Semester I
Oleh:
Wilda Nur Amalia, S.Pd
SMK
NEGERI I
TAKOKAK
Jl.
0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbalalamiin puji serta syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul kimia ini. Shalawat serta salam selalu
terlimpah curah kepada junjungan Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, serta kita sebagai
umatnya.
Dengan adanya modul ini diharapkan dapat menjadi pedoman guru dalam mengajar serta dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami ilmu kimia, khususnya guru dan peserta didik di SMK
Negeri I Takokak.
Saran dan kritik sangat diharapkan oleh penulis guna membangun penyusunan modul ini menjadi lebih
baik lagi. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada rekan rekan guru dan staf Tata Usaha
yang telah memberikan kontribusi sehingga tersusunnya modul ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK............................................................... 7
BAB II IKATAN KIMIA.............................................................................................
BAB III DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN......................................................................
BAB IV REAKSI REDUKSI-OKSIDASI.............................................................................
Page | 3
PENDAHULUAN
Modul ini merupakan pengantar untuk mengenal ruang lingkup kimia secara umum, manfaat ilmu
kimia serta keterkaitannya dengan ilmu lain.
Di dalam kajian ilmu kimia, yang akan Anda pelajari meliputi struktur materi, komposisi materi,
sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi
yang dipelajari dalam ilmu kimia mencakup sifat fisis, yaitu meliputi wujud dan tapilan materi, serta sifat
kimia materi yang mempunyai kecenderungan untuk berubah, sehingga menghasilkan materi baru. Ilmu
Kimia berhubungan dengan banyak ilmu lain seperti Biologi, Farmasi, Geologi, dan Lingkungan.
A. KARAKTERISTIK DAN RUANG LINGKUP ILMU KIMIA
Pernahkah Anda berfikir bahwa, Anda hidup diantara bahan bahan kimia dan proses kimia? Mulai
dari unsur unsur pembentuk tubuh dan berbagai aktivitas manusia, yang dilakukan di rumah, di sekolah, di
tempat kerja, bahkan di luar angkasa sekalipun, tidak terlepas dari proses kimia.
Ilmu Kimia berperan untuk mencari materi alternatif, misalnya penggunaan sel bahan bakar
sebagai bahan bakar alternatif, untuk menggantikan minyak bumi yang dapat habis. Di samping itu ilmu
kimia juga berperan dalam peningkatan kualitas hidup, dengan cara mengubah materi yang ada
menjadi.materi yang lebih bermanfaat. Contohnya: dari minyak bumi dapat diubah menjadi produk bahan
bakar, cat, detergan, pupuk, plastik dan lain lain.
Ilmu Kimia adalah ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang materi yang meliputi
struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya.
a. KAJIAN ILMU KIMIA
Di dalam kajian ilmu kimia Anda akan mempelajari struktur, komponen, sifat dan perubahan
materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi akan di bahas dalam
Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis serta sifat kimia dari materi.
Pengertian Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa, dan menempati ruang.
Makhluk hidup dan yang tidak hidup terdiri atas materi: manusia, tumbuh tumbuhan, hewan, air, batu,
kayu, garam dan benda benda apa saya di sekitar kita termasuk materi.
Materi terdiri dari 3 macam wujud yaitu: padat, cair dan gas. Adapun ciri-cirinya:
a) Padat: Bentuk dan volumenya tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar.
b) Cair: Bentuknya selalu berubah, sesuai dengan tempatnya volume zat cair adalah tetap.
c) Gas: Baik bentuk dan volumenya tidak tetap dan akan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya.
Sifat Materi
Kita dapat mengenal suatu materi dan membedakannya dengan materi-materi yang lain
berdasarkan sifat sifatnya.
Sifat materi terbagi menjadi 2, yakni:
a) Sifat fisis, yaitu ciri suatu materi yang dapat diamati tanpa merubah zat-zat yang menyusun
materi. Contoh: warna, bentuk, ukuran, kepadatan, titik lebur dan titik didih
b) Sifat kimia, yaitu ciri-ciri suatu za t yang menyatakan apakah zat itu dapat mengalami perubahan
kimia tertentu. Contoh: mudah terbakar, mudah berkarat
Menurut ukurannya, sifat materi terbagi menjadi dua, yakni:
a) Sifat ekstensif: sifat yang bergantung pada ukuran, seperti : massa dan volume
b) Sifat intensif: sifat yang tidak bergantung pada ukuran, seperti: keadaan fisik, warna, titik leleh,
-benda tersebut banyak mengalami perubahan. Air jika direbus akan berubah menjadi uap, air jika
Modul Kimia
Page | 4
didinginkanakan berubah menjadi es. Kertas jika dibakar akan menjadi abu. Besi jika dibiarkan diudara
akan berkarat. Perubahan materi digolongkan menjadi dua, yakni:
a) Perubahan fisika: yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah hanya
bentuk dan wujud materi.
Contoh:
a) Es menjadi air, dan dapat kembali menjadi es.
b) Pelarutan garam, dan jika diuapkan, akan kembali menjadi garam semula.
b) Perubahan kimia: atau reaksi kimia yaitu perubahan
yang menghasilkan materi baru. Suatu perubahan
kimia, sulit dikembalikan ke keadaan semula.
Contoh:
c) Nasi menjadi basi
d) Kayu terbakar menjadi abu.
e) Besi berkarat
Untuk mengetahui, apakah telah terjadi perubahan
kimia pada materi, ada ciri-ciri yang dapat diamati seperti
perubahan suhu, pembentukan gas atau pembentukan
endapan.
LATIHAN
Materi
zat
tunggal
unsur
senyaw
a
campur
an
campur
an
homoge
n
campur
an
heterog
en
Modul Kimia
Page | 5
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir).
Unsur-unsur tersebut umumnya ditemukan di alam dalam bentuk persenyawaan.
Misalnya,
natrium banyak ditemukan dalam garam dapur, kalsium banyak ditemukan dalam batu kapur.
Unsur-unsur yang terdapat bebas di alam, tidak dalam bentuk persenyawaan, antara lain tembaga,
seng, perak, platina dan emas.
Unsur-unsur tersebut secara umum dapat digolongkan menjadi unsur logam dan unsur non logam.
Beberapa unsur logam adalah besi, tembaga, seng, perak, aluminium dan sebagainya. Beberapa
unsur bukan logam adalah oksigen, natrium k arbon, belerang dan sebagainya.
Senyawa adalah Zat tunggal yang tersusun dari lebih dari satu unsur melalui reaksi kimia. Sifat
senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentuknya. Contohnya Air, gula pasir, garam, dll.
Air merupakan zat tunggal karena hanya tersusun dari satu jenis bahan. Tetapi air bukan
merupakan unsur, karena air dapat diuraikan menjadi beberapa bahan yang lebih sederhana. Air
Contohnya
larutan
gula,
larutan
garam,
dan komposisi
Modul Kimia
Page | 6
Makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berassimilasi dengan proses kimia. Tubuh
kita membutuhkan karbohidart, protein, lemak, vitamin, yang keseluruhannya merupakan proses
kimia sehingga dapat menghasilkan gas karbondioksida, air dan enegri.
b) Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik, plastik, obat-obatan,
pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alat-alat rumah tangga, bahkan berbagai jenis
makanan olahan, yang semuanya merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia. Hampir semua bahan
keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak langsung mengalami sentuhan kimia.
Modul Kimia
Page | 7
BAB I
STRUKTUR ATOM
Pernahkah Anda berpikir bagaimana seandainya sepotong besi dipotong menjadi dua, kemudian
setiap bagian dipotong lagi menjadi dua, kemudian setiap bagian yang kecil dipotong menjadi dua lagi,
dan seterusnya sampai bentuk yang terkecil. Kira-kira apa yang akan Anda peroleh? Pernahkah juga Anda
berpikir hamparan pasir di pantai yang dari kejauhan tampak seperti hamparan permadani, tetapi ketika
didekati dan dipegang ternyata hanya butiran-butiran kecil. Nah, seperti itulah juga semua zat yang ada di
dunia ini yang juga tersusun atas partikel-partikel paling kecil yang menyusun zat yang lebih besar.
Partikel terkecil yang menyusun setiap zat di dunia ini oleh para ilmuwan dikenal dengan sebutan atom.
Pada 400 SM, Ahli filsafat Yunani, Leucipus dan Demokritus (460370 SM) mengemukakan konsep
atom. Menurut Democritus atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a = tidak, tomos = dibagi),
jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Pendapat Demokritus tersebut disangkal
oleh Aristoteles. Menurutnya, materi bersifat kontinu atau dapat dibelah menjadi bagian yang lebih kecil
secara terus menerus.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan teori-teori baru tentang konsep atom juga mengalami
perkembangan, salah satunya John Dalton pada 1808 mengemukakan teori atomnya.
A. PERKEMBANGAN TEORI DAN STRUKTUR ATOM
1. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton dikemukakan berdasarkan dua hukum, yaitu hukum kekekalan massadan hukum
perbandingan tetap.
a) Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Modul Kimia
Page | 8
b) Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identic dan berbeda untuk unsur yang
berbeda.
c) Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
atau
dimusnahkan.
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal
seperti bola tolak peluru.
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari teori atom Dalton, dapat
Gambar 5. Model Atom
Dalton seperti bola pejal
Kelebihan
Dapat menerangkan Hukum
Kekekalan Massa (Hukum
Lavoisier)
Dapat menerangkan Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum
Proust)
Kelemahan
Tidak dapat menerangkan
sifat listrik atom
Pada
kenyataannya
atom
dapat dibagi lagi menjadi
partikel yang lebih kecil yang
disebut partikel subatomik
dikenal dengan
sebutan
model
atom
Thompson.
Model
atom
Thompson
dianalogkan
Kelebihan
Dapat menerangkan adanya
partikel yang lebih kecil dari
atom yang disebut partikel
subatomic
Dapat menerangkan sifat listrik
atom
Kelemahan
Tidak dapat menerangkan
fenomena
penghamburan
partikel alfa oleh selaput tipis
emas yang dikemukakan oleh
Rutherford
Modul Kimia
Page | 9
muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden, Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar
. Partikel bermuatan positif. Berdasarkan percobaan tersebut disimpulkan bahwa:
a) Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa; partikel diteruskan.
b) Di dalam atom terdapat suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang disebut inti atom;
partikel dipantulkan kembali oleh inti atom.
c) Muatan inti atom dan partikel sejenis yaitu positif; seba-gian kecil partikel dibelok
Hasil percobaan tersebut menggugurkan teori
atom
teori
atom
hipotesisnya
bahwa
atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat diprediksi
bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
Teori atom Rutherford hanya mampu menjelaskan bahwa elektron-elektron yang beredar mengelilingi
inti atom berada dalam ruang hampa
Kelemahan dari teori atom Rutherford:
a) tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika
Max-well, Jika partikel bermuatan negatif (elektron) bergerak mengelilingi partikel bermuatan
berlawanan (inti atom bermuatan positif), maka akan mengalami percepatan dan memancarkan
energi berupa gelombang elektromagnetik. Akibatnya energi elektron semakin berkurang. Jika
demikian halnya maka lintasan elektron akan berupa spiral. Pada suatu saat elektron tidak mampu
mengimbangi gaya tarik inti dan akhirnya elektron jatuh ke inti. Sehingga atom tidak stabil padahal
ke-nyataannya atom stabil. Fenomena di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Ambillah seutas tali
dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang.
Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Lama-kelamaan putarannya akan
melemah karena Anda pegal memegang tali tersebut sehingga kayu akan mengenai kepala Anda.
Meski
teorinya
lemah,
namun
Rutherford
telah
berjasa
dengan
mengenalkan
istilah
Modul Kimia
P a g e | 10
Diawali dari pengamatan Niels Bohr terhadap spektrum atom, adanya
spectrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya beredar pada
lintasan-lintasan dengan ener-gi tertentu. Dengan teori Mekanika
Kuantum Planck, Bohr (1913) menyampaikan 2 pos-tulat untuk
menjelaskan kestabilan atom.
Gambar 10 Niels Bohr (1885
Dua Postulat Bohr:
1962)
a. Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang
stasioner yang disebut orbit/kulit. Walaupun elektron bergerak cepat tetapi elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi sehingga energi elektron konstan. Hal ini berarti elektron yang
berputar mengelilingi inti atom mempunyai lintasan tetap sehingga elektron tidak jatuh ke inti.
b. Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan memancarkan atau
menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap ketika electron berpindah-pindah kulit
disebut foton. Besarnya foton dirumuskan:
Energi yang dibawa foton ini bersifat diskrit (catu). Jika suatu atom menyerap energi, maka energi ini
digunakan elektron untuk berpindah kulit dari tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi. Pada
saat elektron kembali ke posisi semula akan dipancarkan energi dengan besar yang sama. Jadi, hanya
elektron pada kulit tertentu dengan tingkat energi tertentu yang dapat bergerak, sehingga frekuensi
cahaya yang ditimbulkan juga tertentu. Hal inilah yang digunakan untuk menjelaskan spektrum diskrit
atom hydrogen.
Kelemahan teori atom Bohr:
a. Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan spectrum
atom yang lebih kompleks (dengan jumlah electron yang lebih banyak).
b. Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan berbentuk elips.
c. Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan gelombang,
sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari model atom Bohr, dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3. Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Bohr
Kelebihan
Menjawab kelemahan dalam model atom
Rutherford dengan mengaplikasikan teori
kuantum.
Menerangkan dengan jelas garis spektrum
pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi)
dari atom hidro-gen.
Kelemahan
Terjadi penyimpangan untuk atom yang
lebih besar dari hidrogen.
Tidak dapat menerangkan efek Zaeman,
yaitu spektrum atom yang lebih rumit
apabila atom ditem-patkan pada medan
magnet.
LATIHAN
1. Apakah perbedaan antara teori atom Dalton dan teori atom Thomson?
2. Apakah persamaan antara teori atom Thomson dan teori atom Rutherford?
3. Model atom Rutherford ternyata bertentangan dengan teori fisika klasik. Jelaskan pertentang-an
teori tersebut.
4. Apakah kelebihan teori atom Bohr dibandingkan teori atom lainnya?
B. PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM
Modul Kimia
P a g e | 11
Walaupun pada awalnya atom diartikan sebagai partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, tetapi
dalam perkembangannya ternyata ditemukan bahwa atom tersusun atas tiga jenis partikel sub-atom
(partikel dasar), yaitu proton, elektron, dan neutron.
1. Electron
Setelah John Dalton (1766-1844) pada tahun 1803 mengemukakan teori atom yang pertama kali,
maka tidak lama setelah itu dua orang ilmuwan yaitu Sir Humphry Davy (1778-1829) dan muridnya.
Michael Faraday (1791-1867), menemukan metode elektrolisis, yaitu cara menguraikan senyawa
menjadi unsur-unsurnya dengan bantuan arus listrik. Dengan metode baru itulah akhirnya mereka
menemukan bahwa atom mengandung muatan listrik.
Sejak pertengahan abad ke-19, para ilmuwan banyak meneliti daya hantar listrik dari gas-gas
pada tekanan rendah. Tabung lampu gas pertama kali dirancang oleh Heinrich Geissler (1829-1879)
dari Jerman pada tahun 1854. Rekannya, Julius Plucker (1801-1868), membuat eksperimen sebagai
berikut. Dua pelat logam ditempatkan pada masing-masing tabung Geissler yang divakumkan, lalu
tabung gelas itu diisi dengan gas pada tekanan rendah. Salah satu pelat logam (disebut anode)
membawa muatan positif, dan pelat yang satu lagi (disebut katode) membawa muatan negatif. Ketika
muatan listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui gas dalam tabung, muncullah nyala berupa sinar
dari katode ke anode. Sinar yang dihasilkan ini disebut sinar katode.
Plucker ternyata kurang teliti dalam pengamatannya dan meng-anggap sinar tersebut hanyalah
cahaya listrik biasa. Pada tahun 1875, William Crookes (1832-1919) dari Inggris, mengulangi
eksperimen Plucker tersebut dengan lebih teliti dan mengungkapkan bahwa sinar katode merupakan
kumpulan partikel-partikel yang saat itu belum dikenal.
Hasil-hasil eksperimen Crookes dapat dirangkum sebagai berikut.
a. Partikel sinar katode bermuatan negative sebab tertarik oleh pelat yang bermuatan positif.
b. Partikel sinar katode mempunyai massa sebab mampu
memutar baling-baling dalam tabung.
c. Partikel sinar katode dimiliki oleh semua materi sebab
semua bahan yang digunakan (padat,
cair, dan gas) menghasilkan sinar katode yang sama.
Partikel sinar katode itu dinamai elektron oleh George
Johnstone Stoney (1817 1895) pada tahun 1891.
Gambar
11.
Modul Kimia
P a g e | 12
2. Proton
Dengan ditemukannya elektron, para ilmuwan semakin yakin bahwa dalam atom pasti ada
partikel bermuatan positif untuk mengimbangi muatan negatif dari elektron. Selain itu, jika
seandainya partikel penyusun atom hanya elektron-elektron, maka jumlah massa electron terlalu
kecil dibandingkan terhadap massa sebutir atom.
Eugene Goldstein (1886) melaku-kan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang
diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki
katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katode.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar
muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan
proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.
Keberadaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu semakin terbukti ketika Ernest
Rutherford (1871-1937), orang Selandia Baru yang pindah ke Inggris, pada tahun 1906 berhasil
menghitung bahwa massa partikel bermuatan positif itu kira-kira 1.837 kali massa elektron. Kini kita
menamai partikel itu proton, nama yang baru dipakai mulai tahun 1919.
Massa 1 elektron = 9, 11 10 28gram
Massa 1 proton = 1.837 9, 11 10 28 gram = 1,673 1024 gram
3. Neutron
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka timbul
masalah baru, sesuai dengan prediksi Rutherford bahwa jumlah proton dalam inti belum mencukupi
untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang menemani protonproton.
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothedan H. Becker (1930) melakukan eksperimen
penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus
tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan
radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama
dengan proton. Massa sebutir neutron adalah 1,675 1024 gram, hampir sama atau boleh dianggap
sama dengan massa sebutir proton.
Jadi sekarang diketahui dan dipercayai oleh para ilmuwan bahwa inti atom tersusun atas dua
partikel, yaitu proton (partikel yang bermuatan positif) dan neutron (partikel yang tidak bermuatan).
Proton dan neutron mempunyai nama umum, nukleon-nukleon, artinya partikel-partikel inti.
LATIHAN
Modul Kimia
P a g e | 13
Partikel
Penemu
Electron
Proton
Neutron
Massa
gram
Muatan listrik
sma
coulomb (C)
Atomik
Keterangan:
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
atau
Nomor
Massa (A) = jumlah proton + jumlah
Z
1
3
9
A
1
7
19
p
1
3
9
e
1
3
9
n
11=0
73=4
19 9 = 10
LATIHAN
Nomor
Nomor
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Notasi
atom (Z)
11
20
massa (A)
23
40
proton (p)
electron (e)
neutron (n)
ilmiah
Modul Kimia
P a g e | 14
Kalium
Platina
39
195
19
78
Kromium
52
24
Cr
2) Tentukan nomor atom dan massa atom dari unsur yang inti atomnya mengandung:
a. 37 proton dan 48 neutron
b. 53 proton dan 74 neutron
D. ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON
Setelah penulisan lambang atom unsur dan penemuan partikel penyusun atom, ternyata
ditemukan adanya unsur-unsur yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi memiliki massa atom
yang berbeda. Ada pula unsur-unsur yang memiliki massa atom yang sama tetapi nomor atom
berbeda. Oleh karena itu, dikenallah istilah isotop, isoton, dan isobar.
1. Isotop
Salah satu teori Dalton menyatakan bahwa atom-atom dari unsur yang sama memiliki massa yang
sama. Pendapat Dalton ini tidak sepenuhnya benar. Kini diketahui bahwa atom-atom dari unsur yang
sama dapat memiliki massa yang berbeda. Fenomena semacam ini disebut isotope.
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda.
Contoh: atom oksigen memiliki tiga isotop, yaitu:
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron valensinya sama.
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa atom relatif (Ar) atom tersebut
berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop.
2. Isobar
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa yang sama. Sebagai contoh:
3. Isoton
Isotonadalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai jumlah neutron sama. Sebagai contoh:
Modul Kimia
P a g e | 15
c. S (nomor atom = 16)
d. Ca (nomor atom = 20)
Jawab
a. Nomor atom O = 8
kulit K terisi 2 elektron
kulit L terisi 6 elektron
Jadi, konfigurasinya 2 6. Elektron pada atom O mengisi 2 lintasan yaitu K dan L.
Untuk memudahkan pengerjaan, jawaban dapat ditulis seperti tabel berikut.
Atom
Nomor atom
Jumlah electron
O
Na
S
Ca
8
11
16
20
8
11
16
20
Konfigurasi
electron
26
281
286
2882
Jumlah kulit
2
3
3
4
Bagaimana jika nomor atom lebih dari 20? Untuk atom dengan nomor atom (jumlah elektron)
lebih dari 20, dapat dilakukan cara sebagai berikut.
a. Kulit pertama (kulit K) dan kulit kedua (kulit L) diisi dengan jumlah elektron maksimum terlebih
dahulu.
b. Kulit ketiga (kulit M) diisi dengan jumlah elektron:
18 jika : elektron yang tersisa > 18
8 jika : 8 elektron yang tersisa < 18
sisa jika : elektron yang tersisa < 8
c. Kulit keempat (kulit N) diisi dengan jumlah elektron:
32 jika : elektron yang tersisa > 32
18 jika : 18 elektron yang tersisa < 32
8 jika : 8 elektron yang tersisa < 18
sisa jika : elektron yang tersisa < 8
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Jadi, electron valensi
untuk atom O adalah 2, electron valensi Na adalah 1,electron valensi S adalah 6 dan elektron valensi
atom Ca adalah 2.
LATIHAN
Nomor atom
Cl
K
Ge
Sr
Ra
17
19
32
38
88
Jumlah
electron
Konfigurasi
electron
Jumlah
kulit
Jumlah electron
valensi
Modul Kimia
P a g e | 16
berwujud padat, cair, dan gas
Sulit dibentuk dan rapuh
Bukan penghantar panas dan listrik yang baik
Sumber: Harnanto, 2009
Lavoisier masih menganggap cahaya dan kalori sebagai zat/unsur dan beberapa senyawa sebagai
Mudah ditempa/dibentuk
Penghantar panas listrik yang baik
unsur. Oleh Lavoisier berdasarkan sifat kimia zat-zat dibagi menjadi unsur gas, logam, nonlogam, dan
tanah.
Kelompok
Gas
Non-logam
Unsur
Cahaya, kalor, oksigen, hydrogen, nitrogen
Sulfur, fosfor, karbon, radikal muriatic (asam klorida), radikal florin
Logam
Tanah
Li
Na
K
Unsur pertama
Unsur kedua
Unsur ketiga
Be
Mg
Ca
Unsur
Massa atom
6,94
22,99
39,10
Massa atom
9,01
24,31
40,08
6,94 +39,10
=23,02
2
9,01+ 40,08
=24,55
2
Triade 2
Ca
Sr
Ba
Triade 3
S
Se
Te
Triade 4
Cl
Br
I
Triade 5
Mn
Cr
Fe
Sumber: Brown & Le May, 1977
Modul Kimia
P a g e | 17
1
H
F
Cl
Co dan Ni
Br
2
Li
Na
K
Cu
Rb
3
Be
Mg
Ca
Zn
Sr
4
B
Al
Cr
Y
Cs dan La
5
C
Si
Ti
In
Zr
6
7
N
O
P
S
Mn
Fe
As
Se
Bi dan Mo
Po dan Ru
Sumber: Brown & Le May, 1977
Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr,Xe, dan Rn) belum
ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia yang
pertama ditemukan ialah gas argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan
massa atom yang rendah.
c. Tabel Periodik Mendeleev
Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik ini merupakan hasil
karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman.
Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir
bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869,
dan tabel periodik Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.
Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai
penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem periodik unsur pendek. Sistem
periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik
Mendeleev pertama kali diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.
Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal,
yang disebut golongan. Lajur-lajur hori-zontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa
atom relatifnya, disebut periode.Sistem periodik Mendeleev ini mempunyai kelemahan dan juga
keunggulan.
Kelemahan sistem ini adalah penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa
atom relatifnya. Contoh:
I dan
127
128
dulu daripada I. Dalam Sistem Periodik Mo-dern yang berdasarkan kenaikkan nomor atom Te (Z= 52)
lebih dulu dari I (Z = 53). Selain itu masih banyak unsur yang belum dikenal.
Sedangkan keunggulan sistem periodic Mendeleev adalah bahwa Mendeleev berani mengosongkan
beberapa tempat dengan keyakinan bahwa masih ada unsur yang belum dikenal (James E. Brady,
1990). Kelebihan sistem periodic Mendeleev lebih jelasnya dapat ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 8. Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev
Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev
a. Dapat meramalkan tempat kosong untuk unsur yang belum ditemukan (diberi tanda ?).
Contoh: Unsur Eka-silikon (Germanium-Ge) berada di antara Si dan Sn.
b. Menyajikan data massa atom yang lebih akurat, seperti Be dan U.
c. Periode 4 dan 5 mirip dengan Sistem Periodik Modern.
Contoh: K dan Cu sama-sama berada di periode 4 golongan I.
Dalam Sistem Periodik Modern K digolongan IA dan Cu di golongan IB.
d. Penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 18901900 tidak menyebabkan perubahan
susunan Sistem Periodik Mendeleyev.
Tabel 9. Tabel Periodik Mendeleev
Modul Kimia
P a g e | 18
Modul Kimia
P a g e | 19
Modul Kimia
P a g e | 20
BAB II
IKATAN KIMIA
IKATAN KIMIA membentuk zat zat berupa unsur atau senyawa dalam
upaya mencapai kondisi stabil
Ada 4 jenis ikatan kimia, yakni:
1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen
3. Ikatan kovalen koordinasi
4. Ikatan logam
A. KONDISI STABIL ATOM UNSUR
Atom-atom cenderung memiliki konfigurasi electron pada kulit
terluarnya seperti konfigurasi electron gas mulia terdekat
dengan atom-atom tersebut.
Tabel 1. Konfigurasi Elektron Gas Mulia
B. LAMBANG LEWIS
Lambang Lewis dari suatu unsur dapat dinyatakan oleh lambang unsur
dikelilingi oleh sejumlah tanda titik () atau tanda lainnya seperti tanda
silang (x). Tanda tersebut menyatakan jumlah elektron valensi dari unsur
tersebut.
Contoh:
Konfigurasi elektron 11Na
Jumlah electron valensi Na: 1
11Na : 2 8 1
Lambang Lewis:
Na
Konfigurasi elektron
17Cl : 2 8 7
17
Cl
Jumlah electron valensi Na: 7
Modul Kimia
P a g e | 21
Lambang Lewis:
C. IKATAN ION
Ikatan ion terbentuk akibat kecenderungan atom-atom menerima
atau melepas electron agar memiliki konfigurasi electron seperti gas
mulia terdekat.
Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ikatan ion
Ikatan ion umumnya terbentuk antara unsur LOGAM dan NONLOGAM.
Contoh: ikatan ion yang terbetuk antara atom logam Na dengan
atom nonlogam Cl pada senyawa NaCl.
Konfigurasi elektron 11Na
Jumlah electron valensi Na: 1
11Na : 2 8 1
Lambang Lewis:
Na
Konfigurasi elektron
17Cl : 2 8 7
17
Cl
Jumlah electron valensi Na: 7
Lambang Lewis:
Na +
[Na] + + [Cl]-
LATIHAN
GUNAKAN LAMBANG LEWIS UNTUK MENGGAMBARKAN PEMBENTUKAN
IKATAN ION ANTARA ATOM 12Mg DAN 8O dalam senyawa MgO
D. IKATAN KOVALEN
1) PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN
Ikatan Kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk
menggunakan elektron bersama agar memiliki konfigurasi electron
seperti gas mulia terdekat.
Atom-atom yang berikatan secara kovalen umumnya atom-atom NONLOGAM
Gabungan atom-atom melalui ikatan kovalen dinamakan molekul
Jika atom-atom tersebut berasal dari unsur sejenis, maka molekul
tersebut dinamakan molekul unsur. Contohnya Cl2, O2, S8
Modul Kimia
P a g e | 22
Jika atom-atom tersebut berasal dari unsur berbeda jenis, maka molekul
tersebut dinamakan molekul senyawa. Contohnya HCl, H2O, CO2
Contoh: Pembentukan Ikatan Kovalen Antara dua atom 17Cl
Konfigurasi elektron 17Cl
Jumlah electron valensi Na: 7
17Cl : 2 8 7
Modul Kimia
P a g e | 23
HOH HOH
O O
OO=O O=O
Ikatan kovalen rangkap 2 ditunjukkan dengan garis
rangkap dua (=) yang artinya ada 2 pasangan
elektron ikatan (PEI=2)
N N
Modul Kimia
P a g e | 24
LATIHAN
1. Apa jenis ikatan kovalen pada pembentukan senyawa CO2?
Gunakan lambang lewis untuk menggambarkan pembentukan ikatan
kovalen antara atom 6C dan 8O dalam senyawa CO2
2. Apa jenis ikatan kovalen pada pembentukan senyawa C2H2
gunakan lambang lewis untuk menggambarkan pembentukan ikatan
kovalen antara atom 6C dan 1H dalam senyawa C2H2
Modul Kimia
P a g e | 25
20.
21.
22.
23. Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu
801oC dan mendidih pada suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi
karena mengandung ikatan ion yang sangat kuat, sehingga untuk
memutuskan ikatan tersebut dibutuhkan panas yang sangat besar.
24. Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang
rendah (rata-rata di bawah suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai
titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu 900oC).
b. Kemudahan Menguap
25. Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari merupakan senyawa kovalen. Sebagian besar senyawa kovalen
berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul
senyawa kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau yang
khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal
ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik.
c. Daya hantar Listrik
26. Senyawa ion dalam keadaan padatan tidak dapat menghantar arus
listrik, tetapi bila padatan ionik dipanaskan sampai suhu tinggi sehingga
diperoleh lelehannya maka dapat menghantar arus listrik.
27. Larutan senyawa ionik yang dilarutkan ke dalam air juga dapat
menghantar arus listrik. Pada keadaan lelehan atau larutan ionionnya dapat
bebas bergerak.
28. Senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar
arus listrik. Hal ini disebabkan senyawa kovalen tidak mengandung ion-ion
sehingga posisi molekulnya tidak berubah.
d. Kelarutan
29. Banyak senyawa ion yang dapat melarut dalam air. Misalnya,
natrium klorida banyak diperoleh dalam air laut. Kebanyakan senyawa
kovalen tidak dapat melarut dalam air, tetapi mudah melarut dalam
pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya
bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Senyawa ionik tidak dapat
melarut dalam pelarut organik. Namun ada beberapa senyawa kovalen
yang dapat melarut dalam air karena terjadi reaksi dengan air dan
membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan
membentuk ion hidrogen dan ion sulfat.
30.
5) IKATAN LOGAM
31. Drude dan Lorentz mengemukakan model, bahwa logam sebagai
suatu kristal terdiri dari ion-ion positif logam dalam bentuk bola-bola keras
dan sejumlah elektron yang bergerak bebas dalam ruang antara.
32. Elektron-elektron valensi logam tidak terikat erat (karena energy
ionisasinya rendah), sehingga relatif bebas bergerak. Hal ini dapat
dimengerti mengapa logam bersifat sebagai penghantar panas dan listrik
yang baik, dan juga mengkilat.
33.
Created by Wilda Nur Amalia, S.Pd
Modul Kimia
P a g e | 26
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
43. Model lautan elektron ini sesuai dengan sifat-sifat logam, seperti:
dapat ditempa menjadi lempengan tipis, ulet karena dapat direntang
menjadi kawat, memiliki titik leleh dan kerapatan yang tinggi. Logam dapat
dimampatkan dan direntangkan tanpa patah, karena atom-atom dalam
struktur kristal harus berkedudukanMsedemikian rupa sehingga atom-atom
yang bergeser akan tetap padaMkedudukan yang sama. Hal ini disebabkan
mobilitas lautan elektron diantara ion-ion positif meru-pakan penyangga
44. Keadaan yang demikian ini berbeda dengan kristal ionik.
DalamNkristal ionik, misalnya NaCl, gaya pengikatnya adalah gaya
tarikNmenarik antar ion-ion yang muatannya berlawanan dengan electron
valensi yang menempati kedudukan tertentu di sekitar inti atom. Bila kristal
ionik ini ditekan, maka akan terjadi keretakan atau pecah. Hal ini
disebabkan adanya pergeseran ion positif dan negatif sedemikian rupa
sehingga ion positif berdekatan dengan ion positif dan ion negatif dengan
ion negatif, keadaan yang demikian ini mengakibatkan terjadi tolakmenolak sehingga kristal ionik. menjadi retak
45.
46.
47.
48.
49.
Gambar 3. Adanya Tekanan terhadap kristal ionic
51.
52.
53.
EVALUASI
1) Peristiwa perpindahan elektron terjadi pada pembentukan senyawa.
50.
a. NH3
b. CH4
c. KCl
d. Cl2
P a g e | 27
c. KCl
d. CaCl2
g.
h.
i.
j.
k.
l.
n.
m.
BAB III
DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN
o.
p.
q.
r.
s.
Created by Wilda Nur Amalia, S.Pd
Modul Kimia
P a g e | 28
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.
ab.BAB IV
ac.REAKSI REDUKSI OKSIDASI
ad.
ae.
bt.
bu.
bv.
bw.
af.
ag.
ah.
ai.
aj.
ak.
al.
am.
an.
ao.
ap.
aq.
ar.
as.
at.
au.
av.
aw.
ax.
ay.
az.
ba.
bb.
bc.
bd.
be.
bf.
bg.
bh.
bi.
bj.
bk.
bl.
bm.
bn.
bo.
bp.
bq.
br.
DAFTAR PUSTAKA
bs.
Harnanto, A. Kimia 1. Jakarta: PT Seti-Aji
Rahayu, I. Praktis Belajar Kimia. Jakarta: PT. Visindo Media Persada
Modul Kimia
Page | 6
bx. Sukarmin, M. Pd. (2004). Materi dan Perubahannya. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional.
by.
bz. Setyawati, A. A. (2009). Kimia Mengkaji Fenomena Alam. Jakata: PT Cempaka Putih
ca.
cb. Utami, B. (2009). Kimia 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
cc.
Modul Kimia