Anda di halaman 1dari 10

CAMPURAN,

MODUL ZAT DAN PERUBAHANNYA


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA

ILMU PENGETAHUAN ALAM – KELAS VII


KOMPETENSI DASAR IPK
3.3 Menjelaskan konsep campuran, 3.3.1 Menjelaskan konsep zat dalam kehidupan sehari-hari
zat dan contoh perubahannya 3.3.2 Mengidentifikasi ciri-ciri perubahan fisika dan perubahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari 3.3.3 Menganalisis perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia
3.3.4 Menjelaskan contoh perubahan zat dalam kehidupan sehari-
hari
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan 4.3.1 Menyajikan hasil penyelidikan tentang perubahan fisika dan
atau karya tentang sifat larutan, perubahan kimia
perubahan fisika dan perubahan
kimia, atau pemisahan
campuran.
PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA
Pengertian Zat/Materi
Apakah kamu tahu, apa yang disebut dengan materi? Segala sesuatu di alam ini tergolong materi.
Pada dasarnya segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan sebagai
materi. Sebagai contoh, batu dan air tergolong suatu materi, karena keduanya memiliki massa dan volume.
Apakah udara tergolong materi? Berikan alasanmu! Perhatikan Gambar 1, sebutkan materi apa saja yang
terdapat di pantai.

Gambar 1. Zat/materi yang terdapat pada pantai


Apa saja wujud materi itu? Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat
mempunyai bentuk tertentu, materi berwujud cair dan gas memiliki bentuk mengikuti bentuk wadahnya.
Materi berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu, sedangkan gas memiliki volume yang tidak
tentu, tergantung tempatnya. Materi berwujud padat tidak dapat ditekan, materi cair sukar ditekan, tetapi gas
dapat ditekan karena massa jenisnya kecil. Dapatkah kamu membedakan antara materi padat, cair, dan
gas? Apakah contoh materi yang berwujud padat, cair, dan gas?

Sifat Fisika dan Sifat Kimia


Apakah kamu pernah memakai termometer? Tahukah kamu mengapa pada termometer digunakan
raksa (Hg) untuk mengisi pipa kapiler? Raksa dipilih karena memiliki beberapa kelebihan sifat fisik dan sifat
kimia. Tahukah kamu bahwa peralatan yang diproduksi selalu mempertimbangkan sifat fisik dan sifat kimia
zat? Mengapa demikian? Mari kita pelajari bersama.
Semua benda memiliki sifat, tentunya masing-masing benda memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada
berbagai klasifikasi sifat benda.
1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif suatu benda adalah sifat dari benda tersebut yang dipengaruhi ukuran dan banyak zat.
Contoh massa, berat, volume.
2. Sifat Intensif
Sifat intensif suatu benda adalah sifat dari benda tersebut yang tidak dipengaruhi oleh ukuran dan
banyak zat. Contohnya titik lebur, titik didih, dll.
Selain sifat ekstensif dan intensif, yang akan dipelajari adalah sifat fisika dan sifat kimia.
SIFAT FISIKA
Coba perhatikan Meja yang kamu gunakan, air yang kamu minum, dan udara yang kamu hirup!
Apakah wujud zat-zat tersebut? Kursi berupa zat padat, air minum berupa zat cair, dan udara yang kamu
hirup setiap saat berupa zat gas. zat tergolong sifat fisika. Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat
dilihat secara langsung dengan indra. Kamu akan mempelajari beberapa sifat fisika tersebut. Sifat Fisika
adalah sifat suatu benda yang tidak berkaitan dengan pembentukan zat baru.
Contoh dari sifat-sifat fisika suatu benda adalah :
1. Kerapatan (massa jenis)
Massa jenis zat akan tetap sama walaupun jumlahnya banyak atau sedikit.
2. Berat jenis
3. Kekerasan
Keras atau tidaknya suatu zat. Contoh tanah lunak, intan tajam.
4. Kelarutan
Mudah atau tidaknya larut. Semakin besar kelarutan maka akan semakin mudah larut.
Larutan merupakan campuran homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut
dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan
terlarut merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan garam, maka zat
terlarutnya garam dan pelarutnya air.
Pada umumnya larutan berupa cairan tetapi larutan juga terjadi dalam bentuk gas dan padat.
Contoh larutan gas adalah udara yang terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan gas-gas lain.
Contoh larutan padatan adalah stainless steel. Kelarutan menerangkan tingkat suatu zat saling
melarutkan. Ahli kimia menerangkan kelarutan dengan istilah berupa banyaknya zat terlarut tertentu
yang akan melarut ke dalam larutan tertentu pada suhu tertentu. Kemampuan melarut bergantung pada
gaya tarik partikel zat terlarut dengan partikel pelarutnya. Misal dalam proses pelarutan garam dalam air,
maka molekul air pertama-tama menarik molekul garam menjauh satu dengan lain hingga suatu saat
tercapai suatu keadaan molekul air tidak mampu memisahkan molekul garam dari yang lain atau disebut
jenuh. Butiran garam terdiri atas ion natrium dan klorida yang terikat bersama dalam formasi yang disebut
kisi kristal. Air melarutkan garam dengan menarik ion dari kisi kristal dan mengelilinginya.
Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh :
a) Jenis zat
Ada zat yang mudah larut, ada zat yang susah larut.
b) Suhu
Semakin panas suhunya, maka akan mudah larut.
c) Tekanan
Tekanan tidak berpengaruh untuk zat cair dan padat. Sedangkan untuk zat gas, semakin besar
tekanan maka akan semakin cepat larut.
d) Banyak/sedikitnya pelarut (solvent) dan terlarut (solute)
e) Bisa dipercepat dengan pengadukan.
5. Daya hantar listrik
Besi mudah menghantarkan listrik, sedangkan plastic tidak.
6. Daya hantar panas
7. Kemagnetan
Yaitu mudah tidaknya ditarik magnet. Dibagi menjadi:
a) Ferromagnetic = sangat kuat ditarik magnet\
b) Parramagnetik = cukup kuat ditarik magnet
c) Diamagnetic = tidak ditarik magnet
8. Wujud zat
a) Padat
b) Cair
c) Gas
d) Plasma, adalah fase gas dimana gas tersebut terurai menjadi ion positif dan negatifnya pada suhu
tinggi. Contoh kilat, lampu flourosens mengandung uap merkuri, energi listrik mebuatnya menjadi
plasma merkuri. Perbedaannya dengan gas adalah plasma menghasilkan listrik sedangkan gas
tidak.
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Kamu telah mempelajari sifat-sifat zat padat,
cair, dan gas.

Gambar 2. Wujud zat


Coba perhatikan sifat-sifat dari ketiga wujud zat tersebut pada Tabel 1 berikut.
Padatan memiliki bentuk tetap karena partikel-partikelnya diikat erat bersama, sering dalam pola
teratur yang disebut dengan kisi (lattice). Dalam suatu cairan, gaya antarpartikel terlalu lemah untuk
menahannya dalam formasi yang tetap sehingga partikel-partikel ini dapat bergeser dengan mudah dan
saling melewati satu sama lain. Energi kinetik partikelpartikel gas cukup besar. Gas juga memiliki energi
kinetik yang cukup untuk menyebar dan memenuhi seluruh tempat atau wadahnya. Perhatikan susunan
partikel-partikel zat padat, cair dan gas pada gambar berikut.

Gambar 3. Susunan partikel padat,cair,dan gas


9. Titik didih
Suhu perubahan antara wujud cair menjadi wujud gas.
10. Titik leleh
Suhu perubahan antara wujud padat menjadi cair.
11. Titik beku
Suhu perubahan antara wujud cair menjadi padat. Titik beku dan titik leleh bisa sama, namun bisa juga
berbeda sedikit. Contoh titik leleh raksa -38,83 0C dan titik bekunya -37,89 0C.
12. Warna zat

SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah sifat suatu benda yang berkaitan dengan pembentukan zat yang baru. Sifat kimia
merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain mudah terbakar, mudah busuk, dan
korosif.

Gambar 4. Peta konsep reaksi kimia


Contoh dari sifat-sifat kimia suatu benda adalah :
1. Kestabilan
2. Setiap molekul memiliki ikatan antara setiap atom penyusunnya (ion kovalen, kovalen koordinat, van der
walls). Ada yang lemah dan ada yang kuat. Jika ikatannya lemah, maka zatnya tidak stabil. Contoh asam
karbonat tidak stabil, silicon stabil.
3. Daya ionisasi
Mudah atau tidaknya suatu zat mengion pada suatu pelarut. Jika daya ionisasi besar maka zat mudah
terurai menjadi ion-ionnya, dan bisa terurai seluruhnya. Contohnya reaksi ionisasi pada asam dan
garam.
4. Keterbakaran (reaksi dengan oksigen)
Mudah atau tidaknya suatu zat terbakar. Zat yang mudah terbakar contohnya bensin, etanol, acetone.
Yang tidak mudah terbakar contohnya air, biodiesel.
Pernahkah kamu menyalakan kembang api? Saat kamu membakar kembang api maka dengan
segera akan terjadi nyala warna-warni yang indah. Pada peristiwa ini terjadi perubahan kimia. Pada
mulanya kembang api dibuat dari campuran antara kalium nitrat (KNO3) , belerang dan arang kayu.
Namun sekarang kembang api telah dibuat dengan warna-warni, yaitu dari strontium dan litium (warna
merah), natrium (warna kuning), barium (warna hijau), dan tembaga (warna biru). Contoh lain yang
mudah terbakar adalah fosfor. Fosfor dapat terbakar bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida.
Oleh karena itu fosfor disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk membuat korek api.
5. Kereaktifan
Kecepatan suatu zat kimia untuk mengadakan reaksi kimia. Dinyatakan dalam waktu untuk menjadi
reaksi kimia.
Kereaktifan dipengaruhi oleh:
a) Jenis zat
b) Jumlah zat yang dilarutkan (direaksikan)/ konsentrasi. Semakin banyak jumlah zat yang dilarutkan,
semakin cepat kereaktifan.
c) Suhu. Semakin tinggi suhunus, maka semakin cepat kereaktifan.
d) Luas permukaan. Semakin luas permukaan, maka semakin cepat kereaktifan. Dapat diperluar
dengan cara menghaluskan suatu zat.
e) Pengadukan. Pengadukan dapat memperbesar tumbukan antar partikel yang akan mempercepat
rekasi.
f) Katalis. Katalis dapat menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan untuk memulai suatu rekasi.

Reaksi kimia dihasilkan dari tumbukan-tumbukan partikel zat yang bereaksi. Misalnya jika garam
dan asam klorida bereaksi, maka terjadi tumbukan antara molekul garam dan asam klorida yang membentuk
suatu zat baru. Setiap saat terjadi tumbukan partikel di mana saja, namun hanya yang memiliki energi yang
cukup (energi aktivasi) yang menghasilkan reaksi kimia. Seperti manusia, kita sering bersenggolan, tapi tidak
setiap senggolan mereaksi suatu perkelahian, butuh kadar “senggolan” yang cukup mengesalkan (energi
aktivasi) yang membuat kita mengeluarkan reaksi perkelahian
Nah, agar kamu lebih memahami perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia,
pelajarilah uraian berikut dengan baik. Zat atau materi bisa mengalami perubahan. Ada dua jenis perubahan
yang akan kita pelajari, yautu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
PERUBAHAN FISIKA
Perubahan fisika adalah perubahan yang dialami suatu zat namun tidak menyebabkan zat tersebut
berubah menjadi zat yang baru.
Kamu telah mengetahui bahwa es yang mencair tidak menghasilkan zat yang baru. Es dan air
tersusun atas senyawa yang sama, yaitu H2O. Perbedaan antara es dan air hanya terlihat dari wujudnya
saja. Es merupakan air yang yang berwujud zat padat, sedangkan air berwujud zat cair.

Gambar 5. Proses peleburan besi (perubahan wujud dari padat ke cair)


Pada Gambar 5 kamu dapat mengamati proses peleburan besi. Batang besi yang dipanaskan
dengan suhu tinggi akan berubah menjadi besi cair. Cairan besi yang sudah meleleh itu dimasukkan dalam
cetakan. Setelah itu, dibiarkan menjadi dingin hingga berbentuk padat kembali. Pada proses peleburan besi,
antara besi sebelum dileburkan dengan besi yang sudah menjadi cair masih memiliki sifat yang sama atau
hanya mengalami perubahan wujud saja. Perubahan materi pada besi yang dileburkan dapat dikatakan
sebagai perubahan fisika. Pada perubahan fisika memungkinkan kita mendapatkan kembali materi semula.
Beberapa perubahan fisika yang bisa diamati di sekitar kita yaitu:
1) Perubahan wujud
a) Pembekuan
b) Pelelehan/peleburan/mencair
c) Penguapan
d) Pengembunan
e) Penyubliman → padat ke gas
f) Pendeposisian → gas ke padat
Perubahan ini tidak mengubah baik sifat maupun struktur air. Perubahan yang terjadi hanya fisiknya
saja, dari cair menjadi padat (es), atau dari cair menjadi gas.
2) Perubahan karena pelarutan
Melarutkan zat tertentu ke dalam air, sampai terbentuk campuran homogen yang sifatnya sama. Contoh
perubahan fisika, pencampuran gula ke dalam air membentuk larutan gula. Secara fisik gula berubah
dari bentuk padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi sifat-sifat gula masih tampak dalam
larutan itu, misalnya rasa manis masih ada, baik dalam wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam
air.
3) Perubahan bentuk
Contoh pohon mejadi papan kayu, papan kayu menjadi meja.
4) Perubahan fisika karena adanya aliran energi, ketika ada aliran energi berubah sesaat kemudian
kembali lagi menjadi zat semula.
Contoh : lampu TL, bel listrik, mixer, heater

PERUBAHAN KIMIA
Perubahan kimia adalah perubahan yang dialami suatu zat dan menyebabkan zat tersebut berubah
menjadi zat yang baru. Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda dengan materi semula,
sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia, yaitu zat semula dinamakan reaktan atau
pereaksi, dan zat yang terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi. Pada pembakaran kayu, kayu
dinamakan pereaksi dan arang kayu dinamakan hasil reaksi
Ketika kamu membuat api unggun dengan membakar kayu kering, maka akan dihasilkan abu, asap,
dan gas. Sama halnya seperti pada kertas yang dibakar, kayu dan abu merupaka dua jenis zat yang sama
sekali berbeda. Zat-zat hasil pembakaran tersebut tidak dapat dikembalikan lagi menjadi kayu. Oleh karena
kayu yang dibakar menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat asalnya, kayu yang dibakar
merupakan contoh peristiwa perubahan kimia. Jadi perubahan kimia adalah perubahan materi yang
menghasilkan zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.

Gambar 6. Kayu dibakar hingga menjadi abu (terjadi perubahan kimia)


Zat-zat hasil pembakaran kayu pada gambar 6 tersebut tidak dapat dikembalikan lagi menjadi kayu.
Oleh karena kayu yang dibakar menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat asalnya, kayu yang
dibakar merupakan contoh peristiwa perubahan kimia. Jadi Pada perubahan kimia, sangat sulit untuk
mendapatkan kembali materi semula (bersifat irreversibel).
Beberapa perubahan kimia yang bisa diamati disekitar kita yaitu:
1) Pembakaran
Pembakaran terjadi jika ada oksigen dan api. Pembakaran akan menghasilkan abu, gas dan
panas. Contoh perubahan kimia adalah pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan menghasilkan arang
kayu. Jika dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda,
karena itu pembakaran kayu bukan perubahan fisika, tetapi tergolong perubahan kimia.
2) Pemasakan
Contoh pada memasak makanan misal beras menjadi nasi
3) Perubahan karena fotosintesis
4) Perkaratan
Perkaratan adalah reaksi antara logam air dan oksigen. Perkaratan atau korosi merupakan peristiwa
rusaknya logam oleh pengaruh lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Besi adalah salah
satu contoh logam yang mudah berkarat. Pada proses korosi terbentuk zat yang jenisnya baru yaitu
karat. Gejala yang tampak pada korosi adalah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat
korosif kecuali emas, platina, dan air raksa.
Untuk menghindari karat, dapat dilakukan:
a) Pengecatan
b) Pelapisan dengan minyak/pelumas
Contoh mesin mobil
c) Melapisi dengan plastic
d) Melapisi logam dengan logam lain
i) Logam kurang reaktif, misalkan timah, krom, perak, emas. Jika pelapis tergores dan besi
berkontak dengan dengan udara dan air, maka besi bisa berkarat.
ii) Melapisi dengan logam yang lebih reaktif, misalkan seng, magnesium. Tetapi harus diganti
secara berkala karena cepat habis.
5) Pembusukan
Karena organisme mengubah materi menjadi yang tidak diinginkan, misalnya pembusukan buah. Jika
buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka maka lama kelamaan buah dan sayur tersebut akan
membusuk. Buah dan sayur yang busuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Proses pembusukan
ini karena adanya mikroorganisme.
6) Fermentasi
Karena organisme mengubah materi menjadi yang diinginkan, misalnya tape dan tempe.
7) Reaksi enzimatis
Menjadi zat yang lebih berguna dengan menggunakan enzim, contoh enzim ptialin di mulut, enzim yang
mematangkan buah.

Pada perubahan kimia biasanya ada ciri-ciri berikut:


1. Pembentukan gas
Contoh pembakaran menghasilkan gas karbondioksida, reaksi logam dengan asam.
2. Terjadi peubahan warna
Contohnya perkaratan besi, pada tritasi, pembauatan tape
3. Terjadi perubahan suhu atau energi
a) Eksotermis, yaitu melepaskan energi/panas ke lingkungan.
Contoh pembakaran, netralisasi asam garam
b) Endotermis, yasitu menerima energi/panas dari lingkungan
Contoh memasak nasi, reaksi fotosintesis
4. Terjadi endapan, misalkan NaCl dan perak nitrat menghasilkan endapan perak klorida.

Agar kamu lebih paham tentang materi ini, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.

Kegiatan Ilmiah 1 “Perubahan Materi”

Tujuan
Mengamati perubahan fisika dan kimia

Alat dan Bahan


1. Lilin
2. Korek api
3. Tempat lilin

Petunjuk Kerja
1. Nyalakan sebuah lilin. Biarkan beberapa saat dan amati perubahan yang terjadi. Catatlah perubahan
yang terjadi.
2. Amatilah sebatang korek api dengan seksama. Nyalakan korek api itu sehingga menyala, lalu
padamkan nyala api dengan segera. Amatilah sekarang kepala batang korek api itu. Catatlah
perubahan yang terjadi pada tabel.
3. Bakarlah kawat di atas nyala lilin sampai membara. Gunakan alat tahan panas untuk memegang
kawat. Amati perubahan yang terjadi. Setelah kawat kembali dingin, amati kembali perubahan yang
terjadi.

Kesimpulan
Apakah yang kamu peroleh dari kegiatan ini?

Pertanyaan
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan, manakah yang tergolong perubahan fisika dan
kimia?

DAFTAR PUSTAKA
https://galihgaluh.wordpress.com/kelas-viii/kelas-vii/
https://legurules.id/fisika-kelas-7/
https://www.academia.edu/34871768/LKS_PERUBAHAN_FISIKA_DAN_KIMIA_SMP
http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/
https://www.google.co.id/perubahan+fisika+pada+garam

Anda mungkin juga menyukai