Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Telaah IPA SMP.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami
tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Bapak Agil Lepiyanto, S.Pd., M.Pd selaku
dosen yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami menerima dan membutuhkan kritik serta saran yang membangun.
Kami berharap semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. ANALISIS KI
C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
D. RUMUSAN MASALAH
E. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MATERI
B. SIFAT SIFAT MATERI
C. PERUBAHAN MATERI
D. KLASIFIKASI/ PENGGOLONGAN MATERI
E. METODE PEMISAHAN CAMPURAN
F. CONTOH SOAL
G. KUNCI JAWABAN
A. KESIMPULAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu kimia adalah ilmu yang
mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu kimia juga merupakan ilmu yang
mempelajari tentang susunan (komposisi dan struktur) zat, sifat zat, perubahan susunan atau sifat
zat dan perubahan energi yang menyertainya. Jadi, yang menjadi objek ilmu kimia adalah zat
atau materi. Secara garis besar wujud materi dikelompokkan menjadi padat, cair dan gas. Semua
bahan kimia yang ada disekitar kita merupakan contoh materi atau zat. Benda-benda disekitar
kita yang tergolong materi contohnya yaitu kursi, buku, air, awan dan udara. Benda-benda
tersebut tergolong materi karena selain menempati ruang juga mempunyai massa. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita temukan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada benda
tersebut. Misalnya, air menjadi es dan kayu yang dibakar menjadi arang. Perubahan-perubahan
yang terjadi di alam dapat digolongkan menjadi perubahan fisika dan kimia. Perubahan tersebut
disebabkan beberapa faktor yaitu suhu dan kelembaban. Beberapa faktor tersebut berkaitan
dengan perubahan materi yang disebabkan oleh adanya pembakaran, pengkaratan oleh oksigen
dan air, pemanasan, pembusukan, dan pendinginan. Dalam mempelajari ilmu kimia diawali
dengan memahami hakekat dari materi tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis
membahas mengenai materi, sifat-sifat materi, perubahan materi, serta klasifikasi dari materi.
B. Analisis KI
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan
Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai
massa, dan ilmu kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Pada prinsipnya,
semua materi dapat berada dalam tiga wujud yaitu padat, cair, dan gas. Padatan adalah
benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak serigid padatan dan
bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Seperti
cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti caira, gas dapat mengembang tanpa batas.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain.
Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pendinginan lebih
lanjut akan membuatnya menjadi padat.
B. Sifat-sifat Materi
Sifat adalah kekhasan yang dimiliki oleh suatu objek. Materi atau zat diidentifikasi
dari sifat-sifatnya dan dari susunanya. Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau
karakteristik atau kekhasan yng dimiliki materi tetentu. Sifat fisika adalah sifat atau
karakteristik suatu zat yang memperbedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan
perubahan apapun ke zat lain. Contoh dari sifat fisika yaitu titik didih, titik leleh,
kerapatan, viskositas, kalor jenis, kekerasan. Sifat fisika dapat diukur dan diamati tanpa
mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik
leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi
air. Air berbeda dengan es hanya dari penampilannya dan tidak dari susunanya, sehingga
perubahan itu merupakan perubahan fisika; kita dapat membekukan air untuk
memperoleh esnya kembali. Jadi, titik leleh suatu zat adalah sifat fisika. Demikian pula,
ketika kita mengatakan bahwa gas helium lebih ringan dibandingkan udara, kita sedang
berbicara tentang sifat fisika.
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu
berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain, dan dengan
berubah itu membentuk bahan-bahan yang berlainan. Pernyataan “gas hidrogen terbakar
dalam gas oksigen menghasilkan air” menggambarkan salah satu sifat kimia hidrogen
karena untuk mengamati sifat ini, kita harus melakukan perubahan kimia, yang dalam
kasus ini adalah pembakaran. Sesudah perubahan, zat-zat awalnya, yaitu gas hidrogen
dan gas oksigen akan menghilang dan senyawa yang secara kimia berbeda yaitu air akan
menggantikannya. Kita tidak dapat memperoleh kembali hidrogen dan oksigen dari air
dengan perubahan fisika seperti pendidihan atau pembekuan.
Semua sifat materi yang dapat diukur dibagi dalam dua golongan yaitu sifat
ekstensif dan intensif. Nilai sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa
banyak materi yang diukur. Massa, panjang, dan volume adalah sifat-sifat ekstensif.
Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai dari sifat ekstensif yang
sama dapat dijumlahkan. Misalkan dua keping uang logam mempunyai massa gabungan
yang merupakan jumlah dari massa masing-masing keping uang itu, dan volume yang
ditempati air dalam dua buah gelas merupak jumlah dari volume air di tiap gelas
tersebut.
Nilai terukur dari suatu sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang
diukur. Suhu adalah sifat intensif. Misalnya kita memlilikidua gelas air yang suhunya
sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu air akan tetap sama dengan suhunya
ketika masih terpisah, tidak seperti massa dan volume, suhu dan sifat-sifat intensif
lainnya seperti titik leleh, titik didih dan kerapatan tidak bersifat aditif.
C. Perubahan Materi
Bahan atau zat di sekitar kita dapat berubah. Perubahan tersebut dapat tejadi secara
alami; misalnya berkaratnya besi, namun dapat juga terjadi karena intervensi manusia,
seperti reaksi kimia yang dikerjakan di laboratorium. Perubahan materi dapat
dikategorikan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika adalah suatu proses perubahan penampilan fisis dari suatu objek
dengan identitas dasar tak berubah. Dalam perubahan fisika, sifat-sifat kimia zat tersebut
masih tetap sama, yang terjadi adalah perubahan wujud dari zat tersebut. Contohnya
adalah air bersih, dalam suhu kamar air berbentuk cair dapat diminum dan tidak beracun.
Jika didinginkan akan mengalami perubahan fisika sehingga bentuknya menjadi padat
yang disebut es. Es dapat diminum, tidak beracun dan jika mencair akan kembali
menjadi air yang wujudnya cair.
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang tidak hanya mencakup keadaan
fisis, tetapi juga identitas dasarnya. Perubahan kimia disebut juga disebut reaksi kimia.
Perubahan materi ada yang dikehendaki (menguntungkan) ada pula yang tidak
dikehendaki (merugikan) manusia. Pada peristiwa perubahan kimia disertai terjadinya
perubahan warna, tejadinya endapan, timbulnya gas, tejadinya perubahan kalor. Tanda-
tanda perubahan itu merupakan gejala fisis yang dapat diamati yang menunjukkan
berlangsungnya perubahan kimia. Contohnya jika kayu dibakar, maka sebenarnya yang
terjadi adalah kayu bereaksi dengan gas oksigen yang ada di udara dan menjadi gas
karbon dioksida (CO2) dan uapa air (H2O) dan menhasilkan panas. Gas karbon dioksida
dan uap air hasil pembakaran kayu tidak dapat berubah menjadi kayu dan gas oksigen
lagi.
Contoh lain perubahan kimia adalah:
1) Daging ayam yang dimasak (dibakar, digoreng, direbus) akan terjadi perubahan
warna dari semula berwarna putih menjadi berwarna lebih gelap, berarti terjadi
perubahan kimia pada proses memasak tersebut.
2) Makanan ketika basi atau membusuk akan timbul bau yang tidak sedap (bau
busuk). Hal ini terjadi karena pada peristiwa pembusukan terjadi perubahan kimia
dan terbentuknya gas yang bebau busuk.
3) Susu sapi segar jika didiamkan beberapa hari akan menjadi basi. Pada kejadian ini
terlihat susu segar yang mula-mula putih terlihat memisah menjadi dua bagian.
Bagian atas telihat seperti air yang lebih jernih sedangkan bagian bawah terligat
gumpalan padatan (endapan) yang berwarna putih keruh. Pada peristiwa basi
terjadi peubahan kimia.
D. Klasifikasi/Penggolongan Materi
Materi di alam tidak terhitung jumlah dan macamnya. Agar memudahkan dalam
mempelajarinya, maka materi diklasifikasikan seperti gambar di bawah ini.
MATERI
ZAT CAMPURAN
Pemisahan campuran adalah metode ilmiah yang lazim dilakukan oleh ilmuwan untuk
memisahkan 2 campuran berbeda. Pemisahan campuran umumnya didasarkan oleh perbedaan
titik didih, perbedaan titik beku, perbedaan tekanan, perbedaan sifat fisik, perbedaan ukuran, dan
lain-lain.
Terdapat beberapa macam metode pemisahan campuran yang lazim dilakukan, antara lain
sebagai berikut :
1. Destilasi
a. Labu ukur
b. Pipa dengan dua katup
c. Kondensor
d. Sambungan pipa
e. Termometer
f. Erlenmeyer
g. Bunsen
h. Korek api
i. Campuran yang akan dipisahkan
Destilasi dilakukan dengan cara memanaskan campuran pada suhu tertentu hingga salah satu
zatnya habis menguap. Lalu uap zat tersebut dialirkan menuju kondensor untuk didinginkan.
2. Ekstraksi
Ekstraksi adalah metode pemisahan campuran dengan cara mencampurkan suatu
campuran dengan larutan agar salah satu zat dalam campuran tersebut dapat larut. Metode ini
biasanya digunakan untuk memisahkan campuran antara pelarut organik dan anorganik, seperti
campuran air dan benzena.
3. Dekantasi
Dekantasi merupakan metode pemisahan campuran paling sederhana. Cara ini cocok
untuk memisahkan materi padat dengan cair seperti minyak dengan pasir. Caranya adalah
dengan mendiamkan sejenak campuran hingga semua pasir mengendap, lalu secara perlahan
tuang minyak ke wadah lain.
4. Filtrasi
Filtrasi adalah metode pemisahan campuran antara campuran padat dengan cair seperti
air dengan ampas kopi. Caranya dengan melewatkan campuran ke alat penyaring (dapat
menggunakan penyaring rumahan maupun kertas saring) sehingga semua zat padat tertahan di
penyaring
5. Sublimasi
Teknik ini memanfaatkan peristiwa menyublim (zat padat berubah menjadi gas). teknik
ini biasa digunakan untuk memisahkan dua zat padat yang salah satunya mudah menyublim,
seperti seperti campuran bubuk kapur barus dengan pasir.
6. Kristalisasi
Teknik ini memanfaatkan peristiwa pengkristalan, yaitu zat berubah dari cair menjadi
padat. Teknik ini sering digunakan oleh petani garam untuk membuat garam dapur. Caranya
adalah memanaskan air laut sampai airnya menguap dan ion ion garamnya mengkristal
membentuk garam dapur (NaCl).
7. Sentrifugasi
Teknik ini memanfaatkan perbedaan kecepatan zat untuk larut ke dalam suatu pelarut.
Molekul yang terlarut dalam fase gerak akan melewati fase diam. molekul yang memiliki ikatan
kuat dengan kolom akan bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Hasil
pemisahan tersebut akan ditandai oleh zat warna. Teknik ini digunakan untuk memisahkan
pewarna dari zat induknya. Kromatografi biasa digunakan untuk memisahkan zat warna dari
tinta.
F. Contoh Soal
G. Kunci jawaban
1) A 11) C
2) D 12) B
3) B 13) C
4) C 14) B
5) A 15) A
6) C 16) C
7) B 17) D
8) D 18) C
9) B 19) D
10) D 20) C
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka simpulan yang dapat penulis berikan adalah
sebagai berikut.
1 Materi adalah adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa,
2 Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau karakteristik atau kekhasan yng
dimiliki materi tetentu. Sifat materi dapat digolongkan menjadi dua yaitu
sifat fisika dan sifat kimia, serta sifat intensif dan sifat ekstensif.
3 Perubahan materi merupakan perubahan yang dialami oleh suatu materi.
Perubahan tersebut dapat tejadi secara alami namun dapat juga terjadi karena
intervensi manusia. Perubahan materi dapat digolongkan menjadi perubahan
fisika dan perubahan kimia.
4 Klasifikasi dari materi yaitu zat murni dan campuran. Zat murni dapat digolongkan
menjadi unsur dan senyawa, sedangkan campuran dapat digolongkan menjadi
campuran homogen dan campuran heterogen.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Subagia, I W. Et al. 2005. Buku Penuntun Belajar Kimia Dasar I. Singaraja: Jurusan Pendidikan
Kimia IKIP Negeri Singaraja
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar:Konsep-konsep Inti Jilid 1/Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Purba, Michael & Sunardi. 2012. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga