Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KIMIA

SISTEM PERIODIK UNSUR GOLONGAN ALKALI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kimia

Disusun Oleh:

Kelompok 3 XII IPA 4

Effendy Agus Passyah


Ira Miranti

Pepi Sulastri

Rina Natalia

Sri Handayani

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XIII
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KAWALI
Jalan Poronggol Raya No.9 Kawali-Ciamis 46253 Telepon (0265) 791240
e-mail : mail.sman1kawali@gmail.com website : www.sman1kawali.com
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Makalah Kimia yang berjudul “Sistem Periodik Unsur
Golongan Alkali" dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah
ini yang berjudul “Sistem Periodik Unsur Golongan Alkali" dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.

Kawali, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penyusunan Makalah ............................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 4
2.1 Pengertian Sistem Periodik Unsur ............................................................ 4
2.2 Jenis-Jenis Unsur....................................................................................... 4
2.3 Pengertian Alkali ...................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 6
3.1 Metode Penelitian ..................................................................................... 6
3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 8
4.1 Sistem Periodik Unsur Golongan IA ....................................................... 8
4.2 Sifat-Sifat Unsur Golongan IA ................................................................ 9
4.3 Kegunaan Unsur-Unsur Golongan IA .................................................... 14
4.4 Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan IA ................................................ 16
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 19
5.1 Simpulan ................................................................................................. 19
5.2 Saran........................................................................................................ 19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Tabel Periodik .................................................................................. 8


Gambar 4. 2 Sifat Unsur Golongan Alkali ........................................................... 9
Gambar 4. 3 Kelimpahan Unsur Golongan Alkali ............................................... 16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Periodik Unsur yang terletak pada golongan IA terdiri dari
Hidrogen (H), Litium(Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium
(Cs) dan fransium (Fr). Kecuali Hidrogen, unsur-unsur dalam golongan ini
lebih dikenal dengan istilah logam alkali. Dinamakan logam karena memiliki
sifat-sifat logam seperti mempunyai permukaan mengkilap, berwarna
keperakan, bersifat lunak serta mempunyai daya hantar panas dan listrik yang
baik. Elemen pada golongan IA ini memiliki sifat, yaitu suatu reduktor,
pembentuk basa, dan mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan
sebagai kembang api. Semua elemen pada kelompok ini sangat reaktif
sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk
menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam
medium minyak.
Kelimpahan unsur Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, dan Sesium
dalam bumi beraneka ragam. Mereka ditemukan dalam bentuk senyawa, karena
sifatnya yang sangat reaktif. Pembuatan alkali dapat dilakukan dengan
mengelektrolisis larutan NaCl menjadi padatan. Logam alkali memiliki peran
yang cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang industri
maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Kelarutan garam alkali dalam air sangatlah besar. Logam alkali
sangatlah reaktif sehingga mudah bereaksi dengan air, dengan gas oksigen,
dengan halogen, dengan senyawa lain. Unsur Alkali umumnya bereaksi dengan
unsur lain membentuk senyawa halida, sulfat, karbonat, dan silikat. Dari
konfigurasi elektron unsur, masing-masing memiliki satu elektron valensi.
Dengan demikian, unsur Alkali cenderung membentuk ion positif bermuatan
satu. Sehingga pada makalah ini akan dibahas mengenai golongan 1A (Alkali),
karena memiliki sifat unsur, kegunaan atau manfaat, kelimpahan serta
kecenderungan yang menjadi acuan kita dalam memahami unsur golongan IA,
hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan golongan 1A sistem periodik unsur?
2. Bagaimana sifat-sifat unsur golongan 1A?
3. Bagaimana kegunaan unsur-unsur golongan IA?
4. Bagaimana kelimpahan unsur-unsur golongan IA?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan golongan IA sistem periodik
unsur.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur golongan IA.
3. Untuk mengetahui kegunaan unsur-unsur golongan IA.
4. Untuk mengetahui kelimpahan unsur-unsur golongan IA.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi penulis, yaitu untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia.
2. Bagi pembaca, yaitu sebagai referensi penyusunan mengenai Sistem
Periodik Unsur Golongan Alkali.
3. Bagi pelajar, yaitu untuk memberikan informasi mengenai golongan IA
yang memiliki sifat unsur, kegunaan, kelimpahan serta kecenderungan
unsur.

2
Sistematika Penyusunan Makalah
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Sistematika Penyusunan Makalah
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Periodik Unsur
2.2 Jenis-Jenis Unsur
2.3 Pengertian Alkali
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.2 Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Sistem Periodik Unsur Golongan IA
4.2 Sifat-Sifat Unsur Golongan IA
4.3 Kegunaan Unsur-Unsur Golongan IA
4.4 Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan IA
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Periodik Unsur


Sistem periodik unsur kimia adalah suatu sistem dalam
ilmu kimia yang berupa susunan unsur-unsur berdasarkan nomor atom dan
kemiripan sifat-sifatnya. Sistem ini berupa tabel periodik yang digunakan
untuk mengelompokkan unsur dan mengetahui nomor atom, konfigurasi
elektron, mempelajari setiap unsur dan sifat-sifat keteraturannya.
Selain pengertian di atas, berikut pengertian sistem periodik unsur menurut para ahli:
1. Henry Moseley (1914) mengemukakan bahwa, sifat dasar atom itu
terletak pada nomor atomnya, bukan nomor massanya. Tabel periodik
unsur milik Moseley terdiri dari dua lajur, yaitu lajur mendatar disebut
periode dan lajur tegak disebut golongan.
2. Sudarmo (2013), menyatakan bahwa pada tahun 1661 masih banyak
para ahli yang berpendapat bahwa unsur merupakan suatu zat yang
tidak mungkin dapat diuraikan. Pada saat itu, baru dikenal beberapa
unsur, yaitu antimon, arsen, bismut, karbon, tembaga, emas, timbel, air
raksa, perak, belerang, dll.
Menurut pernyataan diatas dapat disimpulkam bahwa sistem periodik
unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan nomor atom yang terletak sifat
dasarnya digunakan untuk mengelompokkan unsur.

2.2 Jenis-Jenis Unsur


2.2.1. Unsur Logam
Unsur logam adalah unsur yang mudah membentuk ion positif
(kation) dan memiliki ikatan logam. Logam adalah sebuah unsur
kimia yang memiliki sifat yang kuat, liat, keras dan mampu
menghantarkan listrik atau energi panas. Logam juga memiliki titik
cair yang tinggi. Contoh unsur logam yang paling sering ditemui
adalah besi, seng, emas, dan aluminium.

4
2.2.2. Unsur Non Logam
Pada unsur ini, logam tidak memiliki sedikitpun sifat logam.
Kebanyakan unsur non logam ini memiliki ciri fisik dan bentuk yang
berbeda satu sama lainnya. Umumnya unsur non logam berbentuk gas
seperti layaknya oksigen. Ada yang berwujud cair seperti bromin.
Selain itu, ketika unsur non logam berwujud padat maka teksturnya
getas dan keras. Untuk jenis unsur non logam seperti Oksigen (O),
Iodin (I), Silikon (Si), Neon (Ne), Nitrogen (N), Karbon (c), Klorin
(Ci), Helium (He), Hidrogen (H), Fosforus (P), Fluorin (F), belerang
(S) dan Bromin (Br).
2.2.3. Unsur Semi Logam
Unsur ini pada umumnya masih memiliki sedikit sifat logam
yang dikenal dengan metaloid. Pada unsur ini, biasanya memiliki sifat
semi konduktor yang mana tidak dapat menghantarkan listrik pada
suhu yang rendah. Namun, akan menjadi sangat baik apabila berada
pada suhu yang lebih tinggi. Untuk jenis unsur semi logam sendiri
terdiri dari telurium (Te), Polonium (Po), Antimon (Sb), Germanium
(Ge), Arsen (As), Silikon (Si) dan Boron (B).

2.3 Pengertian Alkali


Alkali (dari bahasa Arab: ‫ القالي‬,‫القلي‬, "abu dari lumut asin") yang
berarti abu. Air abu bersifat basa, oleh karena itu logam-logam golongan IA
membentuk basa-basa kuat yang larut dengan air, dalam kimia alkali adalah
suatu garam ionik basa dari suatu unsur kimia alkali logam atau alkali tanah.
Ada yang mendefinisikan suatu alkali sebagai suatu zat basa yang larut dalam
air. Larutan alkali mempunyai pH lebih dari 7,0.
Alkali adalah basa yang larut. Ia terbentuk secara langsung, biasanya
melalui pelarutan kimia (reaksi) logam alkali (unsur Golongan 1 seperti
Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, dan Sesium) dalam air, dengan evolusi
spontan (biasanya sangat eksplosif) dari gas hidrogen yang dipindahkan.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Pelaksanaan penyusunan ini kami penulis menggunakan metode studi
literatur. Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau
langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi
metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan.
Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode
penelitian.

Secara etimologi atau secara bahasa, penelitian memiliki arti yakni


mencari fakta-fakta baru dan kemudian dikembangkan menjadi suatu teori
yang kemudian dibuat untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu.
Dalam proses pembuatan berbagai jenis-jenis penelitian, proses yang
dijalankan harus sistematis dan terstruktur.

1. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan


dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat,
serta mengelola bahan penelitian. Studi Literatur adalah cara untuk
menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang
pernah dibuat sebelumnya. Sumber-sumber yang diteliti biasanya dari
buku-buku karya pengarang terpercaya, jurnal-jurnal ilmiah
terakreditasi, dan hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam berbagai
bentuk, misalnya skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, dan
sebagainya. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan
diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan.

Tujuan kami dalam penyusunan makalah ini dengan menggunakan


metode analisis kualitatif dan studi literatur adalah untuk mengetahui
pengertian sistem periodik unsur, sifat, kegunaan, kelimpahan,
kecenderungan dari unsur-unsur golongan IA.

6
3.2 Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Studi perpustakaan adalah proses penelitian yang melibatkan
pencarian, pengumpulan, dan analisis literatur atau sumber-sumber teks
yang relevan dengan topik penelitian tertentu. Tujuan dari studi pustaka
adalah untuk memahami dan mengintegrasikan pengetahuan yang sudah
ada tentang topik tersebut, mengidentifikasi perpaduan pengetahuan, dan
mengembangkan landasan teori untuk penelitian lebih lanjut.
Langkah-langkah dalam studi pustaka meliputi :
• Lokasi topik penelitian: Tentukan topik penelitian Anda dan
batas cakupan literatur yang relevan.
• Pencarian literatur: Cari sumber-sumber teks seperti buku, jurnal
ilmiah, artikel, laporan penelitian, dan sumber-sumber elektronik
yang berkaitan dengan topik penelitian Anda.
• Seleksi sumber: Pilih sumber-sumber yang paling relevan dan
berkualitas tinggi untuk analisis lebih lanjut.
• Analisis literatur: Evaluasi sumber-sumber yang dipilih,
penemuan temuan utama, dan pengumpulan informasi yang
relevan.
• Sintesis pengetahuan: Gabungkan temuan-temuan dari berbagai
sumber dan buatlah pemahaman yang komprehensif tentang
topik Anda.
• Penemuan visibilitas pengetahuan: Tidak adanya area-area di
mana masih ada kesalahan atau kekurangan dalam pengetahuan
yang sudah ada.
Studi pustaka sangat penting dalam penelitian akademis karena
membantu peneliti membangun dasar teoritis yang kuat,
menghindari duplikasi penelitian yang sudah ada, dan
mengembangkan pendekatan yang lebih baik untuk menjawab
pertanyaan penelitian.

7
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Sistem Periodik Unsur Golongan IA

Gambar 4. 1 Tabel Periodik

Golongan alkali adalah enam unsur kimia dalam satu golongan


bernama Golongan 1(a) yang berada pada kolom paling kiri tabel periodik.
Keenam unsur yang termasuk logam alkali adalah litium (Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Jika dilihat pada
tabel periodik, terdapat satu unsur lagi pada bagian paling atas yakni hidrogen
(H). Namun, hidrogen tidak termasuk logam alkali karena merupakan unsur
gas. Keseluruhan elemen dalam golongan ini sama-sama memiliki 1 elektron
dalam kulit valensi mereka, atau bisa disebut elektron valensi tunggal.
Golongan alkali yang paling banyak ditemukan adalah natrium.
Jumlahnya sebesar 2,8 persen. Jenis natrium yang paling mudah ditemukan
adalah natrium klorida atau yang kita kenal dengan garam (NaCl). Kemudian
unsur kedua yang paling mudah ditemukan adalah kalium dengan jumlah 2,6
persen di seluruh bumi. Sebaliknya, yang paling langka adalah rubidium,

8
litium, dan sesium. Masing-masing hanya berjumlah 0,01 persen, 0,002
persen, dan 0,0007 persen. Sedangkan fransium bersifat radioaktif dan hanya
ada di alam dalam waktu singkat. Unsur-unsur di atas disebut logam alkali
karena reaksi yang timbul apabila terkena air membentuk alkali atau basa
yang kuat menetralkan asam. Logam alkali dapat dengan mudah ditemukan di
alam dan bercampur dengan unsur-unsur lain karena salah satu sifatnya yang
sangat reaktif.

4.2 Sifat Unsur-Unsur Golongan IA

Gambar 4.2 Sifat Unsur Logam Alkali

4.2.1 Sifat Fisika


a) Logam Alkali bersifat lunak
Logam alkali lunak karena kerapatan massa yang relatif rendah
menyebabkan logam alkali bersifat lunak dan rapuh. Logam alkali
mempunyai hanya satu elektron valensi yang terlibat dalam
pembentukan logam. Oleh karena itu logam alkali memiliki energi
kohesi (energi ionisasi) yang kecil sehingga bersifat lunak.
Sifat fisik seperti kelembutan, kerapuhan, dan kemudahan
pemotongan unsur-unsur golongan IA seperti litium, natrium,
kalium, dll., disebabkan oleh struktur kristal mereka yang

9
memungkinkan lapisan atom untuk dengan mudah meluncur satu
sama lain. Ini membuat unsur-unsur ini dapat dipotong dengan
pisau atau dibentuk dengan mudah tanpa memerlukan banyak
usaha. Selain itu, sifat fisik lainnya yang terkait dengan unsur
golongan IA adalah titik leleh dan titik didih yang relatif rendah,
yang berarti cair atau menguap pada suhu yang lebih rendah
daripada banyak unsur lainnya. Ini juga menunjukkan sifat fisik
yang lembut pada suhu dan tekanan standar.
b) Berwarna putih mengkilap seperti perak
Seluruh logam alkali mengkristal dengan struktur kristal body-
centered cubic dan memiliki warna nyala yang khas karena
elektron terluarnya sangat mudah tereksitasi. Logam alkali tanah
berwarna perak karena memiliki afinitas elektron yang relatif
rendah sehingga tidak mudah membentuk senyawa dengan unsur
lain. Hal ini menghasilkan energi yang relatif rendah pada
elektron terluar, yang menyebabkan elektron tersebut
memantulkan cahaya dengan baik, sehingga membuatnya tampak
berkilau. Selain itu, logam ini memiliki kerapatan elektron yang
relatif rendah pada kulit terluarnya, yang juga berkontribusi
terhadap warna peraknya. Jadi berwarna mengkilap karena
struktur kristal yang teratur, permukaan bersih dan refleksi
cahaya.
c) Penghantar panas dan listrik yang baik (konduktor)
Golongan IA atau alkali logam dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kemampuan mereka untuk
membentuk ion positif (kation) dengan mudah ketika mereka
kehilangan satu elektron valensi mereka. Elektron ini dapat
bergerak dalam struktur kristal senyawa ionik atau dalam logam
murni, memungkinkan aliran listrik. Oleh karena itu, alkali logam
seperti litium (Li), natrium (Na), dan kalium (K) adalah konduktor
listrik yang baik.
d) Titik leleh dan titik didihnya relatif rendah

10
Golonngan IA titik leleh dan titik didihnya relatif rendah
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
• Ukuran atom: Atom dalam golongan IA relatif besar dan
memiliki banyak kulit elektron. Hal ini menyebabkan gaya
tarik-menarik antara atom menjadi lemah, sehingga
memerlukan energi yang lebih rendah untuk memisahkan
atom dalam zat padat atau cair.
• Struktur elektron: Atom-atom dalam golongan IA memiliki
satu elektron valensi di kulit terluar. Elektron ini jauh dari inti
atom, sehingga gaya tarik-menarik antara inti atom dan
elektron ini juga lemah. Sehingga, atom-atom ini cenderung
membentuk ikatan yang lebih lemah.
• Ikatan logam: Golongan IA memiliki kecenderungan
membentuk ikatan logam, di mana elektron valensi bebas
bergerak di antara atom-atom logam. Ini membuat zat logam
pada golongan IA menjadi konduktor panas dan listrik yang
baik, tetapi juga menyebabkan titik lebur dan titik rendah.
4.2.2 Sifat Kimia
a) Sangat reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan sebagai unsur
bebas
Golongan ini sangat reaktif karena mereka memiliki satu elektron
valensi di kulit terluar mereka, yang membuatnya relatif mudah
untuk kehilangan elektron tersebut dan mencapai konfigurasi
elektronik yang lebih stabil, sehingg tidak ditemukan di alam
sebagai unsur bebas dalam keadaan murni karena sifat mereka
yang sangat reaktif.
Ketika unsur-unsur alkali bersentuhan dengan lingkungan alam,
seperti udara dan udara, mereka bereaksi dengan sangat cepat.
Misalnya, natrium, unsur alkali yang paling terkenal, sangat
reaktif terhadap udara dan akan melepaskan gas hidrogen dalam
reaksi yang sangat eksotermis. Oleh karena itu, unsur-unsur alkali
tidak dapat bertahan dalam bentuk murni di lingkungan alam yang

11
mengandung udara atau oksigen.
b) Reduktor kuat, sehingga mudah teroksidasi
Dalam reaksi kimia, agen reduktor adalah zat yang cenderung
memberikan elektron kepada zat lain atau mengalami oksidasi
sendiri. Oleh karena itu, unsur-unsur alkali sering digunakan
sebagai agen reduktor dalam berbagai reaksi kimia. Misalnya,
dalam proses elektrolisis, natrium digunakan sebagai agen
reduktor untuk mengekstraksi logam-logam lain dari senyawa
mereka. Sifat reduktor ini terkait dengan kemampuan mereka
untuk dengan mudah melepaskan elektron valensi mereka ketika
mereka mengalami reaksi kimia
c) Bereaksi dengan Halogen
Golongan IA (alkali) bereaksi dengan golongan VIIA (halogen)
dalam tabel periodik. Misalnya, unsur-unsur alkali seperti natrium
(Na) atau kalium (K) akan bereaksi dengan unsur-unsur halogen
seperti klorin (Cl) atau bromin (Br).
Ketika unsur-unsur alkali bereaksi dengan unsur-unsur halogen,
terjadilah reaksi transfer elektron yang menghasilkan
pembentukan senyawa ionik. Unsur alkali, yang memiliki sifat
reduktor kuat, cenderung kehilangan satu elektron valensi mereka
untuk membentuk ion positif (kation), sementara unsur halogen,
yang memiliki sifat oksidator kuat, cenderung menerima elektron
untuk membentuk ion negatif (anion). Hasilnya, mereka
membentuk senyawa ionik seperti natrium klorida (NaCl) atau
kalium bromida (KBr).
d) Bereaksi dengan Hidrogen dan khusus Li dapat beraksi dengan
Nitrogen
Golongan IA (alkali) juga dapat bereaksi dengan hidrogen (H),
meskipun reaksinya cenderung lebih lambat dan lebih moderat
dibandingkan dengan reaksinya dengan unsur halogen. Ketika
unsur-unsur alkali seperti natrium (Na) atau kalium (K) bereaksi
dengan hidrogen, mereka membentuk senyawa hidrida logam

12
alkali. Contoh reaksi ini adalah pembentukan natrium hidrida
(NaH) atau kalium hidrida (KH) di mana unsur alkali mengikat
dengan atom hidrogen untuk membentuk senyawa tersebut.
e) Bereaksi dengan Oksigen membentuk oksida, peroksida atau
superoksida tergantung pada kondisi reaksi
Unsur-unsur golongan IA (alkali) dapat bereaksi dengan oksigen
(O2) untuk membentuk berbagai senyawa oksigen. Reaksi ini
menghasilkan pembentukan oksida, peroksida, atau superoksida
tergantung pada kondisi reaksi. Berikut adalah rincian mengenai
berbagai senyawa yang dapat terbentuk:
• Oksida: Ketika unsur alkali bereaksi dengan oksigen di udara,
mereka membentuk oksida logam alkali. Contoh termasuk
natrium oksida (Na2O), kalium oksida (K2O), dan
sebagainya.
• Peroksida: Ketika unsur alkali bereaksi dengan oksigen di
bawah kondisi yang lebih berat, mereka dapat membentuk
senyawa peroksida logam alkali. Contoh peroksida adalah
natrium peroksida (Na2O2) atau kalium peroksida (K2O2).
• Superoksida: Dalam kondisi tertentu, seperti ketika oksigen
terpapar pada logam alkali dalam bentuk debu atau partikel
halus, mereka dapat membentuk senyawa superoksida, seperti
superoksida natrium (NaO2).
f) Bereaksi dengan amonia
Memiliki sifat kimia yang umumnya reaktif terhadap amonia
(NH3). Ketika unsur-unsur ini bereaksi dengan amonia, mereka
dapat membentuk senyawa ionik, seperti tengahda atau hidrida.
Reaksi ini dapat menghasilkan pelepasan gas hidrogen dalam
beberapa kasus. Contoh reaksi yang umum adalah reaksi natrium
(Na) dengan amonia:
2Na + 2NH3 → 2NaNH2 + H2
Reaksi ini menghasilkan natrium tengaha (NaNH2) dan gas
hidrogen (H2).

13
4.3 Kegunaan Unsur-Unsur Golongan IA

4.3.1 Kegunaan Hidrogen (H)

a) Hidrogen digunakan dalam produksi amonia, HCl, HBr, dan


metanol

b) Hidrogenasi minyak nabati

c) Untuk proses penyulingan bahan bakar, dan sebagai bahan bakar


roket

d) Produksi hidrokarbon

e) Pengisi balon udara

4.3.2 Kegunaan Litium (Li)

a) Digunakan untuk baterai, keramik, kaca, pelumas, industri obat-


obatan, sintesis vitamin A

b) Dalam bidang kedokteran, dapat digunakan sebagai anti depresan

c) Dalam bidang industri, dapat digunakan sebagai pengental minyak

d) Dapat digunakan untuk menghilangkan oksigen dari campuran

e) Aloi (logam campuran) antara litium dengan timbal digunakan


untuk membungkus kabel

f) Sebagai sumber tritium yang potensial untuk penelitian fusi

4.3.3 Kegunaan Natrium (Na)

a) Natrium dalam bentuk logam sangat penting dalam pembuatan


ester dan senyawa organik

b) Natrium merupakan komponen dari NaCl yang merupakan


senyawa penting bagi organisme hidup

c) Natrium benzoat digunakan untuk pengawet makanan

d) Na-glutamat digunakan untuk penyedap makanan

e) NaOH digunakan untuk membuat sabun, detergen dan kertas

f) NaHCO3 digunakan sebagai pengembang kue

g) Digunakan dalam pembuatan ester dan senyawa organik yang lain

14
4.3.4 Kegunaan Kalium (K)
a) Sebagian besar kalium (95%) digunakan sebagai pupuk dan
sisanya digunakan untuk membuat K2CO3 dan KOH
b) K2CO3 umumnya digunakan untuk membuat kaca terutama kaca
televisi
c) KOH digunakan untuk membuat sabun cair dan detergen
d) KCl digunakan dalam jumlah kecil di bidang medis
e) KNO3 digunakan dalam pupuk dan bahan peledak
f) Bagi tumbuhan, ion K+ berperan penting untuk pertumbuhan,
sedangkan pada hewan dan manusia ion K+ berperan dalam
menghantarkan rangsang melalui sistem saraf

4.3.5 Kegunaan Rubidium (Rb)


a) Garam rubidium (Rb) digunakan dalam gelas, keramik, dan
kembang api untuk memberikan warna ungu
b) Digunakan dalam fotosel karena mampu memancarkan elektron
jika disinari cahaya
c) Digunakan sebagai pembersih gas dalam tabung vakum

4.3.6 Kegunaan Cesium (Cs)


a) Digunakan sebagai propelan dalam mesin ion yang dirancang
untuk propulsi pesawat ruang angkasa antarplanet yang sangat
panjang atau misi extraplanetary
b) Digunakan sebagai katalis
c) Digunakan untuk pembuatan jam standar
d) Garam sesium digunakan untuk memperkuat ketahanan berbagai
jenis kaca
e) Sesium klorida digunakan untuk sel fotoelektrik
f) Sesium nitrat digunakan untuk membuat gelas optik

4.3.7 Kegunaan Fransium (Fr)


Fransium digunakan untuk penelitian di bidang biologi dan struktur
atom. Dan juga penggunaanya sebagai alat bantu diagnosa potensial
untuk berbagai macam kanker, namun hal ini diniliai tidak praktis.

15
4.4 Kelimpahan Unsur-unsur Golongan IA
Unsur logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga di alam hanya
dalam bentuk senyawanya. Salah satu unsur alkali yang banyak di alam
adalah natrium yang banyak ditemukan di dalam air laut yaitu garam dapur
(NaCl dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari). Berikut
kelimpahan unsur-unsur golongan IA:

Gambar 4.3 Kelimpahan Unsur Golongan Alkali


4.4.1 Hidrogen (H)
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam. Perkiraan
persentase jumlah hidrogen di alam adalah sebesar 92% dan helium
sebesar 7%, serta sisanya 1% adalah unsur yang lain. Tetapi
kelimpahan H2 di atmosfer bumi sangat kecil. Hal ini disebabkan
medan gravitasi bumi terlalu kecil untuk mengikat unsur tersebut,
meskipun sejumlah H2 ditemukan dalam gas vulkanik. Di sisi lain,
hidrogen termasuk dalam sepuluh unsur yang paling melimpah dalam
kerak bumi (1520 ppm atau 0,152% berat). Senyawa yang
mengandung hidrogen sangat melimpah, khususnya air, makhluk
hidup (karbohidrat dan protein), senyawa organik, bahan bakar fosil
(batubara, petroleum dan gas alam), amonia dan asam. Pada
kenyataannya, hidrogen lebih banyak dalam bentuk senyawa daripada
unsur lainnya. Meskipun hidrogen memiliki berat kurang dari 1% dari

16
kerak bumi, kira-kira 16% dari atom pada permukaan bumi berupa
hidrogen. Sebagian besar hidrogen alam ditemukan di dalam air.
4.4.2 Litium (Li)
Bijih utama litium adalah spodumena, LiAl (SiO3)2 yang terdapat di
Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brazil dan Rusia. Selain itu
litium juga terdapat dalam lepidolit K2Li3Al3 (AlSi3O10)2(OH,F)4
0,0007% di bebatuan beku. Dalam spodune LiAl(SiO3)2
4.4.3 Natrium (Na)
Natrium terdapat di alam dalam senyawaan. Antara lain natrium
klorida (NaCl) yang terlarut dalam air laut dan sebagai garam batu
dalam tanah; natrium nitrat (NaNO3); dan natrium karbonat
(Na2CO3) sebagai soda alam. Natrium karbonat berupa hablur putih
yang larut dalam air. Bentuk hidratnya disebut soda cuci, Na2CO3 .
10 H2O. Natrium klorida atau garam dapur terdapat banyak sekali di
seluruh dunia. Selain terlarut dalam air laut (hampir 3%) juga dalam
lapisan-lapisan di dalam tanah (garam darat) yang kadang-kadang
sampai ratusan meter tebalnya. Garam dapur banyak dihasilkan di
Pulau Madura. Natrium nitrat juga disebut sendawa chili, terdapat di
alam di perbatasan antara Chili dan Peru. Diduga, bahwa sendawa
chili di daerah tersebut terbentuk dari pelapukan tumbuhan laut dan
kotoran-kotoran burung dengan pengaruh oksigen dan bakteri-bakteri
sendawa.
4.4.4 Kalium (K)
Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung
sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral
kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil
dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu, seperti
sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau
purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan
garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di
Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan
Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di

17
Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun-
tahun depan. Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah
yang lebih sedikit ketimbang natrium.
4.4.5 Rubidium (Rb)
Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan
beberapa tahun lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen
ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di
pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan
dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5% dan
diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral kalium,
seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium
klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung
rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Elemen ini juga
ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam deposit pollucite di
danau Bernic, Manitoba.
4.4.6 Cesium (Cs)
Cesium merupakan salah satu unsur logam alkali yang reaktif,
berwarna putih dan lunak. Cesium banyak terdapat di alam pada
lapisan-lapisan batuan, dan dalam bentuk mineral seperti pollux
(pollucit), lepidotite, carnallite, dan feldspar. Dalam laboratorium
cesium dapat dibuat melalui proses elektrolisis ekstrak mineral dalam
bentuk sianida (cianyde) atau melalui pemanasan hidroksida atau
karbonat magnesium atau aluminium.
4.4.7 Fransium (Fr)
Fransium dapat diperoleh dalam mineral-mineral uranium. Fransium
juga dapat di peroleh dalam kerak bumi, namun kandungannya
mungkin tidak lebih dari 1 ons. Berasal dari peluruhan aktinium (Ac).
Bersifat radioaktif dengan waktu paro 21.8 menit.

18
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan
Golongan alkali adalah enam unsur kimia dalam satu golongan
bernama Golongan 1(a) yang berada pada kolom paling kiri tabel
periodik. Keenam unsur yang termasuk logam alkali adalah litium (Li),
natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).
Golongan IA, yang juga dikenal sebagai golongan alkali, memiliki
beberapa sifat fisika dan kimia yang khas. Sifat-sifat ini menjadikan
golongan IA merupakan kelompok unsur yang unik dan penting dalam
kimia dan ilmu pengetahuan alam.

Unsur-unsur golongan IA atau alkali memiliki beragam kegunaan


dalam berbagai bidang. Kegunaan unsur-unsur golongan IA bervariasi
tergantung pada sifat-sifat kimia mereka, reaktivitas, dan properti fisik.
Mereka memiliki peran yang penting dalam berbagai aplikasi industri,
ilmiah, dan teknologi. Unsur-unsur golongan IA memiliki kelimpahan
yang bervariasi dalam alam. Lithium dan cesium termasuk yang lebih
langka, sementara Natrium dan Kalium lebih melimpah dan lebih mudah
ditemukan. Ketersediaan dan ekstraksi unsur golongan IA bergantung
pada sumber alam seperti mineral dan air laut, serta permintaan industri
dan teknologi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penyusunan makalah yang penulis lakukan maka
penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk penyusunan makalah selanjutnya, kami menyadari sepenuhnya


keterbatasan yang dimiliki, jika hasil penyusunan belum mencapai
keberhasilan yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Tanita . 2017 . Kelimpahan Unsur Golongan IA .


[Online] Tersedia : https://www.slideshare.net/ttanitaaprilia/kelimpahan-
unsur-golongan-iaiii-a [29 Oktober 2023]
Balamakin, Ari . 2017 . Kelimpahan dan Produk Golongan IA .
[Online] Tersedia : https://id.scribd.com/Kelimpahan-Dan-Produk-
Golongan-IA-atau-Alkali [29 Oktober 2023]
Decequeen, Keyra . 2023 . Makalah Logam Alkali .
[Online] Tersedia : https://lala.com/makalah-alkali/ [21 Oktober 2023]
Elvianna . 2013 . Manfaat atau Kegunaan Unsur-Unsur Golongan Utama .
[Online] Tersedia : https://elviana09.wordpress.com/kegunaan-unsur-
unsur-golongan-utama/ [29 Oktober 2023]
Fikri, Bimo . 2013 . Pengertian Alkali .
[Online] Tersedia : https://prezi.com/njhq_m0am33e/pengertian-alkali/
[21 Oktober 2023]
Kemalatimalik . 2014 . Unsur Fransium .
[Online] Tersedia : https://id.scribd.com/doc/208288517/Unsur-Fransium
[12 Oktober 2023]
Lestari, Kintan . 2022 . Logam Alkali: Sifat-Sifat, Unsur dan Kegunaannya .
[Online] Tersedia : https://www.urbanasia.com/edu/logam-alkali-
sifatsifat-unsur-dan-kegunaannya-U61028 [22 Oktober 2023]
Maulida, Astri . 2018 . Golongan IA-Makalah .
[Online] Tersedia : https://id.scribd.com/document/Golongan-I-A-
Makalah [22 Oktober 2023]
Nugroho, Joko . 2014 . Kimia Unsur Golongan IA dan IIA .
[Online] Tersedia : https://www.slideshare.net/JokoNugroho7/kimia-
unsur-ia-dan-iia [29 Oktober 2023]
Wikipedia . 2023 . Logam Alkali .
[Online] Tersedia : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Logam_alkali
[29 Oktober 2023]

20
LAMPIRAN

21
22

Anda mungkin juga menyukai