Disuusn Oleh:
NIM : 06101182126006
Kelas : B Indralaya
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sistem Periodik Unsur” ini tepat pada waktunya guna memenuhi salah
satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Zahra Alwi, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia yang
telah membimbing dan membantu penulis dalam proses perkuliahan selama ini,
sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai bahasa
Indonesia.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................ 2
2. PEMBAHASAN .................................................................................... 4
2.1 Pengertian Sistem Periodik Unsur .................................................... 4
2.2 Pengertian Sistem Periodik Unsur Menurut Para Ahli ..................... 4
2.3 Pengelompokkan Unsur dalam Sistem Periodik .............................. 6
2.4 Sifat-Sifat Kepriodikan Unsur .......................................................... 7
3. PENUTUP ............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................. 10
ii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem periodik unsur merupakan pengelompokan unsur-unsur
dalam tabel yang dilakukan para kimiawan untuk menemukan
keteraturan sifat dari unsur (Musal wahyuni dkk, 2017: 125). Sistem
periodik unsur merupakan materi yang abstrak karena mencakup
pembahasan materi yang ukurannya terlalu kecil (Ika Mawarni, 2017: 3).
Materi sistem periodik unsur memiliki banyak istilah dan kosa kata baru,
meliputi pokok bahasan mengenai golongan, periode, sifat-sifat
keperiodikan unsur yaitu jari-jari atom atau ion, energi ionisasi,
keleektronegatifan dan afinitas elektron serta sifat fisik dan sifat kimia
unsur. Materi ini paling mendasar dalam ilmu kimia sehingga siswa harus
menguasai dengan matang agar materi kimia selanjutnya tidak
mengalami kesulitan (Ari dan Sri, 2013: 43).
Kebanyakan peserta didik merasa kesulitan dalam memahami
pokok bahasan atau materi sistem periodik unsur karena selain harus
memahami konsep peserta didik dituntut untuk sekaligus menitik
beratkan terhadap kemampuan memori siswa untuk menghafalkan
sejumlah unsur-unsur yang ada dalam SPU (Nita dan Achmad, 2016:
303). Materi ini juga dapat membuat penerimaan informasi yang kurang
efektif terhadap memori jangka panjang siswa, pemahaman tentang
materi tersebut mudah hilang atau mudah dilupakan (Rusly Hidayat dkk.,
2017: 91-96). Sehingga ketika peserta didik memahami mata pelajaran
sistem periodik unsur membuat peserta didik menjadi cepat jenuh atau
membosankan bahkan menakutkan serta tidak semangat dalam kegiatan
mata pelajaran berlangsung. Hal ini akan berujung pada rendahnya
kemampuan peserta didik dalam ketuntasan belajar (Nita dan Achmad,
2016: 303).
Daftar unsur dapat dinyatakan dengan nama, simbol, atau nomor
atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur
yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama. Pengelompokan unsur-unsur
1
kimia terus berkembang seiring dengan penemuan unsur kimia
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Pengelompokan unsur-unsur
kimia ini menghasilkan suatu tabel periodik yang berisi data dan
informasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang
berkaitan dengan kimia. Seperti perhitungan jumlah proton, elektron, dan
neutron suatu atom, susunan elektron dalam atom (konfigurasi elektron),
massa atom relatif unsur serta kelompok unsur dalam Isotop, Isobar, dan
Isoton.
2
2. Bagi Peserta Didik
Dapat membantu peserta didik agar lebih mudah dalam
memahami pembelajaran mengenai kesetimbangan kimia dan dapat
menjadi sumber tambahan dalam pembelajaran di rumah maupun di
sekolah.
3. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan dapat melatih
keterampilan penulis dalam pembuatan karya tulis.
3
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik unsur adalah sebuah tabel yang memuat seluruh
unsur kimia yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry). Di dalam tabel periodik, unsur-unsur kimia
dikelompokan berdasarkan kesamaan sifatnya. Dengan memanfaatkan
tabel periodik, kita dapat membuat klasifikasi, penafsiran, dan perkiraaan
yang sistematik dari semua informasi kimia. Selain itu, kita juga dapat
lebih mudah mempelajari struktur atom.
4
mengelompokan 33 unsur yang ada bedasarkan sifat kimiasehingga
bias dijadikan referensi bagi ilmuan-lmuan setelahnya.
2. Sistem Periodik Unsur Menurut Dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang professor kimia
dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan
sifat-sifatnya. Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium
sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip
dengan strontium, yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga
mengemukakan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Unsur
pembentuk garam dan massa atomnya. Oleh karena itu, Dobereiner
mengambil keputusan bahwa nsuur-unsur dapat dikelompokan
kedalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disebut triade.
Pengelompokan tersebut lebih dikenal dengan Hukum Triad
Dobereiner.
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini
kurang efisen dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk
dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam
kelompok triad tersebut. Kelebihan dari teori ini adalah adanya
keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur
yang kedua merupakan massa atom rata-rata atom unsur pertama dan
ketiga.
Mulanya, hokum triad culup popular dan diterima banyak
kalangan. Akan tetapi sejak unsur-unsur baru, banyak unsur yang
mempunyai sifat mirip tetapi jumlahnya lebih dari tiga. Misalnya,
unsur fluorin yang rip dengan unsur-unsur triad halogen (klorin,
bromine, iodine). Meskipun demikian, usaha Dobereiner patut
dihargai karena ia mempelopori peenyusunan tabel periodik
berdasarkan berat atom.
3. Sistem Priodik Menurut Mendeleev
Pada tahun 1866, ahli kimia asal Rusia Dmetri Ivanovick
Mendeleev, melakukan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah
5
dikenal ketika itu dan menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah
fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur
disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu
akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-
unsur yang mempunyai kemiripan sifat lajur vertikal yang disebut
golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa
atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut
periode.
4. Sistem Periodik Modern Menurut Henry G. Monseley
Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom
mengalami perkembangan yang sangat mendasar. Para ahli
menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi
melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel
dasar atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis
partikeld asar yaitu proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton
merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai
jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton
dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang
kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen
pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperoleh
kesimpulan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom
relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut
diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda,
tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.
6
1. Golongan
Golongan adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk lajur
vertikal dalam tabel periodik unsur modern. Penentuan golongan
berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki unsur tersebut.
2. Periode
Periode adalah bagian dalam tabel yang berupa lajur horizontal
dalam tabel periodik unsur kimia. Periode suatu unsur menunjukkan
nomor kulit yang sudah terisi elektron berdasarkan konfigurasi
elektron.
Dalam sistem periodik unsur terdapat 7 periode, yaitu:
a. Periode ke-1, terdiri atas 2 unsur.
b. Periode ke-2, terdiri atas 8 unsur.
c. Periode ke-3, terdiri atas 8 unsur.
d. Periode ke-4, terdiri atas 18 unsur.
e. Periode ke-5, terdiri atas 18 unsur.
f. Periode ke-6, terdiri atas 32 unsur, 18 unsur seperti periode ke-4
dan ke-5, 14 unsur deret lantanida.
g. Periode ke-7, merupakan periode unsur yang belum lengkap.
7
1. Sifat Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar
suatu atom. Secara periodik, dalam satu golongan dari atas ke bawah
jari-jari atom cenderung semakin besar sebagaimana pertambahan
kulit elektron.
2. Sifat Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau
ion dalam wujud gas. Secara periodik, dalam satu golongan dari atas
ke bawah energi ionisasi semakin kecil dalam satu periode dan dari
kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.
3. Sifat Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besaran energi yang dihasilkan atau
dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Dalam tabel
periodik satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang
dalam satu periode dari kiri ke kanan. Afinitas elektron cenderung
bertambah kecuali unsur golongan utama mempunyai afinitas
elektron bertanda negatif.
4. Sifat Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah sifat yang menggambarkan
kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang
digunakan bersama dalam membentuk ikatan. Unsur yang
mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu
akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
5. Sifat Logam dan Nonlogam
Sifat logam sangat berhubungan dengan sifat
keelektropositifan, yaitu kecenderungan atom untuk melepas
elektron dan membentuk ion bermuatan positif. Oleh karena itu,
semakin besar energi ionisasinya, semakin sulit melepas elektron,
maka semakin berkurang sifat logam dari suatu unsur.
8
6. Kereaktifan
Kereaktifan bergantung pada kecenderungannya melepas atau
menarik suatu elektron. Secara periodik, dalam satu periode dari kiri
ke kanan, mula-mula menurun kemudian bertambah hingga
golongan VIIA.
9
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sistem periodik unsur adalah sebuah tabel yang memuat seluruh
unsur kimia yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry). Di dalam tabel periodik, unsur-unsur kimia
dikelompokan berdasarkan kesamaan sifatnya.
2. Pengertian sistem periodik unsur menurut para ahli yakni: 1)
Menurut Antoine Lavoiser, pengelompokan unsur pada sistem
periodik berdasarkan sifat kimianya. 2) Menurut J.W. Dobereiner,
massa atom relatif strontium sangat dekat dengan massa rata-rata
dari dua unsur lain yang mirip dengan strontium, yaitu kalsium dan
barium. 3) Menurut Mendeleev, ia menempatkan unsur-unsur yang
mempunyai kemiripan sifat lajur vertikal yang disebut golongan. 4)
Sistem periodik unsur modern menurut Henry G. Monseley, sifat
dasar atom bukan didasari oleh massa atom relatif, melainkan
berdasarkan kenaikan jumlah proton.
3. Pengelompokkan unsur dalam sistem periodik terdiri dari dua yakni:
1) Berdasarkan golongan, yakni menunjuk lajur vertikal dalam tabel
periodik unsur modern. 2) Berdasarkan periode, yakni berupa lajur
horizontal dalam tabel periodik unsur kimia.
4. Enam sifat dari keperiodikan unsur adalah: 1) Sifat jari-jari atom. 2)
Sifat energi ionisasi. 3) Sifat afinitas elektron. 4) Sifat
keelektronegatifan. 5) Sifat logam dan nonlogam. 6) Sifat
kereaktifan.
3.2 Saran
1. Bagi Pendidik
Sebelum menggunakan buku atau modul sebagai media
pembelajaran, sebaiknya guru memeriksa apakah buku tersebut
sesuai dengan tujuan kurikulum yang ada.
2. Bagi Peserta Didik
10
Selain dari makalah ini, peserta didik dapat mencari literatur
atau referensi yang lain, sehingga pemahaman dan pengetahuan
tentang kesetimbangan kimia dapat lebih dikuasai.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, Nenden. (2009). Kimia 2 : SMA dan MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi., dkk. (2009). Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Ulfa, Maria. (2021). Tabel Periodik Unsur Kimia: Penjelasan dan Cara Baca.
Diakses pada 23 April 2022, dari https://tirto.id/tabel-periodik-unsur-kimia-
penjelasan-cara-baca-link-download-gbCM
Ridlo, Fahmi. (2021). Sistem Periodik Unsur: Klasifikasi dan Sifat Unsur dalam
Tabel Periodik Memahami Bagaimana Sistem Klasifikasi dan Sifat Unsur
pada Sistem Periodik Unsur. Diakses pada 23 April 2022, dari
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem-periodik-unsur-klasifikasi-
dan-sifat-unsur-dalam-tabel-periodik
12
Lararenjana, Edelweis. (2021). Sistem Periodik Unsur Kimia, Kenali Sifat-Sifat dan
Penomoran di Dalamnya. Diakses pada 24 April 2022, dari
https://www.merdeka.com/jatim/sistem-periodik-unsur-kimia-kenali-sifat-
sifat-dan-penomoran-di-dalamnya-kln.html
13
BIOGRAFI PENULIS
14