Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA INTI

PARTIKEL PENYUSUN INTI, JARI-JARI INTI, MASSA INTI DAN


ENERGI IKAT INTI

Dosen Pengampu : Jamiatul Khairunnisa Putri, M.Pd

Disusun Oleh :

1) Sri Tanjung (1910209002)


2) Aknes Febriani (1910209008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “Partikel Penyusun Inti, Jari-Jari Inti, Massa Inti dan Energi Ikat Inti”
diharapkan makalah ini juga dapat menambah wawasan maupun ilmu bagi teman-
teman dan para pembaca.

Penyusun berharap agar makalah ini dapat digunakan dengan sebaik


mungkin. Kesempurnaan hanya milik Allah. Maka penyusun sadar bahwa materi
yang ada didalam makalah ini belum sepenuhnya sesuai dengan harapan pembaca,
namun penyusun sudah berusaha sebaik mungkin. Jadi dengan demikian kritik
dan sarannya penyusun harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Atas
perhatian para pembaca sekalian Penyusun ucapkan terimakasih.

Palembang, 28 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah atom berasal dari bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat di
potong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama
kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke 19 dan
awal abad ke 20. Para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-
komponen sub atom di dalam atom, hal ini membuktikan bahwa atom,
tidaklah dapat dibagi-bagi.
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-
sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari
proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Pada tahun
1913 Neils Bohn pertama kali mengajukan teori kuantum untuk atom
hydrogen. Model ini merupakan transisi antrara model mekanika klasik dan
mekanika gelombang, karena pada prinsip fisika klasik pada sesuai dengan
kemantapan hidrogen atom yang teramati.
Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford.
Untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford. Bohr mengeluarkan
empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit
disekeliling inti. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan
positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti
atom oleh gaya elektromagnetik.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, pada makalah ini akan
membahas mengenai Partikel Penyusun Inti Atom, Jari-Jari Inti Atom, Massa
Inti dan Energi Ikat Inti.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana memahami partikel pemyusun inti atom?
2. Bagaimana cara menghitung jari-jari dan mass inti atom?
3. Bagaimana cara menghitung energi ikat yang dimiliki inti atom?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang terdapat di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami partikel pemyusun inti atom
2. Menghitung jari-jari dan mass inti atom
3. Menghitung energi ikat yang dimiliki inti atom
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Partikel Penyusun Inti Atom


Pusat dari atom disebut inti atom atau nukleus. Ukuran inti atom jauh
lebih kecil dari ukuran atom itu sendiri. Percobaan hamburan Rutherford
merupakan bukti pertama bahwa inti atom mempunyai ukuran yang
berhingga. Rutherford menyelidiki ukuran inti atom berdasarkan hamburan
partikel alpha (α) dan menetapkan bahwa jari-jari inti sekitar 5 × 10-15 m.
Percobaan hamburan Rutherford diketahui bahwa apabila sebuah partikel
alpha (α) mendekati sebuah inti atom dari luar atom, maka partikel tersebut
pada mulanya mengalami gaya Coulomb. Akan tetapi pada saat mendekat
dengan jarak yang cukup dekat, partikel alpha (α) mengalami gaya lain,
yakni gaya tarik inti disamping gaya Coulomb tadi. Dalam percobaannya
digunakan partikel alpha dengan energi kinetik yang sangat tinggi (7,7 Mev)
sehingga mampu mendekati inti atom dengan jarak yang cukup dekat
(Baharuddin, 1988). Sistem penentuan jari-jari inti atom ditunjukkan Gambar
1. Jari-jari inti atom didefinisikan sebagai jarak (R) yang mana pengaruh
gaya coulomb dan gaya inti dianggap sama.

Gambar 1. Potensial Coulomb dan potensial gaya inti yang


digunakan untuk mendefinisikan jari-jari R.
Semua inti atom tersusun dari dua jenis partikel, yakni proton
yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Kedua partikel
disebut juga sebagai nukleon, proton memiliki massa sebesar mp
= 1,0072766 u = 1,6725 × 10-27 kg. Pada tahun 1932, James Chadwick
berhasil memperlihatkan keberadaan neutron dalam percobaanya dengan
menembak berilium dengan partikel alpha. Menurutnya radiasi yang
dipancarkan dari percobaan itu terdiri dari partikel netral yang massanya
hampir sama dengan proton. Kenetralan inilah yang menyebabkan
namanya menjadi neutron dan mempunyai kemampuan untuk menembus
bahan timbal dengan mudah. Hingga Chadwick menyimpulkan bahwa
massa neutron mn ≈ mp , yang massanya mn = 1,0086654 u = 1,6748 × 10-27
kg
2.1.1 Elektron
Elektron ditemukan oleh JJ Thomson pada tahun 1897,
suatu elektron merupakan partikel subatomic yang ringan dan
terikat pada inti dengan gaya tarik menarik diantara elektron
negatif dan proton yang bermuatan positif. Elektron akan
memainkan peranan yang penting dalam banyak fenomena fisik,
misalnya magnet dan konduktivitas termal serta listrik. Besar
muatan atom dalam elektron ditemukan Robert Andrew Milikan
pada tahun 1908, melalui proses percobaan dengan tetes minyak
milikan.
2.1.2 Neutron
James Chadwick telah menemukan bahwa neutron terletak
pada inti. Neutron terdiri dari partikel fundamental yang disebut
sebagai quark. Quark akan membawa nilai pecahan muatan dan
karenanya akan menentukan muatan partikel. Hasil eksperimen
Rutherford pada penelitian penembakan lempengan emas,
menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi elektron muatan negatif. Hal ini yang
menyebabkan atom bersifat netral. Massa proton yang ada didalam
inti atom tidak seimbang dengan massa inti atom. Dapat diprediksi
bahwa ada partikel yang lain didalam atom, penembakan partikel
alfa pada inti atom berilium dihasilkan oleh radiasi partikel yang
mempunyai daya.
2.1.3 Proton
Jumlah proton yang berada dalam inti atom disebut nomor
atom unsur. Masa atom yang bekosentrasi pada inti yang terdiri
dari neutron dan proton. Massa neutron dan proton hampir sama,
tetapi proton 1.836 kali lebih berat jika dibandingkan dengan
elektron. Muatan positif diantara proton akan menyebabkan saling
tolak. Pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah membuktikan
tentang keberadaan proton melalui percobaan tabung crookes
yang telah di modifikasi. Hasil percobaan telah membuktikan
bahwa ketika terbentuk elektron menuju anode, maka terbentuk
juga sinar positif menuju arah yang berlawanan melewati lubang
pada katode. Gas hidrogen menghasilkan sinar yang menghasilkan
sianr yang bermuatan positif yang kecil baik muatan ataupun
masanya, sehingga partikel seperti ini disebut sebagai proton.
Massa proton yaitu 1 satuan massa atom. Muatan proton yaitu +1.
2.1.4 Inti Atom
Ketika telah ditemukan penemuan elektron dan proton, Ernest
Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis
emas. Apabila atom terdiri dari tiga partikel bermuatan negatif
dan positif, seharusnya sinar alfa yang di tembakkan menembus
lempeng sehingga muncul istilah inti atom.
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford yang dibantu Ernest
Marsden dan setiap inti nuklida memiliki simbol kimia yang
berbeda lambang dari unsur adalah
A
Z X

Dimana:

X = lambang unsur

Z = nomor atom = jumlah proton (p)

A = bilangan massa = jumlah proton dan neutron (p+n)

Terdapat beberapa nuklida yang mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu:


a.Isotop mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda.
Contohnya, Hidrogen, Helium, Karbon, Nitrogen dan Oksigen.
b. Isoton yaitu nuklida-nuklida yang mempunyai nomor massa berbeda tetapi
memiliki jumlah neutron yang sama. Contoh, Hidrogen dan Helium,
Kalium dan Kalsium, Nitrogenda dan Karbon.
c.Isobar yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa sama tetapi
nomor atom berbeda. Contoh, Karbon dan Nitrogen, Natrium dam
Magnesium.
d. Isotop-isotop yaitu unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia tetapi sifat-
sifat fisika berbeda.

2.2 Jari-Jari Inti Atom


Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan
100.000 lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 90% dari massa sehingga
kepadatan masa inti snagat tinggi inti atom memiliki semacam stuktur
internal seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit satu sama lain.
Sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa magnetik nuklir.
Namun percobaan menunjukkan inti sangat mirip dengan bola dan elipsoid
kompak 10-15 meter (1 fm), yang tampaknya kepadatan yang konstan tentu
radius ini sangat bervariasi dengan jumlah proton dan neutron. Inti atom
yang lebih berat dsn partikel agak lebih besar. Inti atom terdiri dari proton-
proton dan neutron-neutron. Jari-jari inti atom bergantung pada nomor
massa A dan secara pendekatan diberikan oleh:

1
R = R0. A
3

Dimana:
R = jari – jari inti atom
A = nomor massa atom
R0 = 1,2 X 105 M (fermi)

Eksperimen hamburan Rutherford bukti pertama bahwa inti


mempunyai ukuran berhingga. Kita dapat belajar mengenai ukuran dan
struktur inti dengan eksperimen hamburan- Dengan menggunakan sinar masuk
yang terdiri elektron-elektron berenergi tinggi (H+ 200 MeV) sehingga
panjang gelombang de Broglie-nya akan cukup kecil supaya elektron-elektron
bertindak sebagai bendabenda kecil inti yang sensitif untuk menyelidiki
struktur inti.
Eksperimen sesungguhnya untuk menentukan ukuran inti telah
memakai elektron berenergi beberapa ratus MeV sanpd 1 GeV(1 GeV = 10@
MeV = 10 eV) dan neutron dengan energi 20MeV ke atas. Dalam setiap kasus
secara umum didapatkan volume sebuah inti berbanding lurus dengan
banyaknya nukleon yang dikandungnya(nomor massanya A). Hal ini
memperlihatkan bahwa kerapatan nukleon hampir sama dalam bagian-bagian
inti.
Jika jari-jari inti adatah R, volumenya iatan laR3, sehingga
Rrberbanding lurus dengan A. Hubungan dri lika dinyatakp2 dalam hubungan
kebalikannya maka R = RnAl3 dengan Ro ialah Ro *l,2Xl0 15rz (Arthur
Beiser dalam Fisika Modem, 1999). Tanda Ro dalam tanda kira-kira karena
inti tidak mempunyai batas yang taiam. Namun harga R dapat mewakili
ukuran inti atom secara efektif. Inti begitu kecil sehingga satuan paniang yang
lebih memadai untuk memperkirakannya adalah femtometer(fm) dengan
1O'tsAngslrom- Femtomeley disebut juga dengan Fermi. ladi dapat ditulis R *
l,2A/t /- *t l( jarijari inti. Dari rumus, ini didapat jari- jari inti 'jC ialah R -
l,2x(12)/3 fm x 2,7 .fm . Jari-iari inti '!] eg itan s,z t^ dan inti liU ialah 7,4 fm.
Contoh soal : Cari kerapatan inti rjC
Penyelesaian: Massa atomic 'jC iuUfr 12,0 u. Dengan mengabaikan massa
dan energi ikat enam elektron, maka kerapatan nuklirnya D= - =
=l2,Mx(l.66xlo-:7 kqlu =2.4xtot7 ke/ml.

2.3 Massa Inti


Massa atom dapat diukur dengan presisi yang tinggi dengan
menggunakan spektrometer massa modern dan teknik reaksi inti. Massa
seperti ini diukur dalam satuan massa atomic terpadu (u) sehingga massa
adalah 12 u. Hubungan satuan ini dengan massa standar SI.
Perhatikan bahwa nomor massa(A) mengidentifikasikan sebuah inti,
karena nomor ini sama dengan massa inti atom tersebut yang dibulatkan
kebilangan bulat terdekat. Nomor massa inti adalah 137, inti ini mengandung
55 proton dan 82 neutron, massa atomnya 136,90707 u yang dibulatkan
secara numeris menladi 137. Pada fisika inti perubahan-perubahan energi per
peristiwa pada umumnya sangat besar sehingga relasi massa.energi Einstdn
yang terkenal dqlgan E=Lt c2 berlaku (Halliday-Resnik dalam Fisika
Modern, 1986). Ekivalensi energi dari 1 satuan massa atom adalah : E =
Nnc2 - (t,66xt04'tgx-3,0oxto8 z/s)' =93tMev l,60xl0-" J / MeV ini berarti kita
dapat menuliskan c'l sebagai 931 MeV/u dan akan mudah untuk menentukan
ekivalensi energi dalam MeV dari sembarang massa atau selisih massa dalam
u atau sebaliknya.

2.4 Energi Ikat Atom


Jika dibandingkan massa inti suatu atom dengan massa nukleon
penyusunnya temyata massa inti lebih kecil. Sehingga dapat dikatakan pada
penyusunan inti dari partikel/nukleon penyusunnya ada massa yang hilang,
massa yang hilang berubah menjadi energi ikat inti berarti energi ikat setara
dengan massa yang lenyap pada penyusunan inti dari partikel penyusunnya.
Untuk menceraikan inti menjadi partikel penyrsunnya diperlukan energi
yang sama dengan energi ikat inti. Energi ikat inti dapat dihitung dengan
rumus.

BE =(Zmp+ Nm,- Mz/X)c2

Energi ikat inti atom merupakan jumlah energi yang harus diberikan
untuk memecahkan inti menjadi proton dan neutron. Dengan kata lain,
energi inti menggambarkan energi yang diperlukan untuk melepas ikatan
proton dan neutron menjadi terpisah.
Rumus satuan lambang energi ikat inti atom, besarnya energi ikat inti
dapat dihitung dengan rumus persamaan berikut:
∆ E=∆ m c2

Dimana: ∆ m = massa defek (kg)

C = 3.0 x 108 m/s cepat rambat gelombang cahaya

∆ E = energi ikat inti (Joule)

Energi ikat sebuah inti adalah energi yang diperlukan untuk


memecahkan inti atom menjadi nukleon-nukleon penyusunnya (neutron
dan proton). Hal ini terbukti dalam percobaan C.F. von Weizsacker dengan
tetesan cairan (liquid drop). Pada tahun 1935, Weizsacker mengemukakan
bahwa sifat-sifat inti yang terkait dengan ukuran geometris, massa dan
energi ikatnya mirip dengan sebuah tetes cairan (liquid drop). Pada tetesan
cairan, kerapatannya konstan dan energi ikatnya berbanding lurus dengan
massa atau jumlah partikel yang membentuk tetesan.

ntp= massa proton dalam kgm

m, = massa neutron dalam kgm

M,= massa nti ! X

c = kelajuan cahaya dalam hampa = 3xlyEmldet

BE - Bintling Energy = energi ikat dalam Joule Karena tabel massa inti
tidak ada maka rumus BE perlu diubah dalarn bentuk massa atom yang
dapat dicari dalam tabel massa atom, sehingga rumus BE diubah meniadi :

BE =V@p+m")+ Nm,-(M,ix +Zn,1l')

BE =(Zn.lH + Nm,- M.lX)c'z

Jika massa neutron, massa atom dinyatakan dalam sma, maka rumus BE
dapat diubah dalam bentuk :

BE =(Zn"lH + Nm,-M"lX)g3tMel/
Hal ini disebabkan massa sebesar sma setara dengan energi 931
MeV. Konversi satuan massa dalam kgm meniadi sma dan sebaliknya

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, partikel penyusun inti atom
terbagi menjadi proton, elektron dan neutron. Energi ikat pada atom adalah
energi yang dibutukan untuk memecahkan inti menjadi partikel – partikel
yang menyusunnya.

3.2 Saran
Kami merasa pada makalah kami banyak kekurangan, karena kurangnya
reerensi dan pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar
kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Demikian makalah ini kami buat untuk menambah pengetahuan dan


informasi yang benar, guna mendapatkan apresiasi yang bisa digunakan
untuk perbaikan demi kepentingan bersama, sekian dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Baizer Arthur. Konsep Fisika Modern.Jakarta:Erlangga

Muslim dan Zahara M, 1997. Pengantar Fisika Inti. Yogyakarta: FMIPA UGM

http://akbartriana.students-blog.undip.ac.id/2010/10/07/model-inti-model-kulit/

http://physic.center07.students-blog.undip.ac.id/2010/10/04/tugas-fisika-nuklir-2-
jelaskan-model-tetes-cairan-untuk-menerangkan-inti-atom/

Anda mungkin juga menyukai