Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Oleh:

Rahmad Yuliasari (17030194030)


Nimatul Zahro (17030194057)
Ismawati Kusuma D. (17030194099)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur yang tiada hentinya bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan, rahmat dan karunia-
Nya, kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penyusun telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.Tetapi walaupun demikian kami
berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Seperti pribahasa tiada gading yang tak retak, makalah ini juga tidak sempurna, memiliki
kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu kami mohon untuk saran dan kritiknya yang
membangun.

Atas kesediaan waktunya untuk membaca makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
Ingatlah pepatah Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina, artinya teruslah berlatih dan
belajar. Jangan mudah menyerah.

Surabaya, 28 September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
3. Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
1. Teori atau Hukum Pengelompokkan Unsur .................................................... 2
1) Triade Dobereiner................................................................................... 2
2) Oktaf Newlands ..................................................................................... 2
3) Sistem Periodik Mendeleev ................................................................... 3
4) Sistem Periodik Modern ........................................................................ 4
2. Cara Penggolongan Unsur .............................................................................. 6
1) Penggolongan Unsur Menurut Cara Tradisional ................................... 6
2) Penggolongan Unsur Menurut Cara IUPAC ......................................... 7

BAB III : PENUTUP .............................................................................................................. 9


1. Kesimpulan ..................................................................................................... 9
2. Saran .............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Melalui berbagai eksperimen dan pengamatan sehari-hari, unsur digolongkan ke dalam
beberapa kategori. Penggolongan tersebut ditinjau dari kesamaan sifat, baik sifat-sifat kimia
maupun fisika.
Semakin berkembangnya zaman, banyak ditemukan unsur-unsur baru. Lebih dari seratus
unsur sudah ditemukan. Di antara unsur-unsur tersebut, banyak ditemukan kesamaan sifat kimia
dan fisika. Para ahli mencoba mencari keteraturan sifat-sifat kimia dan fisika unsur-unsur
tersebut menurut pola-pola tertentu.
Pada awalnya, unsur-unsur digolongkan menurut sifat logam dan non logam. Seiring
dengan berkembanganya ilmu pengetahuan, para ahli menggolongkan unsur-unsur dalam
bentuk daftar dengan pola-pola tertentu. Daftar tersebut memuat secara lengkap sifat-sifat urut
berdasarkan letaknya di dalam daftar. Daftar yang paling akhir dikembangkan adalah daftar
unsur-unsur yang disebut sistem periodik unsur. Dengan melihat tempat suatu unsur dalam
daftar sistem periodik ini, anda langsung dapat mengetahui sifat-sifat fisika dan kimianya.
Adapun sistem periodik yang digunakan saat ini adalah sistem periodik modern. Dalam
sistem periodik ini, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan periode. Informasi tentang
elektron valensi dari konfigurasi elektron dapat digunakan untuk menentukan golongan tempat
unsur itu berada. Adapun nomor kulit dapat digunakan untuk menentukan periode unsur
tersebut.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana teori atau hukum tentang pengelompokkan unsur yang dikemukakan
para ahli?
2) Bagaimana cara menggolongkan unsur dalam sistem periodik?
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui teori atau hukum yang dikemukakan para ahli seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan. Dengan itu, maka kita bisa mengetahui
perkembangan sistem periodik.
2) Untuk memahami beberapa cara penggolongan unsur. Dengan itu, kita bisa
mengidentifikasi perbedaan antara sistem tradisional dan sistem IUPAC.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori atau Hukum Pengelompokkan Unsur


1) Triade Dobereiner
Pada tahun 1817, Johan Wolfgang Dobereiner menemukan adanya
hubungan antara sifat unsur dengan massa atomnya. Menurut dobereiner, tiga unsur
yang memiliki kemiripan sifat dikelompokkan menjadi triade dan jika unsur-unsur
dalam satu triade disusun menurut naiknya massa atom-atomnya. Ternyata massa
atom unsur yang ditengah memiliki massa rata-rata dari dua unsur yang lain.
Contoh:
Unsur: Li Na K
Ar 6,94 22,99 39,10

Ar Na = Ar Li + Ar K
2

= 6,94 + 39,10

= 23,03 = 23

2) Oktaf Newlands
John Newlands pada 1866 menyusun suatu daftar unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya (Ar). Newlands menemukan pengulangan sifat
(sifat yang sama ditemukan kembali) pada setiap unsur kedelapan. Sifat unsur ke-1
secara periodik deitemukan kembali pada unsur ke-8, sifat unsur ke-2 ditemukan
kembali pada unsur ke-9, dan seterusnya.
Newlands menganggapnya sebagai hukum oktaf, karena pengulangan sifat-
sifat unsur tersebut seperti oktaf dalam nada musik, yang berbunyi: jika unsur-unsur
yang ada disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka sifat unsur tersebut akan
berulang setelah unsur kedelapan.
Tabel Daftar Newlands

1H 2L 3Be 4B 5C 6N 7O

8F 9Na 10Mg 11Al 12Si 13P 14S

15Cl 16K 17Ca 18Cr 19Ti 20Mn 21Fe

3) Sistem Periodik Mendeleev


Pada 1869, Dmitri Mendeleev, seorang ahli kimia Rusia, dan Lothar Meyer,
pakar kimia dari Jerman, menyusun daftar unsur yang ada pada prinsipnya
merupakan penyempurnaan dari oktaf Newlands. Mendeleev menyusun unsur-
unsur berdasarkan hubungan sifat kimia dengan massa atomnya. Unsur-unsur
disusun ke arah kanan daftar menurut kenaikan Ar unsur ke arah bawah menurut
persamaan sifat-sifatnya (unsur yang sama sifatnya ditempatkan dalan satu kolom
yang sama vertikal ke bawah).
Daftar unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dlaam satu daftar
vertikal dan terdiri atas 8 kolom disebut golongan. Daftar horizontal (mendatar)
dari unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikam massa atom relatif disebut periode.

Tabel Periodik Mendeleev yang dibuat tahun 1871


I II III IV V VI VII VIII
--- --- --- RH4 RH3 RH2 RH ---
R2O RO R2O3 R2O R2O3 R2O R2O7 RO4
H
1
1
Li Be B C N O F
2
7 9.4 11 12 14 16 19
Na Mg Al Si P S Cl
3
23 24 27.3 28 31 32 35.5
K Ca ? Ti V Cr Mn Fe, Co, Ni, Cu
4
63 40 44 48 51 52 55 56, 59, 59, 63
Cu Zn ? ? As Se Br
5
63 65 68 72 75 78 80
Rb Sr ? Yt Zr Nb Mo ? Ru, Rh, Pd. Ag
6
85 87 88 90 94 96 100 104, 104, 106, 108
Ag Cd In Sn Sb Te I
7
108 112 113 118 122 125 27
Cs Ba ? Di ? Ce
8 ? ? ? ?, ?, ?, ?
133 137 138 140

? ? ? ? ? ? ?
9
? Er ?? La Ta W Os, Ir, Pt, Au
10 ? ? ?
178 180 182 184 195, 197, 198, 199
Au Hg Ti Pb Bi
11 ? ?
199 200 204 207 208
U
12 ? ? ? ? ? ?
240

Beberapa kotak unsur dibiarkan kosong oleh Mendeleev karena kotak kosong
tersebut akan ditempati oleh unsur-unsur yang akan ditemukan berikutnya.
Berdasarkan sistematika keteraturan sifat-sifat (keperiodikan sifat kimia dan fisika)
unsur-unsur di dalam sistem periodik, Mendeleev meramalkan sifat-sifat unsur
yang belum ditemukan itu. Setelah unsur-unsur tersebut ditemukan, ternyata
ramalan Mendeleev banyak yang cocok. Contohnya, scandium (1879), galium
(1875), dan germanium (1886) oleh Mendeleev diberi nama eka boron, eka
aluminium, dan eka silikon.

4) Sistem Periodik Modern


Sistem periodik modern dibuat oleh Henry G. Moseley yang merupakan
penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleev. Sitem periodik modern disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom, bukan pada kenaikan massa atom. Dalam sistem
periodik ini terbagi menjadi dua lajur, yaitu sebagai berikut:
a. Lajur vertikal atau tegak disebut golongan.
b. Lajur horizontal atau mendatar disebut periode.
Golongan dibagi menjadi dua, yaitu golongan utama (A), dimulai dari
golongan IA dan diakhiri VIIIA, dan golongan transisi (B), dimulai golongan IB
sampai golongan VIIIB, diletakkan di antaranya. Dalam golongan transisi terdapat
deret lantanida dan aktanida. Periode dalam sistem periodik modern, terdiri atas
periode 1 sampai 7. Sistem periodik modern digambarkan sebagai berikut:
Tabel diatas menunjukkan bahwa unsur-unsur dengan nomor atom 110-112
dan 114 sudah disintesis baru-baru ini, walaupun unsur-unsur tersebut belum diberi
nama. Unsur-unsur dapat dibagi ke dalam tiga kategori yaitu logam, nonlogam, dan
metaloid. Logam (metal) merupakan penghantar panas dan listrik yang baik,
sedangkan nonlogam (nonmetal) biasanya merupakan penghantar panas dan listrik
yang buruk. Metaloid mempunyai sifat-sifat yang berada di antara logam dan
nonlogam.
Tabel diatas juga menunjukkan bahwa sebagian besar unsur yang telah
dikenal berupa logam; hanya tujuh belas unsur yang merupakan nonlogam, dan
delapan unsur yang merupakan metaloid. Dari kiri ke kanan setiap periode, sifat-
sifat fisik dan kimia unsur berubah secara bertahap dari sifat logam ke sifat
nonlogam. Tabel peridik merupakan alat praktis untuk mencari korelasi antar sifat-
sifat unsur secara sistematik dan dapat membantu kita untuk membuat prediksi-
prediksi yang berhubungan dengan perilaku kimia.
Unsur-unsur sering dikelompokkan berdasarkan nomor golongannya dalam
tabel periodik (Golongan IA, Golongan IIA, dan seterusnya). Tetapi untuk
memudahkan, beberapa golongan unsur mempunyai nama khusus. Unsur-unsur
Golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) disebut logam alkali (alkali tanah), dan
unsur-unsur Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra) disebut logam alkali tanah
(alkaline earth metal). Unsur-unsur dalam Golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) dikenal
sebagai halogen, dan unsur-unsur dalam Golongan VIIIA (He, Ne, Ar, Xe, dan Rn)
disebut gas mulia (noble gas).
2. Cara Penggolongan Unsur
1) Penggolongan Unsur Menurut Cara Tradisional
Sistem penggolongan unsur menurut cara tradisional ini, ada dua golongan
besar yang dikemukakan, yaitu golongan A dan golongan B. Tata cara penentuan
nomor golongan berdasarkan konfigurasi elektron adalah sebagai berikut:
A. Golongan A
Golongan yang terletak di blok s dengan elektron valensinya terletak di
subkulit s dan di blok p dengan elektron valensinya terletak di subkulit p.
Langkah-langkah menetukan nomor golongannya adalah:
a) Menuliskan konfigurasi elektron unsur,
b) Nomor golongan = jumlah elektron valensi.
B. Golongan B
Golongan B terletak di blok d dengan elektron valensinya terletak di
subkulit s dan d, serta di blok f dengan elektron valensinya terletak di subkulit
s dan f. Langkah-langkah dalam menentukan nomor golongannya adalah
sebagai berikut:
a) Di blok d
(1) Menuliskan konfigurasi elektron valensi 9 dan 10 termasuk
golongan VIIIB.
(2) Unsur yang mempunyai elektron valensi 11 termasuk golongan
IB.
(3) Unsur yang mempunyai elektron valensi 12 termasuk golongan
IIB.
b) Di blok f
(1) Menuliskan konfigurasi elektron unsur.
(2) Jika elektron terakhir terletak pada orbital 4f, unsur tersebut
termasuk golongan lantanida, tetapi jika elektron terakhir terletak
di orbital 5f, unsur tersebut termasuk golongan aktinida.
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah hal-hal berikut:
1) Unsur-unsur blok s terdiri atas golongan IA dan IIA.
2) Unsur-unsur blok p terdiri atas golongan IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan
VIIIA.
3) Unsur-unsur blok d terdiri atas golongan IB, IIB, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB,
dan VIIIB.
4) Unsur-unsur blok f terdiri atas golongan lantanida dan golongan aktinida.
2) Penggolongan Unsur Menurut Cara IUPAC
Pada penggolongan unsur dengan cara IUPAC, unsur-unsur dalam sistem
periodik dibagi menjadi 18 golongan. Tidak ada pemisahan antara golongan A dan
golongan B. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini.

Tabel Perbandingan Antara Penggolongan Cara Tradisional Dan Cara


IUPAC
Nomor Golongan
Unsur Konfigurasi Elektron
Unsur Cara Tradisional Cara IUPAC

K 19 [Ar] 4s1 IA 1

20 [Ar] 4s2 IIA 2


Ca

21 [Ar] 4s2 3d1 IIIB 3


Sc

22 [Ar] 4s2 3d2 IVB 4


Ti

23 [Ar] 4s2 3d3 VB 5


V

24 [Ar] 4s2 3d4 VIB 6


Cr

25 [Ar] 4s2 3d5 VIIB 7


Mn

26 [Ar] 4s2 3d6 VIIIB 8


Fe

27 [Ar] 4s2 3d7 VIIIB 9


Co

28 [Ar] 4s2 3d8 VIIIB 10


Ni

29 [Ar] 4s1 3d10 IB 11


Cu

30 [Ar] 4s2 3d10 IIB 12


Zn

Ga 31 [Ar] 4s2 3d10 4p1 IIIA 13


32 [Ar] 4s2 3d10 4p2 IVA 14
Ge

33 [Ar] 4s2 3d10 4p3 VA 15


As

34 [Ar] 4s2 3d10 4p4 VIA 16


Se

35 [Ar] 4s2 3d10 4p5 VIIA 17


Br

36 [Ar] 4s2 3d10 4p6 VIIIA 18


Kr

Penggolongan dengan cara IUPAC memiliki kelemahan. Kelemahannya


adalah agak sulit diterapkan untuk unsur yang memiliki nomor atom kurang dari
19.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pada tahun 1817, Johan Wolfgang Dobereiner mengklasifikasikan tiga unsur
yang memiliki kemiripan sifat ke dalam suatu kelompok yang menjadi triade. Kemudian,
John Newlands pada 1866 menyusun suatu daftar unsur berdasarkan kenaikan massa
atom relatifnya (Ar). Pada 1869, Dmitri Mendeleev dan Lothar Meyer menyusun daftar
dengan unsur-unsur disusun ke arah kanan menurut urutan kenaikan Ar unsur dan ke arah
bawah daftar menurut persamaan sifat-sifatnya (unsur yang sama sifatnya ditempatkan
dalam satu kolom yang sama vertikal ke bawah). Kemudian, terciptalah sistem periodeik
modern yang dibuat oleh Henry G. Moseley sebagai penyempurna dari tabel Periodik
Mendeleev. Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, bukan
pada kenaikan massa atom.
Ada dua cara dalam menggolongkan unsur yakni cara tradisional dan cara IUPAC.
Pada sistem penggolongan tradisional ada dua golongan besar yang dikemukakan, yaitu
golongan A dan B. Sedangkan pada penggolongan unsur dengan cara IUPAC, unsur-
unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan.
2. Saran
Perlu diadakan penelitian kembali mengenai penggolongan unsur menurut IUPAC
pada atom yang mempunyai nomor atom kurang dari 19.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia DasarKonsep-Konsep Inti. Edisi ketiga. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Purnawan, Candra, A.N, Rohmatyah. 2013. KIMIA untuk SMA/MA kelas X. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2015. KIMIA untuk SMA/MA kelas XI. Sidoarjo: Masmedia
Buana Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai