Anda di halaman 1dari 17

Makalah Klasifikasi Materi Dan Perubahannya

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Telaah IPA SMP

Dosen Pengampu :

Bapak Agil Lepiyanto, S.Pd., M.Pd, Bapak Riswanto

Disusun Oleh :

1. Ayu Vitania Haryanto (20320021)


2. Bima Nugroho (20320025)
3. Desmita Tyas Suryati (20320004)
4. Wita Cahya Ningrum (20320013)

Program Studi Pendidikan Biologi


Universitas Muhammadiyah Metro
Jalan KH. Dewantara No. 116 Iringmulyo, Metro Timur,
Kota Metro
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Telaah IPA SMP.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami
tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Bapak Agil Lepiyanto, S.Pd., M.Pd selaku
dosen yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami menerima dan membutuhkan kritik serta saran yang membangun.

Kami berharap semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.

Metro, 17 Mei 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. ANALISIS KI
C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
D. RUMUSAN MASALAH
E. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MATERI
B. SIFAT SIFAT MATERI
C. PERUBAHAN MATERI
D. KLASIFIKASI/ PENGGOLONGAN MATERI
E. METODE PEMISAHAN CAMPURAN
F. CONTOH SOAL
G. KUNCI JAWABAN

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu kimia adalah ilmu yang
mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu kimia juga merupakan ilmu yang
mempelajari tentang susunan (komposisi dan struktur) zat, sifat zat, perubahan susunan atau sifat
zat dan perubahan energi yang menyertainya. Jadi, yang menjadi objek ilmu kimia adalah zat
atau materi. Secara garis besar wujud materi dikelompokkan menjadi padat, cair dan gas. Semua
bahan kimia yang ada disekitar kita merupakan contoh materi atau zat. Benda-benda disekitar
kita yang tergolong materi contohnya yaitu kursi, buku, air, awan dan udara. Benda-benda
tersebut tergolong materi karena selain menempati ruang juga mempunyai massa. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita temukan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada benda
tersebut. Misalnya, air menjadi es dan kayu yang dibakar menjadi arang. Perubahan-perubahan
yang terjadi di alam dapat digolongkan menjadi perubahan fisika dan kimia. Perubahan tersebut
disebabkan beberapa faktor yaitu suhu dan kelembaban. Beberapa faktor tersebut berkaitan
dengan perubahan materi yang disebabkan oleh adanya pembakaran, pengkaratan oleh oksigen
dan air, pemanasan, pembusukan, dan pendinginan. Dalam mempelajari ilmu kimia diawali
dengan memahami hakekat dari materi tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis
membahas mengenai materi, sifat-sifat materi, perubahan materi, serta klasifikasi dari materi.

B. Analisis KI

1. Memahami pengetahuan (faktual , konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya , terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
2. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan , mengurai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator

1. menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur 1. menggolongkan


dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika karakteristik materi
dan kimia dalam kehidupan sehari hari. 2. menjelaskan
perbedaan unsur
senyawa dan
campuran
3. menjelaskan sifat
fisika dan sifat kimia

2. menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat 1. Mendeskripsikan


larutan , perubahan fisika dan perubahan kimia, atau perubahan fisika dan
pemisahan campuran. perubahan kimia

D. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan materi?


2. Bagaimana sifat-sifat dari materi?
3. Bagaimana perubahan materi itu terjadi?
4. Apa saja klasifikasi dari materi?

E. Tujuan

1. Mampu menjelaskan pengertian materi


2. Mampu menjelaskan sifat-sifat dari materi
3. Mampu menjelaskan terjdinya perubahan materi
4. Mengetahui terjadinya perubahan materi
5. Mengetahui klasifikasi dari materi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Materi

Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai
massa, dan ilmu kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Pada prinsipnya,
semua materi dapat berada dalam tiga wujud yaitu padat, cair, dan gas. Padatan adalah
benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak serigid padatan dan
bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Seperti
cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti caira, gas dapat mengembang tanpa batas.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain.
Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pendinginan lebih
lanjut akan membuatnya menjadi padat.

B. Sifat-sifat Materi

Sifat adalah kekhasan yang dimiliki oleh suatu objek. Materi atau zat diidentifikasi
dari sifat-sifatnya dan dari susunanya. Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau
karakteristik atau kekhasan yng dimiliki materi tetentu. Sifat fisika adalah sifat atau
karakteristik suatu zat yang memperbedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan
perubahan apapun ke zat lain. Contoh dari sifat fisika yaitu titik didih, titik leleh,
kerapatan, viskositas, kalor jenis, kekerasan. Sifat fisika dapat diukur dan diamati tanpa
mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik
leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi
air. Air berbeda dengan es hanya dari penampilannya dan tidak dari susunanya, sehingga
perubahan itu merupakan perubahan fisika; kita dapat membekukan air untuk
memperoleh esnya kembali. Jadi, titik leleh suatu zat adalah sifat fisika. Demikian pula,
ketika kita mengatakan bahwa gas helium lebih ringan dibandingkan udara, kita sedang
berbicara tentang sifat fisika.
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu
berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain, dan dengan
berubah itu membentuk bahan-bahan yang berlainan. Pernyataan “gas hidrogen terbakar
dalam gas oksigen menghasilkan air” menggambarkan salah satu sifat kimia hidrogen
karena untuk mengamati sifat ini, kita harus melakukan perubahan kimia, yang dalam
kasus ini adalah pembakaran. Sesudah perubahan, zat-zat awalnya, yaitu gas hidrogen
dan gas oksigen akan menghilang dan senyawa yang secara kimia berbeda yaitu air akan
menggantikannya. Kita tidak dapat memperoleh kembali hidrogen dan oksigen dari air
dengan perubahan fisika seperti pendidihan atau pembekuan.
Semua sifat materi yang dapat diukur dibagi dalam dua golongan yaitu sifat
ekstensif dan intensif. Nilai sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa
banyak materi yang diukur. Massa, panjang, dan volume adalah sifat-sifat ekstensif.
Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai dari sifat ekstensif yang
sama dapat dijumlahkan. Misalkan dua keping uang logam mempunyai massa gabungan
yang merupakan jumlah dari massa masing-masing keping uang itu, dan volume yang
ditempati air dalam dua buah gelas merupak jumlah dari volume air di tiap gelas
tersebut.
Nilai terukur dari suatu sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang
diukur. Suhu adalah sifat intensif. Misalnya kita memlilikidua gelas air yang suhunya
sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu air akan tetap sama dengan suhunya
ketika masih terpisah, tidak seperti massa dan volume, suhu dan sifat-sifat intensif
lainnya seperti titik leleh, titik didih dan kerapatan tidak bersifat aditif.

C. Perubahan Materi

Bahan atau zat di sekitar kita dapat berubah. Perubahan tersebut dapat tejadi secara
alami; misalnya berkaratnya besi, namun dapat juga terjadi karena intervensi manusia,
seperti reaksi kimia yang dikerjakan di laboratorium. Perubahan materi dapat
dikategorikan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika adalah suatu proses perubahan penampilan fisis dari suatu objek
dengan identitas dasar tak berubah. Dalam perubahan fisika, sifat-sifat kimia zat tersebut
masih tetap sama, yang terjadi adalah perubahan wujud dari zat tersebut. Contohnya
adalah air bersih, dalam suhu kamar air berbentuk cair dapat diminum dan tidak beracun.
Jika didinginkan akan mengalami perubahan fisika sehingga bentuknya menjadi padat
yang disebut es. Es dapat diminum, tidak beracun dan jika mencair akan kembali
menjadi air yang wujudnya cair.
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang tidak hanya mencakup keadaan
fisis, tetapi juga identitas dasarnya. Perubahan kimia disebut juga disebut reaksi kimia.
Perubahan materi ada yang dikehendaki (menguntungkan) ada pula yang tidak
dikehendaki (merugikan) manusia. Pada peristiwa perubahan kimia disertai terjadinya
perubahan warna, tejadinya endapan, timbulnya gas, tejadinya perubahan kalor. Tanda-
tanda perubahan itu merupakan gejala fisis yang dapat diamati yang menunjukkan
berlangsungnya perubahan kimia. Contohnya jika kayu dibakar, maka sebenarnya yang
terjadi adalah kayu bereaksi dengan gas oksigen yang ada di udara dan menjadi gas
karbon dioksida (CO2) dan uapa air (H2O) dan menhasilkan panas. Gas karbon dioksida
dan uap air hasil pembakaran kayu tidak dapat berubah menjadi kayu dan gas oksigen
lagi.
Contoh lain perubahan kimia adalah:

1) Daging ayam yang dimasak (dibakar, digoreng, direbus) akan terjadi perubahan
warna dari semula berwarna putih menjadi berwarna lebih gelap, berarti terjadi
perubahan kimia pada proses memasak tersebut.
2) Makanan ketika basi atau membusuk akan timbul bau yang tidak sedap (bau
busuk). Hal ini terjadi karena pada peristiwa pembusukan terjadi perubahan kimia
dan terbentuknya gas yang bebau busuk.
3) Susu sapi segar jika didiamkan beberapa hari akan menjadi basi. Pada kejadian ini
terlihat susu segar yang mula-mula putih terlihat memisah menjadi dua bagian.
Bagian atas telihat seperti air yang lebih jernih sedangkan bagian bawah terligat
gumpalan padatan (endapan) yang berwarna putih keruh. Pada peristiwa basi
terjadi peubahan kimia.

D. Klasifikasi/Penggolongan Materi

Materi di alam tidak terhitung jumlah dan macamnya. Agar memudahkan dalam
mempelajarinya, maka materi diklasifikasikan seperti gambar di bawah ini.

MATERI

ZAT CAMPURAN

UNSUR SENYAWA HOMOGEN HETEROGEN

Gambar 1. Bagan Klasifikasi Materi


Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap sifat-sifat yang tertentu
pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida), dan karbon
dioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dari zat lainnya dan dapat diidentifikasi dari
penampilannya, baunya, rasanya, dan sifat-sifat yang lain. Saat ini telah dikenal lebih dari 13
juta zat, dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat.
Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam
penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Beberapa
contoh diantaranya adalah udara, minuman ringan, dan susu. Suatu campuran tidak
mempunyai sifat yang unik atau khas, sifatnya adalah sifat dari zat-zat penyusunnya.
Campuran juga tidak memiliki susunan yang tetap. Udara di sekitaar kita merupakan contoh
campuran. Udara terutama tersusun dari nitrogen, oksigen, argon, uap air, dan karbon
dioksida. Masing-masing penyusun ini menunjukkan sifat-sifatnya yang unik dalam
campuran tersebut. Jadi, sampel-sampel udara yang diperoleh dari kota yang berbeda bisa
berbeda susunannya karena perbedaan ketinggian, pencemaran, dan lain-lain.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran homogeny adalah campuran yang mempunyai komposisi dan sifat-sifat
yang sama untuk keseluruhan contoh. Campuran homogen disebut juga larutan. Contoh
campuran homogen yaitu ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang
cukup lama, susunan dari campurannya diseluruh bagian larutan akan sama. Contoh garam
dapur dalam air atau larutan garam. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran zst
dimana komposisi dan sifat-sifat fisisnya berbeda dari satu bagian campuran terhadap yang
lain. Ketika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap
terlihat dan terpisah. Jenis campuran ini, dimana susunannya tidak seragam, disebut
campuran heterogen. Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran
heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang konstan.
Zat murni adalah zat yang memiliki komposisi dan sifat sama dalam keseluruhan
contoh. Yang termasuk zat murni yaitu unsur dan senyawa. Unsur adalah zat-zat yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana oleh reaksi kimia. Contoh dari unsur
yaitu besi, tembaga, perak, emas. Pada saat ini telah diketahui sekitar 113 unsur. Sedangkan
senyawa kimia adalah zat murni yang terbentuk oleh kombinasi kimia dari dua atau lebih
unsur. Senyawa dapat didefinisikan pula sebagai suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari
dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Senyawa
kimia yang telah diketahui dewasa ini jumlahnya jutaan, mulai dari senyawa sederhana
seperti H2O sampai senyawa yang lebih kompleks seperti protein. Sebagai contoh, gas hidrogen
terbakar dalam gas oksigen membentuk air, suatu senyawa yang sifat-sifatnya sangat berbeda
dengan sifat dari unsur-unsur pembentuknya. Air tersusun atas dua bagian hidrogen dan satu
bagian oksigen. Susunan ini tidak berubah, darimanapun air itu berasal. Tidak seperti campuran,
senyawa hanya dapat dipisahkan dengan cara kimia menjadi unsur- unsur murninya.

E. Metode Pemisahan Campuran

Pemisahan campuran adalah metode ilmiah yang lazim dilakukan oleh ilmuwan untuk
memisahkan 2 campuran berbeda. Pemisahan campuran umumnya didasarkan oleh perbedaan
titik didih, perbedaan titik beku, perbedaan tekanan, perbedaan sifat fisik, perbedaan ukuran, dan
lain-lain.

Terdapat beberapa macam metode pemisahan campuran yang lazim dilakukan, antara lain
sebagai berikut :

1. Destilasi

Destilasi adalah metode pemisahan campuran dengan memanaskan campuran hingga


salah satu zat dalam campuran menguap. Teknik ini cocok digunakan untuk dua zat yang
memiliki titik didih berbeda seperti campuran air dan etanol. Alat dan bahan untuk destilasi
antara lain:

a. Labu ukur
b. Pipa dengan dua katup
c. Kondensor
d. Sambungan pipa
e. Termometer
f. Erlenmeyer
g. Bunsen
h. Korek api
i. Campuran yang akan dipisahkan
Destilasi dilakukan dengan cara memanaskan campuran pada suhu tertentu hingga salah satu
zatnya habis menguap. Lalu uap zat tersebut dialirkan menuju kondensor untuk didinginkan.

2. Ekstraksi
Ekstraksi adalah metode pemisahan campuran dengan cara mencampurkan suatu
campuran dengan larutan agar salah satu zat dalam campuran tersebut dapat larut. Metode ini
biasanya digunakan untuk memisahkan campuran antara pelarut organik dan anorganik, seperti
campuran air dan benzena.

3. Dekantasi

Dekantasi merupakan metode pemisahan campuran paling sederhana. Cara ini cocok
untuk memisahkan materi padat dengan cair seperti minyak dengan pasir. Caranya adalah
dengan mendiamkan sejenak campuran hingga semua pasir mengendap, lalu secara perlahan
tuang minyak ke wadah lain.

4. Filtrasi

Filtrasi adalah metode pemisahan campuran antara campuran padat dengan cair seperti
air dengan ampas kopi. Caranya dengan melewatkan campuran ke alat penyaring (dapat
menggunakan penyaring rumahan maupun kertas saring) sehingga semua zat padat tertahan di
penyaring

5. Sublimasi

Teknik ini memanfaatkan peristiwa menyublim (zat padat berubah menjadi gas). teknik
ini biasa digunakan untuk memisahkan dua zat padat yang salah satunya mudah menyublim,
seperti seperti campuran bubuk kapur barus dengan pasir.

6. Kristalisasi

Teknik ini memanfaatkan peristiwa pengkristalan, yaitu zat berubah dari cair menjadi
padat. Teknik ini sering digunakan oleh petani garam untuk membuat garam dapur. Caranya
adalah memanaskan air laut sampai airnya menguap dan ion ion garamnya mengkristal
membentuk garam dapur (NaCl).

7. Sentrifugasi

Teknik ini memanfaatkan gerak sentrifugal (gerak melingkar beraturan) untuk


memisahkan koloid cair dan padat (sol dan emulsi). Contohnya seperti memisahkan minyak dari
keripik dan memisahkan komponen darah. Untuk melakukan sentrifugasi darah, diperlukan alat
khusus yang dapat ditemukan di laboratorium.
8. Kromatografi

Teknik ini memanfaatkan perbedaan kecepatan zat untuk larut ke dalam suatu pelarut.
Molekul yang terlarut dalam fase gerak akan melewati fase diam. molekul yang memiliki ikatan
kuat dengan kolom akan bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Hasil
pemisahan tersebut akan ditandai oleh zat warna. Teknik ini digunakan untuk memisahkan
pewarna dari zat induknya. Kromatografi biasa digunakan untuk memisahkan zat warna dari
tinta.

F. Contoh Soal

1. Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut ….


a. materi
b. unsur
c. senyawa
d. campuran
2. Berdasarkan susunan kimianya, materi dikelompokkan menjadi tiga berikut
ini, kecuali ….
a. unsur
b. senyawa
c. campuran
d. zat
3. Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa
disebut ….
a. senyawa
b. unsur
c. campuran
d. larutan

4. Berikut ini adalah nama-nama unsur, kecuali ….


a. oksigen
b. nitrogen
c. udara
d. besi
5. Berikut ini yang merupakan kelompok unsur non logam adalah ….
a. hidrogen,nitrogen, dan oksigen
b. natrium, magnesium, dan alumunium
c. karbon, fosfor, dan kalium
d. nitrogen, silikon, dan raksa
6. Uncus yang paling banyak terdapat di dalam kerak bumi adalah ….
a. magnesium
b. oksigen
c. silikon
d. alumunium
7. Zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap
disebut ….
a. unsur
b. senyawa
c. campuran
d. larutan
8. Rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat disebut ….
a. rumus fisika
b. rumus kimia
c. rumus empiris
d. rumus molekul
9. Suatu zat dinyatakan dengan rumus kimia NH3. Indeks atom N dan H berturut-turut
adalah ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 2
10. Suatu zat terdiri dari atom-atom unsur Nitrogen (N) dengan angka in deks 1 dan atom
unsur hidrogen (H) dengan angka indeks 4. Penulisan senyawa tersebut yang benar
adalah ….
a. NH
b. NH3
c. N2H6
d. NH4
11. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa ….
a. massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah berubah
b. massa zat hilang setelah reaksi
c. massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap
d. massa zat selalu berubah
12. Sifat unsur penyusun senyawa adalah ….
a. sama dengan senyawa yang terbentuk
b. berbeda dengan senyawa yang terbentuk
c. bergantung pada reaksi yang terjadi
d. ditentukan oleh kecepatan reaksinya
13. Berikut ini yang bukan merupakan contoh senyawa adalah ….
a. gula
b. air
c. tanah
d. besi
14. Senyawa garam dapur dinyatakan dengan lambang ….
a. H2O
b. NaCl
c. NaOH
d. H2SO4
15. Di bawah ini adalah sifat dari campuran, kecuali ….
a. terbentuk melalui reaksi kimia
b. perbandingan massa zat penyusunnya tidak tetap
c. sizat komponen penyusunnya masih tampak
d. tersusun atas beberapa unsur atau beberapa senyawa
16. Contoh campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari adalah ….
a. makanan
b. air laut
c. larutan gula
d. air sungai
17. Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya
masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut ….
a. larutan
b. campuran homogen
c. senyawa
d. campuran heterogen
18. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki menunjukkan ….
a. semakin banyak kandungan emasnya
b. semakin sedikit kandungan tembaganya
c. semakin banyak kandungan tembaganya
d. sama kandungan antara emas dan tembaga
19. Pemisahan campuran dengan cara filtrasi didasarkan pada perbedaan ….
a. fase zat yang dipisahkan
b. massa jenis dua macam zat yang disaring
c. titik didih dua macam zat cair
d. ukuran molekul dua jenis zat yang disaring
20. Pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya dapat dilakukan dengan
metode ….
a. filtrasi
b. ekstraksi
c. distilasi bertingkat
d. evaporasi

G. Kunci jawaban

1) A 11) C
2) D 12) B
3) B 13) C
4) C 14) B
5) A 15) A
6) C 16) C
7) B 17) D
8) D 18) C
9) B 19) D
10) D 20) C
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka simpulan yang dapat penulis berikan adalah
sebagai berikut.
1 Materi adalah adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa,

2 Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau karakteristik atau kekhasan yng
dimiliki materi tetentu. Sifat materi dapat digolongkan menjadi dua yaitu
sifat fisika dan sifat kimia, serta sifat intensif dan sifat ekstensif.
3 Perubahan materi merupakan perubahan yang dialami oleh suatu materi.
Perubahan tersebut dapat tejadi secara alami namun dapat juga terjadi karena
intervensi manusia. Perubahan materi dapat digolongkan menjadi perubahan
fisika dan perubahan kimia.
4 Klasifikasi dari materi yaitu zat murni dan campuran. Zat murni dapat digolongkan
menjadi unsur dan senyawa, sedangkan campuran dapat digolongkan menjadi
campuran homogen dan campuran heterogen.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Subagia, I W. Et al. 2005. Buku Penuntun Belajar Kimia Dasar I. Singaraja: Jurusan Pendidikan
Kimia IKIP Negeri Singaraja

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar:Konsep-konsep Inti Jilid 1/Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Purba, Michael & Sunardi. 2012. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai