Anda di halaman 1dari 18

CAMPURAN,

MODUL ZAT DAN PERUBAHANNYA


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

ILMU PENGETAHUAN ALAM – KELAS VII


KOMPETENSI DASAR IPK
3.3 Menjelaskan konsep campuran, 3.3.1 Menjelaskan konsep zat
zat dan contoh perubahannya 3.3.2 Mengidentifikasi ciri-ciri perubahan fisika dan kimia
dalam kehidupan sehari-hari 3.3.3 Menjelaskan contoh perubahan zat dalam kehidupan sehari-hari
3.3.4 Menjelaskan konsep campuran
3.3.5 Menganalisis perbedaan campuran homogen dan heterogen
3.3.6 Menjelaskan berbagai metode pemisahan campuran
3.3.7 Menganalisis penerapan metode pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan 4.3.1 Menyajikan hasil penyelidikan tentang perubahan fisika dan
atau karya tentang sifat larutan, perubahan kimia
perubahan fisika dan perubahan 4.3.2 Menyajikan hasil penyelidikan tentang campuran homogen
kimia, atau pemisahan (larutan) dan campuran heterogen.
campuran. 4.3.3 Menunjukkan metode pemisahan campuran yang tepat dalam
penerapan pemisahan campuran di kehidupan sehari-hari
PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA
Pengertian Zat/Materi
Apakah kamu tahu, apa yang disebut dengan materi? Segala sesuatu di alam ini tergolong materi.
Pada dasarnya segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan sebagai
materi. Sebagai contoh, batu dan air tergolong suatu materi, karena keduanya memiliki massa dan volume.
Apakah udara tergolong materi? Berikan alasanmu! Perhatikan Gambar 1, sebutkan materi apa saja yang
terdapat di pantai.

Gambar 1. Zat/materi yang terdapat pada pantai


Apa saja wujud materi itu? Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat
mempunyai bentuk tertentu, materi berwujud cair dan gas memiliki bentuk mengikuti bentuk wadahnya.
Materi berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu, sedangkan gas memiliki volume yang tidak
tentu, tergantung tempatnya. Materi berwujud padat tidak dapat ditekan, materi cair sukar ditekan, tetapi gas
dapat ditekan karena massa jenisnya kecil. Dapatkah kamu membedakan antara materi padat, cair, dan
gas? Apakah contoh materi yang berwujud padat, cair, dan gas?

Sifat Fisika dan Sifat Kimia


Apakah kamu pernah memakai termometer? Tahukah kamu mengapa pada termometer digunakan
raksa (Hg) untuk mengisi pipa kapiler? Raksa dipilih karena memiliki beberapa kelebihan sifat fisik dan sifat
kimia. Tahukah kamu bahwa peralatan yang diproduksi selalu mempertimbangkan sifat fisik dan sifat kimia
zat? Mengapa demikian? Mari kita pelajari bersama.
Semua benda memiliki sifat, tentunya masing-masing benda memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada
berbagai klasifikasi sifat benda.
1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif suatu benda adalah sifat dari benda tersebut yang dipengaruhi ukuran dan banyak zat.
Contoh massa, berat, volume.
2. Sifat Intensif
Sifat intensif suatu benda adalah sifat dari benda tersebut yang tidak dipengaruhi oleh ukuran dan
banyak zat. Contohnya titik lebur, titik didih, dll.
Selain sifat ekstensif dan intensif, yang akan dipelajari adalah sifat fisika dan sifat kimia.
SIFAT FISIKA
Coba perhatikan Meja yang kamu gunakan, air yang kamu minum, dan udara yang kamu hirup!
Apakah wujud zat-zat tersebut? Kursi berupa zat padat, air minum berupa zat cair, dan udara yang kamu
hirup setiap saat berupa zat gas. zat tergolong sifat fisika. Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat
dilihat secara langsung dengan indra. Kamu akan mempelajari beberapa sifat fisika tersebut. Sifat Fisika
adalah sifat suatu benda yang tidak berkaitan dengan pembentukan zat baru.
Contoh dari sifat-sifat fisika suatu benda adalah :
1. Kerapatan (massa jenis)
Massa jenis zat akan tetap sama walaupun jumlahnya banyak atau sedikit.
2. Berat jenis
3. Kekerasan
Keras atau tidaknya suatu zat. Contoh tanah lunak, intan tajam.
4. Kelarutan
Mudah atau tidaknya larut. Semakin besar kelarutan maka akan semakin mudah larut.
Larutan merupakan campuran homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut
dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan
terlarut merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan garam, maka zat
terlarutnya garam dan pelarutnya air.
Pada umumnya larutan berupa cairan tetapi larutan juga terjadi dalam bentuk gas dan padat.
Contoh larutan gas adalah udara yang terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan gas-gas lain.
Contoh larutan padatan adalah stainless steel. Kelarutan menerangkan tingkat suatu zat saling
melarutkan. Ahli kimia menerangkan kelarutan dengan istilah berupa banyaknya zat terlarut tertentu
yang akan melarut ke dalam larutan tertentu pada suhu tertentu. Kemampuan melarut bergantung pada
gaya tarik partikel zat terlarut dengan partikel pelarutnya. Misal dalam proses pelarutan garam dalam air,
maka molekul air pertama-tama menarik molekul garam menjauh satu dengan lain hingga suatu saat
tercapai suatu keadaan molekul air tidak mampu memisahkan molekul garam dari yang lain atau disebut
jenuh. Butiran garam terdiri atas ion natrium dan klorida yang terikat bersama dalam formasi yang disebut
kisi kristal. Air melarutkan garam dengan menarik ion dari kisi kristal dan mengelilinginya.
Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh :
a) Jenis zat
Ada zat yang mudah larut, ada zat yang susah larut.
b) Suhu
Semakin panas suhunya, maka akan mudah larut.
c) Tekanan
Tekanan tidak berpengaruh untuk zat cair dan padat. Sedangkan untuk zat gas, semakin besar
tekanan maka akan semakin cepat larut.
d) Banyak/sedikitnya pelarut (solvent) dan terlarut (solute)
e) Bisa dipercepat dengan pengadukan.
5. Daya hantar listrik
Besi mudah menghantarkan listrik, sedangkan plastic tidak.
6. Daya hantar panas
7. Kemagnetan
Yaitu mudah tidaknya ditarik magnet. Dibagi menjadi:
a) Ferromagnetic = sangat kuat ditarik magnet\
b) Parramagnetik = cukup kuat ditarik magnet
c) Diamagnetic = tidak ditarik magnet
8. Wujud zat
a) Padat
b) Cair
c) Gas
d) Plasma, adalah fase gas dimana gas tersebut terurai menjadi ion positif dan negatifnya pada suhu
tinggi. Contoh kilat, lampu flourosens mengandung uap merkuri, energi listrik mebuatnya menjadi
plasma merkuri. Perbedaannya dengan gas adalah plasma menghasilkan listrik sedangkan gas
tidak.
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Kamu telah mempelajari sifat-sifat zat padat,
cair, dan gas.

Gambar 2. Wujud zat


Coba perhatikan sifat-sifat dari ketiga wujud zat tersebut pada Tabel 1 berikut.
Padatan memiliki bentuk tetap karena partikel-partikelnya diikat erat bersama, sering dalam pola
teratur yang disebut dengan kisi (lattice). Dalam suatu cairan, gaya antarpartikel terlalu lemah untuk
menahannya dalam formasi yang tetap sehingga partikel-partikel ini dapat bergeser dengan mudah dan
saling melewati satu sama lain. Energi kinetik partikelpartikel gas cukup besar. Gas juga memiliki energi
kinetik yang cukup untuk menyebar dan memenuhi seluruh tempat atau wadahnya. Perhatikan susunan
partikel-partikel zat padat, cair dan gas pada gambar berikut.

Gambar 3. Susunan partikel padat,cair,dan gas


9. Titik didih
Suhu perubahan antara wujud cair menjadi wujud gas.
10. Titik leleh
Suhu perubahan antara wujud padat menjadi cair.
11. Titik beku
Suhu perubahan antara wujud cair menjadi padat. Titik beku dan titik leleh bisa sama, namun bisa juga
berbeda sedikit. Contoh titik leleh raksa -38,83 0C dan titik bekunya -37,89 0C.
12. Warna zat

SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah sifat suatu benda yang berkaitan dengan pembentukan zat yang baru. Sifat kimia
merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain mudah terbakar, mudah busuk, dan
korosif.

Gambar 4. Peta konsep reaksi kimia


Contoh dari sifat-sifat kimia suatu benda adalah :
1. Kestabilan
2. Setiap molekul memiliki ikatan antara setiap atom penyusunnya (ion kovalen, kovalen koordinat, van der
walls). Ada yang lemah dan ada yang kuat. Jika ikatannya lemah, maka zatnya tidak stabil. Contoh asam
karbonat tidak stabil, silicon stabil.
3. Daya ionisasi
Mudah atau tidaknya suatu zat mengion pada suatu pelarut. Jika daya ionisasi besar maka zat mudah
terurai menjadi ion-ionnya, dan bisa terurai seluruhnya. Contohnya reaksi ionisasi pada asam dan
garam.
4. Keterbakaran (reaksi dengan oksigen)
Mudah atau tidaknya suatu zat terbakar. Zat yang mudah terbakar contohnya bensin, etanol, acetone.
Yang tidak mudah terbakar contohnya air, biodiesel.
Pernahkah kamu menyalakan kembang api? Saat kamu membakar kembang api maka dengan
segera akan terjadi nyala warna-warni yang indah. Pada peristiwa ini terjadi perubahan kimia. Pada
mulanya kembang api dibuat dari campuran antara kalium nitrat (KNO3) , belerang dan arang kayu.
Namun sekarang kembang api telah dibuat dengan warna-warni, yaitu dari strontium dan litium (warna
merah), natrium (warna kuning), barium (warna hijau), dan tembaga (warna biru). Contoh lain yang
mudah terbakar adalah fosfor. Fosfor dapat terbakar bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida.
Oleh karena itu fosfor disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk membuat korek api.
5. Kereaktifan
Kecepatan suatu zat kimia untuk mengadakan reaksi kimia. Dinyatakan dalam waktu untuk menjadi
reaksi kimia.
Kereaktifan dipengaruhi oleh:
a) Jenis zat
b) Jumlah zat yang dilarutkan (direaksikan)/ konsentrasi. Semakin banyak jumlah zat yang dilarutkan,
semakin cepat kereaktifan.
c) Suhu. Semakin tinggi suhunus, maka semakin cepat kereaktifan.
d) Luas permukaan. Semakin luas permukaan, maka semakin cepat kereaktifan. Dapat diperluar
dengan cara menghaluskan suatu zat.
e) Pengadukan. Pengadukan dapat memperbesar tumbukan antar partikel yang akan mempercepat
rekasi.
f) Katalis. Katalis dapat menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan untuk memulai suatu rekasi.

Reaksi kimia dihasilkan dari tumbukan-tumbukan partikel zat yang bereaksi. Misalnya jika garam
dan asam klorida bereaksi, maka terjadi tumbukan antara molekul garam dan asam klorida yang membentuk
suatu zat baru. Setiap saat terjadi tumbukan partikel di mana saja, namun hanya yang memiliki energi yang
cukup (energi aktivasi) yang menghasilkan reaksi kimia. Seperti manusia, kita sering bersenggolan, tapi tidak
setiap senggolan mereaksi suatu perkelahian, butuh kadar “senggolan” yang cukup mengesalkan (energi
aktivasi) yang membuat kita mengeluarkan reaksi perkelahian
Nah, agar kamu lebih memahami perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia,
pelajarilah uraian berikut dengan baik. Zat atau materi bisa mengalami perubahan. Ada dua jenis perubahan
yang akan kita pelajari, yautu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
PERUBAHAN FISIKA
Perubahan fisika adalah perubahan yang dialami suatu zat namun tidak menyebabkan zat tersebut
berubah menjadi zat yang baru.
Kamu telah mengetahui bahwa es yang mencair tidak menghasilkan zat yang baru. Es dan air
tersusun atas senyawa yang sama, yaitu H2O. Perbedaan antara es dan air hanya terlihat dari wujudnya
saja. Es merupakan air yang yang berwujud zat padat, sedangkan air berwujud zat cair.

Gambar 5. Proses peleburan besi (perubahan wujud dari padat ke cair)


Pada Gambar 5 kamu dapat mengamati proses peleburan besi. Batang besi yang dipanaskan
dengan suhu tinggi akan berubah menjadi besi cair. Cairan besi yang sudah meleleh itu dimasukkan dalam
cetakan. Setelah itu, dibiarkan menjadi dingin hingga berbentuk padat kembali. Pada proses peleburan besi,
antara besi sebelum dileburkan dengan besi yang sudah menjadi cair masih memiliki sifat yang sama atau
hanya mengalami perubahan wujud saja. Perubahan materi pada besi yang dileburkan dapat dikatakan
sebagai perubahan fisika. Pada perubahan fisika memungkinkan kita mendapatkan kembali materi semula.
Beberapa perubahan fisika yang bisa diamati di sekitar kita yaitu:
1) Perubahan wujud
a) Pembekuan
b) Pelelehan/peleburan/mencair
c) Penguapan
d) Pengembunan
e) Penyubliman → padat ke gas
f) Pendeposisian → gas ke padat
Perubahan ini tidak mengubah baik sifat maupun struktur air. Perubahan yang terjadi hanya fisiknya
saja, dari cair menjadi padat (es), atau dari cair menjadi gas.
2) Perubahan karena pelarutan
Melarutkan zat tertentu ke dalam air, sampai terbentuk campuran homogen yang sifatnya sama. Contoh
perubahan fisika, pencampuran gula ke dalam air membentuk larutan gula. Secara fisik gula berubah
dari bentuk padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi sifat-sifat gula masih tampak dalam
larutan itu, misalnya rasa manis masih ada, baik dalam wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam
air.
3) Perubahan bentuk
Contoh pohon mejadi papan kayu, papan kayu menjadi meja.
4) Perubahan fisika karena adanya aliran energi, ketika ada aliran energi berubah sesaat kemudian
kembali lagi menjadi zat semula.
Contoh : lampu TL, bel listrik, mixer, heater

PERUBAHAN KIMIA
Perubahan kimia adalah perubahan yang dialami suatu zat dan menyebabkan zat tersebut berubah
menjadi zat yang baru. Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda dengan materi semula,
sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia, yaitu zat semula dinamakan reaktan atau
pereaksi, dan zat yang terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi. Pada pembakaran kayu, kayu
dinamakan pereaksi dan arang kayu dinamakan hasil reaksi
Ketika kamu membuat api unggun dengan membakar kayu kering, maka akan dihasilkan abu, asap,
dan gas. Sama halnya seperti pada kertas yang dibakar, kayu dan abu merupaka dua jenis zat yang sama
sekali berbeda. Zat-zat hasil pembakaran tersebut tidak dapat dikembalikan lagi menjadi kayu. Oleh karena
kayu yang dibakar menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat asalnya, kayu yang dibakar
merupakan contoh peristiwa perubahan kimia. Jadi perubahan kimia adalah perubahan materi yang
menghasilkan zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.

Gambar 6. Kayu dibakar hingga menjadi abu (terjadi perubahan kimia)


Zat-zat hasil pembakaran kayu pada gambar 6 tersebut tidak dapat dikembalikan lagi menjadi kayu.
Oleh karena kayu yang dibakar menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat asalnya, kayu yang
dibakar merupakan contoh peristiwa perubahan kimia. Jadi Pada perubahan kimia, sangat sulit untuk
mendapatkan kembali materi semula (bersifat irreversibel).
Beberapa perubahan kimia yang bisa diamati disekitar kita yaitu:
1) Pembakaran
Pembakaran terjadi jika ada oksigen dan api. Pembakaran akan menghasilkan abu, gas dan
panas. Contoh perubahan kimia adalah pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan menghasilkan arang
kayu. Jika dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda,
karena itu pembakaran kayu bukan perubahan fisika, tetapi tergolong perubahan kimia.
2) Pemasakan
Contoh pada memasak makanan misal beras menjadi nasi
3) Perubahan karena fotosintesis
4) Perkaratan
Perkaratan adalah reaksi antara logam air dan oksigen. Perkaratan atau korosi merupakan peristiwa
rusaknya logam oleh pengaruh lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Besi adalah salah
satu contoh logam yang mudah berkarat. Pada proses korosi terbentuk zat yang jenisnya baru yaitu
karat. Gejala yang tampak pada korosi adalah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat
korosif kecuali emas, platina, dan air raksa.
Untuk menghindari karat, dapat dilakukan:
a) Pengecatan
b) Pelapisan dengan minyak/pelumas
Contoh mesin mobil
c) Melapisi dengan plastic
d) Melapisi logam dengan logam lain
i) Logam kurang reaktif, misalkan timah, krom, perak, emas. Jika pelapis tergores dan besi
berkontak dengan dengan udara dan air, maka besi bisa berkarat.
ii) Melapisi dengan logam yang lebih reaktif, misalkan seng, magnesium. Tetapi harus diganti
secara berkala karena cepat habis.
5) Pembusukan
Karena organisme mengubah materi menjadi yang tidak diinginkan, misalnya pembusukan buah. Jika
buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka maka lama kelamaan buah dan sayur tersebut akan
membusuk. Buah dan sayur yang busuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Proses pembusukan
ini karena adanya mikroorganisme.
6) Fermentasi
Karena organisme mengubah materi menjadi yang diinginkan, misalnya tape dan tempe.
7) Reaksi enzimatis
Menjadi zat yang lebih berguna dengan menggunakan enzim, contoh enzim ptialin di mulut, enzim yang
mematangkan buah.

Pada perubahan kimia biasanya ada ciri-ciri berikut:


1. Pembentukan gas
Contoh pembakaran menghasilkan gas karbondioksida, reaksi logam dengan asam.
2. Terjadi peubahan warna
Contohnya perkaratan besi, pada tritasi, pembauatan tape
3. Terjadi perubahan suhu atau energi
a) Eksotermis, yaitu melepaskan energi/panas ke lingkungan.
Contoh pembakaran, netralisasi asam garam
b) Endotermis, yasitu menerima energi/panas dari lingkungan
Contoh memasak nasi, reaksi fotosintesis
4. Terjadi endapan, misalkan NaCl dan perak nitrat menghasilkan endapan perak klorida.

Agar kamu lebih paham tentang materi ini, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.

Kegiatan Ilmiah 1 “Perubahan Materi”

Tujuan
Mengamati perubahan fisika dan kimia

Alat dan Bahan


1. Lilin
2. Korek api
3. Tempat lilin

Petunjuk Kerja
1. Nyalakan sebuah lilin. Biarkan beberapa saat dan amati perubahan yang terjadi. Catatlah perubahan
yang terjadi.
2. Amatilah sebatang korek api dengan seksama. Nyalakan korek api itu sehingga menyala, lalu
padamkan nyala api dengan segera. Amatilah sekarang kepala batang korek api itu. Catatlah
perubahan yang terjadi pada tabel.
3. Bakarlah kawat di atas nyala lilin sampai membara. Gunakan alat tahan panas untuk memegang
kawat. Amati perubahan yang terjadi. Setelah kawat kembali dingin, amati kembali perubahan yang
terjadi.

Kesimpulan
Apakah yang kamu peroleh dari kegiatan ini?

Pertanyaan
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan, manakah yang tergolong perubahan fisika dan
kimia?
CAMPURAN
Suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih memiliki
sifat-sifat zat asalnya dinamakan campuran. Dengan kata lain, suatu jenis materi dikatakan campuran
apabila materi tersebut memiliki keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak.
Campuran dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya. Walaupun
demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian halus, sehingga bila diamati tanpa
bantuan alat mikroskop sukar dibedakan komponen-komponen penyusunnya.
Campuran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Disusun atas beberapa senyawa
2. Dibentuk dengan fisika
3. Perbandingan unsur-unsur penyusunnya bisa berubah-ubah
4. Sifat-sifat unsur penyusunnya masih terlihat
5. Unsur-unsurnya bisa dipisahkan kembali dengan reaksi fisika.
Berdasarkan hasil campurannya, ada beberapa jenis campuran. Campuran dapat digolongkan ke
dalam campuran serbaneka (heterogen) dan campuran serbasama (homogen).
CAMPURAN HOMOGEN
Campuran homogen adalah campuran dimana senyawa penyusunnya tidak terlihat lagi. Suatu
campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun campuran itu tidak dapat dibedakan satu
dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Misalnya air teh
manis yang merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari sudut pandang manapun kita amati, air teh
manis itu tampak homogen. Baik warna, rasa, maupun kekentalannya, sehingga, dari dalam satu gelas
tersebut, kta tidak dapat membedakan mana bagian yang merupakan teh, air, atau gula. Tetapi sifat dari
masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa manis dari gula warna merah dari teh, atau wujud cair
yang berasal dari sifat fisika air.
Ukuran partikel dalam campuran homogen memiliki diameter sekitar 0,000000001 meter dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop. Campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari biasa dikenal dengan
larutan. Berikut ini beberapa contoh campuran homogen.
1. Larutan gula (campuran antara air dan gula)
2. Larutan garam (campuran antara air dan garam)
3. Minuman ringan (soft drink)
4. Larutan teh (campuran antara daun teh dan air)
5. Kecap
6. Sirup
Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Sedangkan contoh
campuran antar zat padat, misalnya campuran antar logam. Campuran antara logam satu dengan lainya
akan membentuk campuran homogen. Contohnya adalah stanless steel yang banyak digunakan untuk
keperluan alat rumah tangga dan alat kesehatan. Stainless stell adalah campuran dari logam besi, krom, dan
nikel. Campuran antara logam satu dengan logam lainnya disebut dengan paduan logam. Pencampuran
logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Emas juga merupakan contoh dari campuran
homogen. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan. Supaya emas menjadi keras
sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain, yaitu tembaga.
Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, maka akan makin banyak kandungan tembaga dalam emas
tersebut. Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yang sudah dicampur dengan logam
tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat. Ada juga dalam campuran emas dan tembaga
yang masih dicampur dengan logam lain, misalnya perak. Hal ini dilakukan untuk mempercantik penampilan
emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa
disebut emas putih.

CAMPURAN HETEROGEN
Campuran heterogen adalah campuran dimana senyawa penyusunnya masih terlihat. Contoh ketika
kita mencampur air dan pasir. Campuran heterogen juga memiliki degradasi (warna tidak sama satu dengan
lainnya). Cenderung memiliki rasa tidak sama dalam setiap lapisan, perbandingan zat yang tercampur tidak
sama, dan dapat dipisahkan dengan cara mekanis seperti filtrasi (penyaringan).
Berikut ini adalah contoh campuran heterogen dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat.
1. Pasir 6. Campuran air dengan kopi
2. Tanah 7. Serbuk besi dengan karbon
3. Campuran air dengan pasir 8. Adonan kue
4. Campuran air dengan minyak tanah 9. Adonan cor beton
5. Campuran air dengan kapur
Berdasarkan ukuran partikel penyusunnya, campuran heterogen dibedakan menjadi koloid dan suspensi.
A. Koloid

Koloid merupakan campuran yang hampir homogen antara fase terispersi dan fase pendispersi.
Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase
terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler, akan tetapi gabungan dari beberapa molekul. Misalnya zat
terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, maka sistem koloid merupakan dispersi padatan (gabungan
dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi.

Gambar 7. Contoh Koloid


Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil, sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi
dan mana fase pendispersi. Contoh sistem koloid adalah sabun, susu, santan, agar-agar, selai, mentega,
dan mayonaise.

B. Suspensi
Suspensi adalah campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Secara
umum, zat yang terdispersi adalah padatan, sedangkan medium pendispersi adalah air. Di dalam sistem
suspensi dapat dibedakan antara zat terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi dalam bentuk
padatan dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam medium air.

Gambar 8. Kopi adalah contoh suspensi

Karena ukuran zat terdispersi besar, maka fase air tidak mampu lagi menahannya, sehingga zat
terdispersi akan mengendap.Ukuran zat terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. Dengan penyaringan
biasa, zat terdispersi tersebut dapat disaring. Jadi, suspensi adalah dispersi padatan dengan bentuk fisik
heterogen. Contoh suspensi adalah air keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, air
kapur, dan campuran minyak dengan air.
PEMISAHAN CAMPURAN
Tahukah kamu bagaimana caranya para petani garam membuat garam dari air laut? Petani garam,
mungkin tidak belajar kimia terlebih dahulu sebelum bekerja untuk membuat garam dari air laut.

Gambar 9. Proses pembuatan garam dari air laut


Air laut tergolong suatu campuran, dan para petani garam telah melakukan pemisahan campuran
untuk mendapatkan garam. Hebat bukan! Sungguh karunia Tuhan begitu besar. Dari air di laut yang begitu
bergelimpah dapat dijadikan sumber mencari nafkah bagi para petani garam. Dan garam yang telah dibuat
tadi dapat menyedapkan makanan yang kita makan setiap harinya. Bayangkan, jika tidak pernah ada garam,
makanan yang menjadi sumber energi kita tiap hari terasa hambar dan terasa tak enak dimakan bukan?
Maka sungguh layak kita bersyukur pada Tuhan akan segala karunia-Nya.
Apakah kamu juga ingin mengetahui cara memisahkan campuran? Mari kita pelajari bersama.
Campuran bisa dipisahkan melalui proses fisika. Ada beberapa proses fisika yang bisa dilakukan
untuk memisahkan suatu campuran seperti :
1. Kromatografi
Apakah kromatografi itu? Pemisahan campuran dengan cara kromatografi didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu.
Pemisahan zat berdasarkan kecepatan pelarutan zat pada pelarutnya. Contoh pemisahan secara
kromatografi adalah rembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan jarak tertentu,
pemisahan zat-zat pewarna dari tinta. Penerapan kromatografi antara lain untuk memisahkan dan
mengidentifikasi zat-zat yang kompleks dari zat warna, minuman beralkohol, dan pestisida.
Agar kamu lebih paham tentang proses kromatografi, mari kita lakukan kegiatan berikut.

Kegiatan Ilmiah 2. “Pemisahan Campuran Secara Kromatografi”

Tujuan
Mengamati pemisahan campuran secara kromatografi

Alat dan Bahan


1. Air
2. Gelas kimia
3. Kertas saring
4. Spidol / tinta
5. Lidi
Petunjuk Kerja
1. Potong kertas saring/tisu berukuran 2 x 15 cm
2. Buatlah tanda titik dengan tinta/spidol pada ujung kertas saring dan biarkan kering.
3. Masukkan ujung kertas saring ke dalam air yang ada dalam gelas kimia.
4. Biarkan air meresap beberapa saat.
5. Angkat dan amati apa yang terjadi pada tinta yang menempel pada kertas saring!

Apakah kesimpulan yang kamu peroleh?

Pertanyaan
Bandingkanlah warna tinta sebelum dan setelah percobaan. Jika mula-mula tinta berwarna hitam, warna
apa sajakah yang muncul setelah kromatografi?

2. Filtrasi
Apakah kamu suka minum es jeruk? Bagaimanakah cara membuatnya? Sebelum disajikan
sebagai minuman es jeruk, biasanya air perasan jeruk disaring terlebih dahulu. Mengapa?
Filtrasi adalah Pemisahan zat berdasarkan besar molekul zat yang mau dipisahkan. Pemisahan
dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran
berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita gunakan untuk menyaring disebut penyaring.
Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir
dan kerikil tentu membutuhkan saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan untuk
menyaring tepung. Perhatikan gambar berikut ini! Alat apa sajakah yang ada dalam gambar berikut?

Gambar 10.Penyaringan campuran dengan penyaringan (Filtrasi).


Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan seperti garam kotor pada gambar diatas ternyata
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur yang bercampur dengan kotoran kita larutkan
dalam air, kemudian kita saring. Kotoran akan tertinggal dalam kertas saring, sedangkan garam yang
larut dalam air masuk menembus kertas saring. Zat yang tertinggal dalam kertas saring disebut residu,
sedangkan cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat.
Coba kamu sebutkan contoh penyaringan yang ada di sekitar rumahmu.
Kegiatan Ilmiah 3. “Pemisahan Campuran dengan Penyaringan (Filtrasi)”

Tujuan :
Menyaring air keruh dengan pasir

Alat dan Bahan :


1. Botol air mineral 1,5 liter Pasir Picture2
2. Pasir
3. Kerikil
4. Air keruh
5. Kapas
6. Penyangga

Petunjuk Kerja
1. Potong bagian bawah botol air mineral.
2. Cuci pasir dan kerikil hingga bersih.
3. Masukkan bahan-bahan dengan susunan seperti tampak pada Gambar
4. Masukkan air tanah/air keruh ke dalam botol. Amati warna air sebelum disaring
5. Tampunglah air yang mengalir lewat mulut botol
6. Catat waktu untuk menyaring 100 ml air kotor hingga menjadi air jernih.
7. Amati zat yang tertinggal pada bagian atas botol penyaring.

Pertanyaan
Sebutkan filtrat dan residu dari hasil kegiatan!

3. Destilasi
Destilasi adalah pemisahan campuran zat-zat cair berdasarkan titik didihnya. Merupakan cara
pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun
campuran. Digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau lebih cairan yang mempunyai titik
didih berbeda.

Gambar 11. Penyulingan (destilasi)


Contoh pengaplikasian destilasi adalah pemisahan spiritus yang bercampur dengan air.
Campuran spiritus dengan air dimasukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan. Proses yang
terjadi adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap
sedang air belum menguap. Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun
dan menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat. Salah satu
contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi minyak
bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal.
4. Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan campuran dengan menguapkan pelarutnya dan menyisakan zat
yang tidak menguap di wadah. Kristalisasi ini banyak dilakukan oleh para pembuat garam/petani garam.
Garam dihasilkan melalui cara menguapkan air laut. Prosesnya sederhana, yaitu sebagai berikut. Mula-
mula air laut dialirkan ke tambak-tambak dan dibiarkan menguap karena panas matahari hingga
beberapa hari. Setelah semua air menguap, akan dihasilkan kristal-kristal garam.

Gambar 12. Pemisahan campuran dengan kristalisasi


5. Ekstraksi
Pemisahan campuran dengan memanfaatkan perbedaan kemampuan zat-zat untuk larut di
dalam suatu pelarut. Perbedaan kemampuan untuk melarut ini akan menyebabkan perbedaan massa
jenis masing-masing zat dan menyebabkan setiap zat terpisah satu sama lain. Contohnya pembuatan
minyak dari jagung dengan pelarut eter.

6. Sublimasi
Pemisahan campuran dengan memanfaatkan sifat menyublim dari zat yang ingin dipisahkan
atau diambil. Menyublim adalah perubahan zat dari wujud padat ke gas atau sebaliknya. Pemisahan
campuran dengan sublimisasi dilakukan bila zat yang dapat menyublim (misalnya kapur barus/ kamfer)
tercampur dengan zat lain yang tidak dapat menyublim (misalnya arang). Agar lebih jelas mengenai
pemisahan campuran dengan cara sublimisasi, mari kita lakukan kegiatan berikut.

Kegiatan Ilmiah 4. “Pemisahan Campuran dengan Cara Sublimisasi”

Tujuan
Memisahkan kamper dengan arang

Alat dan Bahan


1. Statif
2. Arang
3. Gelas kimia/gelas ukur
4. Kamper
5. Cawan
6. Air atau es
7. Pembakar spiritus
Petunjuk Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan, kurang lebih sesuai dengan gambar di bawah ini,

2. Masukkan campuran kamper dan arang dalam gelas kimia.


3. Tutuplah gelas kimia dengan cawan yang diisi air atau es seperti pada gambar
4. Nyalakan pembakar spiritus dan panaskan campuran sampai terjadi penguapan.
5. Setelah beberapa saat, amati zat yang menempel pada cawan bagian dalam.

Pertanyaan
Zat apakah yang menempel tertinggal pada cawan bagian dalam?
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Nah, dari serangkaian penjelasan mengenai perubahan materi dan juga berbagai macam metode
pemisahan campuran, menjadikan rasa syukur kita pada Tuhan bertambah besar bukan? Bayangkan apabila
tubuh kita terbuat dari bahan yang mudah berkarat seperti mobil yang telah dijelaskan sebelumnya, pastilah
manusia akan begitu takut ketika hujan turun. Tapi, Tuhan telah menciptakan kita dengan begitu
sempurnanya hingga reaksi kimia sekecil apapun baik yang terjadi di alam maupun dalam tubuh manusia
sendiri terjadi secara teratur dan terkendali. Tanpa adanya kuasa dari-Nya manusia takkan bisa bertahan
hidup dengan segala kelemahannya. Maka selayaknya, setelah kita mempelajari pembahasan mengenai
perubahan materi dan pemisahan campuran ini, menjadikan kita semakin dekat dan beriman kepada Tuhan,
pengatur jagad raya dan isinya.

DAFTAR PUSTAKA
https://galihgaluh.wordpress.com/kelas-viii/kelas-vii/
https://legurules.id/fisika-kelas-7/
https://www.academia.edu/34871768/LKS_PERUBAHAN_FISIKA_DAN_KIMIA_SMP
http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/
https://www.google.co.id/perubahan+fisika+pada+garam

Anda mungkin juga menyukai