Disusun Oleh :
Kelompok 4
Nama Mahasiswa : 1. Artha Christina Sinaga
2. Afifah Wardah
3. Annisa Akhwani Sofian
Kelas : Pendidikan IPA 2021 A
Dosen Pengampu : Lastama Sinaga, S.Pd., M.Ed
Mata Kuliah : IPA Terpadu
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkah-Nya penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan judul “Partikel Materi, Unsur, Senyawa dan Campuran” dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah IPA Terpadu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
penulis dan para pembaca.
Ada kebanggaan tersendiri apabila tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan hasil
yang baik. Tentu saja semua itu berkat bantuan dan dukungan banyak pihak terkait. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang selalu
mendoakan dan mendukung setiap saat dan juga kepada dosen pengampu yang senantiasa
membimbing dengan sepenuh hati.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis memohon maaf
apabila terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan yang membuat pembaca merasa kurang
nyaman. Penulis juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan untuk tugas kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca
dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………4
1.3 Tujuan…………..………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5
2.1 Pengertian Partikel ……………………………………………………………………..5
2.2 Partikel Penyusun Benda Mati dan Mahluk Hidup……………………………………..5
2.3 Pengertian Materi dan Klasifikasi Materi…………..…………………………………..6
2.4 Unsur, Senyawa, dan Campuran………………………………………………………..8
2.5 Perbedaan Sifat, Unsur, Senyawa, dan Campuran…………..………………………...11
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………13
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………13
3.2 Saran…………..……………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Unsur adalah selalu mempertahankan karakteristik asli atau sifatnya konstan yang
tidak bisa diuraikan lagi menjadi zat yang lain. Lalu Senyawa adalah suatu zat tunggal yang
bisa diuraikan menjadi beberapa unsur penyusunnya. Sedangkan Campuran adalah suatu
materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas pada mata
kuliah IPA Terpadu, selain itu makalah ini juga bermanfaat sebagai bahan ajar mengenai
partikel materi, unsur, senyawa dan campuran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan dalam ilmu fisika dan ilmu kimia, partikel atau zarah (atau korpuskula
dalam teks lama) adalah objek sangat kecil dan berdimensi, yang dapat memiliki beberapa
sifat fisik atau kimia seperti volume atau massa.
Melalui reaksi kimia, zat – zat bereaksi membentuk zat baru yang mempunyai sifat
kimia dan sifat fisika berbeda dari asalnya, contohnya pembentukan glukosa. Glukosa yang
terbentuk hasil fotosintesis memiliki zat yang berbeda dari zat asalnya yaitu karbondioksida
dan air. Glukosa berbentuk padat dan rasanya manis, karbondioksida berbentuk gas dan tidak
berasa, air berbentuk cair dan tidak berasa.
Tubuh makhluk hidup juga tersusun atas milyaran atom – atom. Atom – atom
berikatan membentuk senyawa hingga menjadi bentuk tertentu. Misalnya rambut kita,
tersusun dari molekul yang mengandung karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), sulfur (S)
dan tulang kita mengandung kalsium (Ca), fosfor (P) dan oksigen (O).
Benda mati seperti plastik, air, udara, tanah, pakaian, dan benda mati lain merupakan
zat kimia yang tersusun atas molekul – molekul tertentu. Dalam senyawa, molekul – molekul
memberikan sifat tertentu misalnya plastik bersifat lentur karena molekulnya memiliki rantai
5
panjang, arang mudah patah karena susunan antar atom penyusunnya terdapat ruang kosong.
Sifat – sifat suatu materi yang berbeda disebabkan oleh perbedaan susunan molekul
didalamnya.
Atom adalah unit terkecil dari suatu materi. Atom terdiri atas sub atom yaitu elektron,
neutron dan proton. Neutron dan proton membentuk inti atom (nukleus). Elektron menempati
kulit atom di sekitar inti. Elektron mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk
awan. Elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan.
Pada atom netral, jumlah proton dan elektron adalah sama. Setiap partikel penyusun subatom
mempunyai massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibanding proton dan neutron,
sehingga massa atom berpusat pada inti atom saja.
Semua materi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia. Sifat fisika adalah sifat yang dapat
diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut. Misalnya wujud,
warna benda, massa jenis, titik leleh, titik didih atau sifat lainnya. Sedangkan sifat kimia
adalah sifat suatu materi yang dapat diketahui jika materi tersebut bereaksi dengan materi
lainnya. Misalnya bensin, zat ini mudah terbakar jika disulut dengan api. Maka dapat
dikatakan bahwa sifat kimia bensin adalah mudah terbakar. Contoh lain sifat kimia adalah
mudah berkarat dan mudah meledak.
Ketika mengumpulkan benda berdasarkan sifatnya, langkah langkah yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
6
Mengamati karakteristik benda tersebut.
Mencatat persamaan dan perbedaan sifat benda masing–masing.
Memasukkan benda-benda yang memiliki persamaan sifat ke dalam satu kelompok.
Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut.
Materi dapat berada dalam tiga wujud yaitu padat, cair, dan gas yang didasarkan pada
cara atom-atom dan molekul-molekul tersusun di dalamnya. Dalam padatan, atom atau
molekul terikat erat satu sama lain sehingga menciptakan keadaan yang rigid/ kaku. Setiap
atom atau molekul dikurung oleh atom atau melekul tetangganya menyebabkan tidak bisa
berpindah. Akibatnya, zat padat memiliki bentuk dan volume tertentu. Contoh padatan
berlian, logam dan es.
Dalam cairan, atom-atom atau molekul-molekul tidak terikat erat seperti dalam
padatan, sehingga atom atau molekul dapat bergerak bebas di sekitarnya. Dalam hal ini, di
antara atom atau molekul dalam cairan masih mengalami gaya tarik menarik tapi tidak sekuat
padatan. Cairan memiliki volume yang pasti tetapi bentuknya tidak pasti bergantung pada
bentuk wadahnya. Karena fleksibilitasnya, sehingga cairan dapat dituangkan dari satu wadah
ke wadah lainnya pada suhu kamar. Contoh air, bensin, dan alcohol.
Dalam gas, atom-atom atau molekul-molekul jauh terpisah karena tidak dibatasi sama
sekali, berarti antara atom-atom atau molekul-molekul tidak memiliki kekuatan tarik-
menarik. Oleh karena itu, zat dalam wujud gas menempati volume yang besar. Gas tidak
memiliki bentuk atau volume sendiri tetapi diasumsikan memiliki bentuk dan volume
wadahnya.
Materi terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu substansi murni (tunggal) dan
substansi tidak murni (campuran). Zat murni memiliki sifat yang berbeda dengan zat lainnya.
Substansi murni terbagi dua, yaitu unsur dan senyawa. Semua materi adalah zat atau
campuran. Zat terbagi menjadi dua golongan yaitu unsur atau senyawa, sedangkan campuran
juga terbagi menjadi dua golongan yaitu homogen dan heterogen.
7
2.4 Unsur, Senyawa, dan Campuran
Unsur
Unsur adalah selalu mempertahankan karakteristik asli atau sifatnya konstan yang
tidak bisa diuraikan lagi menjadi zat yang lain. Misalnya sebongkah emas apabila dibagi terus
sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom emas, bagian terkecil dari unsur adalah atom.
Unsur dan senyawa tergolong dalam golongan zat tunggal. . Zat tunggal (murni) memiliki
sifat yang menjadikan beda dengan zat yang lainnya. Sebagai contoh adalah unsur hidrogen
hanya tersusun atas atom-atom hidrogen saja. Sedangkan unsur oksigen hanya tersusun dari
atom-atom oksigen saja. Sifat dari oksigen dan hidrogen tidak terlihat pada zat yang dibentuk
dari keduanya, contohnya air (H2O). Unsur digolongkan menjadi tiga bagian, antara lain:
1. Unsur logam
Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat berwarna putih mengkilap, memiliki
titik lebur yang rendah, bisa menghantarkan arus listrik, bisa ditempa dan bisa
menghantarkan kalor/ panas. Secara umum, logam adalah zat padat, tetapi ada satu
unsur logam yang wujudnya cair yaitu air raksa.
2. Unsur non logam
Secara umum unsur non logam mempunyai sifat yang tidak mengkilap, merupakan
penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak bisa ditempa. Secara umum non logam
adalah penghantar panas yang buruk, tetapi ada satu unsur non logam yang bisa
menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit.
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Sifat yang dimiliki unsur semi logam yaitu sifat antara logam dan non logam.
Senyawa
Senyawa adalah suatu zat tunggal yang bisa diuraikan menjadi beberapa unsur
penyusunnya. Senyawa termasuk zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur dengan
perbandingan massa tetap. Sifat senyawa adalah mempunyai sifat yang berbeda dengan
unsur-unsur penyusunnya. Contohnya adalah dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen
bisa bergabung dan membentuk molekul air (H2O). Hidrogen merupakan gas yang sangat
ringan dan juga mudah terbakar, sedangkan oksigen merupakan gas yang terdapat di udara
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pembakaran.
Dalam bidang kimia yaitu zat yang dihasilkan dari kombinasi dua atau lebih unsur
kimia yang berbeda, sehingga atom dari unsur-unsur yang berbeda tersebut terikat bersama
8
oleh ikatan kimia yang sulit diputuskan. Sedangkan dalam biologi terdiri dari dua cabang,
botani dan zoologi. Dalam dunia zoologi, senyawa adalah sekumpulan makhluk hidup,
seperti koloni karang atau sekumpulan monyet. Sedangkan senyawa dalam istilah botani
untuk membantu menjelaskan tumbuhan, seperti daun majemuk yang terbuat dari beberapa
helai daun.
Berdasarkan asal pembentukkannya, senyawa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sebagai
berikut:
Senyawa organik berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis. Sifat
senyawa organik tidak mudah larut dalam air, namun akan larut jika dicampur dengan
pelarut yang sifatnya organik juga. Selain itu, akibat unsur pembentuknya yang
berupa karbon (C), senyawa organik cenderung akan mudah terbakar.
Senyawa anorganik berasal dari sumber daya mineral yang terdapat di bumi. Senyawa
ini memiliki titik didih atau titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan
senyawa organik. Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut dalam air dan
cenderung tidak mudah terbakar.
Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai
sifat zat asalnya. Sifat asli dari zat pembentuk campuran ada yang masih bisa dibedakan
antara yang satu dengan yang lainnya, namun ada juga yang tidak bisa dibedakan. Campuran
terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Campuran homogen adalah campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel
penyusunnya tidak bisa dibedakan lagi. Campuran homogen sering juga dikenal
dengan sebutan larutan. Larutan dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat
asam, basa, atau garam.
Misalnya pada bidang biologi asam klorida merupakan larutan gas hidrogen klorida
berbasis air (encer) yang ada di lambung kita. Fungsi asam klorida di sini adalah
sebagai komponen utama asam lambung, yaitu asam yang diproduksi secara alami
pada lambung manusia untuk membantu mencerna makanan. Sedangkan pada kimia,
larutan gula yang mencampurkan air dengan gula.
9
Campuran heterogen adalah campuran antara 2 macam zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusunnya masih bisa untuk dibedakan antara yang satu sama lainnya.
Misalnya dalam proses suspensi yaitu campuran air dan pasir, dimana kita masih bisa
melihat partikel pasir dan air secara terpisah. Sedangkan dalam proses koloid yaitu
jelly yang terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa
padatan.
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan adalah teknik pemisahan yang dilakukan dengan alat berpori
atau penyaring. Filtrasi akan menghasilkan filtrat atau hasil filtrasi yang biasanya bening dan
residu (ampas). Misalnya Ketika membuat teh celup, kantong teh celup menjadi filter antara
teh dan air.
2. Evaporasi
3. Distilasi
4. Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal. Teknik
ini harus diterapkan pada larutan yang kental. Jika tidak, larutan harus dipekatkan. Misalnya
Ketika kelembapan udara naik dan mendingin, air mulai menempel pada partikel debu yang
10
mengambang. Jika cukup dingin, air akan membeku dan membentuk kumpulan kristal es atau
kepingan salju. Semakin dingin suhu maka akan semakin mudah kepingan salju untuk
terbentuk.
5. Sublimasi
Sublimasi atau penyubliman adalah teknik pemisahan sifat fisika dengan menguapkan zat
padat tanpa fase cair terlebih dulu. Misalnya kapur barus berbentuk padat bekerja dengan
mengubah wujudnya dari bentuk padat ke dalam bentuk gas yang molekulnya saling
berjauhan dan tidak teratur. Maka dari itu, benda-benda tersebut dapat mengeluarkan bau
yang membuat ruangan menjadi harum.
1. Kromotografi
2. Ekstraksi
11
Tersedia di alam bebas Terbentuk dari perubahan Terbentuk dari perubahan
kimia fisika
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa semua benda yang ada di muka
bumi tersusun atas materi, yang terdiri atas unsur, seperti air, udara, tanah, dan api.
Partikel materi, unsur, senyawa, dan campuran banyak dapat kita temui dikehidupan
sehari-hari dan tanpa sadar kita melalukannya setiap saat. Lalu untuk materi ini ternyata
cabang kimia, fisika, maupun biologi saling berkaitan satu sama lain.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan kepada para pembaca yaitu untuk lebih mencari tau
mengenai partikel materi, unsur, senyawa, dan campuran dari berbagai sumber. Diharap
pembuatan makalah ini juga dapat menjadi referensi dalam menambah wawasan para
pembaca dan para pembaca dapat mengetahui perbedaannya dikehidupan sehari-hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
14