Anda di halaman 1dari 30

INTI ATOM

DAN RADIOAKTIVITAS

DISUSUN OLEH :
1. MOH. RESKI
2. PUTRI ASMARANI
3. SUCI MAHARANI DEWI
PETA KONSEP

1 TEORI ATOM

STRUKTUR INTI, DEFEK MASSA , DAN


2
ENERGI IKAT

3 RADIOAKTIVITAS

4 REAKSI INTI
TEORI ATOM

Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu


”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”. Konsep
dasar atom pertama kali dikemukakan oleh
Democritus (orang Yunani)pada awal abad ke-4
Sebelum Masehi.
1. Model Teori Atom John Dalton
Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai
berikut:
 Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah
tidak dapat dibagi lagi.
 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil,
suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda
untuk unsur yang berbeda.
 Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air
terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
 Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan
atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
2. Model Teori Atom JJ. Thomson
3. Model Atom Rutherford
Rutherford membuat kesimpulan bahwa :

 Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua


partikel alfa diteruskan
 Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu
lapisanatom-atom emas, maka d idalam atom emas
terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
 Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu
inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel
alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan
ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada
ukuran atom keseluruhan.
4. Model Atom Niels Bohr

1. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif


dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif di dalam suatu lintasan.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke
yang lain dengan menyerap atau memancarkan
energi sehingga energi elektron atom itu tidak
akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke
lintasan yang lebih tinggi, elektron akan
menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang
lebih rendah, elektron akan memancarkan
energi.
3. Kedudukan elektron-elektron pada tingkat-
tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit
elektron
STRUKTUR INTI, DEFEK MASSA, ENERGI
IKAT

Konsep adanya inti atom pertama kali dinyatakan oleh


Rutherford dari hasil serangkaian eksperimennya untuk
menguji model atom yang dikemukakan oleh Thomson
dengan percobaan yang terkenal dengan nama
hamburan Rutherford
1. Struktur Inti

Inti atom merupakan partikel yang memiliki massa dan  bermuatan positif.
Struktur inti terdiri atas proton dan neutron yang disebut nukleon. Proton
bermuatan positif, sedangkan neutron tidak bermuatan
Semua atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah proton dan neutron yang
dikandungnya. Secara umum, sebuah inti atom dinotasikan/ dilambangkan
dengan:

Keterangan:
X : nama atom atau unsur
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah proton + jumlah elektron
n = A-Z = jumlah neutron
Jumlah neutron dalam suatu atom sama dengan selisih antara nomor
massa A dan nomor atom Z. Sebuah atom memiliki tiga komponen dasar
yang sangat penting, yaitu elektron, proton, dan neutron. Berikut adalah
video tutorial untuk menentukan jumlah proton, neutron, dan elektron.
2. Defek massa dan Energi ikat

Pengertian Massa Defek 


inti tersusun dari proton dan neutron, sehingga massa inti adalah jumlah massa
proton dan massa neutron. Namun, massa inti selalu lebih kecil dari pada massa
neutron. Jadi ada selisih antara massa neutron dengan massa inti. Selisih ini disebut
dengan massa defek. Massa defek ini berubah menjadi energi yang mengikat inti. 
Energi ini disebut energi ikat inti.

Jika massa proton mp dan massa neutron mn maka jumlah total massa proton dan
massa neutron (atau massa nucleon) adalah:

Z . mp + (A – Z) . mn.
Dan jika massa inti atom adalah m, maka massa defeknya
dapat dihitung berdasarkan formulasi rumus berikut.

Δm = Z . mp + (A – Z) . mn. – m
Pengertian Gaya Ikat 

Energi ikat inti inti (atau binding energy) merupakan jumlah energi yang
harus diberikan untuk memecahkan inti menjadi proton dan neutron.
Dengan kata lain, Energi inti menggambarkan energi yang diperlukan
untuk melepas ikatan proton dan neutron menjadi terpisah. Besarnya
Energi ikat inti dapat dihitung dengan rumus persamaan berikut:

E =Δm c2
Keterangan :

Δm = massa defek, kg
c = 3.0 x 108 m/s merupakan cepat rambat
gelombang cahaya,
E = energi ikat inti, joule
Jika massa defek dinytakan dalam satuan sma, maka energi ikat inti
menjadi seperti berikut:

E = Δm 931,5 MeV

ika Energi ikat inti dibagi dengan nomor massa atom A, maka
energi ini menjadi energi ikat rata- rata setiap nucleon dan
dinyatakan dengan persamaan berikut :

Eo = E/A
Radioaktivitas

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk


memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti
tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif. Besarnya
radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta
peluruhan (l), yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t ½).
1. Sejarah penemuan radioaktif

Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun


1896. Becquerel menamakan radiasi dengan uranium. Dua
tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium
dengan menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie,
yaitu pengukur listrik piezo (lempengan kristal yang
biasanya digunakan untuk pengukuran arus listrik lemah),
dan Marie Curie berhasil membuktikan bahwa kekuatan
radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar uranium
yang dikandung dalam campuran senyawa uranium.
Disamping itu, Marie Curie juga menemukan bahwa
peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu
atau tekanan, dan radiasi uranium dipancarkan secara
spontan dan terus menerus tanpa bisa dikendalikan. Marie
Curie juga meneliti campuran senyawa lain, dan
menemukan bahwa campuran senyawa thorium juga
memancarkan radiasi yang sama dengan campuran
senyawa uranium, dan sifat pemancaran radiasi seperti ini
diberi nama radioaktivitas.
Pada tahun 1898, ia menemukan unsur baru yang sifatnya mirip dengan
bismut. Unsur baru ini dinamakan polonium diambil dari nama negara
asal Marie Curie, yaitu Polandia. Setelah itu H. Becquerel dan Marie
Curie melanjutkan penelitiannya dengan menganalisis pitch blend (bijih
uranium). Mereka berpendapat bahwa di dalam pitch blend terdapat
unsur yang radioaktivitasnya lebih kuat daripada uranium atau polonium.
Pada tahun yang sama mereka mengumumkan bahwa ada unsur
radioaktif yang sifatnya mirip dengan barium. Unsur baru ini dinamakan
radium (Ra), yang artinya benda yang memancarkan radiasi. Detail dari
penemuan ini dapat dilihat pada pokok bahasan tentang Penemuan
Radioaktivitas Alam.
2. Sinar-sinar Radioaktif

a.Sinar alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel
sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa
4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat
radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar
1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya
tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar
radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan
tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh
selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya
ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan
itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi.
Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah
menjadi atom helium  .
Sinar beta ( ß )

Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar


beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom.
Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena
sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga
dinyatakan dengan notasi  . Energi sinar beta sangat bervariasi,
mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya
pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat
menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat
menembus kulit.
Sinar gamma (γ )

Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak


bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi  .
Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat
radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron.
Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik
3. Peluruhan Radioaktif

Aktivitas radioaktif

Aktivitas pancaran zat radioaktof adalah banyaknya inti


atom zat radioaktif yang meluruh setiap satuan waktu.
Laju peluruhan inti radioaktif ini  disebut sebagai aktivitas
radioaktif yang besarnya dapat dirumuskan seperti berikut.

A=λN

Keterangan
λ = konstatnta peluruhan
N = jumlah partikel
Hukum peluruhan Radioaktif

Peluruhan radioaktif ialah sebuah proses yang terjadi


pada isotop unsur yang tidak stabil untuk membentuk
kestabilan baru dengan melepaskan emisi partikel

N = N0 e–λt

Keterangan:
N = jumlah partikel sisa yang belum
meluruh
N0 =jumlah partikel awal atau mula
mula
t = selang waktu peluruhan.
Waktu paruh

Waktu paruh merupakan waktu yang diperlukan


unsur untuk meluruh hingga tersisa setengahnya.

Persamaan untuk menentukan waktu paruh


Sesuai definisi, ketika t = T= waktu paruh, maka N = ½
No, sehingga menurut persamaan hukum peluruhan
diperoleh bahwa:
½ No    = Noe-λT
½         = e-λT
ln ½     = ln e-λT
ln ½     = - λT
0,693   = λT,    dengan demikian:

Dalam kaitannya dengan waktu paruh, jumlah inti yang tersisa pada waktu t
dapat ditulis sebagai berikut.
Reaksi Inti
Hukum-hukum yang berlaku pada Reaksi inti adalah:

hukum kekekalan momentum, yaitu jumlah momentum sebelum dan setelah


tumbukan sama

hukum kekekalan energi, yaitu jumlah energi sebelum dan setelah tumbukan
sama

hukum kekekalan jumlah muatan (nomor atom),yaitu jumlah nomor atom


sebelum dan setelah tumbukan sama

hukum kekekalan jumlah nukleon (nomor massa), yaitu jumlah momentum


sebelum dan setelah tumbukan sama.
Energi reaksi inti yang timbul diperoleh dari penyusutan massa inti,
yaitu perbedaan jumlah massa inti atom sebelum reaksi dengan jumlah
massa inti atom sesudah reaksi.

Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan persamaan :

Q = {(mA + ma) – (mB + mb)} × 931 MeV

dengan :

(mA + ma) = jumlah massa inti atom sebelum reaksi


(mB + mb) = jumlah massa inti atom sesudah reaksi
Q = energi yang timbul selama reaksi terjadi
Jenis reaksi inti

Reaksi fisi

Reaksi fisi adalah pembelahan inti berat yang menghasilkan dua inti baru yang
lebih ringan sambil membebaskan energi Q sangat besar. Seperti

0
p1 +3Li7 2
He4 + 4He2 + Q
Reaksi fusi

Reaksi fusi adalah bergabungnya dua inti ringan menjadi sebuah inti lebih besar
sambil membebaskan energi sangat besar. Seperti :

1
H 2 + 1H 2 1
H3 + 1H1 + 3,03 MeV
Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai