yang tetap. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukannya,
Joseph Louis Proust menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang
menyusun suatu senyawa adalah tetap. Postulat tersebut dikenal sebagai hukum
perbandingan tetap. Senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
senyawa yang berasal dari benda tak hidup yang disebut senyawa anorganik dan
senyawa yang berasal dari benda hidup yang disebut senyawa organik.
3
senyawa memiliki sifat tersendiri :
Senyawa itu dapat terbetntu melalui proses dari reaksi kimia .
Komponen penyusun yang ada pada suatu senyawa pasti mempunyai suatu perbandingan
terentu yang sifatnya yang tentu saja tetap .
Senyawa tidak dapat dipisahkan dengan komponen penyusunannya Kembali melalui
reaksi fisika .
Senyawa itu dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya
perbandingan dua hydrogen dan satu oksigen.
Senyawa terdiri dari unsur logam dan unsur non logam .

 Campuran
Campuran adalah gabungan dari zat – zat yang berbeda dan dapat
dipisahkan karena zat – zat tersebut mempunyai sifat fisik yang berbeda seperti
mempunyai titik didih yang berbeda.Campuran terbntuk dari dua zat atau lebih
yang masih mempunyai sifat zat asalnya
A. Ciri – ciri campuran
Suatu campuran dapat berisi zat – zat pembentuk dengan berbagai
perbandingan.Berikut ini ciri – ciri campuran.
1. Terdiri Atas Dua Zat Tunggal Atau lebih.
Beberapa campuran mengandung dua senyawa atau
lebih.Contoh : Teh manis adalah campuran dari gula,teh,dan
air.Air garam adalah campuran dari garam dan air.Udara adalah
campuran dari berbagai jenis gas terutama nitrogen dan oksigen.
2. Komposisinya Tidak Tetap.
Campuran mempunyai komposisi yang tidak
tetap,tergantung dari perbandingan jumlah zat yang
bercampur.Contoh : larutan gula dapat dibuat berbagai macam
dengan mengubah – ubah perbandingan jumlah gula dan air.
3. Masih Mempunyai Sifat dari Zat.
Campuran masih mempunyai sifat dari zat yang
membentuknya.Contohnya pada larutan gula,maka sifat gula
(manis) tidak hilang,tingkat kemanisan larutan gula bergantung
4
pada perbandingan antara gula dan air yang ingin dicampurkan.
4. Dapat Dipisahkan Menjadi Komponennya.
Suatu campuran dapat dipisahkan menjadi komponen –
komponen pembentuknya melalui cara – cara fisika.Terdapat
sejumlah cara untuk memisahkan zat – zat dalam suatu
campuran.Hal ini tergantung pada sifat fisik dari zat – zat yang
terdapat dalam campuran.Contoh : garam dapat dipisahkan dari
air garam melalui pengkristalan(penguapan).

B. Campuran terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Campuran Homogen.
Campuran homogen adalah campuran yang serba
sama, contohnya udara, larutan garam dapur, campuran alkohol
70% dengan air, dan bensin, dimana zat penyusun
campurannya sangat sulit untuk dibedakan dan tidak terlihat
lagi bahan semulanya.

2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen yaitu campuran antara dua zat
atau lebih, masih nyata sifat masing-masing, contoh campuran
terigu dan gula pasir, serbuk besi-pasir.

C. Pemisahan Campuran
Pada dasarnya hampir semua campuran bisa dipisahkan.
Metode pemisahan campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan
campuran bergantung pada sifat fisika dari partikel-partikel penyusun
campuran tersebut. Sifat fisika yang dijadikan dasar pemisahan suatu
campuran adalah ukuran partikel, titik didih, dan kelarutan. Namun
demikian, ada campuran yang tidak dapat dipisahkan secara fisika.
Biasanya campuran tersebut tergolong campuran homogen. Campuran
tersebut dapat dipisahkan secara kimia. Salah satu contohnya adalah
proses koagulasi. Proses tersebut menerapkan sifat kimia yaitu
terbentuknya endapan akibat penambahan zat kimia tertentu.
Perbedaan pemisahan campuran secara fisika dan kimia adalah sebagai
berikut: 5

1. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan


2. Pemisahan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan
dengan zat lain sehingga terbentuk bagian yang dapat dipisahkan.

1).Teknik pemisahan campuran berdasar sifat fisik :

a). Penyaringan / filtrasi


Penyaringan merupakan teknik pemisahan berdasarkan sifat ukuran zat dalam
campuran. Teknik penyaringan digunakan untuk pemisahan padatan dari cairan dalam suatu
campuran. Filtration is simply a kind of wet sieving, which separates the solid and liquid
parts of a suspension and can remove all but the very smallest solid particles (Martin, 2001:
101). Penyaringan adalah cara sederhana dari pengayakan basah, yang memisahkan bagian
padat dan cair dari suspensi dan dapat menghilangkan semua kecuali partikel padat yang
sangat kecil.

b). Dekantasi dan Sentrifugasi


Dekantasi berarti menuangkan cairan dengan hati-hati dan meninggalkan padatan
yang tidak terlarut misalnya pasir pada dasar gelas beker. Cara ini lebih cepat dari
penyaringan namun kurang efektif.
Sentifugasi adalah suatu teknik pemisahan zat-zat yang memiliki perbedaan berat
jenis dengan cara memutar campuran tersebut dengan kecepatan tinggi. Sentrifugasi yang
cepat akan menghasilkan gaya sentrifugal yang besar sehingga partikel tersuspensi akan
mengendap di dasar tabung reaksi, kemudian cairannya dapat di pipet. Dengan putaran
berkecepatan tinggi, maka komponen yang lebih berat akan terpisah di dasar wadah
sedangkan komponen lain berada di atasnya. (Vita Kumalasari: 2010)

c). Penguapan
Pada proses penguapan, larutan dipanaskan sehingga zat pelarutnya menguap dan
meninggalkan zat terlarut. Pemisahan ini bisa terjadi karena zat terlarut mempunyai titik
didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Evaporasi atau penguapan dilaksanakan dengan
cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat
cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya
hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak
diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya. Dalam penguapan zat cair
pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan
dan dibuang (Suparni Setyowati Rahayu:2009). 6
d). Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut
dalam suatu larutan. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan
padat‐cair, di mana terjadi perpindahan massa dari suatu zat terlarut (solute) dari cairan
larutan ke kristal padat (Vita Kumalasari: 2010). Suatu larutan dipanaskan hingga sebagian
besar pelarut menguap dan larutan menjadi jernih dalam proses kristalisasi ini. Seiring
dengan pendinginan larutan, kristal murni akan terbentuk. Hanya zat murni yang akan
mengkristal sedangkan bahan-bahan lain atau pengotor tidak mengkristal dan tetap berada
dalam larutan. Kristal yang terbentuk kemudian dipisahkan dengan cara penyaringan (Vita
Kumalasari: 2010). Kristalisasi dapat digunakan untuk memurnikan suatu zat. Misalnya
memurnikan garam. Garam yang dihasilkan para petani garam biasanya belum murni
karena masih tercampur dengan pasir atau zat lainnya. Garam kotor dilarutkan kembali
kemudian disaring untuk memisahkan pasir atau pengotor lain darei larutan garam. Filtrat
(larutan garam) kemudian dipanaskan hingga air menguap dan larutan garam menjadi
jenuh. Setelah pendinginan kristal garam murni akan terbentuk.

e). Destilasi
Teknik destilasi dilakukan dengan cara mendidihkan dan mendinginkan. Tujuan
destilasi atau penyulingan adalah pemisahan cairan yang mudah menguap dari senyawa
yang tidak menguap atau biasanya merupakan pemisahan dua atau lebih cairan yang
berbeda titik didihnya (Sudjadi, 1988: 17). Destilasi atau penyulingan dapat digunakan
untuk memisahkan komponen dari campurannya apabila komponen lainnya tidak ikut
menguap (titik didih komponen lain jauh lebih tinggi). Nur Hidayat (2007) menyebutkan
destilasi sebagai proses pemisahan komponen-komponen campuran dari dua atau lebih
cairan. Pada teknik laboratorium, suatu campuran misalnya air laut dipanaskan dalam labu
alas bulat. Saat suhu mencapai 100°C air dalam labu akan menguap. Uap air masuk ke
pendingin. Pada proses pendinginan, uap air akan diembunkan kembali menjadi air dan
kemudian ditampung dalam wadah. Garam dan zat-zat lain yang memiliki titik didih lebih
besar dari air akan tetap tinggal dalam labu.

f). Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan
pelarut pada medium tertentu. Komponen yang akan dipisahkan terdistribusi menjadi 2
bagian yaitu: fase gerak dan fase diam. Contohnya adalah kromatografi kertas untuk 7

memisahkan campuran zat warna (Sudjadi, 1988:75). Menurut Meggy Yulia (2009),
kromatograsi diartikan sebagai suatu cara pemisahan dimana komponen-komponen yang
akan 45 dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah satunya yang merupakan fase
stasioner (diam), dan yang lainnya berupa fasa mobil (fasa gerak).Fase gerak dialirkan
menembus atau sepanjang fase stasioner. Fase diam cenderung menahan komponen
campuran, sedangkan fasa gerak cenderung menghanyutkannya. Berdasarkan terikatnya
suatu komponen pada fasa diam dan perbedaan kelarutannya dalam fasa gerak, komponen-
komponen suatu campuran dapat dipisahkan. komponen yang kurang larut dalam fasa gerak
atau yang lebih kuat terserap atau terabsorpsi pada fasa diam akan tertinggal, sedangkan
komponen yang lebih larut atau kurang terserap akan bergerak lebih cepat. Contoh
kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari
kertas saring biasa, bahkan dari kertas tissue. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk
memisahkan campuran zat warna.

g). Sublimasi
Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau gas ke padat. Jika
partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu sebesar tertentu, maka partikel
tersebut akan menyublim menjadi gas. Sebaliknya jika suhu gas tersebut diturunkan maka
gas akan segera berubah wujud menjadi padat (Sudjadi, 1988: 56). 46 Penggunaan teknik
ini terbatas karena hanya sedikit zat yang mengalami sublimasi, di antaranya adalah kapur
barus, amonium klorida dan iodin. Cara yang dapat dilakukan adalah memisahkan partikel
yang mudah menyublim tersebut menjadi gas. Gas yang dihasilkan ditampung lalu
didinginkan kembali. Syarat pemisahan campuran dengan menggunakan sublimasi adalah
partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar sehingga dapat
menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian tinggi.

2). Teknik pemisahan campuran berdasar sifat kimia

a.Koagulasi
Koagulasi dapat diartikan sebagai peristiwa penggumpalan partikel-partikel kecil
hasil koagulasi menjadi floc yang lebih besar sehingga cepat mengendap. Apabila terdapat
47 campuran homogen dengan partikelnya yang sangat kecil maka dapat dipisahkan dengan
penambahan zat penggumpal. Proses penambahan zat penggumpal (berupa bahan kimia)
pada teknik pemisahan suatu campuran homogen disebut flokulasi. Pada proses flokulasi,
dengan adanya penambahan bahan kimia menyebabkan partikel-partikel kecil terikat 8
bersama-sama membentuk gumpalan (floc). Gumpalan tersebut akan mengendap pada
lapisan bawah. Dalam hal ini proses flokuasi sampai terbentuknya endapan disebut dengan
proses koagulasi (Nur Hidayati, 2012).

b. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan
metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring
akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan da
meneruskan pelarut (Nisa Halimah, 2009).

c. Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi merupakan proses pemisahan partikel dari cairannya, baik partikel yang
memang telah berada dalam air baku, yang terbentuk sebagai akibat penambahan
bahankimia, maupun partikel yang dihasilkan dari flokulasi fisis yang digabungkan dengan
pengolahan biologis dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Proses pemisahan padatan yang
terkandung dalam limbah cair ini dilakukan oleh gaya gravitasi. Pada umumnya proses
sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dimana tujuannya adalah untuk
memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam
waktu lebih singkat (Suparni Setyowati Rahayu, 2009) d. Koagulasi Koagulasi merupakan
proses penambahan bahan kimia atau koagulan kedalam air limbah yang bertujuan untuk
mengurangi daya tolak 50 menolak antar partikel koloid, sehingga partikel-partikel tersebut
dapat bergabung menjadi flok-flok kecil. Flokulasi adalah proses penggabungan flok-flok
kecil sehingga menjadi flok-flok yang lebih besar sehingga akan mudah mengendap.
Biasanya pengolahan air dengan menggunakan tawas ini, dilakukan pada awal proses
pengolahan air kotor. Tawas ditambahkan ke dalam air sehingga menyebabkan partikel-
partikel tersuspensi akan mengendap dan kemudian air dapat diolah lebih lanjut. Tawas
merupakan alumunium sulfat yang dapat digunakan sebagai penjernih air seperti
sedimentasi (water treatment) karena tawas yang dilarutkan dalam air mampu mengikat
kotoran-kotoran dan mengendapkan kotoran dalam air sehingga menjadikan air menjadi
jernih. Tawas dikenal sebagai koagulan didalam pengolahan air limbah. Sebagai koagulan
tawas sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang (Nur Hidayati, 2012).

III. ALAT DAN BAHAN 9


1. Alat dan bahan
 Iod

 Pelarut organik (koroform/etiasetat)

 Akuades

 Tabung reaksi

 Corong pisah 100 ml

 Corong penyaring

 Gelas ukur 10 ml

 Gelas beker 100 ml

 Erlenmeyer

IV. MATERIAL SAFETY DATA SHEET

NO NAMA BAHAN Fungsi Sifat-Sifat Bahaya

1 Etil Asetat Senyawa ini berwujud - Kesehatan : Menyebabkan


gangguan mata, apabila
cairan tak berwarna, tertelan dapat menyebabkan
memiliki aroma khas, mual, lemas dan efek sistem
saraf pusat. Kontak yang
etil asetat di produksi lama atau berulang dapat
menyebabkan iritasi dan atau
skala besar sebagai dermatitis. Berbahaya apabila
pelarut terjadi pemaparan
berkepanjangan, jika di hirup
menyebabkan sakit kepala,
pusing, mengantuk, mual dan
menyebabkan pingsan

- Kebakaran : sangat mudah


terbakar. Titik nyala:wadah
tertutup (-4,4 oC (24,1 oF).
Wadah terbuka: 7,2 oC 10
(45oF).LFL:2,2%, UFL:9%
- Reaktivitas : uap dapat
membentuk campuran
mudah meledak dengan
udara. Tidak sesuai
terhadap:asam kuat,alkalis
kuat,bahan pengoksidasian
kuat. Tidak akan terjadi
pembakaran produk oleh
karbon osksida. Hindari
semua sumber yang
mungkin dari
pengapian(percikan atau
api)

2 Iod Berwujud cair, larutan - Menyebabkan keruskan


pada organ tiroid melalui
senyawa anorganik di
paparan yang lama dan
dalam air dan sebagai berulang ulang jika
tertelan
reagen untuk analisis

3 aquades Berwujud cairan - Aquades tidak


digunakan sebagai digolongkan atau
reagen untuk analisis diklasifikasikan sebagai
dan produksi bahan bahaya menurut undang –
kimia undnag Uni Eropa
- Bukan campuran
berbahaya menurut
peraturan (EC) No
1272/2008
Bahaya lain yang tidak
dihasilkan : belum
diketahui
- Tidak mudah terbakar
V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Dimasukan sebutir kecil Iod ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 ml akuades,
dikocok dan perhatikan warna larutan.
2. Diambil 1 ml kloroform/etil asetat, perhatikan warnanya lalu masukkan ke dalam
larutan Iod, dikocok dan perhatiakan kembali warnanya. 11
3. Diambil beberapa butir Iod lalu masukkan ke dalam gelas beker berisi 25 ml
akuades dan aduk sampai larut.
4. Larutan Iod dipindahkan ke corong pisah dalam keadaan kran tertutup.

5. Dimasukkan 10 ml kloroform/etilasetat ke dalam corong pisah yang berisi larutan


Iod tadi.
6. Dipasang sumbat corong pisah dan pegang corong dengan posisi ibu jari kanan
menekan tutup dan jari kiri memegang kran.
7. Buka kran sebentar (ujung pipa jangan menghadap muka/ wajah) tutup kran
kembali dan gojoglah.
8. Membuka kran sebentar, tutup kembali lalu gojog.

9. Mengulangi langkah no 8 sampai tak terdengar bunyi gas keluar saat membuka kran

10. Setelah selesai digojog, segera buka tutup corong lalu pisahkan kedua lapisan melalui
kran dan tampung lapisan bawah dengan Erlenmeyer dan lapisan atas dengan tempat
yang berbeda.

VI. HASIL PENGAMATAN


N Kategori/Met Cara kerja Pengamatan
o. ode
1 Campuran  Buatlah minuman teh celup di
homogen rumah, amati perubahan warna,
kejernihan larutan campuran, foto.
 Campurkan 1 sendok gula ke dalam
segelas air hangat, aduk, hingga
keduanya bercampur. Amati
perubahan warna, kejernihan
larutan campuran, foto.

BEFORE

12
AFTER
Dalam pengamatan saya warnanya
tidak berubah baik sebelum
ataupun sesudah di tambahkan
gula,yang berubah kerjenihan
nya,sebelum di tambahkan gula
teh lebih jernih, setelah fi
tambahkan gula teh sedikit lebih
keruh.
2 Campuran Campurkan beberapa sendok pasir di Pengamatan:
heterogen halaman ke dalam segelas air, aduk Campuran adalah suatu kondisi
hingga keduanya bercampur. Amati yang terdiri atas dua jenis zat atau
perubahan warna, kejernihan larutan lebih dan masih memiliki sifat-sifat
campuran, foto. zat asalnya. Campuran dapat
tersusun atas beberapa zat baik itu
unsur ataupun senyawa. Adapun
Komponen-komponen penyusun
suatu campuran tersebut dapat
dipisahkan berdasarkan sifat fisika
zat penyusunnya.Secara umum
campuran terdiri dari 2 jenis,
yaitu:
Campuran Homogen
merupakan suatu materi/zat yang
terjadi atas dua zat atau lebih
dengan partikel-partikel penyusun
yang sulit atau tidak bisa
dibedakan lagi. Pada campuran
homogen ini juga biasa disebut
sebagai larutan.
Contohnya adalah ketika kita
membuat larutan gula dengan
mencampur butiran gula ke dalam
air, ketika diaduk secara terus
menerus maka butiran gula akan
terlarut dalam air dan tak tampak 13
lagi bentuknya karena sudah
menyatuk dengan bentuk materi
air.
Campuran Heterogen
merupakan suatu zat/materi yang
terjadi atas dua macam zat atau
lebih dengan partikel-partikel
penyusunnya masih dapat
dibedakan satu dengan lainnya.
Contohnya adalah ketika kita
membuat campuran air dan kerikil
dengan mencampur kerikil
kedalam air, walaupun kita aduk-
aduk lama selayaknya membuat
larutan gula diatas, kerikil tidak
akan berubah bentuknya dan
tetap akan tampak dengan jelas
bentuk kerikil di dalam air.
Secara umum suatu campuran
memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:Terdapat lebih dari satu
zat tunggal atau lebih Isi dan
Komposisinya dinamis Tidak
menghilangkan zat asalnya.
Kesimpulan:
Berdasarkan pada pemaparan
diatas, maka ketika satu sendok
pasir campurkan ke dalam air dan
diaduk-aduk maka akan
dihasilkan sebuah campuran yang
bersifat Heterogen karena pasir
yang dilarutkan ke dalam air tidak
larut sempurna yang ditandai
ketika campuran yang dihasilkan
didiamkan maka pasir dan air
akan terpisah dimana pasir akan
mengendap pada bagian bawah
gelas walaupun diaduk sangat
lama.

1. Apakah koloid termasuk


ke dalam campuran
heterogen?
Koloid
adalah suatu campuran zat hetero
gen (dua fase) antara dua zat atau
lebih dimana partikel-partikel zat
yang berukuran koloid (fase
terdipersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain
(medium pendispersi/ 14
pemecah).campuran air & pasir
termasuk dalam campuran
heterogen,dan termasuk
campuran suspensi/koloid
https://youtu.be/uIEOBogw6-I
https://youtu.be/Gnu0diAL1Kw
https://youtu.be/SMofHhlBW5c

Kesimpulan: Apa perbedaan dari


campuran di atas?
Jawaban:
Jawaban:
Campuran
homogen adalah suatu
campuran yang di
dalamnya terdapat
komponen zat yang tidak
terpisah bila dilihat
dengan mata. Sedangkan
Campuran
heterogen adalah suatu
campuran yang di
dalamnya terdapat
komponen zat yang
terpisah bila dilihat
dengan mata Atau
campuran homogen
merupakan dispersi
campuran yang tersusun
antara beberapa zat
tunggal yang saling
tercampur secara merata
satu sama lain sehingga
antar zat - zat
penyusunnya sudah tidak
dapat dibedakanC lagi.
Campuran homogen
disebut sebagai larutan.
Contoh larutan atau
campuran homogen
misalnya larutan air dan
garam. Pada larutan
garam, garam merupakan
zat terlarut dan air sebagai
pelarutnya, karena
fraksinya lebih besar.
Garam dan air sudah tidak
bisa dibedakan dalam
bentuk larutan garam.
Dengan kata lain,
campuran byang bersifat 15
homogen ini terdiri atas
zat terlarut dan pelarut
yang bercampur dengan
ukuran partikel yang
hampir sama, bening dan
tembus cahaya, tidak
mengendap saat
didiamkan, dan partikel
zat penyusunya tercampur
sempurna. Contoh selain
air garam : Air sirup, air
warna. Dan
1. Campuran
heterogen. Campuran
heterogen merupakan
campuran yang
tersusun antara
beberapa zat tunggal
yang dalam campuran
ini  tidak dapat
tercampur secara
merata, sehingga
antar jenis zat tunggal
penyusunnya masih
dapat dibedakan satu
sama lain, misalnya
campuran antara air
dan pasir. Pasir tidak
dapat larut dalam air
sehingga antara air
dan pasir masih dapat
dibedakan lagi
meskipun bercampur.
Atau dengan kata lain
campuran heterogen
terdiri atas zat terlarut
dan zat pelarut
dengan perbedaan
massa jenis yang
besar, berwujud keruh
dan tidak tembus
cahaya, campuran
heterogen dapat
mengendap saat
didiamkan, serta
partikel zat
penyusunnya
tercampur tidak
merata.

16
3 Pemisahan Saring campuran air dan pasir pada Pengamatan:
dengan filtrasi percobaan 2 menggunakan kertas saring,
tissue atau kain tipis. Amati apa yang
terjadi. Foto. Air lolos dari filter,pasir tersaring
di filter

1. Mengapa terdapat pasir


tertinggal di atas alat/bahan
penyaring?
jawaban : Karena penyaring
akan menahan pasir yang
ukuran partikelyna lebih
besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut (air).
2. Dari percobaan tersebut,
mana yang disebut sebagai
filtrat, dan mana yang disebut
sebagai residu?
Jawab : air di sebut filtrate
dan ampas (pasir) disebut
residu
4 Pemisahan Temukan contoh video di youtube, Link :
dengan tuliskan link video dan resume video https://youtu.be/q_uFXhIjyRI
Dekantasi pada lembar pengamatan. Resume Video :
Dekantasi adalah cara pemisahan
larutan dan padatan paling
sederhana dengan menggunakan
campuran perlahan-
lahan,sehingga endapan
tertinggal di bagian bawah
bejana.
Cara melakukan Dekantasi :
1.Sebelum melakukan dekantasi
pastikan padatan sudah 17
mengendap di bawah bejana.
2.Gunakan Batang pengaduk
untuk mengarahkan aliran zat
cair.
3.Tuang zat cair perlahan – lahan
agar endapat tidak ikut mengalir.

5 Pemisahan Pelajari video berikut: Resume video:


dengan https://www.youtube.com/watch? Corong Pisah adalah alat
Ekstraksi v=kg0ZWnSBYqk laboratorium yang terbuat dari
Tutorial cara penggunaan corong pisah gelas yang berfungsi untuk
pada proses ekstraksi by Universitas memisahkan 2 komponen atau
Muhammadiyah Bandung larutan yang berbeda berat
jenisnya.
Bagian-Bagian Corong Pisah:
• Penutup
• Tabung
• Keran
Cara menggunakan corong pisah:
1. Sebelum memasukkan
bahan perhatikan keran terlebih
dahulu(jika keran di arah vertikal
berati keran dalam keadaan
terbuka dan jika keran di arah
horizontal berarti keran dalam
keadaan tertutup
2. Masukkan 2 cairan atau
larutan yang berbeda
3. Lakukan penggojokan
4. Buka keran dengan posisi
horizontal,proses ini berfungsi
untuk membuang gas hasil
penggojokan dari 2 larutan
tersebut. Hindari diri sendiri dan
orang lain pada saat pembuangan
gas be langsung.
5. Tutup keran dan lakukan
penggojokan kembali.
6. Pegang corong dalam
keadaan vertikal dan sediakan
beker kosong dibawah corong
yang berfungsi untuk menampung
lapisan yang akan di tuangkan
nanti.
7. Buka keran dan keluarkan
lapisan yang di inginkan.

1. Jelaskan apa yang


dimaksud dengan
kepolaran? 18
jawab : Dalam kimia,
polaritas (atau kepolaran)
adalah pemisahan
muatan listrik yang
mengarah pada molekul
atau gugus kimia yang
memiliki momen listrik
dipol atau multipol.
Molekul polar harus
mengandung ikatan kimia
polar karena perbedaan
elektronegativitas antara
atom yang berikatan.
2. Sebutkan contoh-contoh
senyawa polar, semipolar,
dan nonpolar?
jawab :
Contoh senyawa polar
meliputi:
Air - H 2 O.
Amonia - NH.
Sulfur dioksida - SO. ...
Hidrogen sulfida - H 2 S
Ethanol - C 2 H 6 O.
Contoh senyawa semi
polar:
Nitrometana (CH3NO2)
Belerang trioksida (SO3)
Ion Amonium (NH4+)
Asam sulfat (H2SO4)
Ion Hidronium (H3O+)
Aamonium klorida (NH4Cl)
Contoh molekul nonpolar
meliputi:
Salah satu gas mulia: (. ...
Salah satu unsur diatomik
homonuclear: H 2 , N 2 , O
2 , Cl 2 (ini adalah molekul
yang benar-benar
nonpolar.)
Karbon dioksida
Benzene
Karbon tetraklorida
Metana
Ethylene
cairan hidrokarbon,
seperti bensin dan
toluene.
3. Jelaskan sifat kepolaran
dari senyawa kloroform!
jawab : 19
-Rumus kimia
CHCl3
-Massa molar
119,37 g·mol−1
-Penampilan
Cairan tak berwarna
-Bau
Menyengat, berbau seperti
eter
-Densitas
1,564 g/cm3 (-20 °C)
1,489 g/cm3 (25 °C)
1,394 g/cm3 (60 °C)
-Titik lebur
-63,5 °C
-Titik didih
61,15 °C
-terdekomposisi pada 450 °C
-Kelarutan dalam air
1,062 g/100 mL (0 °C)
0,809 g/100 mL (20 °C)
0,732 g/100 mL (60 °C)
-Kelarutan
Larut dalam benzena
Bercampur dengan dietil eter,
minyak, ligroin, alkohol, CCl4,
CS2
-Kelarutan dalam aseton
≥ 10 g/100 mL (19 °C)
-Kelarutan dalam dimetil
sulfoksida
≥ 10 g/100 mL (19 °C)
-Tekanan uap
0,62 kPa (-40 °C)
7,89 kPa (0 °C)
25,9 kPa (25 °C)
313 kPa (100 °C)
2,26 MPa (200 °C)
-kH
3,67 L·atm/mol (24 °C)
-Keasaman (pKa)
15,7 (20 °C)
-λmaks
250 nm, 260 nm, 280 nm
-Konduktivitas termal
0,13 W/m·K (20 °C)
-Indeks bias (nD)
1,4459 (20 °C)
-Viskositas
0,563 cP (20 °C)
4. Mengapa ekstrak teh dan 20
kloroform pada video
tersebut tidak bercampur?
jawab : Karena ekstrak
teh dan klorofom memiliki
perbedaan berat jenis
yang mempengaruhi
pencampuran larutan
5. Bagaimana mekanisme
pemisahan yang terjadi pada
video tersebut dengan
menggunakan corong pisah?
Jawab : Larutan ekstrak teh
dan klorofom tidak dapat
menyatu setelah dilakukannya
penggojokan.berat jenis dari
masing masing larutan
berbeda. Karena perbedaan
berat jenis dapat
mempengaruhi hasil
penggojokan.
6. Jelaskan kelebihan dan
kekurangan metode
pemisahan dengan prinsip
maserasi, perkolasi,
soxhletasi, dan reflux!
jawab:

Kelebihan meseresi:
1. Alat yang dibutuhkan
sederhana,hanya dibutuhkan
bejana perendam
2.tanpa pemanasan
3.prosesnya relatif hemat
penyaji
4.biaya operasional relatif
rendah

Kekurangan meserasi:
1.proses penyaringan tidak
sempurna,karena zat aktifnya
hanya mampu tereaksi
sebesar 50% saja
2.prosesnya lama butuh waktu
beberapa hari
3.penyarianya kurang
sempurna dapat terjadi
kejenuhan cairan penyari
sehingga kandungan kimia
yang tersaring terbatas)

Kekurangan meserasi: 21
1.proses penyaringan tidak
sempurna,karena zat aktifnya
hanya mampu tereaksi
sebesar 50% saja
2.prosesnya lama butuh waktu
beberapa hari
3.penyarianya kurang
sempurna dapat terjadi
kejenuhan cairan penyari
sehingga kandungan kimia
yang tersaring terbatas)

Kelebihan dan kekurangan


metode reflux:
Kelebihan: mengekstraksi
sampel sampel yang
bertekstur kasar
Kekurangan: butuh volume
total pelarut yang besar dan
sejumlah manipulasi operator

Kelebihan metode soxhlet:


cairan penyari yang diperlukan
lebih sedikit dan secara
langsung di peroleh hasil yang
lebih pekat, serbuk simplisia di
dari oleh penyari yang murni
sehingga dapat menyari zat
aktif lebih banyak,
penyaringan dapat di teruskan
sesuai dengan keperluan
tanpa menambah volume
cairan penyari

Kekurangan metode soxhlet:


1.Waktu yang dibutuhkan
untuk ekstraksi cukup lama,
sehinggakebutuhan energinya
tinggi, dan bahan terekstraksi
yangterakumulasi dalam labu
mengalami beban panas
dalam waktuyang cukup lama.
2.Pemanasan berlebih
terhadap kandungan kimia
dalamserbuk, sehingga tidak
cocok untuk zat kimia
yangtermolabil.
3.Jumlah bahan terbatas (30-
50 gram).
4.Tidak bisa dengan penyari
air (harus solvent 22
organik),sebab titik didih air
100°C harus dengan
pemanasantinggi untuk
menguapkannya.
soxhlet
5 Memerlukan energi listrik.
6 Pemisahan Temukan contoh video di youtube, Link:
dengan tuliskan link video dan resume video Video cara praktikum :
Sublimasi pada lembar pengamatan. https://youtu.be/c2dBmiMp2Nk

Video hasil
Praktikum
:https://youtu.be/5BS804vknnk

Resume video:
Prinsip sublimasi adalah
penguapan suatu zat.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan :
-Es batu
-Kapur Barus yang telah
dilumatkan
-Tanah
-Gelas Kimia
-Kompor Spiritus
-Kaki Tiga
-Pengaduk
-Spatula
-Asbes/Kawat Kassa
-Kaca arloji

Langkah-Langkah Praktikum :
1.Kapur barus yang telah
dilumatkan diletakan ke dalam 3
gelas kimia yang
berbeda.Tempatkan gelas kimia
diatas kaki tiga yang diatasnya
terdapat asbes/kawat kasa.
2.Campurkan kapur barus yang
sudah dilumatkan dengan kurang
lebih lima sendok spatula
tanah/pasir,lalu aduk hingga
tercampur rata
3.Letakan es batu di atas kaca
arloji,lalu letakan diatas gelas
kimia yang berisi kapur barus tadi.
4.Tempatkan kompor spiritus
dibawah gelas kimia,lalu hidupkan
kompor tersebut.
5.Tunggu proses pemanasan
beberapa saat (kurang lebih 15 –
20 menit) 23
Hasil :
1.Gelas 1(kapur berwarna orange)
Terjadi penguapan hanya pada
kapur barusnya,sehingga
berbentuk kristal.Yang tersisa
pada gelas kimia hanya tanah dan
air.Air berasal dari zat-zat
tambahan pada kapur
barus.Kapur barus tadi telah
mengkristal pada dinding gelas
kimia bagian atas.

2.Gelas 2(kapur barus hijau)


Kapur barus masih tersisa di gelas
kimia ,artinya kapur barus belum
menguap sempurna.hanya
terdapat sedikit kristal pada gelas
kimia.Hal ini disebabkan karena
proses pemanasan yang tidak
merata.

3.Gelas 3(kapur barus merah


muda)
Hampir sama dengan gelas kimia
kedua,penguapan tidak sepurna.

Zat pewarna dan zat adiktif pada


kapur barus tidak ikut menguap
sehingga tidak terbentuk kristal di
atas kaca arloji dan dinding gelas
kimia.
7 Pemisahan Temukan contoh video di youtube, Link:
dengan tuliskan link video dan resume video https://youtu.be/LWpSTF9imXo
Kristalisasi pada lembar pengamatan.
Resume video:
Alat dan Bahan :
-panci
-air
-garam
-sendok
-kompor

Langkah kerja:
1.Tuangkan 3 sendok garam
kedalam air,aduk sampai larut
2.Tuangkan air garam ke
panci,aduk lalu tunggu sampai
mendidih.
3.Masak garam yang telah
dilarutkan tersebut sela beberapa 24
menit hingga mengalami proses
pengkristalan

Setelah dipanaskan hanya tersisa


garamnya saja,karena ketika air
dimasak akan mengalami
pemuaian yang mengakibatkan air
tidak memiliki massa sehingga
memuai ke udara dan akan
menyisakan garam karena garam
tersebut memiliki massa.

8 Pemisahan Temukan contoh video di youtube, Link: https://youtu.be/j5ocPtLzq-Y


dengan tuliskan link video dan resume video
Distilasi pada lembar pengamatan. Resume video:
Destilasi adalah metode ekstraksi
sederhana yang digunakan untuk
mementingkan suatu zat dengan
perbedaan titik didih yang
tertentu sehingga menghasilkan
zat dengan tingkat kemurnian
yang tinggi
alat yang digunakan
- labu alas bulat (sebagai
wadah untuk
penyimpanan sampel yang
akan di destilasi)
- Kondesor/pendingin
( yang berguna untuk
mendinginkan uap destilat
yang melewati kondesor
sehingga menjadi cair)
- Erlenmeyer ( Sebagai
wadah untuk menampung
destilat yang diperoleh
dari proses destilasi.)
- Termometer (digunakan
untuk mengamati suhu
dalam proses destilasi
sehingga suhu dpat
dikontrol sesuai dengan
suju yang diinginkan untuk
memeperoleh destilat
murni)
- Corong ( digunakan untuk
memasukan atau
memindah larutan air satu
tempat ke tempat lain)
- Bunsen/ Pemanas
(berguna untuk
memanaskan sampel yang 25
terdapat pada labu alas
bulat)
- Batu didih (penggunaan
batu didih dimaksudkan
untuk mempercepat
proses pendidihan sampel
dengan menahan tekanan
atua menekan gelembung
panas pada asampel serta
menyebarkan panas yang
ada ke seluruh bagian
sampel)
- Statim dan Klem (berguna
untuk menyangga bagian-
bagian dari peralatan
destilasi sederhana
sehingga tidak jatuh atau
goyang)
- Kawat kasa (sebagai alas
atau untuk menahan labu
atau beaker pada waktu
pemanasan menggunakan
pemanas spritius atau
pemanas bunsen)
- Kaki tiga (sebagai
penyagga pembakar
spiritus)
- Pipa (berfungsi untuk
penyalur uap atau gas
yang akan dimasukkan ke
alat pendingin
(kondesor) )

Bahan yang digunakan


- Sampel (ekstrak)
- Pelarut (etanol)
- Air
Prosedur percobaan
- Masukkan ekstrak
kedalam labu alas
bulat
- Masukkan
Pelarut(etanol)
kedalam labu alas
bulat yang telah berisi
ekstrak, lalu masukkan
batu didih secara
perlahan, masukkan
termometer
- Sambungkan selang
atau pipa vakum ke 26
kondesor untuk
masuknya air dan
keluar nya air

Prinsip kerja
Prinsip kerja dari destilasi yaitu
dimana pada proses pemanasan
disaat memiliki titik didih yang
terendah akan menguap kemudian
masuk kedalam kondesor, dimana
kondesor ini berfungsi sebagai
proses pendinginan atau yang
sering disebut dengan kondensasi
kemudian diubah menjadi molekul
molekul air, setelah menjadi
molekul molekul air akan keluar
dan masuk ke wadah penampung
(Erlenmeyer). Berakhir nya
destilasi ditandai dengan tidak
adanya tetesan tetesan air yang
mengalir masuk kedalam wadah
penampung (Erlenmeyer)

VII.PEMBAHASAN

1. Apakah koloid termasuk ke dalam campuran heterogen?


Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah).campuran air & pasir termasuk
dalam campuran heterogen,dan termasuk campuran suspensi/koloid
https://youtu.be/uIEOBogw6-I
https://youtu.be/Gnu0diAL1Kw
https://youtu.be/SMofHhlBW5c

2. Mengapa terdapat pasir tertinggal di atas alat/bahan penyaring?


jawab : Karena penyaring akan menahan pasir yang ukuran partikelyna lebih besar
dari pori saringan dan meneruskan pelarut (air).

3. Dari percobaan tersebut, mana yang disebut sebagai filtrat, dan mana yang disebut 27
sebagai residu?
Jawab : air di sebut filtrate dan ampas (pasir) disebut residu

4.Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepolaran?


jawab : Dalam kimia, polaritas (atau kepolaran) adalah pemisahan muatan listrik yang
mengarah pada molekul atau gugus kimia yang memiliki momen listrik dipol atau
multipol. Molekul polar harus mengandung ikatan kimia polar karena perbedaan
elektronegativitas antara atom yang berikatan.

5.Sebutkan contoh-contoh senyawa polar, semipolar, dan nonpolar?


jawab :
 Contoh senyawa polar meliputi:
Air - H 2 O.
Amonia - NH.
Sulfur dioksida - SO. ...
Hidrogen sulfida - H 2 S
Ethanol - C 2 H 6 O.
 Contoh senyawa semi polar:
Nitrometana (CH3NO2)
Belerang trioksida (SO3)
Ion Amonium (NH4+)
Asam sulfat (H2SO4)
Ion Hidronium (H3O+)
Aamonium klorida (NH4Cl)
 Contoh senyawa nonpolar meliputi:
Salah satu gas mulia:
Salah satu unsur diatomik homonuclear: H 2 , N 2 , O 2 , Cl 2 (ini adalah molekul
yang benar-benar nonpolar.)
Karbon dioksida
Benzene
Karbon tetraklorida
Metana
Ethylene
28
cairan hidrokarbon, seperti bensin dan toluene.
6.Jelaskan sifat kepolaran dari senyawa kloroform!
jawab :
-Rumus kimia
CHCl3
-Massa molar
119,37 g·mol−1
-Penampilan
Cairan tak berwarna
-Bau
Menyengat, berbau seperti eter
-Densitas
1,564 g/cm3 (-20 °C)
1,489 g/cm3 (25 °C)
1,394 g/cm3 (60 °C)
-Titik lebur
-63,5 °C
-Titik didih
61,15 °C
-terdekomposisi pada 450 °C
-Kelarutan dalam air
1,062 g/100 mL (0 °C)
0,809 g/100 mL (20 °C)
0,732 g/100 mL (60 °C)
-Kelarutan
Larut dalam benzena
Bercampur dengan dietil eter, minyak, ligroin, alkohol, CCl4, CS2
-Kelarutan dalam aseton
≥ 10 g/100 mL (19 °C)
-Kelarutan dalam dimetil sulfoksida
≥ 10 g/100 mL (19 °C)
-Tekanan uap
29
0,62 kPa (-40 °C)
7,89 kPa (0 °C)
25,9 kPa (25 °C)
313 kPa (100 °C)
2,26 MPa (200 °C)
-kH
3,67 L·atm/mol (24 °C)
-Keasaman (pKa)
15,7 (20 °C)
-λmaks
250 nm, 260 nm, 280 nm
-Konduktivitas termal
0,13 W/m·K (20 °C)
-Indeks bias (nD)
1,4459 (20 °C)
-Viskositas
0,563 cP (20 °C)
7.Mengapa ekstrak teh dan kloroform pada video tersebut tidak bercampur?
jawab : Karena ekstrak teh dan klorofom memiliki perbedaan berat jenis yang mempengaruhi
pencampuran larutan
8.Bagaimana mekanisme pemisahan yang terjadi pada video tersebut dengan menggunakan
corong pisah?
Jawab : Larutan ekstrak teh dan klorofom tidak dapat menyatu setelah dilakukannya
penggojokan.berat jenis dari masing masing larutan berbeda. Karena perbedaan berat jenis
dapat mempengaruhi hasil penggojokan.

9.Jelaskan kelebihan dan kekurangan metode pemisahan dengan prinsip maserasi, perkolasi,
soxhletasi, dan reflux!
jawab:
Kelebihan meseresi:
1. Alat yang dibutuhkan sederhana,hanya dibutuhkan bejana perendam
2.tanpa pemanasan
3.prosesnya relatif hemat penyaji
30
4.biaya operasional relatif rendah
Kekurangan meserasi:
1.proses penyaringan tidak sempurna,karena zat aktifnya hanya mampu tereaksi sebesar
50% saja
2.prosesnya lama butuh waktu beberapa hari
3.penyarianya kurang sempurna dapat terjadi kejenuhan cairan penyari sehingga
kandungan kimia yang tersaring terbatas)

Kekurangan meserasi:
1.proses penyaringan tidak sempurna,karena zat aktifnya hanya mampu tereaksi sebesar
50% saja
2.prosesnya lama butuh waktu beberapa hari
3.penyarianya kurang sempurna dapat terjadi kejenuhan cairan penyari sehingga
kandungan kimia yang tersaring terbatas)

Kelebihan dan kekurangan metode reflux:


Kelebihan: mengekstraksi sampel sampel yang bertekstur kasar
Kekurangan: butuh volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi operator

Kelebihan metode soxhlet: cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara
langsung di peroleh hasil yang lebih pekat, serbuk simplisia di dari oleh penyari yang
murni sehingga dapat menyari zat aktif lebih banyak, penyaringan dapat di teruskan
sesuai dengan keperluan tanpa menambah volume cairan penyari

Kekurangan metode soxhlet:


1.Waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cukup lama, sehinggakebutuhan energinya
tinggi, dan bahan terekstraksi yangterakumulasi dalam labu mengalami beban panas
dalam waktuyang cukup lama.
2.Pemanasan berlebih terhadap kandungan kimia dalamserbuk, sehingga tidak cocok
untuk zat kimia yangtermolabil.
3.Jumlah bahan terbatas (30-50 gram).
4.Tidak bisa dengan penyari air (harus solvent organik),sebab titik didih air 100°C harus
dengan pemanasantinggi untuk menguapkannya.
31
soxhlet
5 Memerlukan energi listrik.

VIII. KESIMPULAN
Dibawah ini merupakan dari kesimpulan dari pengamatan yang dilakukan :
Pada pengamatan pertama terdapat Campuran Homogen yaitu zat yang terjadi atas dua zat
atau lebih dengan partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak bisa dibedakan lagi antara
zat penyusunnya yaitu the dan air. Sedangkan pada pengamatan kedua terdapat Campuran
Heterogen yaitu suatu zat/materi yang terjadi atas dua macam zat atau lebih dengan partikel-
partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu dengan lainnya,zat penyusunnya yaitu air
dan pasir. Hasil pemisahan disebut filtrat dan sisa sisa padatan di sebut residu.
Pada pengamatan keempat dilakukan dengan Dekantasi yaitu, cara pemisahan larutan dan
padatan paling sederhana dengan menggunakan campuran perlahan-lahan,sehingga endapan
tertinggal di bagian bawah bejana.Pada pengamatan kelima dilakukan pemisahan dengan
Ekstrasi dengan menggunakan corong pisah yang berfungsi untuk memisahkan 2 komponen
atau larutan yang berbeda berat jenisnya. Pada pengamatan yang keenam dilakukan dengan
Pemisahan dengan Sublimasi,yaitu penguapan suatu zat.Pada pengamatan yang ketujuh
dilakukan dengan Pemisahan dengan Kristalisasi yaitu dengan menguapkan pelarutnya.Dan
pada Pengupan yang kedelapan dilakukan dengan Pemisahan dengan Distilasi,yaitu metode
ekstraksi sederhana yang digunakan untuk mementingkan suatu zat dengan perbedaan titik
didih yang tertentu sehingga menghasilkan zat dengan tingkat kemurnian yang tinggi.

Evaluasi

1. Apakah tujuan dilakukannya ekstraksi pelarut?


Ekstraksi pelarut pada umumnya digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang
diinginkan dan mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara
keseluruhan.Kadang-kadang gugus-gugus pengganggu ini diekstraksi secara selektif.
2. Apakah yang anda ketahui tentang rendemen?
Rendemen adalah perbandingan jumlah (kuantitas) ekstrak yang dihasilkan dari
ekstraksi

IX. Daftar Pustaka


32
Chang, Raymond. (1994).Chemistry. New York: Mc-Graw-Hill.
Evilina, Dani.2020.Ensiklopedia Materi dan Kimia Unsur.Semarang: Alprin.

Fardhilah, Novita.2020.Memahami Unsur,Senyawa,dan Campuran.Semarang: Alprin.

Sapta Hari, Bayu.2019.Materi dan Perubahannya.Bandung : Penerbit Duta

http://www.labchem.com/tools/msds/msds/LC15590.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/980/1/083711021_Bab2.pdf
https://youtu.be/uIEOBogw6-I
https://youtu.be/Gnu0diAL1Kw
https://youtu.be/SMofHhlBW5c
https://youtu.be/q_uFXhIjyRI
https://www.youtube.com/watch?v=kg0ZWnSBYqk
https://youtu.be/c2dBmiMp2Nk
https://youtu.be/5BS804vknnk
https://youtu.be/LWpSTF9imXo
https://youtu.be/j5ocPtLzq-Y

33

Anda mungkin juga menyukai