Anda di halaman 1dari 26

i

IDENTITAS SEKOLAH

Nama : Nurhidayah
NIM : A61121620
Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang
Kecamatan Ajibarang – Kabupaten Banyumas
Jawa Tengah
Kompetensi Keahlian di SMK : Farmasi Klinis dan Komunitas
Asisten Keperawatan
Teknologi Laboratorium Medik
Multimedia

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang diberikan selama ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar kimia SMK untuk memenuhi tugas
PPG di Universitas Tadulako.
Bahan ajar ini merupakan bahan ajar Modul 1 Kegiatan Belajar 3 (M1KB3) tentang Sistem
Periodik Unsur yang dapat digunakan sebagai pelengkap untuk peserta didik mendalami materi
kimia untuk mengasah kemampuannya secara mandiri. Pada bahan ajar ini akan dibahas tentang
perkembangan sistem periodik unsur (sistem periodik Triade Dobereiner, Oktaf Newland,
Mendeleev, dan modern), penggolongan sistem periodik unsur, dan hubungan konfigurasi elektron
dengan sistem periodik unsur tersebut. Bahan ajar ini diharapkan akan membantu peserta didik
memahami konsep – konsep kunci dalam pembelajaran Sistem Periodik Unsur sekaligus
memperkenalkan karakteristik soal – soal yang berhubungan dengan sistem periodik unsur.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan bahan ajar ini. Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari kesempurnaan,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, sehingga dalam penulisan
berikutnya bisa lebih baik lagi. Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan bagi yang membutuhkan.

Ajibarang, 22 September 2021


Penulis
Nurhidayah, S.Si., M.Farm.

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………………………..i


Identitas Sekolah ………………………………………………………………………………….ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………...iii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….iv
Daftar Gambar …………………………………………………………………………………….v
Daftar Tabel ………………………………………………………………………………………vi
A. Pendahuluan …………………………………………………………………………………...1
1.Deskripsi Singkat ...................................................................................................................1
2. Relevansi ...............................................................................................................................1
3. Petunjuk Belajar ....................................................................................................................2
B. Inti ...............................................................................................................................................2
1. Capaian Pembelajaran ...........................................................................................................2
2. Sub Capaian Pembelajaran ....................................................................................................2
3. Uraian Materi.........................................................................................................................2
4. Forum Diskusi .....................................................................................................................14
C. Penutup .....................................................................................................................................15
1. Rangkuman ..........................................................................................................................15
2. Tes Formatif ........................................................................................................................15
3. Daftar Pustaka ......................................................................................................................20

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem periodik unsur menurut Lothar Meyer ..........................................................7


Gambar 2. Sistem periodik unsur menurut Mendeleev ..............................................................8
Gambar 3. Sistem periodik unsur modern .................................................................................9

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengelompokan unsur logam dan nonlogam menurut Lavoisier ......................................4


Tabel 2. Perbedaan logam dan non logam .......................................................................................4
Tabel 3. Nomor atom pada setiap periode .......................................................................................5
Tabel 4. Pengelompokan unsur menurut hokum oktaf Newlands ..................................................6

vi
A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Pada saat ini sudah dikenal ada 118 unsur terdapat di alam. Ilmuwan telah berupaya
dalam mengelompokkan unsur demi memudahkan kita untuk mengenali dan memahami
unsur-unsur. Tabel sistem periodik unsur merupakan satu prestasi intelektual yang besar
dalam ilmu kimia. Tabel periodik dapat dicetak pada selembar kertas, namun apa yang ada
di dalamnya sangat banyak dan tidak ternilai, diperoleh melalui sejarah yang panjang.
Sistem periodik unsur yang digunakan sekarang ini telah mengalami perkembangan dan
perubahan dari yang sederhana hingga terbentuknya sistem periodik modern.
Nilai tabel periodik unsur bukan hanya pada organisasi informasi yang telah
diketahui, tetapi juga kemampuannya memprediksi sifat yang belum diketahui. Pada bahan
ajar ini akan dibahas tentang perkembangan sistem periodik unsur (sistem periodik Triade
Dobereiner, Oktaf Newland, Mendeleev, dan modern), penggolongan sistem periodik
unsur, dan hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik unsur tersebut.

2. Relevansi
Kecenderungan sifat manusia untuk mengelompokkan sesuatu dengan kriteria
tertentu bertujuan untuk mempermudah mengingat, mencari atau memakainya. Begitu pula
dengan unsur-unsur kimia, setiap unsur memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda.
Data tentang unsur perlu diorganisir, agar lebih mudah dipelajari dan dipahami, demikian
pula dapat meramal unsur-unsur yang belum ditemukan. Sejarah panjang perkembangan
sistem periodik unsur menghasilkan pengelompokkan unusr yang dikenal dengan istilah
sistem periodik unsur atau tabel periodik unsur.
Tabel periodik merupakan alat paling signifikan yang digunakan ahli kimia untuk
mengorganisir dan mengingat fakta kimia. Banyak unsur menunjukkan kesamaan kuat satu
sama lain, misalnya unsur lithium (Li), natrium (Na), dan kalium (K) semuanya lunak dan
merupakan logam yang sangat reaktif. Tabel ini menunjukkan nomor, simbol, dan bahkan
massa atom untuk setiap unsur. Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur
berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur tersebut. Dengan adanya tabel
periodik unsur, maka akan memudahkan kita melihat keteraturan, memahami dan

1
menjelaskan suatu unsur. Dengan mempelajari materi sistem periodik unsur berarti akan
memahami perkembangan sistem periodik unsur, penggolongan periodik unsur, dan
hubungan konfigurasi dengan sistem periodik unsur. Dengan mempelajari sistem periodik
unsur dapat kita ketahui bahwa sistem periodik unsur disusun berdasarkan blok, golongan
dan periode. Pengelompokkan ini didasarkan pada kecenderungan sifat dari unsur-unsur
tersebut. Dengan pengelompokkan unsur pada sistem periodik ini, maka kita akan lebih
mudah dalam mengetahui dan menghafalkan unsur-unsur yang ada di alam. Tabel periodik
juga memudahkan kita untuk mengetahui data-data mengenai unsur yang ada, misalnya
nomor atom, nomor massa, titk leleh, titik didih dan lain-lain. Dengan mempelajari sistem
periodik, maka kita bisa mengenali unsur-unsur yang ada di alam. Materi pada bahan ajar
ini merupakan dasar dalam mempelajari materi kimia di SMK terutama dalam mempelajari
materi ikatan kimia. Berdasarkan silabus mata pelajaran kimia SMK kurikulum 2013 revisi
2018, materi pada bahan ajar ini merupakan materi pokok kimia kelas X semester 1 SMK.

3. Petunjuk Belajar
Supaya proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran
tercapai maka peserta didik diharapkan mengikuti langkah – langkah pembelajaran sebagai
berikut.
a. Pahamilah capaian pembelajaran, sub capaian pembelajaran, dan uraian materi pada
bahan ajar ini.
b. Untuk memudahkan mengingat kembali uraian materi, maka bacalah rangkuman pada
bahan ajar ini.
c. Kerjakanlah tes formatif yang terdapat pada bahan ajar ini untuk menguji tercapainya
tujuan pembelajaran.
d. Peserta didik dapat mengecek jawaban dengan kunci jawaban soal yang ada pada bahan
ajar ini.

2
B. INTI

1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu menganalisis
perkembangan sistem periodik unsur dan menganalisis hubungan konfigurasi elektron
terhadap letak suatu unsur dalam sistem periodik unsur

2. Sub Capaian Pembelajaran


a. Menganalisis perkembangan sistem periodik unsur.
b. Menganalisis penggolongan periodik unsur
c. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron terhadap letak suatu unsur dalam sistem
periodik unsur

3. Uraian Materi

a. Perkembangan Sistem Periodik Unsur.


Di era digital seperti sekarang ini ponsel yang semakin cerdas turut menunjang
kebutuhan sehari-hari para pemiliknya. Akan tetapi ponsel juga dapat menimbulkan
bahaya apabila tidak berhati – hati dalam menggunakan. Di akhir tahun 2019 dilaporkan
sebuah ponsel meledak ketika pemiliknya berupaya menyalakan gadget tersebut.
Sebelumnya, pada Februari 2019 juga seorang pegawai honorer di sebuah kantor dinas
komunikasi informasi dan statistik mengalami luka di bagian wajah akibat ponselnya
meledak saat discharge. Beragam penyebab yang menyebabkan sebuah ponsel dapat
meledak. Beberapa menginformasikan penyebab meledaknya ponsel berkaitan dengan
baterainya. Baterai ini merupakan komponen utama sebuah ponsel yang fungsinya untuk
untuk menghidupkan ponsel saat dipakai para penggunanya.
Komponen-komponen smartphone seperti baterai dan komponen lainnya terbuat
dari salah satu dari 118 unsur kimia yang ada di bumi. Tapi pernahkah kalian berpikir,
bagaimana bisa orang terpikirkan untuk memakai unsur kimia litium atau kobalt untuk
membuat baterai di smartphone? Atau bagaimana bisa terpikirkan menggunakan unsur

3
alumunium, silikon, lanthanum, dan unsur lainnya pada layar smartphone? Apa semua
unsur tersebut dicoba satu per satu?

1) Pengelompokan Unsur oleh Antonie Lavoisier


Antonie Laurent Lavoisier (1789) membagi unsur – unsur terdiri atas 2 kelompok
yaitu unsur logam dan non logam. Lavosier mencatat 16 unsur logam dan 7 unsur
nonlogam yang dikenal saat itu yaitu :

Tabel 1. Pengelompokkan unsur logam dan nonlogam menurut Lavoisier


Unsur logam Unsur non logam
Antimo, Besi, Bismut, Emas, Kobalt, Arsen, Beleran, Hidrogen, Karbon,
Mangan, Molibden, Nikel, Perak, Platina, Nitrogen, Oksigen, Fosfor
Raksa, Seng, Tembaga, Timah, Timbal,
Wolfram.

Pengelompokkan unsur ini masih sangat sederhana sebab antara sesama logam pun
masih terdapat banyak perbedaan.

Tabel 2. Perbedaan logam dan nonlogam


No. Logam Non logam
1 Berwujud padat pada suhu kamar, Ada yang berupa zat padat, cair,
kecuali raksa (Hg) atau gas pada suhu kamar
2 Mengkilap jika digosok Tidak mengkilap jika digosok kecuali
intan (karbon)
3 Merupakan konduktor yang baik Bukan konduktor yang baik
4 Dapat ditempa atau direnggangkan Umumnya rapuh, terutama yang
berwujud padat
5 Penghantar panas yang baik Bukan penghantar panas yang baik

Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur
yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silicon,

4
antimon dan arsen. Jadi penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non logam masih
belum maksimal.

2) Sistem Triade Dobereiner


John Wolfgang Dobereiner pada tahun 1829 dari Jerman mengemukakan bahwa
unsur – unsur dapat dikelompokkan ke dalam kelompok – kelompok tiga unsur yang
disebut triade, dimana unsur yang di tengah mirip dengan massa rata-rata dua unsur yang
pertama dan ketiga seperti disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3. Pengelompokkan unsur dalam sistem triade


Anggota triade Massa atom relatif Anggota triade Massa atom relatif
Litium 6,9411 Klor 35,45
Natrium 22,99 Brom 79,90
Kalium 39,10 Iod 126,9

Pada tabel di atas tampak bahwa massa atom relatif Na merupakan rata-rata dari
massa atom relatif Li dan K, begitu juga massa atom relatif Br merupakan rata-rata dari
massa atom relatif Cl dan I.
Perhitungan triade :
a) Li = 6,941
Na = 22,99
K = 39,10
6,941+39,10
Ar Na = 2

= 23,02
b) Cl = 35,45
Br = 79,90
I = 126,9
35,45+126,9
Ar Na = 2

= 81,175

5
Kelebihan teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip
massa atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di massa atom
unsur pertama dan ketiga. Namun Dobereiner tidak berhasil menunjukkan cukup banyak
triade dan dianggap tidak efektif tetapi hal ini merupakan upaya pertama dalam
penggolongan unsur.

3) Pengelompokkan unsur oleh A.R Newlands


Pengelompokkan unsur oleh A.R Newlands dikenal dengan hukum oktaf
Newlands. Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikan nomor massanya dan sifatnya
berulang setiap 1 oktaf. Contohnya sifat unsur ke-1 mirip dengan sifat unsur ke-8, sifat
unsur ke-2 mirip dengan sifat unsur ke-9, dan seterusnya.
Tabel 4. Pengelompokkan unsur menurut hokum oktaf Newlands
H 1 F 8 Cl 15 Co/Ni Br 29 Pd 36 I 42 Pt/Ir
22
Li 2 Na 9 K 16 Cu 23 Rb 30 Ag 37 Cs 44 Tl 53
G 3 Mg 10 Ce 17 Zn 25 Sr 31 Cd 38 Ba/V 45 Pb 53
Be 4 Al 11 Cr 18 Y 24 Ce/Le U 40 Ta 46 Th 56
33
C 5 Si 12 Ti 19 In 26 Zr 32 Sn 39 W 47 Hg 52
N 6 P 13 Mn20 As 27 Di/Mo Sb 41 Nb 48 Bi 55
34
O 7 S 14 Fe 21 Se 28 Ro/Ru Te 43 Au 49 Os 51
35
Namun hokum oktaf Newlands ini memiliki kelemahan yaitu hanya berlaku untuk
unsur – unsur dengan nomor massa kecil dan pada kenyataanya mesih di ketemukan
beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan. Hal tersebut menjadikan Newlands tersebut
di atas belum dapat diterima bagi kalangan para ahli.

4) Pengelompokan unsur oleh D.I Mendeleev


Pada tahun 1869 dua ahli kimia Lothar Meyer dari Jerman dan Dimitri Mendeleev
dari Rusia dengan menggunakan prinsip dari John Newland mengadakan penggolongan

6
unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan sifat-sifat unsur. Lothar Meyer menyusun
berdasarkan sifat fisika, Mendeleev sifat kimia dan kenaikan massa atom, kedua ahli
tersebut menghasilkan daftar unsur yang hampir sama.
Mendeleev mengelompokkan semua unsur yang diketahui dalam sebuah tabel di
mana massa relatif meningkat dari kiri ke kanan dan unsur-unsur dengan sifat serupa
diselaraskan dalam kolom vertikal yang sama. Karena banyak unsur belum ditemukan,
tabel Mendeleev mengandung beberapa celah, yang memungkinkannya untuk
memprediksi keberadaan unsur yang belum ditemukan. Susunan unsur Mendeleev ini
merupakan sistem periodik pertama atau sering disebut dengan sistem periodik unsur
bentuk pendek.

Gambar 1. Sistem periodik unsur menurut Lothar Meyer

7
Gambar 2. Sistem periodik unsur menurut Mendeleev

Kelebihan Sistem Periodik Mendeleev adalah pembetulan massa atom.


Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5 menjadi 9. Selain itu
kelebihan lainnya adalah kemampuan memprediksi unsur baru serta sifat-sifatnya yang
belum diketemukan saat itu. Salah satu kelemahan sistem periodik Mendeleev adalah
adanya unsur dengan massa atom relatif lebih besar terletak didepan unsur dengan massa
atom relatif lebih kecil karena susunannya berdasarkan pada kenaikan massa atom relatif.
Sistem periodik Mendeleev dikenal dengan sistem periodik pendek.

5) Sistem periodik Modern


Pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley (Henry Gwin
Jeffreys Moseley) melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur
menggunakan sinar-X. Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperoleh kesimpulan
bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relatif, melainkan berdasarkan
kenaikan jumlah proton. Hal tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki
massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.
Pengelompokan unsur-unsur sistem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum
periodik Mendelev, yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang.
Sistem periodik modern ini menyatakan sifat – sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari nomor atomnya. Henry Moseley juga mengemukakan bahwa nomor atom

8
khas untuk setiap unsur. Selain itu sifat setiap unsur akan berulang secara periodik. Lajur
– lajur horizontal yang disebut dengan periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom,
sedangkan lajur – lajur vertikal yang disebut golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat.
Tabel periodik terdiri saat ini disepakati terdiri dari 18 golongan (1-18), lantanida dan
aktinida dan 7 baris yang terisi oleh 118 Unsur.
Selain lantanida dan aktinida, terdapat nama-nama istilah lain dalam golongan
antara lain:
▪ Golongan 1 : Logam alkali (Alkaline metals)
▪ Golongan 2 : Logam alkali Tanah ( Alkaline earth metals )
▪ Golongan 13 : Keluarga Boron (Boron Family)
▪ Golongan 14 : Keluarga Karbon (Carbon Family)
▪ Golongan 15 : Pniktogen (Pnictogens)
▪ Golongan 16 : Kalkogen (Chalcogens)
▪ Golongan 17 : Halogen (Halogens)
▪ Golongan 18 : Gas mulia (Noble gases)
▪ Golongan 3-12 : Logam Transisi (Transition Metal)

Gambar 3. Sistem periodik modern

9
a) Periode
Unsur – unsur yang memiliki jumlah kulit yang sama ditempatkan pada periode
yang sama. Dengan kata lain, nomor periode suatu unsur menunjukkan jumlah kulit unsur
tersebut. Unsur – unsur yang memiliki nomor kulit 1 terletak pada periode ke 1 pada sistem
periodik unsur dan unsur – unsur dengan nomor kulit 2 menempati periode ke 2 dan
seterusnya. Terdapat 7 lajur horizontal atau 7 periode. Periode pendek ( periode 1,2 dan3),
periode panjang (periode 4, 5, 6 dan 7). Dalam satu periode terdapat perubahan sifat secara
berkala.
Tabel 3. Nomor atom pada setiap periode
Periode Kulit Jumlah unsur Nomor atom
1 K 2 1-2
2 K, L 8 3 – 10
3 K, L, M 8 11 - 18
4 K, L, M, N 18 19 – 36
5 K, L, M, N, O 18 37- 54
6 K, L, M, N, O, P 32 55 – 86
7 K, L, M, N, O, P, Q 32 87 - 118

b) Golongan
Dalam tabel periodik juga dapat terlihat pengelompokkan berdasarkan kulit valensi
yang terisi dari setiap unsur. Pada tahun 1985 berdasarkan aturan IUPAC sistem periodik
modern terdiri atas 18 golongan, yaitu urutan dari kiri kekanan 1 sampai 18. Blok s berarti
kulit valensi ada di sub kulit s berisi unsur pada golongan 1 dan 2, blok p pada golongan
13-18, blok d pada golongan 3-12 dan blok f pada golongan lantanida dan aktinida. Tabel
periodik modern juga berisi beberapa informasi lain seperti massa atom dan bilangan
oksidasi yang sangat berguna dalam perhitungan kimia.

i. Golongan utama ( Golongan A )


Golongan utama terdiri atas blok s dan blok p. Blok s adalah unsur – unsur yang
elektronnya berakhir pada orbital s, blok s terdiri atas golongan 1 dan 2. Adapun blok p

10
adalah unsur – unsur yang elektronnya berakhir pada orbital p. Blok p ini terdiri atas
golongan 13-18.
▪ Golongan alkali (IA) terdiri atas unsur H, Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr. Sifat dari unsur
golongan alkali; logam mengkilat seperti perak, lunak dapat diiris, bereaksi dengan
air, oksigen dan halogen.
▪ Golongan alkali tanah (IIA) terdiri atas unsur Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Sifat unsur
alkali tanah hampir sama dengan alkali, reaksi dengan air tidak sehebat alkali.
▪ Golongan boron (IIIA) terdiri atas B, Al, Ga, In, dan Tl.
▪ Golongan karbon (IVA) terdiri atas C, Si, Ge, Sn, Pb, dan Fl.
▪ Golongan nitrogen (VA) terdiri atas N, P, As, Sb, Bi, dan Mc.
▪ Goolongan oksigen (VIA) terdiri atas O, S, Se, Te, Po, dan Lv. Sifat unsur halogen;
dapat bereaksi dengan logam membentuk garam molekulnya diatomik dan bersifat
racun.
▪ Golongan halogen (VIIA) terdiri atas F, Cl, Br, I, At, dan Ts.
▪ Golongan gas mulia (VIIIA) terdiri atas He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn, dan Og. Dikenal juga
dengan golongan nol, dialam monoatomik berupa gas sukar bereaksi karena
mempunyai harga energi ionisasi yang besar dan elekton valensi yang stabil.

ii. Golongan transisi ( golongan B ).


Golongan transisi terletak di antara golongan IIA dan IIIA serta dimulai pada
periode 4. Di dalam golongan transisi terdapat blok d. Blok d adalah unsur – unsur yang
elektronnya berakhir pada orbital d. Blok d terdiri atas golongan IB – VIIIB.

iii. Golongan trasnsisi dalam


Golongan transisi dalam terdiri atas golongan lantanida ( nomor atom 58-71 ) dan
aktinida ( nomor atom 89-103 ). Di dalam golongan transisi dalam terdapat blok f. Blok f
adalah unsur – unsur yang elektronnya berakhir pada orbital f. Semua unsur golongan
transisi dalam termasuk dalam golongan IIIB. Jika elektronnya berakhir di 4f, berarti
golongan lantanida dan apabila berakhir pada orbital 5f maka golongan aktinida.

b. Hubungan Sistem Periodik Unsur dengan Konfigurasi Elektron.

11
Pada kegiatan belajar sebelumnya sudah dipelajari tentang konfigurasi elektron.
Bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik unsur? Hungannnya
adalah letak suatu unsur dalam tabel sistem periodik unsur dapat ditentukan berdasarkan
konfigurasi elektronnya. Bagaimanakah caranya? berikut akan kita pelajari bagaimana cara
menentukan letak unsur dalam sistem periodik dengan menggunakan konfigurasi
elektronnya.

1) Golongan Utama (Golongan A)


Letak suatu unsur pada golongan utama bisa ditentukan menggunakan konfigurasi
elektron berdasarkan kulit maupun subkulit (jika konfigurasi elektron berakhir pada
subkulit s atau p maka unsur tersebut berada pada golongan A). Golongan ditunjukkan oleh
jumlah elektron valensinya, sedangkan periode ditunjukkan oleh jumlah kulit.
Contoh :
a) Tentukan letak unsur 11Na di dalam sistem periodik unsur !
K L M
11Na = 2 8 1
Dari konfigurasi elektron di atas diketahui,
elektron valensi =1
nomor kulit terbesar = 3
Maka Na terletak pada golongan IA periode 3

b) Tentukan letak unsur 17Cl di dalam sistem periodik unsur !


17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
=2 8 7
Dari konfigurasi elektron di atas diketahui,
Elektron valensi =7
nomor kulit terbesar = 3
Maka Cl terletak pada golongan VIIA periode 3

12
2) Golongan Transisi (Golongan B)
Letak unsur pada golongan transisi dapat ditentukan menggunakan konfigurasi
elektron berdasarkan subkulit. Aturan penentuan golongan pada golongan transisi adalah
sebagai berikut.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 3, unsur tersebut terdapat di golongan IIIB.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 4, unsur tersebut terdapat di golongan IVB.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 5, unsur tersebut terdapat di golongan VB.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 6, unsur tersebut terdapat di golongan VIB.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 7, unsur tersebut terdapat di golongan VIIB.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 8, 9, 10 unsur tersebut terdapat di golongan VIIIB.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 11, unsur tersebut terdapat di golongan IB.
▪ Jika jumlah elektron di orbital s+d = 12, unsur tersebut terdapat di golongan IIB.
Contoh :
a) Tentukan letak unsur 26Fe di dalam sistem periodik unsur !
26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Elektron valensi berada pada subkulit d artinya Fe berada pada golongan B.
Elektron valensi pada kulit terluar berjumlah (2 + 6) artinya Fe berada pada golongan VIII,
tepatnya golongan VIIIB.
Elektron valensi terdapat pada kulit terluar dengan nilai n = 4, artinya Fe berada pada
periode 4.

b) Tentukan letak unsur 29Cu di dalam sistem periodik unsur !


26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 (orbital d cenderung lebih stabil dalam kondisi penuh )
Elektron valensi berada pada subkulit d artinya Cu berada pada golongan B.
Elektron valensi pada kulit terluar berjumlah 11 artinya Cu berada pada golongan I,
tepatnya golongan IB.
Elektron valensi terdapat pada kulit terluar dengan nilai n = 4, artinya Cu berada pada
periode 4.

13
4. Forum Diskusi
1) Sistem periodik yang digunakan saat ini merupakan pengembangan dari sistem
periodik yang disusun oleh Mendeleev. Bagaimanakah sistem periodik menurut
Mendeleev?
2) Bagaimana hubungan antara konfigurasi elektron dengan sistem periodik unsur?
3) Unsur X memiliki nomor atom 15, bagaimanakah letak unsur tersebut dalam sistem
periodik unsur?

14
C. PENUTUP

1. Rangkuman
a. Lavoisier mengelompokkan unsur – unsur ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok
unsur logam dan nonlogam.
b. Johann Wolfgang Dobereiner (1829) mengelompokkan unsur ke dalam kelompok yang
terdiri dari tiga unsur berdasarkan persamaan sifatnya yang disebut dengan sistem
triade.Massa atom unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa atom unsur yang
pertama dan ketiga.
c. Hukum oktaf Newlands menyatakan jika unsur – unsur disusun menurut kenaikan
massa atom relatifnya, akan terjadi pengulangan sifat setelah unsur ke-8.
d. Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869) menyusun sistem periodik Mendeleev yaitu
penyusunan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan persamaan sifat.
e. Sistem periodik modern dikemukakan oleh Henry G. Moseley, unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
f. Sistem periodik modern dibagi menjadi 2 lajur yaitu lajur horizontal (periode) dan lajur
vertical (golongan). Unsur-unsur dalam satu periode disusun menurut kenaikan nomor
atomnya dan unsur-unsur dalam satu golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat-
sifatnya.
g. Letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya
yaitu nomor periode sama dengan jumlah kulit, sedangkan nomor golongan sama
dengan elektron valensi.

2. Tes Formatif
1. Tokoh yang pertama kali mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan massa atom
adalah...
A. Mendeleev
B. Lothar Meyer
C. Dobereiner
D. Niel Bohr

15
E. John Newland
2. Mendeleev menyusun unsur-unsur dalam tabel periodik berdasarkan kenaikan...
A. massa atom
B. massa proton
C. nomor atom
D. jumlah proton
E. jumlah neutron
3. Sistem periodik modern disusun menurut kenaikan...
A. nomor atom
B. energi ionisasi
C. nomor massa
D. massa atom
E. jari-jari atom
4. Unsur-unsur dengan nomor atom 7,15, 19, 20. Unsur yang terletak pada periode yang
sama adalah...
A. 7 dan 15
B. 15 dan 19
C. 19 dan 20
D. 7 dan 19
E. 15 dan 19
5. Suatu unsur terletak pada periode ketiga dan golongan VIII A dalam sistem periodik.
Nomor atom unsur tersebut adalah...
A. 10
B. 14
C. 16
D. 18
E. 20
6. Suatu unsur terletak pada periode ke empat dan golongan IA dalam sistem periodik,
bila didalam intinya terdapat netron sebanyak 20, nomor massa unsur tersebut adalah...
A. 19
B. 20

16
C. 38
D. 39
E. 40
7. Suatu unsur mempunyai kulit sebanyak 3 dan elektron valensi (elektron pada kulit
terluar) 6, maka nomor atom unsur tersebut adalah...
A. 3
B. 6
C. 13
D. 16
E. 18
8. Unsur-unsur dengan notasi 7P,14Q, 15R, 16S .Unsur yang segolongan adalah...
A. P dan Q
B. Q dan R
C. R dan S
D. P dan R
E. P dan S
9. Unsur yang terletak pada periode ketiga adalah unsur yang mempunyai nomor atom...
A. 1 sampai dengan 2
B. 3 sampai dengan 10
C. 11 sampai dengan 18
D. 19 sampai dengan 36
E. 37 sampai dengan 54
10. Pada periode ke empat terdapat unsur sebanyak...
A. 2 buah
B. 6 buah
C. 8 buah
D. 18 buah
E. 32 buah
11. Unsur dengan nomor atom 34 terletak pada periode...
A. 3 golongan VI A
B. 4 golongan VI A

17
C. 6 golongan III A
D. 6 golongan IV A
E. 4 golongan IV A
12. Unsur-unsur halogen terletak pada golongan...
A. I A
B. II A
C. III A
D. VI A
E. VII A
13. Unsur Ca dengan nomor atom 20 dan nomor massa 40 mempunyai konfigurasi elektron
A. 2.8.10
B. 2.8.2.8
C. 2.8.8.2
D. 2.8.18.12
E. 2.8.18.8.4
14. Unsur dengan nomor atom 34, elektron valensi terletak pada kulit...
A. K
B. L
C. M
D. N
E. O
15. Unsur dengan notasi 16X32 mempunyai elektron valensi...
A. 2.
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

18
3. Kunci Jawaban
1. A
2. A
3. A
4. C
5. D
6. D
7. D
8. D
9. C
10. D
11. B
12. E
13. C
14. D
15. E

19
Daftar Pustaka

Astuti, Emilia Widia. 2016. Bahan Ajar Kimia Umum 1 Sistem Periodik Unsur.
https://www.yumpu.com/id/document/read/55778355/bahan-ajar-sistem-periodik-unsur.

Chang, Raymond. Kimia Dasar. Konsep – Konsep Inti Edisi 3 Jilid 1. Jakarta Erlangga.
https://books.google.co.id/books?id=KzN5SOR1A4C&printsec=frontcover&d#v=onepag
e&q&f=false

Djony, Suswanto dan Siti Naqiyah. 2018. Kimia untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.

Djony, Suswanto dan Siti Naqiyah. 2018. Mandiri : Kimia untuk SMK/MAK Jilid 1. Jakarta.
Erlangga.

Https://www.liputan6.com/tekno/read/663169/ponsel-sering-meledak-bahayakah-baterai lithium.

Myrantika, Fadillah Okty. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kimia. Direktorat SMA, Direktorat
Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
https://drive.google.com/drive/folders/16TnvWM1W7SCoFhIieCOTLU4s_2l4rPF4

Saidah, Aas dan Tiara Damayanti. 2018. Kimia Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erllangga.

Tati Setiawati, Tati. Mata Pelajaran Kimia Sifat Keperiodikan Unsur. 2019. Direktorat Pembinaan
Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
file:///C:/Users/Nurhidayah/Downloads/SMA_Kimia_Unit%2001_Sifat%20Keperiodikan
%20Unsur.pdf

Yerimadesi, Andromeda, Minda Azhar, dkk. 2019. Modul 1 Kegiatan Belajar 3 Sistem Periodik
Unsur. 2019. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

20

Anda mungkin juga menyukai