KIMIA DASAR I
PENDAHULUAN, STRUKTUR ATOM
DAN SISTEM PERIODIK
DOSEN PENGAMPU :
RHAHMASARI ISMET S.Si, M.Sc
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat-Nya sehingga
lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rhahmasari Ismet S.Sc, M.Sc
selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik Lingkungan. Tugas yang beliau
berikan menjadi pelajaran serta menambah wawasan bagi penulis terikait materi
‘Permukiman Berkelanjutan’.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
2
DAFTAR ISI
Cover ..........................................................................................................................1
Daftar Isi.....................................................................................................................3
3
BAB I
PENDAHULUAN ILMU KIMIA
Ilmu Kimia adalah bagian dari IPA yang fokus pada pembahasan tentang
susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya.
Unsur dan senyawa adalah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia Sebagai bagian
ilmu pengetahuan, kimia berhubungan langsung dengan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari (Irwansyah, et al., 2017).
Secara umum, materi kimia merupakan konsep yang menjelaskan hal-hal
yang bersifat abstrak, sehingga dianggap salah satu mata kuliah yang sulit bagi
mahasiswa. Dalam memahami materi kimia membutuhkan pemahaman konsep
yang kuat dan bersifat komprehensif. Sehingga, membutuhkan penggunaan
representasi tingkat makroskopik, submikroskopik dan simbolik (Setiawan, et
al.,2016).
A. Susunan Materi
Susunan materi yang dimaksud adalah tentang unsur, senyawa, dan
campuran.
a. Unsur adalah zat paling sederhana yang sudah tidak bisa dibagi lagi,
contohnya 𝑁𝑎, 𝐻, 𝑂, 𝐹𝑒, 𝑑𝑎𝑛 𝐶.
b. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan
perbandingan tertentu. Contoh senyawa adalah 𝐶𝑂2 , 𝐻2 𝑂, 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑎𝐶𝑂3 .
c. Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih di mana sifat
penyusunnya tidak berubah. Contoh campuran adalah larutan gula, susu,
air kanji, dan sebagainya.
B. Struktur Materi
Struktur materi menjelaskan tentang ikatan yang terjadi antaratom sampai
terbentuk molekul unsur, molekul senyawa, atau ion.
a. Contoh molekul unsur adalah 𝑂2 , 𝑁2 , 𝐻2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑃4 .
b. Contoh molekul senyawa adalah 𝐶𝑂2 , 𝐻2 𝑂, 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑎𝐶𝑂3 .
c. Contoh ion adalah 𝑁𝑎 + , 𝐶𝑙 − , 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑎2+ .
4
C. Sifat Materi
Sifat materi yang dimaksud lebih mengarah ke sifat-sifat kimia suatu zat,
misalnya mudah terbakar, mudah mengalami korosi, mudah bereaksi dengan zat
lain, dan sebagainya. Sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat
fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika suatu materi dapat dilihat dan diukur secara langsung, yang
termasuk sifat fisika misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku,
kelenturan, dan kekuatan. Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan
kemampuan sebuah zat untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk
mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui reaksi.
Contohnya, gas hidrogen dapat berubah menjadi air jika direaksikan dengan gas
oksigen. Setelah gas hidrogen dan gas oksigen bereaksi, dihasilkan zat baru,yaitu
air yang sifatnya berbeda dengan sifat zat pembentuknya.
Selain dapat digolongan berdasarkan sifat fisika dan kimia, sifat materi
dapat dikelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif
adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat tersebut, semakin banyak
jumlahnya berarti semakin berat. Sifat intensif materi adalah sifat materi yang
tidak bergantung pada jumlah zat.
D. Perubahan Materi
Materi dapat mengalami perubahan. air akan berubah menjadi uap air bila
didihkan dan akan berubah menjadi es bila dibekukan. Uap air bila didinginkan
akan berubah menjadi air dan es bila dipanaskan akan berubah kembali menjadi
air. Perubahan wujud yang terjadi pada air termasuk ke dalam perubahan fisika,
yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru. Pada perubahan fisika,
susunan komponen zat tidak berubah. Contoh perubahan fisika lainnya adalah
kapur barus menyublim menjadi gas, gandum yang digiling menjadi tepung terigu,
benang diubah menjadi kain, batang pohon dipotong-potong menjadi kayu balok
dan triplek.
Bila kita memperhatikan warna daun pada pohon kelapa, kita akan
mengetahui adanya perubahan warna pada daun kelapa. Ketika daun tersebut baru
tumbuh, daun tersebut bewarna kuning, kemudian semakin lama semakin hijau,
5
dan bila sudah kering akan bewarna coklat. Perubahan yang terjadi pada daun
tersebut merupakan perubahan yang bersifat tetap, daun yang sudah bewarna
coklat tidak akan berubah kembali menjadi bewarna hijau. Perubahan materi
seperti ini disebut perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan
jenis dan sifat materi yang berbeda dengan zat asalnya. Perubahan materi secara
kimia akan menyebabkan terbentuknya zat baru. Pada perubahan kimia, susunan
komponen zat berubah. Gejala yang menyertai terjadinya perubahan kimia adalah
terjadinya perubahan warna, terjadinya endapan, terbentuk gas, dan perubahan
suhu.
E. Pengelompokkan Materi
- Zat tunggal, yaitu penggolongan materi bedasarkan bentuk materi yang
memiliki komposisi yang tetap dan sifat yang khas. Zat tunggal terbagi
atas unsur dan senyawa.
a. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
zat-zat lain dengan reaksi kimia biasa. Unsur dilambangkan dengan
satu, dua atau tiga huruf. Huruf pertama dari lambang unsur selalu
ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua atau ketiga ditulis dengan
huruf kecil. Jika huruf kedua dari suatu lambang adalah huruf besar
maka lambing tersebut bukanlah lambang unsur, melainkan lambang
senyawa. Contoh : Natrium (Na), Barium (Ba), Boron (B), dan lain-
lain.
b. Senyawa adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur.
Oleh karena itu, senyawa dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana melalui proses kimia. Hal lain yang harus diperhatikan
ketika membahas tentang senyawa adalah bahwa senyawa terbentuk
dari unsur-unsurnya dengan perbandingan yang tetap. Berdasarkan
hasil eksperimen yang dilakukannya, Joseph Louis Proust menyatakan
bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu
senyawa adalah tetap. Postulat tersebut dikenal sebagai hukum
perbandingan tetap. Senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu senyawa yang berasal dari benda tak hidup yang disebut
6
senyawa anorganik dan senyawa yang berasal dari benda hidup yang
disebut senyawa organik.
- Campuran adalah kombinasi atau gabungan beberapa zat yang terbentuk
tanpa melalui reaksi kimia. Sifat campuran yaitu zat-zat yang membentuk
campuran tidak memiliki komposisi yang tetap, artinya kita dapat
membentuk campuran dengan mencampurkan berbagai macam bahan
dan komposisi tanpa ada perbandingan yang tetap. Campuran terbagi
menjadi dua, yaitu campuran homogen dan heterogen.
a. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama, dalam
artian komposisi bahan atau zat yang digunakan sejenis. contohnya
udara, larutan garam dapur, campuran alkohol 70% dengan air, dan
bensin, dimana zat penyusun campurannya sangat sulit untuk
dibedakan dan tidak terlihat lagi bahan semulanya.
b. Campuran heterogen yaitu campuran antara dua zat atau lebih,
masih nyata sifat masing-masing, contoh campuran terigu dan gula
pasir, serbuk besi-pasir.
Komponen-komponen dalam campuran dapat dipisahkan secara fisika.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran adalah
dengan cara:
1. penyaringan (filtrasi),
2. penyulingan (destilasi),
3. pengkristalan (kristalisasi)
4. kromatografi, dan
5. sublimasi.
7
oksigen. Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa massa oksigen
yang dibutuhkan pada proses pembakaran sama dengan massa oksigen
yang terbentuk setelah merkuri oksida dipanaskan. Oleh karena itu,
hukum Lavoisier dikenal sebagai hukum kekekalan massa.
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖.
2. Hukum Proust
𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 − 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝.
3. Hukum Dalton
Seorang ilmuwan asal Inggris, John Dalton, melakukan penelitian
dengan membandingkan massa unsur-unsur pada beberapa senyawa,
contohnya oksida karbon dan oksida nitrogen. Senyawa yang digunakan
Dalton adalah karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Dari
perbandingan keduanya, diperoleh hasil sebagai berikut.
8
bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Pada
suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas nitrogen bisa bereaksi dengan 3 liter
gas hidrogen menghasilkan 2 liter gas amonia.
5. Hipotesis Avogadro
9
BAB II
STRUKTUR ATOM
Gagasan pertama kali tentang model atom lahir dari filsafat antara
Democritus dan Aristoteles (500 Sebelum Masehi). Ada perbedaan filsafat di
antara mereka tentang penyusun dari suatu materi. Aristoteles menyatakan bahwa
suatu materi tersusun dari suatu materi kecil yang dapat dibagi terus-menerus.
Sedangkan Democritus menyatakan bahwa materi tersusun dari suatu partikel
yang disebut atomos (atomos adalah partikel kecil yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi (bahasa Yunani)).
Teori model atom Dalton pertama kali muncul pada tahun 1808. Teori ini
muncul dari penelitian berat gabungan secara kimia, Dalton menyimpulkan
bahwa bentuk dan struktur atom menyerupai bola pejal yang padat. Selain itu,
berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical
Philosophy, Dalton menyimpulkan sifat-sifat atomnya adalah sebagai berikut:
10
d. Selama reaksi kimia, atom-atom hanya dapat bergabung dan dipecah-
pecah menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atau tidak dapat diubah
selama reaksi kimia tersebut.
e. Suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya melalui penggabungan
atom tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana.
11
3. Teori Model Atom Rutherford
Teori model atom Rutherford lahir dari percobaan Ernest
Rutherford (1871-1937) bersama murid-muridnya, Hans Geiger dan
Ernest Mandem. Percobaan mereka adalah memberikan hamburan partikel
α pada suatu lapisan logam tipis emas. Dari hasil eksperimen tersebut,
mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel α melewati lapisan
tipis seperti menembus ruang kosong dan ada juga partikel yang
terdefleksi dengan sudut yang lebar. Eksperimen mereka juga
menunjukkan bahwa ada partikel yang terpantul kembali ke arah
datangnya sinar.
Kemudian Rutherford menjelaskan hasil eksperimennya dengan
menggunakan model atomnya bahwa terdapat muatan positif dalam
sebuah atom terkonsentrasi pada suatu bagian relatif kecil dibanding
ukuran atom. Bagian bermuatan positif ini disebut inti (Nucleus)
sedangkan bagian atom yang berada di luar dan bergerak mengelilingi inti
atom seperti planet-planet mengelilingi matahari disebut elektron.
Teori Model atom Bohr lahir dari gagasan Niels Bohr (1913). Teori model
atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Ruhterford yang
gagal menjelaskan gaya gerak elektron pada lintasan orbit. Bohr mengusulkan
bahwa:
12
a. Elektron-elektron yang bergerak di dalam orbit memiliki momentum
dan energi yang terkuantisasi sehingga hanya beberapa orbit yang yang
berada pada jarak dari inti.
b. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
saat mereka bergerak di dalam orbit melainkan akan tetap stabil di
dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
13
B. Struktur Atom
Berdasarkan teori atom Dalton (1803) yang dikemukakan oleh John
Dalton, atom merupakan bagian terkecil yang tidak dapat di urai atau di bagi lagi,
John Dalton mengilustrasikan atom sebagai bola pejal yang sangat kecil yang
bersifat identik sehingga setiap unsur memiliki atom yang berbeda juga.
Oleh karena itu struktur atom bisa didefinisikan secara sederhana sebagai
susunan partikel dasar atom. Sebagai partikel penyusun sebuah materi, atom ikut
menentukan sifat materi tersebut, sampai saat ini tidak ada teori atau model yang
mutlak dari sebuah atom, dan teori mengenai atom masih terus mengalami
perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan.
Pada umumnya atom terdiri dari ruang hampa yang didalamnya terdapat
inti dimana massa dan muatan positifnya (+) berada di inti atom dan dikelilingi
oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif (-), sedangkan untuk inti atom
terdiri dari proton dan neutron. Jumlah proton didalam inti atom inilah yang
nantinya menentukan muatan inti atom, dan massa inti atom ditentukan oleh
banyaknya jumlah proton dan neutron.
14
menunjukan adanya radiasi yang berasal dari anode. Radiasi tersebut
dinamakan sinar anode atau sinar positif atau sinar terusan. Partikel sinar
anode terkecil diperoleh dari gas hydrogen. Partikel ini kemudian disebut
proton.
3. Neutron
Neutron ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1932, namun
keberadaannya sudah diduga oleh Aston sejak tahun 1919. Pada tahun
1930, W. Bothe dan H. Becker menembaki inti atom berilium dengan
partikel alfa dan menemukan suatu radiasi partikel yang mempunyai daya
tembus tinggi. Pada tahun 1932, James Chadwick membuktikan bahwa
radiasi tersebut terdiri partikel netral yang disebut neutron.
Nomor atom (Z) merupakan jumlah proton (muatan positif) atau jumah
elektron dalam atom. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama
dengan jumlah elektronnya, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah
elektronnya, dan nantinya merupakan hal yang menentukan sifat suatu unsur.
Nomor massa (A) merupakan jumlah proton dan neutron. Nomor massa
menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.
𝑁𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝐴) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑜𝑛 + 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑒𝑢𝑡𝑟𝑜𝑛 . Sedangkan X
melambangkan susunan suatu unsur netral.
- Isotop, yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor atom sama namun nomor
massa berbeda. Contoh 𝐾𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 (𝐶) 𝑎𝑙𝑎𝑚 126𝐶 𝑑𝑎𝑛 136𝐶 .
15
- Isobar, merupakan unsur-unsur yang memiliki nomor massa sama namun
nomor atom berbeda. Contoh 146𝐶 𝑑𝑎𝑛 147𝐶 .
- Isoton, yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor atom yang berbeda namun
memiliki neutron yang sama.
D. Konfigurasi Elektron
Elektron-elektron dapat berpindah dari satu aras energi ke aras energi yang
lainnya dengan emisi atau absorpsi kuantum energi dalam bentuk foton. Oleh
karena asas larangan Pauli, tidak boleh ada lebih dari dua elektron yang dapat
menempati sebuah orbital atom, sehingga elektron hanya akan meloncat dari
satu orbital ke orbital yang lainnya hanya jika terdapat kekosongan di dalamnya.
16
Gambar 2.7 Konfigurasi Elektron
‘Terdapat maksimal dua elektron yang dapat diisi ke dalam orbital dengan urutan
peningkatan energi orbital: orbital berenergi terendah diisi terlebih dahulu
sebelum elektron diletakkan ke orbital berenergi lebih tinggi’.
Asas ini bekerja dengan baik (untuk keadaan dasar atom-atom) untuk 18
unsur pertama; ia akan menjadi semakin kurang tepat untuk 100 unsur sisanya.
Bentuk modern asas Aufbau menjelaskan urutan energi orbital berdasarkan kaidah
Madelung, pertama kali dinyatakan oleh Erwin Madelung pada tahun 1936.
Orbital diisi dengan urutan peningkatan 𝑛 + !, dan apabila terdapat dua orbital
dengan nilai 𝑛 + 1 yang sama, maka orbital yang pertama diisi dengan orbital
nilai 𝑛 yang paling rendah. Sehingga, menurut kaidah ini, urutan pengisian orbital
adalah sebagai berikut:
1𝑠 2𝑠 2𝑝 3𝑠 3𝑝 4𝑠 3𝑑 4𝑝 5𝑠 4𝑑 5𝑝 6𝑠 4𝑓 5𝑑 6𝑝 7𝑠 5𝑓 6𝑑 7𝑝
E. Elektron Valensi
Dalam ilmu kimia, elektron valensi adalah elektron pada kelopak terluar
yang terhubung dengan suatu atom, dan dapat berpartisipasi dalam pembentukan
ikatan kimia jika kelopak terluar belum penuh. Dalam ikatan kovalen tunggal,
kedua atom yang berikatan menyeimbangkan satu elektron valensi untuk
membentuk pasangan bersama. Kehadiran elektron valensi dapat menentukan
17
sifat kimia unsur, seperti valensinya—yang menentukan apakah dapat berikatan
dengan unsur lain dan, jika dapat, seberapa cepat dan seberapa banyak ia dapat
berikatan. Untuk unsur golongan utama, elektron valensi hanya dapat ada di
kelopak elektron terluar; pada logam transisi, elektron valensi dapat juga berada
di kelopak dalam.
Jumlah elektron valensi suatu unsur dapat ditentukan berdasarkan
golongan tabel periodik (kolom vertikal) di mana unsur tersebut dikategorikan.
Selain golongan 3–12 (logam transisi), unit digit nomor golongan menandakan
jumlah elektron valensi yang terkait dengan atom netral suatu unsur yang
terdafatar dalam kolom tersebut.
18
BAB III
SISTEM PERIODIK
19
kelompok. Sementara itu, belerang, selenium, dan telurium berada di kelompok
lainnya.
Masing-masing kelompok unsur Triad memiliki kemiripan dari segi
penampilan dan reaksi elemen. Dobreiner mengungkapkan bahwa dalam setiap
tiga rangkaian unsur tersebut, rata-rata bobot atom paling ringan dan terberat
mendekati bobot atom unsur tengah. Tetapi Dobereiner tidak dapat membuktikan
hipotesisnya dengan jumlah Triad yang cukup sehingga pada saat itu, temuannya
dianggap belum lengkap namun bersifat hanya berdasar pada keingintahuan yang
menarik.
Dobereiner mengemukakan bahwa massa atom relatif unsur tengah di
setiap tiga rangkaian unsur mendekati rata-rata massa atom relatif dua unsur
lainnya. Unsur-unsur yang berada dalam satu kelompok tersebut disusun
berdasarkan kenaikan massa atomnya. Teori ini memberi ilmuwan lain petunjuk
bahwa massa relatif suatu atom sangat penting saat menyusun unsur-unsur
20
des Scéances lebih menggunakan istilah geologi daripada kimia dan tidak
memasukkan diagram. Alhasil, ide de Chancourtois hanya mendapat sedikit
perhatian hingga akhirnya Dmitri Mendeleev mempublikasikan penelitiannya.
21
Tidak sampai abad berikutnya bahwa pentingnya periodisitas delapan akan
diterima, dengan teori ikatan valensi Gilbert N. Lewis (1916) dan teori oktet
ikatan kimia Irving Langmuir (1919) The Royal Chemistry Society menghargai
kontribusi Newlands kepada sains pada tahun 2008, ketika mereka memberikan
Plakat Biru ((Inggris): Blue Plaque) di rumah kelahirannya, yang menyebutnya
sebagai "penemu Hukum Periodik unsur-unsur kimia". Ia memberikan kontribusi
istilah 'periodik' dalam bidang kimia.
22
b. Unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat kimia memiliki berat atom
yang hampir sama (𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙, 𝑃𝑡, 𝐼𝑟, 𝑂𝑠) atau meningkat secara berkala
(𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙, 𝐾, 𝑅𝑏, 𝐶𝑠).
c. Penyusunan unsur-unsur, atau kelompok unsur sesuai massa atomnya,
berhubungan dengan valensinya, dan juga, sampai batas tertentu, dengan
sifat kimia pembedanya; seperti terlihat di antara seri lainnya dalam
𝐿𝑖, 𝐵𝑒, 𝐵, 𝐶, 𝑁, 𝑂, 𝑎𝑛𝑑 𝐹.
d. Unsur-unsur yang paling banyak disebarkan memiliki berat atom kecil.
e. Besarnya berat atom menentukan karakter unsur, seperti besarnya molekul
menentukan karakter senyawa.
f. Kita harus memperkirakan penemuan banyak unsur yang belum diketahui
– misalnya, unsur-unsur yang analog dengan aluminium dan silikon –
dengan berat atom diperkirakan antara 65 dan 75.
g. Berat atom unsur kadang-kadang dapat diubah dengan mengetahui unsur-
unsur bersebelahan nya. Oleh karena itu berat atom telurium harus berada
di antara 123 dan 126, dan tidak mungkin 128.
h. Sifat karakteristik tertentu unsur dapat diprakirakan dari massa atom
mereka.
23
F. Klasifikasi unsur kimia oleh Morseley
Pada tahun 1913, Henry Gwyn Jeffreys Moseley melakukan percobaan
pada 𝑠𝑖𝑛𝑎𝑟−𝑋. Ia menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh
masa atom relatif, melainkan kenaikan jumlah proton. Kenaikan tersebut
mencerminkan kenaikan nomor atom unsur tersebut. Pengelompokkan unsur-
unsur Morsley (dikenal dengan sistem periodik modern) merupakan
penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleev.
Ia menggunakan informasi tentang panjang gelombang sinar-X, Moseley
menempatkan argon (dengan nomor atom Z = 18) sebelum kalium (Z = 19),
meskipun terdapat fakta bahwa berat atom argon 39,9 lebih besar daripada berat
atom kalium (39,1). Urutan baru itu sesuai dengan sifat kimia unsur-unsur, karena
argon adalah gas mulia dan kalium merupakan logam alkali. Demikian pula,
Moseley menempatkan kobalt sebelum nikel dan mampu menjelaskan bahwa
telurium muncul sebelum iodium, tanpa merevisi berat atom eksperimental
telurium, seperti yang telah diusulkan oleh Mendeleev. Penelitian Moseley
menunjukkan bahwa ada kekosongan dalam tabel periodik di nomor atom 43 dan
61, yang sekarang masing-masing ditempati oleh teknesium dan prometium.
Dari keenam pengelompokan unsur kimia diatas, dapat diketahui bahwa
setiap pengelompokan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Mulai dari Lavoisier yang hanya dapat mengklasifikasikan 33 unsur, hingga
klasifikasi Morseley yang merupakan penyempurnaan dari klasifikasi Mendeleev
atau dikenal dengan sistem periodik modern.
24
BAB IV
KESIMPULAN
Kimia mengkaji sifat zat, dan secara khusus mempelajari reaksi yang
mentransformasi satu zat menjadi zat lain. Kimia menyediakan pedoman untuk
menyesuaikan sifat-sifat zat yang ada agar dapat memenuhi beberapa kebutuhan
atau penerapan khusus dan menciptakan bahan yang benar-benar baru yang
dirancang sejak awal agar memiliki sifat tertentu yang diinginkan. Melalui semua
keberhasilan itu, kimia telah memberi andil yang luar biasa dalam perbaikan
produk pertanian, pengendalian penyebaran penyakit, peningkatan produksi
energi, dan penurunan pencemaran lingkungan.
Struktur atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral.
Elektron-elektron pada suatu atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom mampu berikatan satu sama
lainnya membentuk suatu molekul. Atom yang mengandung banyak proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung banyak proton
dan elektron yang berlainan bersifat positif atau negatif dan adalah ion.
25
Sistem periodik unsur kimia adalah susunan unsur-unsur berdasarkan
nomor atom dan kemiripan sifat-sifatnya. Anda perlu untuk mengenali,
memahami, dan menghafalnya guna menghitung reaksi kimia. Dengan tabel
periodik, kita bisa mengetahui nomor atom, konfigurasi elektron, dan sifat setiap
unsur. Sistem periodik unsur kimia yang disusun oleh Moseley berkembang
dengan baik hingga sampai pada bentuk yang sekarang ini. Perkembangan sistem
periodik unsur kimia mengikuti hukum periodik bahwa bila unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara
periodik.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsgd.ac.id/13039/4/4_bab%201.pdf
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEKI4401-M1.pdf
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hakikat-ilmu-kimia-kimia-kelas-
10/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hukum-dasar-kimia/amp/
https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-struktur-atom
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektron_valensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Konfigurasi_elektron
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_tabel_periodik
27