4.1 Tujuan
Dasar I
zat-zat yang dicampurkan. Sedangkan Campuran Heterogen merupakan
campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat bidang batasnya.
1. Wujud zat dapat berupa padat, cair dan gas. Zat berwujud padat
memiliki bentuk dan volume tertentu. Zat yang berwujud cair memiliki
volume tertentu, tetapi bentuknya tergantung pada wadah ditempatinya.
Zat yang berwujud gas ini memiliki bentuk yang sesuai dengan
wadahnya dan dapat mengembang sehingga memenuhi seluruh volume
wadah. Zat akan selalu mengalami perubahan oleh pengaruh suhu yang
ada di lingkungannya. Contoh paling mudah yaitu, air dapat berubah
wujud menjadi padat dan gas
2. Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung.
Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih,
karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
3. Bau, berhubungan dengan uap atau gas yang dikeluarkan oleh
suatu zat tertentu. Contoh : gas oksigen tidak berbau, sedangkan
hidrogen sulfida berbau telur busuk.
4. Rasa, berhubungan dengan komposisi di dalam zat tersebut.
Contoh : gula rasanya manis.
Dasar I
5. Titik Didih, Sifat fisika yang ke delapan adalah titik didih. Titik
didih adalah suhu terendah ketika suatu zat mulai mendidih (cair
berubah menjadi uap). Pada suhu ini tekanan udara jenuh suatu cairan
sama dengan tekanan atmosfer luar. Contoh : titik didih air sebesar 100
derajat celcius, sedangkan air raksa sebesar 356,6 derajat celcius.
6. Titik leleh yaitu temperatur/suhu terendah ketika suatu zat mulai
meleleh (dari padat menjadi cair).
7. Titik beku adalah suhu ketika suatu zat mulai membeku (cair
berubah menjadi padat). Contoh dari titik beku air adalah 0 derajat
celcius, sedangkan air raksa sebesar 38,9 derajat celcius.
8. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika.
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat
larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi
tidak dapat larut dalam air.
9. Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat
suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga
menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda
magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan
benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Dasar I
diamati didalam materi tersebut. Contoh dari Sifat Kimia adalah
Keeletronegatifan, Kereaktifan, Energi Ionisasi dan Energi Ikatan.
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses , yang pertama
adalah pemutusan ikatan antar atom dari senyawa yang bereaksi, dan
selanjutnya proses penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang
terlibat reaksi sehingga membentuk susunan baru. Proses pemutusan ikatan
Dasar I
merupakan proses yang memerlukan kalor (endoterm) , sedangkan proses
penggabungan ikatan adalah proses yang melepaskan kalor (eksoterm).
Dasar I
4.3 Alat dan Bahan
4.3.1 Alat
Tabel 4.1
Nama alat-alat laboratorium yang digunakan
pada percobaan Titrasi
1. Gelas Ukur
Gambar 4.1
2. Penjepit Tabung
Gambar 4.2
Dasar I
3. Pipet Tetes
Gambar 4.3
4. Tabung Reaksi
Gambar 4.4
4.3.2 Bahan
Tabel 4.2
Nama Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan Sifat
Fisika dan Sifat Kimia
1. Aluminium
Gambar 4.5
Dasar I
2. Aquadest
Gambar 4.6
Gambar 4.7
4. Besi
Gambar 4.8
5. Gula
Gambar 4.9
Dasar I
6. Kalium Hidroksida
Gambar 4.10
7. Kalsium Karbonat
Gambar 4.11
8.
Natrium Hidroksida
Gambar 4.12
9. Seng
Gambar 4.13
Dasar I
10. Tembaga
Gambar 4.14
Dasar I
4.5 Hasil Pengamatan
Tabel 4.3
Hasil Percobaan Titrasi
Uraian Pengamatan
Tabung Nama Ketika Praktikum
Foto Praktikum
Zat Wuju Warn
Bau
d a
Natrium
Benin Tidak
L1 Hidroksida Cair
g Berbau
(NaOH)
Asam
Benin Bau
L2 Klorida Cair
g Obat
(HCL)
Dasar I
Metanol Benin
L3 Cair Asam
(CH3OH) g
Kalsium
Putih Bau
L4 Karbonat Serbuk
Susu Obat
(CaCO3)
Gula
L5 Kristal Putih Wangi
(C6H12O6)
Tabel 4.4
Uraian
Pengamatan ketika
Tabung Nama Zat Foto Praktikum
langkah 2
dilakukan
Dasar I
NaOH saat
direaksikan dengan
Natrium
Aquadest tidak
L1 Hidroksid
terjadi perubahan
a
Wujud, Warna dan
Bau.
HCL saat
direaksikan dengan
Asam Aquadest tidak
L2
Klorida terjadi perubahan
Wujud, Warna dan
Bau.
Dasar I
Gula pada saat
direaksikan dengan
L5 Gula Aquadest terjadi
perubahan Fisika
berupa Bau.
Uraian
Tabung Nama Zat Foto Praktikum
Pengamatan
Dasar I
Muda.
Kalium Hidroksida
pada saat
Kalium
direaksikan dengan
L3 Hidroksid
HCL, permukaan
a
tabung menjadi
panas (Eksoterm).
Dasar I
4.5.6 Sifat Kimia (Pengaruh Basa)
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Sifat Kimia (Pengaruh Basa)
Uraian
Tabung Nama Zat Foto Praktikum
Pengamatan
Al saat direaksikan
dengan NaOH,
menghasilkan
Aluminiu
L1 gelembung udara,
m (Al)
terjadi reaksi
Eksoterm, Warna
menjadi Abu-abu.
Dasar I
Seng pada saat
direaksikan dengan
Seng NaOH larutan tidak
L4
(Zn) terdapat endapan
warna menjadi Abu-
abu.
Dasar I
Langkah pertama yang harus dilakukan pada Percobaan kali ini
yaitu Prosedur Percobaan Perubahan Fisika, dengan cara memasukkan
bahan berupa Metanol, CaCO3, Gula, HCL dan NaOH kedalam Tabung
Reaksi, lalu amati dan catat Perubahan Wujud,Warna dan Bau dari zat-zat
tersebut. Kemudian amati perubahan yang terjadi ketika larutan
ditambahkan dengan Aquadest. Lalu lakukan Percobaan Perubahan karena
Pengaruh Asam dan Basa. Tiap percobaan dilakukan sesuai dengan yang
tertera didalam Modul Praktikum, kemudian amati dan catat perubahan
yang terjadi. Setelah selesai melakukan Percobaan rapihkan Alat dan Bahan
yang telah digunakan.
Hasil yang diperoleh pada Percobaan Sifat Fisika dan Sifat Kimia
yaitu, Larutan NaOH dan HCL yang berwujud Cair, berwarna Bening dan
tidak berbau ketika ditambahkan Aquadest tidak menglami perubahan.
Sedangkan pada Metanol ketika ditambahkan Aquadest terjadi perubahan
pad Baunya. Dan pada Larutan CaCO3 ketika ditambah dengan Aquadest
terjadi perubahan Wujud dan Bau.
4.8 Kesimpulan
Dari Percobaan Sifat Fisika dan Sifat Kimia dapat diambil
Kesimpulan diantaranya:
1. Sifat Fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa
membentuk zat baru.
2. Sifat kimia adalah perubahan yang dialami suatu benda yang
membentuk zat baru.
Dasar I
3. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi
komponen yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
4. Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari dua atau lebih
unsur dengan cara-cara tertentu.
5. Kelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk
bermuatan negatif atau untuk menangkap elektron dari atom lain.
6. Kereaktifan merupakan kecenderungan zat untuk bereaksi secara
kimia.
7. Ciri-ciri Sifat Fisika dilihat dari Fisis suaru benda yaitu, Wujud,
Warna dan Bau.
8. Ciri-ciri Sifat Kimia dilihat dari perubahan yang membentuk zat
baru dan tidak dapat kembali ke zat awal.
9. Wujud dibedakan menjadi Zat Padat, Cair dan Gas.
10. Setiap Zat memiliki sifat fisis yang berbeda-beda.
Dasar I