Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Oleh:

Nama : Bagas Aji Santoso

NIM : 201972083

Tugas : Kimia Dasar

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON
2020

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur yang tiada hentinya bagi Tuhan yang telah menolong hamba-
Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan, rahmat dan
karunia-Nya, kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penyusun telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.Tetapi walaupun
demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun
sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Seperti pribahasa “tiada gading yang tak retak”, makalah ini juga tidak sempurna, memiliki
kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu kami mohon untuk saran dan kritiknya yang
membangun.

Atas kesediaan waktunya untuk membaca makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
Ingatlah pepatah “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina”, artinya teruslah berlatih dan
belajar. Jangan mudah menyerah.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................


DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN .....................................................................................................
1. Latar Belakang .................................................................................................
2. Rumusan Masalah ............................................................................................
3. Tujuan ..............................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................................................
1. Teori atau Hukum Pengelompokkan Unsur ....................................................
1) Triade Dobereiner...................................................................................
2) Oktaf Newlands .....................................................................................
3) Sistem Periodik Mendeleev ...................................................................
4) Sistem Periodik Modern ........................................................................
2. Cara Penggolongan Unsur ..............................................................................
1) Penggolongan Unsur Menurut Cara Tradisional ...................................
2) Penggolongan Unsur Menurut Cara IUPAC .........................................

BAB III : PENUTUP ..............................................................................................................


1. Kesimpulan .....................................................................................................
2. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Melalui berbagai eksperimen dan pengamatan sehari-hari, unsur digolongkan ke dalam
beberapa kategori. Penggolongan tersebut ditinjau dari kesamaan sifat, baik sifat-sifat kimia
maupun fisika.
Semakin berkembangnya zaman, banyak ditemukan unsur-unsur baru. Lebih dari
seratus unsur sudah ditemukan. Di antara unsur-unsur tersebut, banyak ditemukan kesamaan
sifat kimia dan fisika. Para ahli mencoba mencari keteraturan sifat-sifat kimia dan fisika
unsur-unsur tersebut menurut pola-pola tertentu.
Pada awalnya, unsur-unsur digolongkan menurut sifat logam dan non logam. Seiring
dengan berkembanganya ilmu pengetahuan, para ahli menggolongkan unsur-unsur dalam
bentuk daftar dengan pola-pola tertentu. Daftar tersebut memuat secara lengkap sifat-sifat urut
berdasarkan letaknya di dalam daftar. Daftar yang paling akhir dikembangkan adalah daftar
unsur-unsur yang disebut sistem periodik unsur. Dengan melihat tempat suatu unsur dalam
daftar sistem periodik ini, anda langsung dapat mengetahui sifat-sifat fisika dan kimianya.
Adapun sistem periodik yang digunakan saat ini adalah sistem periodik modern. Dalam
sistem periodik ini, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan periode. Informasi
tentang elektron valensi dari konfigurasi elektron dapat digunakan untuk menentukan
golongan tempat unsur itu berada. Adapun nomor kulit dapat digunakan untuk menentukan
periode unsur tersebut.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana teori atau hukum tentang pengelompokkan unsur yang dikemukakan
para ahli?
2) Bagaimana cara menggolongkan unsur dalam sistem periodik?
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui teori atau hukum yang dikemukakan para ahli seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan. Dengan itu, maka kita bisa mengetahui
perkembangan sistem periodik.
2) Untuk memahami beberapa cara penggolongan unsur. Dengan itu, kita bisa
mengidentifikasi perbedaan antara sistem tradisional dan sistem IUPAC.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori atau Hukum Pengelompokkan Unsur


1) Triade Dobereiner
Pada tahun 1817,
Johan Wolfgang
Dobereiner menemukan
adanya hubungan antara
sifat unsur dengan massa
atomnya. Menurut
dobereiner, tiga unsur
yang memiliki kemiripan
sifat dikelompokkan
menjadi triade dan jika
unsur-unsur dalam satu
triade disusun menurut
naiknya massa atom-
atomnya. Ternyata massa atom unsur yang ditengah memiliki massa rata-rata dari
dua unsur yang lain.
Contoh:
Unsur: Li Na K
Ar 6,94 22,99 39,10
Ar Na = Ar Li + Ar K
2

= 6,94 + 39,10

= 23,03 = 23

2) Oktaf Newlands

John Newlands pada 1866


menyusun suatu daftar unsur
berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya (Ar). Newlands
menemukan pengulangan sifat (sifat
yang sama ditemukan kembali) pada
setiap unsur kedelapan. Sifat unsur
ke-1 secara periodik deitemukan
kembali pada unsur ke-8, sifat unsur
ke-2 ditemukan kembali pada unsur
ke-9, dan seterusnya.
Newlands menganggapnya sebagai hukum oktaf, karena pengulangan sifat-
sifat unsur tersebut seperti oktaf dalam nada musik, yang berbunyi: jika unsur-
unsur yang ada disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka sifat unsur
tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.
Tabel Daftar Newlands

1 2 3 4 5 6 7
H L Be B C N O
8 9 10 11 12 13 14
F Na Mg Al Si P S
15 16 17 18 19 20 21
Cl K Ca Cr Ti Mn Fe

3) Sistem Periodik Mendeleev

Pada 1869, Dmitri


Mendeleev, seorang ahli
kimia Rusia, dan Lothar
Meyer, pakar kimia dari
Jerman, menyusun daftar
unsur yang ada pada
prinsipnya merupakan
penyempurnaan dari oktaf
Newlands. Mendeleev
menyusun unsur-unsur
berdasarkan hubungan sifat
kimia dengan massa atomnya. Unsur-unsur disusun ke arah kanan daftar menurut
kenaikan Ar unsur ke arah bawah menurut persamaan sifat-sifatnya (unsur yang
sama sifatnya ditempatkan dalan satu kolom yang sama vertikal ke bawah).
Daftar unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dlaam satu daftar
vertikal dan terdiri atas 8 kolom disebut golongan. Daftar horizontal (mendatar)
dari unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikam massa atom relatif disebut
periode.

Tabel Periodik Mendeleev yang dibuat tahun 1871

I II III IV V VI VII VIII


--- --- --- RH4 RH3 RH2 RH ---
R2O RO R2O3 R2O R2O3 R2O R2O7 RO4

1 H
1

2 Li Be B C N O F
7 9.4 11 12 14 16 19
3 Na Mg Al Si P S Cl
23 24 27.3 28 31 32 35.5

4 K Ca ? Ti V Cr Mn Fe, Co, Ni, Cu


63 40 44 48 51 52 55 56, 59, 59, 63

5 Cu Zn ? ? As Se Br
63 65 68 72 75 78 80

6 Rb Sr ? Yt Zr Nb Mo ? Ru, Rh, Pd. Ag


85 87 88 90 94 96 100 104, 104, 106, 108

7 Ag Cd In Sn Sb Te I
108 112 113 118 122 125 27

8 Cs Ba ? Di ? Ce
? ? ? ?, ?, ?, ?
133 137 138 140

9 ? ? ? ? ? ? ?

10 ? Er ?? La Ta W Os, Ir, Pt, Au


? ? ?
178 180 182 184 195, 197, 198, 199

11 Au Hg Ti Pb Bi
? ?
199 200 204 207 208

12 U
? ? ? ? ? ?
240

Beberapa kotak unsur dibiarkan kosong oleh Mendeleev karena kotak


kosong tersebut akan ditempati oleh unsur-unsur yang akan ditemukan berikutnya.
Berdasarkan sistematika keteraturan sifat-sifat (keperiodikan sifat kimia dan
fisika) unsur-unsur di dalam sistem periodik, Mendeleev meramalkan sifat-sifat
unsur yang belum ditemukan itu. Setelah unsur-unsur tersebut ditemukan, ternyata
ramalan Mendeleev banyak yang cocok. Contohnya, scandium (1879), galium
(1875), dan germanium (1886) oleh Mendeleev diberi nama eka boron, eka
aluminium, dan eka silikon.
4) Sistem Periodik Modern

Sistem periodik modern dibuat oleh Henry G. Moseley yang merupakan


penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleev. Sitem periodik modern disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom, bukan pada kenaikan massa atom. Dalam
sistem periodik ini terbagi menjadi dua lajur, yaitu sebagai berikut:
a. Lajur vertikal atau tegak disebut golongan.
b. Lajur horizontal atau mendatar disebut periode.
Golongan dibagi menjadi dua, yaitu golongan utama (A), dimulai dari
golongan IA dan diakhiri VIIIA, dan golongan transisi (B), dimulai golongan IB
sampai golongan VIIIB, diletakkan di antaranya. Dalam golongan transisi terdapat
deret lantanida dan aktanida. Periode dalam sistem periodik modern, terdiri atas
periode 1 sampai 7. Sistem periodik modern digambarkan sebagai berikut:
Tabel diatas menunjukkan bahwa unsur-unsur dengan nomor atom 110-112
dan 114 sudah disintesis baru-baru ini, walaupun unsur-unsur tersebut belum
diberi nama. Unsur-unsur dapat dibagi ke dalam tiga kategori yaitu logam,
nonlogam, dan metaloid. Logam (metal) merupakan penghantar panas dan listrik
yang baik, sedangkan nonlogam (nonmetal) biasanya merupakan penghantar
panas dan listrik yang buruk. Metaloid mempunyai sifat-sifat yang berada di
antara logam dan nonlogam.
Tabel diatas juga menunjukkan bahwa sebagian besar unsur yang telah
dikenal berupa logam; hanya tujuh belas unsur yang merupakan nonlogam, dan
delapan unsur yang merupakan metaloid. Dari kiri ke kanan setiap periode, sifat-
sifat fisik dan kimia unsur berubah secara bertahap dari sifat logam ke sifat
nonlogam. Tabel peridik merupakan alat praktis untuk mencari korelasi antar
sifat-sifat unsur secara sistematik dan dapat membantu kita untuk membuat
prediksi-prediksi yang berhubungan dengan perilaku kimia.
Unsur-unsur sering dikelompokkan berdasarkan nomor golongannya dalam
tabel periodik (Golongan IA, Golongan IIA, dan seterusnya). Tetapi untuk
memudahkan, beberapa golongan unsur mempunyai nama khusus. Unsur-unsur
Golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) disebut logam alkali (alkali tanah), dan
unsur-unsur Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra) disebut logam alkali
tanah (alkaline earth metal). Unsur-unsur dalam Golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At)
dikenal sebagai halogen, dan unsur-unsur dalam Golongan VIIIA (He, Ne, Ar,
Xe, dan Rn) disebut gas mulia (noble gas).
2. Cara Penggolongan Unsur
1) Penggolongan Unsur Menurut Cara Tradisional
Sistem penggolongan unsur menurut cara tradisional ini, ada dua golongan
besar yang dikemukakan, yaitu golongan A dan golongan B. Tata cara penentuan
nomor golongan berdasarkan konfigurasi elektron adalah sebagai berikut:
A. Golongan A
Golongan yang terletak di blok s dengan elektron valensinya terletak
di subkulit s dan di blok p dengan elektron valensinya terletak di subkulit p.
Langkah-langkah menetukan nomor golongannya adalah:
a) Menuliskan konfigurasi elektron unsur,
b) Nomor golongan = jumlah elektron valensi.
B. Golongan B
Golongan B terletak di blok d dengan elektron valensinya terletak di
subkulit s dan d, serta di blok f dengan elektron valensinya terletak di
subkulit s dan f. Langkah-langkah dalam menentukan nomor golongannya
adalah sebagai berikut:
a) Di blok d
(1) Menuliskan konfigurasi elektron valensi 9 dan 10 termasuk
golongan VIIIB.
(2) Unsur yang mempunyai elektron valensi 11 termasuk golongan
IB.
(3) Unsur yang mempunyai elektron valensi 12 termasuk golongan
IIB.
b) Di blok f
(1) Menuliskan konfigurasi elektron unsur.
(2) Jika elektron terakhir terletak pada orbital 4f, unsur tersebut
termasuk golongan lantanida, tetapi jika elektron terakhir
terletak di orbital 5f, unsur tersebut termasuk golongan aktinida.
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah hal-hal berikut:
1) Unsur-unsur blok s terdiri atas golongan IA dan IIA.
2) Unsur-unsur blok p terdiri atas golongan IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan
VIIIA.
3) Unsur-unsur blok d terdiri atas golongan IB, IIB, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB,
dan VIIIB.
4) Unsur-unsur blok f terdiri atas golongan lantanida dan golongan aktinida.
2) Penggolongan Unsur Menurut Cara IUPAC
Pada penggolongan unsur dengan cara IUPAC, unsur-unsur dalam sistem
periodik dibagi menjadi 18 golongan. Tidak ada pemisahan antara golongan A
dan golongan B. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini.

Tabel Perbandingan Antara Penggolongan Cara Tradisional Dan Cara


IUPAC

Golongan
Nomor
Unsur Konfigurasi Elektron
Unsur
Cara Tradisional Cara IUPAC

K 19 [Ar] 4s1 IA 1

Ca 20 [Ar] 4s2 IIA 2

Sc 21 [Ar] 4s2 3d1 IIIB 3

Ti 22 [Ar] 4s2 3d2 IVB 4

V 23 [Ar] 4s2 3d3 VB 5

Cr 24 [Ar] 4s2 3d4 VIB 6

Mn 25 [Ar] 4s2 3d5 VIIB 7

Fe 26 [Ar] 4s2 3d6 VIIIB 8

Co 27 [Ar] 4s2 3d7 VIIIB 9

Ni 28 [Ar] 4s2 3d8 VIIIB 10

Cu 29 [Ar] 4s1 3d10 IB 11

Zn 30 [Ar] 4s2 3d10 IIB 12


Ga 31 [Ar] 4s2 3d10 4p1 IIIA 13

Ge 32 [Ar] 4s2 3d10 4p2 IVA 14

As 33 [Ar] 4s2 3d10 4p3 VA 15

Se 34 [Ar] 4s2 3d10 4p4 VIA 16

Br 35 [Ar] 4s2 3d10 4p5 VIIA 17

Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6 VIIIA 18

Penggolongan dengan cara IUPAC memiliki kelemahan. Kelemahannya


adalah agak sulit diterapkan untuk unsur yang memiliki nomor atom kurang dari
19.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pada tahun 1817, Johan Wolfgang Dobereiner mengklasifikasikan tiga unsur
yang memiliki kemiripan sifat ke dalam suatu kelompok yang menjadi triade.
Kemudian, John Newlands pada 1866 menyusun suatu daftar unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya (Ar). Pada 1869, Dmitri Mendeleev dan Lothar
Meyer menyusun daftar dengan unsur-unsur disusun ke arah kanan menurut urutan
kenaikan Ar unsur dan ke arah bawah daftar menurut persamaan sifat-sifatnya (unsur
yang sama sifatnya ditempatkan dalam satu kolom yang sama vertikal ke bawah).
Kemudian, terciptalah sistem periodeik modern yang dibuat oleh Henry G. Moseley
sebagai penyempurna dari tabel Periodik Mendeleev. Sistem periodik modern disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom, bukan pada kenaikan massa atom.
Ada dua cara dalam menggolongkan unsur yakni cara tradisional dan cara
IUPAC. Pada sistem penggolongan tradisional ada dua golongan besar yang
dikemukakan, yaitu golongan A dan B. Sedangkan pada penggolongan unsur dengan
cara IUPAC, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan.
2. Saran
Perlu diadakan penelitian kembali mengenai penggolongan unsur menurut IUPAC
pada atom yang mempunyai nomor atom kurang dari 19.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia DasarKonsep-Konsep Inti. Edisi ketiga. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Purnawan, Candra, A.N, Rohmatyah. 2013. KIMIA untuk SMA/MA kelas X. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2015. KIMIA untuk SMA/MA kelas XI. Sidoarjo: Masmedia
Buana Pustaka.

Scribd.(2017, 12 nov).Perkembangan sistem periodik unsur.Diakses pada 02 November 2020


dari https://id.scribd.com/document/364183817/Makalah-Perkembangan-Sistem-Periodik-
Modern

Anda mungkin juga menyukai