Alhamdulillah, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"FISIKA ATOM, INTI ATOM, dan RADIOAKTIVITAS" sebagai salah satu tugas mata
pelajaran Fisika.
Tiada gading yang tak retak, maka dari itu penulis menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena keterbatasan data dan
pengetahuan penulis serta waktu yang ada. Oleh karena itu dengan rendah hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari kalangan pembimbing untuk
kesempurnaan makalah ini Dan penulis berharap melalui makalah ini dapat memberikan
inspirasi bagi siswa untuk lebih giat belajar dan mengukir prestasi. Terlepas dari semua itu.
ucapan "terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
limu pengetahuan dan teknologi (Iptek) terus dikembangkan den dimanfaatkan
dalam apaya memenuhi kebutuhan dasar manusia, memperpanjang harapan hidup dan
menstimulasi peningkatan kualitas hidup. Dalam pemanfatan iptek untuk berbagai tujuan
selalu ditimbulkan sisa proses limbah, karena efisiensi tidak pernah mencapai 100%
Demikian juga dalam pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan iptek nuklir selalu akan
ditimbulkan limbah radioaktif sebagai sisa proses Limbah radioaktif yang ditimbulkan harus
dikelola dengan baik dan tepat agar tidak mencemari lingkungan, karena pada gilirannya
berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat. Berdasarkan pengalaman di Amerika Senkat,
ditunjukkan bahwa pembersihan lingkungan (clean up) akibat terjadinya pencemaran oleh
limbah radioaktif membutuhkan biaya 10 sampai 100 kali lebih besar dibandingkan bila biaya
pengelolaan limbah tersebut secara baik. Uraian ini diharapkan dapat memberikan Informasi
seimbang kepada anggota masyarakat.
B.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dinumuskan permasalahan
sebagai berikut "Bagaimana mengaplikasikan pengetahuan tentang fisika atom, inti atom dan
radioaktivitas terhadap penanganan bahaya limbah radioaktif."
C.Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi dan memberikan gambaran tentang fisika atom, inti atom dan
radioaktivitas
2. Untuk mengetahui penanganan bahaya limbah radioaktif secara benar
D.Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan
Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi
permasalahan penanganan bahaya limbah radioaktif dengan mengetahui cara pengaplikasian
pengetahuan tentang fisika atom, inti atom dan radioaktivitas dengan mengacu pada literatur-
literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan pengetahuan.
BAB II
KAJIAN TEORI
STRUKTUR ATOM
1.Teori Atom Dalton
John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan teorinya sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
c. Sifat unsur memiliki sifat yang sama dengan sifat atom penyusunnya.
d. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat bersenyawa
membentuk molekul, dengan jumlah massa sebelum dan sesudah. persenyawaan adalah
sama.
e. Dalam suatu senyawa, atom-atom setiap unsur bergabung dengan perbandingan tertentu
dan sederhana (misalnya: atom C dan atom O membentuk CO dan CO2), Kolemahan teori
Dalton adalah:
a. Ternyata alom masih dapat dibagi lagi seperti proton, neutron dan electron
b. Tidak dapat menjelaskan sifat kelistrikan pada atom.
2. Teori Thomson
Dalam percobaannya menggunakan tabung sinar katoda, menunjukkan bahwa
partikel sinar katoda jauh lebih ringan dari pada atom. Partikel ini oleh Thomson dinamakan
electron. Dengan tabung sinar katoda ini, Thomson dapat menentukan horga perbandingan
muatan electron dengan massa electron. Pada tahun 1904, J.J. Thomson mengemukakan
model atomanya sebagai berikut: "Atom berbentuk bola dan bermuatan positif yang tersebar
merata ke seluruh bagian atom dan dinetralkan oleh electron yang melekat pada
permukaannya". Model atom Thomson ini dikenal sebagai model roti kismis.
3. Teori Emst Rutherford
Rutherford melakukan percobaannya dengan menembakkan partikel a ke arah
lempeng emas, sehingga dapat menyimpulkan: Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi oleh elektron yang berputar pada lintasan-lintasan tertentu (seperti
susunan tala surya)
4. Teori Nels Bohr
Berdasarkan model atom Rutherford dan teori kuantum, Neils Bohr mengemukakan
teorinya.
1. Elektron hanya dapat mengelilingi ins atom metatui intasan intasan tenantu saja, tanpa
membebaskan enegg. Masing-masing lintasan hanya dapat titului elektron yang memiliki
momentum anguler kelipatan bulat dari 1/2 m, ve.h2
2. Elektron akan mengalami eksitası (pindah ke lintasan yang lebih tinggi) at ionisasi jika
menyerap energi, dan transisi ke lintasan yang lebih rendah jika mermancarkan energy to
foton, Jan-jari tintasan elektron:
DIFRAKSI SINAR-X
Jika seberkas sinar-X datang pada kristal, maka sinar-sinar yang dipantulkan akan
saling memperkuat (interferensi konstruktif). Dalam hal ini berlaku Persamaan Bragg yaitu:
Ma-2d sin 0
M-1.2.3... orde difraksi
a-panjang gelombang sinar X
d-sudut antara sinar datang dengan permukaan Kristal
PITA ENERGI
Teori pita energi dapat menerangkan sifat konduksi listrik suatu bahan. Pita energi
terdiri atas dua jenis yaitu:
1. Pita valensi (terisi penuh oleh 2N elektron di mana N adalah jumlah atom suatu bahan)
2. 2 Pita konduksi (terisi sebagian elektron atou kosong) Di antara pita valensi dan pita
konduksi terdapat celah energi yang layak tidak boleh terisi elektron.
G. Semikonduktor
Hambatan jenis (kebalikan dari konduktivitas listrik) suatu bahan dapat
dikelompokkan menjadi
1. Konduktor (1040m)
Hubungan hambatan jenis (o) terhadap suhu Pada bahan semikonduktor, hole
(kekosongan) den elektron berfungsi sebagai pembawa muatan listrik (pengantar
arus) Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum dısısıpkan atom stom Lain
(atom pengotori. Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan
sedikit ketidakmurnian (doping) Akibat doping ini maka hambatan jenis semikonduktor
mengalami penurunan, Semikonduktor jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu semikonduktor
tipe-P (pembawa muatan hole) dan tipe-N (pembawa muatan elektron). Komponen
semikonduktor:
1. Dioda, dapat berfungsi sebagai penyearah arus, stabilisasi tegangan dan detektor
2. Transistor, dapat berfungsi sebagai penguat arus/tegangan dan saklar. Transutor terdiri dari
dua jenis yaitu PNP dan NPN
BAB III
PENYAJIAN DATA. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
A. KESIMPULAN
Keselamatan radiasi lingkungan datam pengelolaan limbah radioaktif diupayakan
melalui Pembatasan penerimaan dosis. Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditolerir dapat diterima
oleh anggota masyarakat sebesar 1,0 mSv per tahun. NBD untuk anggota masyrakat ini relatif
lebih kecil dari yang diterima rata-rata dari radiasi alam (2.4 mSv per tahun). Penerimaan
dosis oleh anggota masyarakat dari kegiatan pembuangan efluen radioaktif ke atmosfer dan
ke badan-air, serta dari disposal limbah dibutasai maksimal. sebesar 0.3 mSv per tahun
Besarnya dosis pembatas ini, mempunyai potensi kemungkinan terjadinya efek somatik
sebesar 3.3 x 10-6, sesuai dengan standar de minimus, nilai risiko mi termasuk dapat
diabaikan. Pemantauan lingkungan merupakan. ketentuan yang diberlakukan, sehingga bila
terjadi kecenderungan peningkatan penerimaan dosis oleh penduduk di sekitar fasilitas nuklir
dapat secara dini diketahui, sehingga kegiatan nuklir dapat dihentikan segera, dengan
demikian kerugian terhadap masyarakat dan lingkungan dapat diminimalisis serendah-
rendahnya. Pengelolaan limbah radioaktif tingkat rendah (LTR) dan sedang (LTS) telah
mapan (proven) baik secara teknologi maupun keselamatan, dan telah diimplemetasikan
secara komersial. Teknologi pengolahan limbah radioaktif ini telah diadopsi dan
dumplementasikan di Indonesia (Batan) dalam mengelola LTR dan LTS baik yang dihasilkan
dari kegiatan Batan maupun dari kegiatan Non- Batan (industri, rumah sakit, penelitaian dan
lain-lainhya). Pengelolaun limbah radioaktif tingkat tinggi (LTT) di negara-negara industri
nuklir selain berbeda, juga masih berubah-ubah. Sebagian memilih daur tertutup (memilih
opsi olah- ulang) dan sebagian lainnya memilih daur terbuka (memilih opsi disposal).
Indonesia memilih daur terbuka, limbah BBN bekas yang awalnya dipasok dari luar Negeri,
direeksport kembali ke negara asal. Sementara LTT yang ditimbulkan dan Lithang disimpan
di ISSFE yang berada dalam kawasan nuklir, sehingga aman dan terkendali. Kecenderungan
pembangunan fasilitas disposal yang terjadi di negara-negara indextri nuklir dalam
mengantisipasi moto "NYMBY" adalah di kawasan nuklir yang telah ada. Penerimaan
masyarakat
terhadap pemanfaatan iptek nuklit sangat dipengaruhi oleh keamanan dan keselamatan
pengelolaan limbah radioaktif. Dalam permasalahan ini, umumnya negara-negara industri
nuklir melakukan pendekatan secara teknis, namun pendekatan secara sosial masih kurang.
B. SARAN
Penanganan masalah radioaktif adalah sebuah tindakan yang harus dilakukan secara berhati-
hati oleh pemerintah. Diantara langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah:
1. Pemilihan lokasi disposal yang tepat.
2. Pengkajian keselamatan lingkungan.
3. Verifikasi kelayakan pengawasan pembuangan efluen ke lingkungan
4. Malakukan koreksi terhadap kesahihan perhitungan batas konsentrasi tiap jenis
radionuklida yang diperkenankan terdapat dalam efluen
5. Memberikan jaminan pembuktian kepada Badan Pengawas dan masyarakat bahwa dampak
radiologi yang ditimbulkan dalam batasan yang diizinkan diperkenankan.
6. Program pemantauan yang diturunkan dari hasil studi Amdal.