Anda di halaman 1dari 5

ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

Atom
Demokritus merupakan pencetus konsep atom untuk pertama kalinya.
Demokritus berpendapat bahwa, atom merupakan semua dapat dipecahkan menjadi
partikel terkecil, dimana-mana partikel-partikel tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut.
Atom berasal dari kata atomos, (a: tidak, tomos: memotong), tidak dapat dipotong
atau tidak dapat dibagi. Seiring berjalannya waktu, teori atom mengalami
perkembangan sehingga ditemukannya bahwa partikel dasar atom adalah proton,
elektron dan neutron. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negative dan
neutron tidak bermuatan atau netral. Atom bila dilihat dari ukurannya sangat kecil
namun beberapa ahli dengan menggunakan peralatan canggih menemukan bahwa
besar atom yaitu kurang dari satu bagian miliyun mililiter.
Pendapat tentang susunan zat menjadi perhatian sejak 2500 tahun yang lalu.
Ilmuan-ilmuan yang berjasa dalam bidang ini adalah:
1. Jhon Dalton
Pada awal abad ke-19, Jhon Dalton yang merupakan fisikawan Inggris,
mengemukakan bahwa atom-atom itu merupakan partikel-partikel yang tidak
dapat dibagi lagi. Setiap atom dapat membentuk molekul dan senyawa.
Menurutnya, suatu reaksi kimia hanya melibatkan penata ulang atom-atom,
sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Teori atom Dalton
ditunjang oleh dua hokum kekekalan alam yaitu hokum kekekalan massa
(hokum Lavoisier) yang menyatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama, dan hokum perbandingan tetap (hokum Proust) yang
menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat
adalah tetap.
2. Joseph Jhon Thomson
J.J. Thomson merupakan fisikiawan Amerika, mengemukakan pendapat
bawah atom memiliki muatan positif yang terbagi merata kesluruh isi atom.
Muatan ini dinetralkan oleh electron yang tersebar diantara muatan tersebut.
Keadaannya mirip roti kismis.
3. Rutherford
Rutherford mengemukakan bahwa atom terdapat inti yang bermuatan positif
yang berukuran jauh lebih kecil dari ukuran atom, tetapi massa atom hampir
seluruhnya berasa dari massa inti.
4. Niels Bhor
Niels Bhor berpendapat bahwa atom terdiri dari inti atom bermuatan positif
dan disekitarnya beredar electron-elektron yang bermuatan negatif. Elektron
beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai keadaan
gerakan stationer yang selanjutnya disebut tingkat energi utama atau bilangan
kuantum atau kulit (n). Sepanjang elektron berada dalam lintasan stationer
energi akan konstan, sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan. Elektron
hanya dapat berpindah dari lintasan stationer dari rendah ke yang lebih tinggi
jika menyerap energi. Sebaliknya, jika berpindah dari lintasan stationer yang
tinggi ke rendah akan terjadi pembebasan energi.
Hal yang tentu saja menarik untuk dibahas yaitu ‘apa sebenarnya isi dari inti
atom?’. Dalam ilmu dasar kimia, disebutkan “Setiap atom memiliki titik pusat atau
inti atau nucleus yang terdiri dari neurtron dan proton”. Atom terdiri dari inti yang
bermuatan listrik positif dan dikelilingi elektron–elektron yang bermuatan listrik
negatif untuk mengimbangi muatan proton inti. Atom-atom suatu unsur dapat
mempunyai nomor massa atom yang berbeda, karena jumlah neutron dalam atom
tersebut berbeda. Selain itu, atom-atom yang berbeda dapat mempunyai nomor
massa dan jumlah neutron yang sama. Suatu jenis inti atom tertentu disebut
nuklide, yang dapat dituliskan dengan ZXA. Dengan X yaitu nuklide (jenis inti
atom), Z (nomor atom, menyatakan jumlah proton dalam inti atom), N (nomor
neutron, jumlah neutron) dan A (nomor massa, yaitu Z+N). Untuk lebih jelas
mengenai sifat-sifat partikel dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Sifat-sifat partikel


Ada istilah isotop yang merupakan atom-atom yang mempunyai jumlah
proton sama. Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama. Isobar
adalah atom yang memiliki nomor massa yang sama. Isoelektorn yaitu atom atau
ion yan memiliki jumlah electron yang sama.

Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara
spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta
(elektron), atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek).
Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang
memancarkan sinar radioaktif disebut zat radioaktif. Marie Curie (1867-1934),
merupakan ilmuan yang menciptakan istilah keradioaktifan. Marie dan suaminya,
Pierre Curie menemukan unsur radioaktif baru, yaitu polonium dan radium. Ernest
Rutherford (1871-1937) menyatakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan atas
sinar alfa yang bermuatan positif dan sinar beta yang bermuatan negatif. Paul
Ulrich Villard (1869-1915), ilmuwan Prancis, menemukan sinar radioaktif yang
tidak bermuatan yaitu sinar gamma.
Berdasarkan penyusunnya, sinar radioaktif dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Sinar Alfa (α)
Sifat alamiah sinar alfa:
a. Inti He.
b. Dapat menghitamkan pelat film (memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar
alfa paling kuat.
c. Mempunyai daya tembus paling lemah.
d. Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun magnet.
e. Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam
logam.
2. Sinar Beta (β)
Sifat alamiah sinar beta:
a. Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
b. Mempunyai daya tembus yang lebih besar dari sinar alfa.
c. Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
3. Sinar Gamma (ℽ)
Sifat alamiah sinar gamma:
a. Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari
sumber intensitasnya makin kecil.
b. Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
c. Mempunyai daya tembus yang terbesar.
d. Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
Beberapa contoh kegunaan unsur-unsur radioaktif yaitu Iodium-131 (I-131)
berfungsi untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, mendeteksi letak
jaringan kanker/tumor otak. Kobal-60 (Co60), berfungsi membunuh sel-sel kanker
dan pengobatan leukimia. Teknesium-99 (Tc): membunuh sel-sel kanker.

Anda mungkin juga menyukai