ARUS
OLEH: KELOMPOK 1
Kelompok 1 :
Mekanika
John Dalton Rutherford
Kuantum
Thomson Bohr
Teori Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton
(1766-1844), seorang ahli dalam
bidang fisika dan kimia dari Inggris
mengajukan pendapat bahwa materi
terdiri atas atom-atom. Postulat
Dalton menggambarkan bahwa atom
merupakan bola pejal seperti bola
tolak peluru yang sangat kecil. John Dalton
Isi dari Postulat Dalton dapat disimpulkan:
a. Atom merupakan bagian terkecil materi, tidak dapat dibagi-bagi lagi
dengan reaksi kimia biasa.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil. Suatu
unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda dengan unsur
lain.
c. Atom tidak dapat dipecah menjadi partikel yang lebih kecil dengan
sifat yang sama.
d. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen.
e. Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan, atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Teori Atom Thomson "Atom merupakan sebuah
bola kecil yang bermuatan
positif dan di permukaannya
Thomson (1898) merumuskan teori yang
tersebar elektron yang
disebut teori atom Thomson. Model atau bermuatan negatif."
teori atom ini juga disebut model roti
kismis, karena mirip dengan roti yang
ditaburi kismis di permukaannya. Teori
atom Thomson dapat dipakai untuk
menjelaskan cara terbentuknya sinar
positif dalam tabung Golstein. Pada
percobaan Golstein timbul pertanyaan
darimana asal dan bagaimana cara
terbentuknya sinar positif. Thomson
menduga sinar itu dari atom gas dalam
tabung.
Thomson
Teori Atom Rutherford
"Atom terdiri atas inti yang bermuatan
Ernest Rutherford dan temannya
positif yang merupakan pusat massa.
melakukan percobaan yaitu Di sekitar inti terdapat elektron yang
melewatkan sinar alfa dalam tabung bergerak mengelilinginya dalam ruang
berisi gas. Ternyata sinar bergerak hampa."
lurus tanpa dipengaruhi oleh gas.
Mereka menduga bahwa molekul gas
tidak bermuatan dan mengubah arah
sinar alfa yang bermuatan positif.
Berdasarkan ini, Rutherford
berpendapat bahwa partikel alfa
dalam padatan akan merubah arah,
karena dalam atom terdapat muatan
positif.
Rutherford
Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model
atom untuk menjelaskan fenomena penampakan
sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan pada nyala
api ataupun tegangan listrik tinggi. Bohr
menyatakan bahwa elektron-elektron bermuatan
negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan
positif pada jarak tertentu yang berbeda-beda.
Setiap lintasan orbit elektron memiliki tingkat
energi yang berbeda, semakin jauh lintasan orbit
dari inti, semakin tinggi tingkat energi. Lintasan Niels Bohr
orbit elektron ini disebut juga kulit elektron.
Teori Atom Mekanika Kuantum
Louis de Broglie
Kemudian Pada tahun 1926, Erwin
Schrödinger merumuskan persamaan
matematis yang kini disebut persamaan
gelombang Schrödinger, yang
memperhitungkan sifat seperti partikel dan
seperti gelombang dari elektron.
Erwin Schrödinger
Dan pada tahun 1927, Werner
Heisenberg mengajukan asas
ketidakpastian Heisenberg yang
menyatakan bahwa posisi elektron tidak
dapat ditentukan secara pasti, namun
hanya dapat ditentukan peluang
posisinya.
Werner Heisenberg
Teori-teori diatas kemudian menjadi dasar dari teori atom
mekanika kuantum. Penyelesaian persamaan Schrödinger
menghasilkan fungsi gelombang yang disebut orbital.
Orbital biasanya digambarkan seperti awan elektron, di
mana kerapatan awan tersebut menunjukkan peluang
posisi elektron. Semakin rapat awan elektron maka
semakin tinggi peluang elektron, begitu pula sebaliknya.
Oleh karena itu, model atom mekanika kuantum disebut
juga model awan elektron.
Walaupun awalnya kata atom berarti suatu
partikel yang tidak dapat dipotong-potong
lagi menjadi partikel yang lebih kecil, dalam
terminologi ilmu pengetahuan modern,
atom tersusun atas berbagai partikel
subatom. Partikel-partikel penyusun atom ini
adalah elektron, proton, dan neutron
Alessandro Volta
Jenis Tegangan
Tegangan DC Tegangan AC
Tegangan DC
Adalah tegangan dengan aliran arus searah. Tegangan DC memiliki
notasi/tanda positif pada satu tiknya dan negatif pada titik yang
lain. Sumber-sumber tagangan DC diantaranya adalah elemen volta,
battery, aki, solar cell dan adaptor/power supply DC. Pemasangan
tegangan DC pada rangkaian harus benar sesuai kutubnya karena
jika terbalik bisa berakibat kerusakan pada kedua bagian.
Ada dua jenis tegangan AC yaitu single phase dan triple phase atau 3 phase.
Tegangan listrik AC yang kita pakai sehari-hari merupakan jenis tegangan AC
single phase, artinya hanya ada satu phase dan ground/netral. Oleh karena itu
tegangan AC single phase hanya membutuhkan dua titik kabel koneksi.
Ket:
I = Arus listrik
V = Tegangan listrik
R = Tahanan (ohm)
P = Power/daya
MATERI 3
ARUS LISTRIK
Hubungan antara Atom dan Terjadinya
Arus Listrik
Umumnya inti atom memiliki muatan listrik positif (+) dan elektron memiliki muatan listrik
negati (-) dan keduanya memiliki sifat saling tarik menarik satu sama lainnya sehingga atom
menjadi netral (jumlah muatan positif = jumlah muatan negatif). Dikarenakan gaya tarik
menarik dari inti atom terhadap elektron yang berada diluar orbit (valence electron) ,
maka elektron tersebut mudah lepas dari orbitnya karena pengaruh luar (seperti panas,
kelistrikan, cahaya dsb.) sehingga bisa pindah ke orbit lainnya, Elektron-elektron yang
keluar dari orbit tersebut disebut dengan elektron bebas, dan merupakan inti dari listrik.
Perpindahan elektron bebas tersebut selanjutnya menjadi arus listrik. Jadi pergerakan
elektron bebas ini merupakan aliran arus listrik.
Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Arus listrik merupakan satu dari
tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik
adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang,
bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter
satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Arus Listrik
Arus DC Arus AC
Pengertian Arus Listrik DC
Ket:
I = Arus listrik
V = Tegangan listrik
R = Tahanan (ohm)
P = Power/daya
Q = Coulomb
T = waktu dalam detik
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
https://www.kelistrikanku.com/2017/03/rumus-cara-menghitung-arus-daya-
tegangan.html
http://elektronika-dasar.web.id/atom-dan-terjadinya-arus-listrik/